Anda di halaman 1dari 40

SKIZOFRENIA

Ns. Febriana Sartika Sari, M.Kep.


ODGJ
(ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA )

• Orang Dengan Gangguan Jiwa atau


sering disebut dengan ODGJ adalah
orang yang mempunyai gangguan pikiran,
perilaku, dan perasaan yang ditunjukkan
dalam gejala atau perubahan perilaku
bermakna, serta menyebabkan kesulitan
untuk hidup sebagai manusia (Undang-
Undang Kesehatan Jiwa No. 18, 2014).
ODS
(ORANG DENGAN SKIZOFRENIA)

• Skizofrenia adalah gangguan jiwa yang ditandai


dengan gangguan pikiran, bahasa, persepsi,
dan sensasi mencakup pengalaman psikotik
berupa gejala positif dan negatif (WHO, 2015).

• Stuart (2013) menjelaskan empat kelompok


utama dari gejala skizofrenia, mengutip dari Lilly
(1996) yaitu gejala negatif, gejala positif, gejala
kognitif, dan gejala suasana hati.
PANSS

• Gejala negatif: afek • Gejala positif: waham,


datar, alogia halusinasi, gangguan
(pembatasan berpikir pemikiran, bicara
dan bergerak), kacau, perilaku
avolition atau apatis, kekerasan, afek tidak
anhedonia atau tepat.
asosialitas, dan defisit
perhatian.
Gejala ODS
• Gejala kognitif • Gejala suasana hati
skizofrenia terdiri dari terdiri dari distoria,
gangguan perhatian, keinginan bunuh diri,
memori, dan fungsi dan keputusasaan.
eksekutif (abstraksi,
pembentukan konsep,
pemecahan masalah,
dan pengambilan
keputusan).
FAKTOR RISIKO
• BIOLOGI • GENETIK
Ketidakseimbangan 1. Risiko  10 % pada
neurotransmiter terutama orang yang memiliki
dopamin keluarga langsung (First-
- Hypodopaminergic  degree family) dengan
gejala negatif (awal skizofrenia seperti orang
onset) tua atau saudara
- Hyperdopaminergic  kandung.
gejala positif ( fungsi 2. kembar identik berisiko
inhibisi di sub cortical 40%-65%
terganggu )
FAKTOR RISIKO
• PSIKOLOGI • SOSIOKULTURAL
Pengalaman- Kemiskinan
pengalaman menyebabkan kesulitan
traumatis atau mengakses sumber
koping, dan merupakan
stressful life event.
sumber stressor dalam
keluarga yang
menyebabkan mortalitas
infant, kekerasan,
penyalahgunaan alkohol
dan obat-obatan
ASUHAN KEPERAWATAN
JIWA
DX. KEPERAWATAN JIWA

PERILAKU
ISOLASI SOSIAL
KEKERASAN

DEFISIT RESIKO BUNUH


PERAWATAN DIRI DIRI

HALUSINASI WAHAM

HARGA DIRI
RENDAH
PK

• Perilaku kekerasan adalah hasil marah


yang ekstrim atau ketakutan sebagai
respon terhadap perasaan terancam
berupa ancaman fisik atau ancaman
terhadap konsep diri yang diekspresikan
dengan mengancam, mencederai orang
lain dan atau merusak lingkungan.
Tindakan Keperawatan

a. Lakukan Tarik nafas dalam


b. Pukul bantal dan kasur
c. Lalukan kegiatan ringan yang tidak
membahayakan
d. Lakukan kegiatan ibadah seperti sholat,
dzikir, istigfar dan berdo’a
HDR
• Keadaan dimana individu mengalami
evaluasi diri negatif mengenai diri dan
kemampuannya dalam waktu lama dan
terus menerus yang berhubungan dengan
perasaan tidak berharga,tidak
berdaya,putus asa, ketakutan, rentan,
rapuh, serta tidak berarti.
Tindakan Keperawatan
• Identifikasi kemampuan dan aspek positif
yang masih dimiliki pasien.
• Bantu pasien menilai kemampuan yang
dapat digunakan.
• Bantu pasien memilih/menetapkan
kemampuan yang akan dilatih
• Latih kemampuan yang dipilih pasien
HALUSINASI

• Halusinasi adalah gejala gangguan jiwa


berupa respon panca indera, yaitu
penglihatan, pendengaran, penciuman,
perabaab dan pengecapan terhadap
sumber yang tidak jelas.
Tindakan Keperawatan
• Mengevaluasi tanda-gejala dan karakteristik halusinasi yang
dirasakan
• Memvalidasi kemampuan cara menghardik, cara minum obat
dengan prinsip 7 benar, cara bincang-bincang, dan cara melakukan
aktivitas terjadwal yang sudah dikuasai.
• Menjelaskan tanda - gejala dan karakteristik halusinasi, penyebab
dan akibatnya
• Menjelaskan dan melatih Pasien cara menghardik
• Menjelaskan dan melatih Pasien minum obat dengan prinsip 7
benar, keuntungan minum obat dan kerugian tidak minum obat
• Menjelaskan dan melatih Pasien cara berbincang-bincang
• Menjelaskan dan melatih Pasien cara beraktivitas terjadwal
ISOLASI SOSIAL

• Isolasi sosial adalah kondisi dimana


seseorang mengalami gangguan
hubungan interpersonal yang
mengganggu fungsi individu tersebut
dalam meningkatkan keterlibatan atau
hubungan (sosialisasi) dengan orang lain.
Tindakan Keperawatan

• Evaluasi tanda-gejala dan karakteristik


solasisosial secara teratur
• Latih pasien berkenalan
• Latih pasien bercakap-cakap saat
melakukan kegiatan sehari-hari.
• Latih berbicara sosial : meminta sesutu,
berbelanja dan sebagainya
WAHAM
• Waham adalah keyakinan pribadi
berdasarkan kesimpulan yang salah dari
realitas ekstrenal). Waham juga diartikan
sebagai keyakinan yang salah yang
dipertahankan secara kuat/terus menerus
namun tidak sesuai dengan kenyataan.
Tindakan Keperawatan
• Mengidentifikasi tanda dan gejala waham
• Membantu pasien dalm orientasi realita (orang,
tempat dan waktu)
• Mendiskusikan kebutuhan pasien yang tidak
terpenuhi
• Membantu pasien dalam memenuhi kebutuhan
yang realistis
• Melatih pasien dalam melakukan kemampuan/
aspek positif yang dimiliki
DPD
• Defisit perawatan diri adalah sikap tidak
mampu melakukan atau menyelesaikan
aktifitas perawatan diri.
• Kurang perawatan diri tampak dari
ketidakmampuan merawat kebersihan diri,
makan, berhias, dan toileting {Buang Air
Besar (BAB)/Buang Air Kecil (BAK)}
secara mandiri.
Tindakan Keperawatan

• Jelaskan tanda dan gejala, penyebab dan akibat defisit


perawatan diri serta melatih pasien merawat diri: mandi
mengidentifikasi tanda dan gejala, penyebab dan akibat
defisit perawatan diri
• Jelaskan dan melatih pasien perawatan kebersihan diri:
berhias
• Latih cara melakukan perawatan diri:makan/minum
• Latih cara melakukan perawatan diri: BAK/BAB
RBD
• Bunuh diri adalah suatu upaya yang
disadari dan ditimbulkan oleh diri sendiri
untuk mengakhiri kehidupan atau
pembinasaan oleh individu sebagai akibat
krisis multidimensional pada pemenuhan
kebutuhan individual dimana individu
merasa ini adalah jalan keluar yang
terbaik.
Tindakan Keperawatan

• Mengidentifikasi beratnya masalah risiko bunuh diri: isyarat, ancaman,


percobaan (jika percobaan segera rujuk)
• Mengidentifikasi benda-benda berbahaya dan mengamankannya
(lingkungan aman untuk pasien )
• Latihan cara mengendalikan diri dari dorongan bunuh diri: buat daftar aspek
positif diri sendiri, latihan afirmasi/berpikir aspek positif yang dimiliki
• Latihan cara mengendalikan diri dari dorongan bunuh diri: buat daftar aspek
positif keluarga dan lingkungan, latih afirmasi/berpikir aspek positif keluarga
dan lingkungan
• Mendiskusikan harapan dan masa depan
• Mendiskusikan cara mencapai harapan dan masa depan
• Melatih cara-cara mencapai harapan dan masa depan secara bertahap
• Melatih tahap kedua kegiatan mencapai masa depan
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Ns. Febriana Sartika Sari, M. Kep.
KOMUNIKASI

• Bahan dasar utama dalam pelayanan kesehatan,


instrumen dasar dimana hubungan dibuat dan tujuan
terapi tercapai (Kurniawan & Liansyah, 2015).

• Suatu proses penyampaian pesan atau informasi dari


seseorang kepada orang lain baik secara verbal maupun
non verbal

• Penyampaian pesan dapat dilakukan dengan


menggunakan simbol, tanda, atau tingkah laku
KOMUNIKASI TERAPEUTIK

• Komunikasi terapeutik adalah komunikasi


yang bertujuan untuk kesembuhan klien
(Indarwati, 2003).
PENDEKATAN KOMUNIKASI NON VERBAL

Eye contact Touching

Jarak
Sikap & bahasa
interpersonal
tubuh terbuka
Melihat dari kacamata klien

Menerima klien apa adanya

Sensitif thd perasaan klien

Tidak terpengaruh masa lalu


FASE KOMUNIKASI TERAPEUTIK
1. Fase Pra Interaksi Fase Orientasi
• Mengeksplorasi perasaan • BHSP, kontrak
• Menganalisa kekuatan & • Menggali perasaan, pikiran,
kelemahan diri mengidentifikasi masalah
• Mengumpulkan data tentang klien evaluasi/validasi
klien • Merumuskan tujuan
• Membuat rencana • Salam terapeutik
pertemuan • Memperkenalkan diri
• Menyepakati kontrak
• Melengkapi kontrak
• Evaluasi validasi
• Menyepakati masalah
Fase Kerja Fase Terminasi
• merupakan inti dari • Evaluasi/ validasi
keseluruhan proses • Kontrak waktu pertemuan
komunikasi terapeutik berikutnya
• berkaitan dengan • Rencana tindak lanjut
pelaksanaan rencana
asuhan yang telah
ditetapkan
ANALISIS PROSES INTERAKSI (API)

Anda mungkin juga menyukai