Anda di halaman 1dari 12

“GASTROENTERITIS ”

KELOMPOK VI
1. NANO WINDAYANI LELMALAYA 9. I GEDE SUDARMAYAN
2. I WAYAN S CAESARANDIKA 10. YUNI KARAENG
3. AZWAR TAM LUPOYO 11. AMELIA TIRZA DAUHAN
4. NI WAYAN M. SRI ASTITI 12. DEVI F. KOWOMBON
5. SHERIN BODA 13. HARBI TIMPAL
6. PUTRI AMALIA UMAR 14. CLARISTA RATUWALANGON
7. CINDRA SALINDEHO 15. IVONE LUMIWU
8. FAHIRA TINONDIGHANG 16. HELMITA DAALIWA
DEFINISI
• Menurut Haroen N, S. Suraatmaja dan P.O Asdil
(1998), diare adalah defekasi encer lebih dari 3 kali
sehari dengan atau tanpa darah atau lendir dalam
tinja.
• Jadi diare dapat diartikan suatu kondisi, buang air
besar yang tidak normal yaitu lebih dari 3 kali
sehari dengan konsistensi tinja yang encer dapat
disertai atau tanpa disertai darah atau lendir
sebagai akibat dari terjadinya proses inflamasi pada
lambung atau usus.
Klasifikasi
• Klasifikasi diare berdasarkan lama waktu diare
terdiri dari diare akut, diare persisten dan diare
kronis. (Asnil et al, 2003).
• a. Diare Akut
• b. Diare Persisten
• c. Diare kronis
Etiologi
• a. Faktor infeksi
• Infeksi enteral; infeksi saluran pencernaan yang
merupakan penyebab utama diare, meliputi infeksi
bakteri (Vibrio, E. coli, Salmonella, Shigella,
Campylobacter, Yersinia, Aeromonas, dsb), infeksi
virus (Enterovirus, Adenovirus, Rotavirus,
Astrovirus, dll), infeksi parasit (E. hystolytica,
G.lamblia, T. hominis) dan jamur (C. albicans).
• Infeksi parenteral; merupakan infeksi di luar sistem
pencernaan yang dapat menimbulkan diare seperti:
otitis media akut, tonsilitis, bronkopneumonia,
ensefalitis dan sebagainya.
• b. Faktor Makanan:
• Diare dapat terjadi karena mengkonsumsi
makanan basi, beracun dan alergi terhadap jenis
makanan tertentu.
• c. Faktor Psikologis
• Diare dapat terjadi karena faktor psikologis (rasa
takut dan cemas).
Patofisiologi

• Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya


diare ialah:
• a. Gangguan osmotic
• b. Gangguan sekresi
• c. Gangguan motilitas usus.
Gejala
• Buang air besar terus menerus disertai dengan rasa
mulas yang berkepanjangan
• Tinja yang encer dengan frekuensi 4 x atau lebih dalam
sehari
• Pegal pada punggung, dan perut sering berbunyi
• Mengalami dehidrasi (kekurangan cairan tubuh)
• Diare yang disebabkan oleh virus dapat menimbulkan
mual dan muntah-muntah
• Badan lesu atau lemah
• Panas
• Tidak nafsu makan
• Darah dan lendir dalam kotoran
Pemeriksaan Penunjang
• Menurut Hassan dan Alatas (1998) pemeriksaan laboratorium
pada diare adalah:
a. Feses
• Makroskopis dan Mikroskopis
• pH dan kadar gula pada tinja dengan kertas lakmus dan tablet
clinitest, bila diduga terdapat intoleransi gula.
• Biakan dan uji resisten.
b. Pemeriksaan keseimbangan asam basa dalam darah, dengan
menentukan pH dan cadangan alkalin atau dengan analisa gas
darah.
c. Ureum kreatinin untuk mengetahui faal ginjal.
d. Elektrolit terutama natrium, kalium dan fosfor dalam serium.
e. Pemeriksaan Intubasi deudenum untuk mengetahui jenis jasad
renik atau parasit.
Komplikasi
a. Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik
atau hipertonik).
b. Renjatan hipovolemik.
c. Hipokalemia (dengan gejala mekorismus, hiptoni otot,
lemah, bradikardi, perubahan pada elektro
kardiagram).
d. Hipoglikemia.
e. Intoleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi
enzim laktase karena kerusakan vili mukosa, usus
halus.
f. Kejang terutama pada dehidrasi hipertonik.
g. Malnutrisi energi, protein, karena selain diare dan
muntah, penderita juga mengalami kelaparan.
ANALISA DATA
DAFTAR PUSTAKA

• Aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan


diagnose medis & Nanda Nic Noc edisi revisi Jilid 1
tahun 2013.

• Aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan diagnose
medis & Nanda Nic Noc edisi revisi Jilid 2 tahun
2013.

• Diagnosis keperawatan definisi dan klasifikasi tahun
2012-1014.
• Buku saku diagnosis keperawatan edisi 9 oleh
Judith M. Wilkinson dan Nancy R. Ahern.

Anda mungkin juga menyukai