Anda di halaman 1dari 27

Anemia pada perkembangan

anak
Blok Tumbuh Kembang
Gambaran darah normal
• Bayi cukup bulan memiliki kadar Hb 17 g/dl ( 14
– 20 )
• Keterbatasan eritropoiesis dan masa hidup sel
darah merah menyebabkan penurunan kadar
Hb hingga usia 3 bulan
• Ukuran sel darah merah ( MCV = Mean
Corpuscular Volume ) besar saat lahir ,
mengecil pada usia 1 tahun dan meningkat
hingga ukuran dewasa saat pubertas
• Saat lahir Hemoglobin terdiri dari tipe fetal (
HbF ) yang secara perlahan-lahan digantikan
HbA
• Anak anak memiliki hitung jumlah sel darah
putih dan jumlah limfosit yang lebih tinggi
terutama pada tahun pertama
• Jumlah trombosit sedikit berkurang pada
beberapa bulan pertama namun pada usia 6
bulan mencapai nilai dewasa normal
• Laju enap darah meningkat menunjukkan
viskositas darah yang tinggi
Anemia
• Dapat disebabkan :
1. Penurunan produksi sel darah merah
2. Pemecahan sel darah merah berlebih ( =
hemolitik )
3. Kehilangan darah
4. Kelainan faktor perdarahan dan
pembekuan
Penurunan produksi
• Anemia defisiensi besi , folat , B 12
• Gangguan sumsum tulang : leukemia
• Kerusakan toksik :
– infeksi kronis atau inflamasi ginjal ,
– anemia aplastik ( ok obat-obatan ) ,
– paska infeksi virus ,
– idiopatik
Pemecahan berlebih ( hemolitik )
• Kronis , berulang , sedikit ikterus , retikulosis
splenomegali
• Kelainan selular :
– bentuk sel darah merah ( sferositosis herediter )
– defek enzim ( G6PD= defisiensi glukosa-6-fosfat
dehidrogenase )
– hemoglobinopati ( Talasemia , peny sel sabit )
• Kelainan ekstraselular ( keracunan , infeksi
kronis berat / malaria , keganasan , SLE )
Kehilangan darah
• Akut
• Kronis ( tersembunyi )
– Perdarahan gastrointestinal ( divertikulum
Meckeli , refluks )
– Ulkus peptikum ,
– Keganasan
Kelainan faktor perdarahan dan
pembekuan
• Memar berlebihan , perdarahan lama ( post
sirkumsisi , pengambilan darah , erupsi gigi )
• Perdarahan
– Trombositopenia = idiopathic thromocytopenia
purpura ( ITP )
• Pembekuan
– Hemofilia A, B
• Perdarahan dan pembekuan
– Diseminata Intra vaskular Coagulation = DIC (
perdarahan dan pembekuan )
Anemia defisiensi besi
• Anemia yg paling sering dijumpai ( SKRT 1992
prevalensi pada anak balita di Indonesia 55,5 %)
• Akibat kekurangan zat besi untuk sintesis
hemoglobin shg terjadi gangguan fungsi kognitif
, tingkah laku , tumbuh kembang , fungsi imun
• Tertinggi pada akhir masa bayi , awal masa
anak , anak sekolah , masa remaja , dimana
percepatan tumbuh disertai asupan yg rendah ,
Penggunaan susu sapi dng kadar besi yg
kurang ( exudative enteropathy )
Terlambat mendapat makana yg mengandung
besi ( terlambat belajar mengunyah makanan
padat )
Menstruasi
Preterm dan kembar ,
Kemiskinan
Kepercayaan
Anamnesis
• Pucat yg lama , tanpa manifestasi perdarahan
• Mudah lelah , lemas , mudah marah, tidak ada nafsu
makan , daya tahan tubuh terhadap infeksi menurun ,
gangguan perilaku dan prestasi belajar
• Pica ( gemar memakan makanan yg tidak biasa : es batu
, kertas , tanah , rambut )
• Kurang makanan yg mengandung zat besi , makanan yg
menghambat penyerapan besi , konsumsi susu sebagai
sumber energi utama sejak bayi – 2 th (milkaholics )
• Infeksi malaria , parasit ( ankylostoma , schistosoma )
Pemeriksaan fisik
• Gejala perlahan dan tidak begitu diperhatikan
keluarga
• Kadar Hb kurang 5 g/dl , gejala irritabel dan
anoreksis
• Pucat ( kadar Hb kurang 7 g/dl )
• Tanpa organomegali
• Terdapat glosistis , stomatitis , takhikardi , gagal
jantung , protein-losing-enteropathy
• Rentan terhadap infeksi
• Gangguan pertumbuhan
• Penurunan aktivitas
Pemeriksaan penunjang
• Hb rendah
• MCV , MCH dan MCHC rendah
• RDW ( Red cell distribution width ) yg lebar dan MCV
rendah
• RDW tinggi lebih 14,5% pd def besi , RDW normal (
kurang 13%) pd talasemia trait
• Ratio MCV/RBC ( Mentzer index ) lebih 13 dan RDW
index ( MCV/RBC x RDW ) 220 , pd anemia def besi ,
jika kurang dari 220 tanda talasemia trait
• Apusan darah tepi : mikrositik , hipokromik , anositosis ,
poikilositosis
• Kadar serum rendah , TIBC , serum feritin kurang 12
mg/ml
• Nilai retikulosit normal atau menurun
Kriteria WHO
1. Hb kurang dari normal sesuai usia
2. Konsentrasi Hb eritrosit rata-rata 31% ( N : 32
– 35% )
3. Kadar Fe serum kurang 50 ug / dl ( N : 80 –
180 ug/ dl )
4. Saturasi tranferin kurang 15% ( N : 20-50 % )
( kriteria ini hrs dipenuhi paling sedikit kriteria no
1,3, dan 4 . Test yg paling efisien untuk
mengukur cadangan besi tubuh yi ferritin
serum )
Kriteria sederhana
• Anemia tanpa perdarahan
• Tanpa organomegali
• Mikrositik , hipokromik , anisositosis , sel
target
• Respon terhadap pemberian terapi besi
Tata laksana
• Preparat besi :
– Ferous sulfat , ferous glukonat , ferous fumarat ,
ferous suksinat
– Dosis besi elemental 4-6 mg /kg/BB/ hr
– Respon terapi dengan menilai kenaikan kadar
Hb/Hmt setelah satu bulan , yi kenaikan kadar Hb
sebesar 2 g/dl atau lebih , bisa dilanjutkan sampai 2-3
bulan
• Transfusi darah :
– Jika kadar Hb kurang 4 g/dl
– Darah PRC
Pencegahan primer

• Asi eklusif hingga 6 bulan


• Menunda pemakaian susu sapi sampai usia 1 tahun
• Menggunakan sereal / makanan tambahan yg
difortifikasi tepat pd waktunya , yi sejak usia 6 bulan sp 1
th
• Vitamin C ( jeruk,apel ) untuk tingkatkan absorbsi besi ,
hindari makanan yg menghambat absorbsi besi ( teh dll )
• Minum susu berlebihan , makanan hewani
• Pendidikan kebersihan / lingkungan
Pencegahan sekunder
• Skrining ( Hb ,Hmt ) pada bayi lahir dan usia
bayi sd 2 th
• Suplementasi besi , dosis :
– BBL normal , sejak usia 6 bln dianjurkan 1
mg/kgBB/hr
– BBLR , sejak usia 2 minggu diberikan : 2-4 mg
/kgBB/hr
• Makanan yg sudah difortifikasi (susu formula
bayi , makanan pendamping ASI /cereal )
Kasus
• Anak laki berusia 15 bulan dibawa ke dokter .
• Sewaktu umur 9 bulan tidak ada masalah baik saat
belajar berjalan maupun berbicara .
• Ibunya mengganti infant formula dengan minum susu
sapi sejak umur 9 bulan (5- 8 botol susu formula penuh
per hari ),
• Nafsu makan baik dengan beberapa makanan bayi
• Ia mengambil apa saja untuk dimakan .
• Beberapa minggu ini , ibunya merasakan anaknya
kurang aktif
• Seminggu yang lalu teman ibunya mengatakan bahwa
anak laki nya tersebut kelihatan pucat
• Tidak ada riwayat menderita penyakit
sebelumnya , juga dari keluarganya
• Tidak pernah berpindah rumah
• Pemeriksaan fisik didapatkan frekuensi
jantung 150 x / menit , suhu 37 C , BB 75th
percentile , TB 50th percentile
• Tidak diketemukan tanda perdarahan ,
hepatomegali , limfadenopati , adanya
massa
Pertanyaan
A. mengapa anda mencurigai anemia dan
informasi apa dari riwayat sebelumnya yang
dapat digunakan untuk melakukan deferensial
diagnosa
B. test laboratorium apa yang akan anda pilih
untuk evaluasi anemia
C. dari hasil test laboratorium dibawah ini , apa
saja kemungkinan deferensial diagnosa dan dan
mana yang anda pilih ( lihat )
D. test laboratorium tambahan apa yang
diperlukan untuk menegakkan diagnosa
Test laboratorium

– Lekosit : 5000 /mm3


– Jumlah eritrosit : 2,5 million /mm3
– Kadar Hb 5 g/ dl
– Hematokrit 15 %
– MCV : 63
– Jumlah retikulosit : 0,5 %
Learning obyective
A. Urutkan kejadian yang penting dari riwayat
penderita tersebut mulai saat bayi – balita
sehingga terjadi anemia
B. Test laboratorium lainnya untuk dapat lebih
awal mengevaluasi penyebab anamia
C. Dari test laboratorium tersebut , kemungkinan
DD penyakit – penyakit kausa dari anemia
D. Test laboratorium yg dibutuhkan jika
diketemukan mikrositik anemia
Jawab A
• Penggantian infant formula ke susu formula
penuh sebelum umur 12 bulan menyebabkan
risiko terjadinya perdarahan gastrointestinal
sedikit-sedikit dan tersembunyi dan juga
mengurangi intake baesi dari makanan .
Sehingga ini menguatkan kemungkinan anemia
ok defisiensi besi . Apabila diketemukan
riwayat keluarga dengan tanda nyeri , panas ,
garukan kulit , perdarahan , cari informasi lanjut
adanya haemoglobinopathy ( mis thalasemia )
dan kemungkinan keracunan dari lingkungkan
Jawab B
• Pemeriksaan darah lengkap dan retikulosit
dilakukan sejak awal
• Pemeriksaan adanya sedikit darah di
faces merupakan informasi yang penting
Jawab C
• Deferensial Diagnosa dari anemia def besi
adalah penyakit thalasemia , atau keracunan
bahan timah
• Pada anemia defisiensi besi gambaran
mikrositik anemia denga jumlah retikulosit
rendah
• Pada thalasemia mikrositik anemia dengan
adanya riwayat keluarga dan kebangsaan
• Pada keracunan timah riwayat terkena racun
Jawab D
• Anemia defesiensi besi :
– Periksa Fe serum , TIBC dan ferritin
– Pemberian preparat besi 3-5 mg/kg/ hari akan
meningkatkan a produksi secara cepat jumlah
retikulosit
• Thalasemia : hemoglobin electrophoresis
• Keracunan timah : kadar didalam darah
lebih 25 g/dl

Anda mungkin juga menyukai