Anda di halaman 1dari 30

CASE REPORT

SKABIES
DEFINISI
• Skabies merupakan penyakit kulit akibat tungau sarcoptei scabiei var hominis yang

membentuk terowongan pada lapisan stratum korneum dan stratum granulosum

pejamu .

EPIDEMIOLOGI
• prevalensi skabies di Indonesia sebesar 5, 60 – 12,95 %

• Masa penularan 4 – 6 minggu


ETIOPATOGENESIS
MANIFESTASI KLINIS

1. Pruritus nokturnal

2. Kanalikulus

3. Familiar disease

4. Menemukan tungau pada pemeriksaan

penunjang
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Kerokan kulit KOH 10 %

2. Membuat biopsi irisan


PENATALAKSANAAN

1. belerang endap 4 -20 % dalam bentuk salap atau krim di

berikan 3 hari berturut –turut

2. Gameksan 1 %

3. Krotamiton 10 % dalam krim atau losio

4. Permethrin 5 % krim diaplikasikan 1 minggu sekali diseluruh

tubuh teritama di lesi.


Laporan Kasus

Seorang wanita 20 tahun datang ke poli kulit pada

tanggal 17 november 2017 dengan keluhan utama

bintil–bintil merah disertai gatal-gatal hampir di

seluruh tubuh sejak 3 minggu yang lalu.


Pasien mengaku awalnya timbul bintil bintil merah pada

sela – sela jari tangan kanannya . Keluhan gatal dirasakan

sangat mengganggu pada malam hari , sampai terkadang

mengganggu tidurnya , semakin hari bintil- bintil merah

menyebar dari sela- sela jari ke perut , punggung , paha ,

dan kaki.
Untuk mengurangi keluhan pasien meminum

obat CTM 1x4 mg dan menggunakan bedak

tabur bayi, namun pasien merasa tidak ada

perbaikan.
pasien mengaku selain bintil – bintil merah

berisi cairan bening, ada pula yang berisi nanah

dibeberapa tempat dan diikuti rasa gatal. Sejak

timbul gejala tersebut sampai datang ke dokter.


• RPD: Pasien mengaku belum pernah mengalami hal seperti ini atau

penyakit kulit apapun. Riwayat asma, alergi makanan , dan alergen

lainnya disangkal.

• RPK: 1 bualn yang lalu adiknya mengalami keluhan yang serupa

setelah pulang dari oesantren .Dalam keluarga tidak ada yang

memiliki riwayat asma, alergi makanan dan alergen lainnya.


RKP: Pasien mengaku selama sakit seperti ini

pasien mandi 3x sehari menggunakan sabun

detol. Pasien pernah meminjam handuk adiknya

dan baju sering dipakai berulang sebelum di

cuci.
PEMERIKSAAN FISIK
KU : Tampak Sakit Sedang
Kesadaran : Compos Mentis
TD : 120/80 mmHg
Suhu : 38 C
Frekuensi Nadi : 80x/menit
Frek Pernapasan : 18x/menit
KGB : Tidak Membesar
Kepala : Normocephali, SI -/-, CA -/-
THT : Normoauricula, massa (-), sekret (-),
perdarahan (-)
T/A : Tidak ada keluhan
BAB/BAK : Tidak ada keluhan
Status Dermatologis

Pada regio sela–sela jari tangan dan kaki , perut ,

terdapat papul multiple berukuran milier sewarna

kulit sebagian eritematosa juga terdapat pustule

,dan ekskoriasi yang ditutupi krusta merah

kehitaman
DIAGNOSIS BANDING
1. Skabies Norwegian

2. Pedikulosis korporis

3. Prurigo

4. Candidiosis intertrigonosa
Pedikulosis korporis

• Etiologi: infrksi kulit disebabkan oleh pediculus

humanus var corporis pada serat kapas pakaian

• Manifestasi Klinis:

1. Pruritus

2. ekskoriasi
• Pemeriksaan Penunjang:

1. Menemukan kutu atau telur pada serat kapas pakaian

• Penatalaksanaan:

1. Gameksan krim 1 % yang dioleskan tipis di diamkan 24

jam , bilas
Prurigo
• Etiologi: hipersensitivas kulit terhadap gigitan serangga

• Klasifikasi :

1. Prurigo simpleks

2. Dermatosis pruriginosa :

- Strofulus

- Prurigo kronik multiformis lutz

- Prurigo herba
• Manifestasi Klinis:

- papul miliar tidak bewarna , berbentuk kubah

- Pruritus dapat menyebabkan ekskoriasi , erosi ,

krusta , hiperpigmentasi

- KGB membesar
• Penatalaksanaan:

1. Sulfur 5 – 10 % dalam bentuk bedak kocok

atau salap.

2. Antihistamin golongan sedatif


Candidosis intertigonosa
Etiologi : penyakit jamur yang disebabkan
candida albicans , spp
Manifestasi klinis :
1. lesi didaerah lipatan kulit ketiak , genitokrural
, intergluteal , lipatan payudara , interdigital,
dan umbilikus.
2. lesi dikelilingi satelit berupa vesikel – vesikel
dan pustul – pustul atau bula
Penatalaksanaan
Topikal :
1. Mikonazol 2 % krim atau bedak
2. Klotrimazol 1 % berupa bedak , larutan , atau
krim
Sistemik :
1. Itrakonazole 2 x 200 mg selama 3 hari
berturut –turut.
PEMERIKSAAN PENUNJANG PADA KASUS

1. Pemeriksaan penunjang 10 % KOH

2. Biopsi irisan untuk menemukan tungan

sarcoptei scabei var humanus.


KESIMPULAN

Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan penunjang pasien didiagnosis kerja

sebagai skabies norwegian.


PENATALAKSANAAN

Non-farmakoterapi:

• Disarankan pasien tidak menggaruk pada daerah

yang gatal

• Menjaga kebersihan tubuh

• Istirahat yang cukup


Farmakoterapi:

R/ permethrin 5 % cream No I tube

ʃ. u . e √

R/ ceterizin tab 10 mg No X

ʃ.ı .dd. 1 √
DAFTAR PUSTAKA
• Wolf Klaus, Richard A Johnson, Arturo P Saavedra, Ellen K Roh. 2017. Fitzpatrick’s
Color Atlas And Synopsis Of Clinical Dermatology Eight Edition. New York, McGraw-
Hill, hal 2029
• Tabri F. Skabies pada bayi dan anak . Dalam : Boediardja SA, Sugito TL, Kurniati DD,
editor. Infeksi Kulit pada bayi dan anak. Jakarta : Balai penerbit FKUI, 2003 ,hal 62-
79
• Brouhard Rod . Skabies : Symptomps and Treatment of skabies , 2008
• Meinking T, Taplin D. Scabies, infestation. Dalam : Schachner LA, Hansen RC, editor
. Pediatric Dermatology, edisi ke-2 . New York : Cruchill Livingstone inc., 2010 ,
1347.
• Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin Edisi Ketujuh.2015. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia: Jakarta, hal 128
• Atlas Berwarna Dan Sinopsis Penyakit Kulit Dan Kelamin. 2015. Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia: Jakarta, hal
• Sadana , Liana Yuliawati . Krim Permenthrin 5 % untuk pengobatan skabies ,2010.
Http://yosefw.wordpress.com/2010/12/30krim-permethrin-5-untuk-pengobatan-
scabies.com ( diakses 20 november 2017)

Anda mungkin juga menyukai