LATAR BELAKANG
2
NO Faktor Permasalahan Optimalisasi Yang Dapat Dilakukan
Ketidak Lapangan Oleh PL
Berfungsian
1 Aspek KPP tidak Melakukan revitalisasi KPP dan
Kelembagaan berfungsi memfasilitasi rencana kegiatan KPP
dengan baik supaya bisa berjalan lagi.
2 Aspek Teknis Sarana tidak Memperbaiki sarana yang tidak
berfungsi berfungsi dengan mencari dana cara
dengan baik swadaya, dan mencari sumber
pedanaan lain (Pemda, CSR, dll)
3 Aspek peran Iuran penerima Melakukan sosialisasi ulang untuk
serta manfaat tidak menggugah kepedulian masyarakat
masyarakat jalan akan pentingnya iuran untuk biaya
operasional
1. Terpeliharanya prasarana secara berkelanjutan;
2. Adanya jaminan terhadap kualitas prasarana;
3. Adanya keuntungan yang berkelanjutan dari hasil
pemanfaatan prasarana;
4. Masyarakat mempunyai kemandirian dan
kemampuan dalam hal operasional dan
perawatan.
5. Manajemen pemanfaatan dan pemeliharaan
terhadap prasarana bisa dilakukan dengan benar
sesuai kebutuhan melalui wadah Organisasi O & P
yang berfungsi dengan baik .
4
LOKASI DAMPINGAN PL
NO PROPINSI KAB/KOTA TAHUN PERMASALAHAN
)1 Sulawesi Selatan Kab. Pangkajene dan 2016 Bangunan tidak berfungsi baik
kepulauan (Pangkep) Tidak dipasang pipa ventilasi dan kotak influen
KPP kurang berfungsi
2 Nusa Tenggara Barat Kab. Lombok Tengah 2016 KPP tidak Berfungsi
Iuran Tidak jalan
Adanya rencana penambahan SR ( Pemda )
5 Buat mencuci
Masyarakat belum pasang Grace Traap
Sulawesi Utara Kota Bitung 2015 Tidak ada dana operasioanal
7 Kalimantan selatan Banjar 2013 SR masih berfungsi, namun MCK Tidak berfungsi
9 Jawa Tengah Kab Semarang 2015 Sarana berfungsi tapi belum punya bisnis plan
10 Jawa Tengah Temanggung 2016 Sarana berfungsi tapi belum punya bisnis plan
Lanjutan
11 sarana berfungsi, tetapi kualiitas efluen masih bau dan
langsung dibuang ke badan sungai dibawahnya. Peran
Jatim Kab. Ponorogo 2016 dan keberadaan KPP kurang aktif. Saat ini iuran dari
masyarakat pengguna (SR) masih belum ada
12 Kalteng Kota Palang karaya 2015 SR masih berfunsi, cuman MCK Tidak berfungsi
13 Bangka Belitung Bangka Tengah 2012 Bangunan bagus namun pengelola tidak berfungsi sehingga
bangunan terancam tidak terawat dan mudah rusak.
14 Bangka Belitung Bangka Tengah 2013 Bangunan bagus namun pengelola tidak berfungsi sehingga
bangunan terancam tidak terawat dan mudah rusak.
15 Sumatera Selatan Empat Lawang 2015 Bangunan kotor tidak terawat, pompa mati, pengelola tidak
jalan, masyarakat tidak peduli, aparat (Lurah) tidak peduli,
sekarang dalam keadaan terkunci karena terjadi kemampetan
dan air kali masuk ke daerah pemukiman.
16 Lampung Kota Batam 2015 Bangunan masih baik, namun tidak terawat dikarenakan tim KSM
sebagai tim pengelola tidak optimal dan iuran warga tidak
berjalan.
17 Riau Rokan Hulu 2016 IPAL berfungsi baik, KPP yang ada belum bisa melakukana
tugasnya, sehingga iuran yang dipungut baru 1 (satu) kali dan
memiliki potensi pengembangan yang sangat baik.
18 Bengkulu Kota Bengkulu 2015 Kondisi MCK baik namun tidak ada pengelolaan dari masyarakat,
sehingga saat ini tidak terawatt.
Iuran tidak berjalan sehingga jika dibiarkan akan semakin
memperburuk kondisi bangunan.
Struktur Organisasi Pendampingan Lapangan
Tingkat Pusat
Tingkat Provinsi
Tingkat Kab/Kota/Desa
Review data aspek Indikator Parameter Monev
Pasca Konstruksi
Melakukan Identifikasi permasalahan di lokasi
terpilih
Melakukan rembuk warga
Penguatan kapasitas kelembagaan (KPP dan
masyarakat penerima)
Pelaporan kemajuan/progres kepada Fasprov
Pelaporan berkala (bulanan)
KONSEP KEBERLANJUTAN
3
Peran dan Fungsi Kelompok Pemanfaat
ASPEK
dan Pemelihara (KPP) selaku
KEUANGAN 1 pengelola sarana