Dokter pembimbing: dr. Maria Kwarditawati, Sp.THT Kelainan Kongenital Telinga
Kelainan kongenital telinga yang akan
dibahas dalam presentasi ini adalah: • Fistula Preaurikula • Mikrotia • Lop’s Ear atau Bat’s Ear • Atresia Liang Telinga FISTULA PREAURIKULAR Definisi Kelainan bawaan pada telinga akibat kegagalan penyatuan dari tonjolan-tonjolan (auricular hillocks) pada arkus brankialis I dan II. Fistula preaurikular merupakan kelainan genetik yang bersifat dominan. Biasanya terdapat di: anterior tragus atau crus helicis Epidemiologi • Banyak ditemukan pada suku bangsa Asia dan Afrika, mencapai 4-10% • Insiden tertinggi pada ras kulit hitam Gambaran Klinis • Muara fistula: bentuk bulat/ lonjong, berdiameter <1mm • Muara fistula sering keluar sekret dari kelenjar sebasea • Obstruksi fistula infeksi abses • Dapat pula terjadi: pioderma atau selulitis fasial Lanjutan… • Penderita umumnya datang setelah terjadi obstruksi dan infeksi dengan keluhan: rasa sakit, bengkak depan telinga dan demam. • Bakteri penyebab tersering: S. epidermidis (31%), S. aureus (31%), S. viridans (15%), golongan Peptococcus (15%) dan golongan Proteus (8%) Contoh Gambaran Fistula Preaurikula Contoh Gambaran Fistula Preaurikula Diagnosis • Diagnosis dapat ditegakkan dengan ditemukannya muara fistula depan telinga yang terdapat sejak lahir. Tatalaksana • Pencegahan berupa: Menghindari manipulasi fistula Membersihkan muara secara rutin • Fistula dengan infeksi, bisa diberi antibiotik dan kompres hangat • Jika ada abses di insisi drainase kultur pada eksudat untuk antibiotik yang tepat Lanjutan… • Pembedahan berupa eksisi komplit fistula dan salurannya. • Pembedahan dilakukan pada infeksi yang berulang, sekret keluar berkepanjangan dan dilakukan apabila inflamasi sudah sembuh. • Pembedahan dilakukan untuk mencegah infeksi berulang. Komplikasi • Komplikasi, adalah: perdarahan, infeksi, paralisis fasialis, pembentukan jaringan fibrotik/ keloid dan rekurensi • Sebagian kekambuhan terjadi masa- masa awal setelah operasi, berlangsung dalam 1 bulan prosedur. Kekambuhan harus dicurigai ketika discharge dari saluran fistula tetap ada. MIKROTIA Definisi Mikrotia adalah kelainan kongenital berupa malformasi daun telinga yang berukuran kecil sampai tidak terbentuk sama sekali (anotia). Kelainan ini memiliki sisa kartilago yang tidak terbentuk dengan baik dan posisinya tidak sesuai dengan normal Lanjutan… • Kelainan sering terjadi unilateral • Kelainan sering disertai dengan atresia liang telinga, kelainan telinga tengah dan gangguan perkembangan tulang pendengaran (karena umumnya mikrotia melibatkan telinga luar dan telinga tengah seperti malformasi inkus dan maleus) Etiologi Tidak diketahui dengan pasti penyebab mikrotia. Tapi hal-hal berikut harus diperhatikan oleh ibu hamil di trimester pertama kehamilan: • Faktor Makanan • Stress • Kurang Gizi pada saat kehamilan • Menghindari pemberian / penggunaan obat - obatan / zat kimia • Genetik bisa menjadi salah satu faktor penyebab mikrotia Epidemiologi • Terjadi sekitar 3 tiap 10.000 kelahiran • 90% kasus mikrotia unilateral dan 10% adalah mikrotia bilateral • Telinga terbanyak yang terkena adalah telinga kanan. • Anak laki-laki lebih sering terkena dibanding anak perempuan sekitar 65:35. Gambaran Klinis Dapat menggunakan kriteria menurut Aguilar dan Jahrsdoerfer, yaitu: Derajat I: telinga luar terlihat normal dan sedikit lebih kecil, serta tidak diperlukan prosedur operasi. • Telinga berbentuk lebih kecil dari telinga normal. • Semua struktur telinga luar ada pada derajat I • Dapat disertai dengan atau tanpa lubang telinga luar (eksternal auditori kanal). Derajat II: jika terdapat defisiensi struktur telinga seperti tidak terbentuknya lobul, heliks, skapa atau konka. • Dapat memilih berbagai teknik operasi rekonstruksi bergantung defisiensi telinganya. Derajat III: Seperti kacang tanpa struktur daun telinga atau bahkan anotia. • Proses operasi rekonstruksi dua tahap atau lebih. • Telinga hanya tersusun dari kulit dan lobul yang tidak sempurna pada bagian bawahnya. Biasanya juga terdapat tulang kartilago yang tidak terbentuk sempurna di atasnya. • Biasanya pada kategori ini juga akan disertai atresia liang telinga. Diagnosis • Gambaran klinis mikrotia terlihat jelas ketika anak dilahirkan. Yaitu memiliki telinga kecil atau bahkan tidak ada • Tes pendengaran digunakan untuk mengetahui adanya gangguan pendengaran Tatalaksana KIE kepada pasien tentang: • Usia yang tepat dilakukan operasi • Derajat kelainan dibandingkan dengan sisi normal • Penggunaan model rangka telinga Lanjutan… • Usia yang tepat dilakukan operasi Usia pasien minimal 5-7 tahun. Dikarenakan kartilago tulang iga cukup memadai dibentuk sebagai rangka telinga pada usia ini Lanjutan… • Derajat kelainan dibandingkan dengan sisi normal Hal ini dibutuhkan sebagai contoh rangka telinga yang akan dibuat. Pada usia 5-7 tahun, daun telinga mencapai 80-90% ukuran dewasa. Lanjutan… • Penggunaan model rangka telinga Terdapat 2 model rangka telinga: 1. Tandur autologus Rekonstruksi menggunakan kartilago autologus (kartilago tulang rusuk) menjadi standar operasi rekonstruksi. Dapat diterima dengan baik dan tidak terjadi reaksi penolakan jaringan Lanjutan… 2. Prosthetic framework Rekonstruksi menggunakan rangka silikon atau goretex. Metode ini sering menimbulkan komplikasi nekrosis Prognosis Sekitar 90% anak dengan mikrotia unilateral akan mempunyai pendengaran yang normal karena anak-anak ini akan terbiasa dengan pendengaran yang mono aural (tidak stereo). BAT’S EAR Definisi
Merupakan kelainan kongenital dengan
bentuk abnormal daun telinga, yaitu terjadi kegagalan pelipatan antiheliks. Tampak daun telinga lebih lebar dan lebih berdiri. Contoh Gambaran Bat’s Ear Tatalaksana • Tidak terdapat gangguan pendengaran, tetapi menyebabkan ganguan psikis karena estetik • Dapat dilakukan operasi otoplasti untuk perbaikan. Atresia Liang Telinga Definisi Merupakan kelainan kongenital dengan tidak terbentuknya liang telinga. Dapat disertai adanya kelainan daun telinga dan tulang pendengaran namun tidak disertai kelainan telinga dalam. Etiologi Penyebab kelainan ini belum diketahui dengan jelas, diduga oleh faktor genetik, seperti infeksi virus atau intoksikasi bahan kimia dan obat teratogenik pada kehamilan muda. Epidemiologi • Angka kejadian 1 : 7000 kelahiran • Lelaki lebih sering dibanding perempuan • Lebih sering pada telinga kanan • Kejadian telinga unilateral : bilateral adalah 3:1 Contoh Gambaran Atresia Liang Telinga Diagnosis • Diagnosis hanya dengan melihat daun telinga yang tidak tumbuh dan liang telinga yang atresia, keadaan telinga tengahnya tidak mudah di evaluasi. • Semakin tidak sempurna bentuk daun telinga, dapat menjadi petunjuk buruknya keadaan telinga tengah Lanjutan… • Dapat dilakukan pemeriksaan fungsi pendengaran dan CT-Scan tulang temporal: menilai keadaan telinga tengah dan telinga dalam. • Penting dilakukan untuk menentukan kemungkinan berhasilnya operasi rekonstruksi telinga tengah Terapi • Atresia liang telinga dapat unilateral/ bilateral. • Tujuan operasi rekontruksi : memperbaiki fungsi pendengaran, juga untuk kosmetik. Lanjutan… • Unilateral operasi dilakukan setelah dewasa • Bilateral operasi kanaloplasti, yang dilakukan setelah umur 5-7 tahun Sebelum usia tersebut, anak diberi alat bantu dengar (bone conduction hearing aid), Untuk mencegah terlambatnya perkembangan bahasa. Lanjutan… • Operasi dikerjakan dalam beberapa tahap. • Tahap pertama: pembentukan daun telinga • Tahap berikutnya: pembentukan liang telinga dan penataan telinga tengah Komplikasi Operasi Paresis Nervus VII: yaitu hilangnya pendengaran dan yang paling sering adalah restenosis TERIMA KASIH