Anda di halaman 1dari 38

Nilai n norma sosial

• Nilai dan norma sosial memiliki peranan


penting dalam setiap masyarakat beradab.
• Hal ini penting karena nilai dan norma
tersebut berfungsi untuk mengatur tata
kehidupan setiap anggota masyarakat sebagai
makhluk sosial.
• pengertian Nilai Sosial
• Nilai merupakan kumpulan sikap perasaan ataupun
anggapan terhadap sesuatu hal mengenai
baik,buruk,benar,salah,patut-tidak patutu,mulia-
hina,penting-tidak penting.
• Menurut C.Kluckhohn semua nilai kebudayaan alam
pada dasarnya ada lima:
• a)nilai hakikat hidup manusia
• b)nilai mengenai hakikat karya manusia
• c)nilai hakikat dari kedudukan manusia dalam ruang
dan waktu
• d)nilai dari hubungan manusia dengan alam sekitar
• e)nilai dari hubungan manusia dengan sesamanya
• definisi yang dikemukakakn oleh para ahli
misalnya:
• a)Kimbali Young .nilai sosial adalah asumsi
abstrak dan sering tidak disadari tentang apa
yang benad dan apa yang penting
• b)A.W.Green.nilai sosial adalah kesadaran
yang secara relatif berlangsung disertai emosi
terhadap objek.
• c)Woods.nilai sosial merupakan petunjuk
umum yang telah berlangsung lama yang
mengarahkan tingkah laku dan kepuasan
dalam kehidupan.
• Nilai sosial dibedakan menjadi tiga macam
yaitu:
1)Nilai material (berguna untuk jasmani
manusia)
2)Nilai vital (berguna untuk aktivitas manusia)
3)Nilai kerohanian (berguna untuk sumber
akal,perasaan dan keagamaan)
• Norma Sosial
• Norma merupakan ukuran yang digunakan
oleh masyarakat untuk mengukur apakah
tindakan yang dilakukan merupakan tindakan
yang wajar dan dapat diterima atau tindakan
yang menyimpang.Norma dibangun atas nilai
sosial dan norma sosial diciptakan untuk
mempertahankan nilai sosial.
• Jenis-Jenis Norma Sosial
• Norma Sosial Dilihat Dari Sanksinya
• 1)Tata Cara .merupakan norma yang
menunjuk kepada satu bentuk perbuatan
sanksi yang ringan terhadap
pelanggarnya.Misal:aturan memegang garpu
dan sendok saat makan dan
penyimpangannya:bersendawa saat makan/
2)Kebiasaan.merupakan cara bertindak yang
digemari oleh masyarakan dan dilakukan
berulang-ulang,mempunyai kekuatan
mengikat yang lebih besar dari tata
cara,misal:membuang sampah pada
tempatnya dan penyimpangannya:membuang
sembarangan dan mendapat teguran bahkan
digunjingkan masyarakat.
3)Tata Kelakuan.merupakan norma yang
bersumber kepada filsafat,ajaran agama dan
ideolagi yang dianut masyarakat.Tata kelakuan di
satu pihak memaksakan suatu perbuatan dan di
lain pihak melarang suatu perbuatan sehingga
secara langsung ia merupakan alat pengendalian
sosial agar anggota masyarakat menyesuaikan
tindakan-tindakan itu.
4)Adat.merupakan norma yang tidak tertulis namu
kuat mengika sehingga anggota masyarakat yang
melanggar adat akan menderita karena sanksi
keras yang kadang secara tidak langsung seperti
pengucilan,dikeluarkan dari masyarakat,atau
harus memenuhi persyaratan tertentu.
5)Hukum.merupakan norma yang bersifat
formal dan berupa aturan tertulis.Sanksinya
tegas dan merupakan suatu rangkaian aturan
yang ditujukan kepada anggota masyarakat
yang beirsi ketentuan,perintah,kewajiban dan
larangan agar tercipta ketertiban dan keadilan.
• Norma Sosial Dilihat dari Sumbernya
1)Norma agama,yakni ketentuan hidup yang
bersumber dari ajaran agama(wahyu dan
revelasi)
2)Norma kesopanan,ketentuan hidup yang
berlaku dalam interaksi sosial masyarakat
3)Norma kesusilaan,ketentuan yang bersumber
pada hati nurani,moral,atau filsafat hidup.
4)Norma hukum,ketentuan tertulis yang berlaku
dari kitab undang-undang suatu negara
• Fungsi Norma Sosial
a)Sebagai pedoman atau patokan perilaku pada
masyarakat
b)Merupakan wujud konkret dari nilai yang ada
di masyarakat
c)Suatu standar atau skala dari berbagai kategori
tingkah laku masyarakat
• Pengertian Nilai Sosial
Nilai (value) mengacu pada pertimbangan
terhadap suatu tindakan, benda, cara untuk
mengambil keputusan. Nilai sosial merupakan
sikap-sikap dan perasaan yang diterima secara
luas oleh masyarakat dan merupakan dasar
untuk merumuskan apa yang benar dan apa
yang penting.
• Latar belakang nilai sosial
Nilai sosial lahir dari kebutuhan kelompok
sosial akan seperangkat ukuran untuk
mengendalikan beragam kemauan warganya
yang senantiasa berubah dalam berbagai
situasi. Dengan ukuran itu masyarakat akan
tahu mana yang baik atau buruk, benar atau
salah dan boleh dan dilarang.
• Pengertian Nilai sosial menurut para ahli

Theodorson
Nilai merupakan sesuatu yang abstrak dan
dijadikan peodman serta prinsip-prinsip
umum dalam bertindak dan bertingkah laku
Woods
Nilai sosial merupakan petunjuk umum yang
telah berlangsung lama serta mengarahkan
tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari
• Ciri nilai sosial
1. Tercipta dari proses interaksi
2. Ditransformasikan melalui proses belajar yang
meliputi sosialisasi, akulturasi dan difusi.
3. Berupa ukuran atau peraturan sosial yang turut
memenuhi kebutuhan-kebutuhan sosial.
4. Berbeda-beda pada tiap kelompok manusia
5. Masing-masing nilai mempunyai efek yang
berbeda-beda bagi tindakan manusia.
6. Dapat mempengaruhi kepribadian individu.
• Peran nilai sosial
1. Alat untuk menentukan harga sosial, kelas sosial
seseorang.

2. Mengarahkan masyarakat untuk berfikir dan


bertingkah laku sesuai dengan nilai yang ada.

3. Memotivasi manusia untuk berperilaku sesuai dengan


yang diharapkan.

4. Alat solidaritas atau mendorong masyarakat untuk


bekerjasama.

5. Pengawas, pembatas, pendorong dan penekan


individu untuk selalu berbuat baik.
• Klasifikasi nilai sosial
Menurut Notonegoro nilai sosial diklasifikasikan menjadi:
1. Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi
jasmani manusia atau benda-benda nyata yang dapat
dimanfatkan sebagai kebutuhan fisik manusia. Contoh
makanan, minuman dan pakaian

2. Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi


manusia agar dapat melakukan aktivitas atau kegiatan
hidupnya. Contoh kendaraan, komputer, dan alat-alat
lain yang membantu aktivitas manusia
3. Nilai rohani, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi
kebutuhan rohani (spiritual). Nilai rohanil dibedakan
menjadi:
a. nilai kebenaran dan nilai empiris bersumber dari
proses berfikir

b. nilai keindahan bersumber dari unsur rasa (perasaan


dan estetika)

c. nilai moral nilai yang berkenaan dengan kebaikan dan


keburukan, bersumber dari kehendak atau kemauan
(karsa dan etika)

d. nilai religius berisi keyakinan/kepercayaan manusia


terhadap Tuhan.
• Klasifikasi Norma Sosial Berdasarkan Aspek
1. Norma Agama
adalah peraturan sosial yang sifatnya mutlak dan tidak
dapat ditawar-tawar karena berasal dari Tuhan

2. Norma Kesusilaan
adalah peraturan sosial yang berasal dari hati nurani
yang menghasilkan akhlak

3. Norma Kesopanan
Adalah peraturan sosial yang mengarah pada hal-hal
yang berkenaan dengan bagaimana seseorang harus
bertingkah laku wajar dalam kehidupan
bermasyarakat
4. Norma Kebiasaan
adalah sekumpulan peraturan sosial yang
berisi petunjuk tentang perilaku berulang-
ulang sehingga menjadi kebiasaan individu
5. Norma Hukum
adalah aturan sosial yang dibuat oleh lembaga
tertentu misalnya pemerintah, sehingga dapat
dengan tegas melarang serta memaksa orang
untuk dapat berperilaku sesuai dengan
keinginan pembuat peraturan tersebut
• Nilai-nilai yang Diperlukan tenaga medis
• Tata nilai keperawatan
adalah nilai yang terkandung didalam proses
caring yang dilakukan oleh perawat, serta sangat
mempengaruhi berbagai tindakan keperawatan.
• Gambaran nilai-nilai keperawatan adalah
bagaimana pengetahuan, penafsiran,
pemahaman, pemberian makna, serta
sikap perawat mengenai nilai-
nilai keperawatan, yang meliputi tujuh nilai
esensial keperawatan yang tersebar dalam
beberapa pernyataan, yakni altruisme,
persamaan, estetika, kebebasan, martabat
manusia, keadilan, dan kebenaran.
• Untuk praktek sebagai tenaga medis yang
profesional, diperlukan nilai-nilai yang sesuai
dengan kode etik profesi, pokok-pokok
tersebut antara lain dengan :
1. Menghargai martabat individu tanpa
prasangka.
2. Melindungi seseorang dalam hal privasi,
misalnya :
3. Tidak memberitahukan kepada siapapun
tentang keluhan pasien ataupun penyakit
pasien jika hal tersebut dapat merugikan
pasien
4. Menutup area untuk mandi dan pengobatan
5. Menutup pasien untuk setiap prosedur tertentu
6. Menyediakan tempat konsultasi bagi pasien
dengan pemuka agama atau anggota keluarga
yang sedang bersedih
7. Bertanggung jawab untuk segala tindakannya.
Tindakan tersebut dimanifestasikan dalam
perilaku tertentu sebagai kegiatan yang
dilaksanakan dengan hati-hati dan
melaporkannya bila terjadi suatu kesalahan
• nilai yang diperlukan seorang paramedis ,
diantaranya :
• 1. Care
• Merupakan semangat, tindakan penting dari
inti keperawatan, kekuatan yang menyatakan,
proses dnamika dan intisari struktural. Care
adalah nilai, caring adalah sebuah kebaikan.
Dalam membangun pribadi caring perawat
dapat melalui pengembangan indicator 10
caratif caring (Waton, 1979) sebagai berikut:
1. Sistem nilai humanistik-altruistik
2. Kepercayaan-harapan
3. Sensitif terhadap diri sendiri dan orang lain
4. Pertolongan-Hubungan saling percaya
5. Pengembangan dan penerimaan terhadap
ekspresi perasaan positif dan negatif
6. Penggunaan metode ilmiah, problem solving
dalam pengambilan keputusan
7. Peningkatan proses belajar-mengajar dalam
interpersonal
8. proses belajar-mengajar dalam interpersonal
9. Supportif, korektif dan protektif terhadap
mental, fisik, sosiokultural dan spiritual
10. Membantu memenuhi kebutuhan dasar
manusia
11. Dikembangkan faktor eksternal
phenomenological.
• 2. Empati
• Adalah berusaha menempatkan diri pada
seseorang yang bersangkutan sehingga dapat
merasakan apa yang dirasakan oleh
orang yang besangkutan tersebut.
• Empati berbeda dengan simpati, sikap
melibatkan perasaan terhadap sesuatu hal,
sehingga tidak dapat lagi berfikir objektif
merupakan sikap simpati yang tidak
seharusnya dimiliki oleh perawat.
• cara yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan empati, yaitu:
• - Peduli
• - Berguru
• - Berlatih
• 3. Altruisme
• Merupakan perilaku yang menggambarkan
kepedulian dan kesejahteraan orang lain. Sikap
dari nilai
altruisme yang ditampilkan perawat meliputi
pemberian perhatian, komitmen atau
prinsip yang dipegang teguh oleh perawat untuk
mempertahankan janji, rasa iba, kemurahan hati,
serta ketekunan.
• Pada altruisme salah satu yang penting adalah
sifat empati atau merasakan perasaan orang lain
di sekitar kita.
• 4. Berbuat baik (Beneficience)
• Beneficience berarti, hanya melakukan
sesuatu yang baik. Kebaikan, memerlukan pencegahan
dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan
kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan
oleh diri dan orang lain. Terkadang, dalam situasi
pelayanan kesehatan, terjadi konflik antara prinsip ini
dengan otonomi.
• 5. Keadilan (Justice)
• Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama
dan adil terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-
prinsip moral, legal dan kemanusiaan.
• Nilai ini direfleksikan dalam prkatek profesional
ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai
hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar
untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.
• 6. Tidak merugikan (Nonmaleficience)
• Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera
fisik dan psikologis pada klien.
• 7. Kejujuran (Veracity)
• Prinsip veracity berarti penuh dengan
kebenaran. Nilai inidiperlukan oleh pemberi pelayanan
kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada
setiap klien dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat
mengerti.
• Prinsip veracity berhubungan dengan kemampuan
seseorang untuk mengatakan kebenaran.
• Informasi harus ada agar menjadi akurat,
komprensensif, dan objektif untuk memfasilitasi
pemahaman dan penerimaan materi yang ada, dan
mengatakan yangsebenarnya kepada klien tentang
segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan
dirinya selama menjalani perawatan.
• Walaupun demikian, terdapat beberapa
argument mengatakan adanya batasan untuk
kejujuran seperti jika kebenaran akan
kesalahan prognosis klien untuk pemulihan
atau adanya hubungan paternalistik bahwa
”doctors knows best” sebab individu memiliki
otonomi, mereka memiliki hak untuk
mendapatkan informasi penuh tentang
kondisinya. Kebenaran merupakan dasar
dalam membangun hubungan saling percaya.
• 8. Menepati janji (Fidelity)
• Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk
menghargai janji dan komitmennya terhadap
orang lain.
• Perawat setia pada komitmennya dan menepati
janji serta menyimpan rahasia klien.
• Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban seseorang
untuk mempertahankan
komitmen yang dibuatnya. Kesetiaan,
menggambarkan kepatuhan perawat terhadap
kode etik yang menyatakan bahwa tanggung
jawab dasar dari perawat adalah untuk
meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit,
memulihkan kesehatan dan meminimalkan
penderitaan.
• 9. Karahasiaan (Confidentiality)
• Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah
informasi tentang klien harus dijaga privasi
klien.
• Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen
catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca
dalam rangka pengobatan klien.
• Tidak ada seorangpun dapat memperoleh
informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien
dengan bukti persetujuan.
• Diskusi tentang klien diluar area pelayanan,
menyampaikan pada teman atau keluarga
tentang klien dengan tenaga kesehatan lain
harus dihindari.
• 10. Akuntabilitas (Accountability)
• Akuntabilitas merupakan standar yang pasti
bahwa tindakan seorang profesional dapat
dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau
tanpa terkecuali.
• IV. Konflik Antara Nilai dan Kewajiban Profesional
• Dengan berubahnya lingkup praktik
keperawatan dan teknologi medis, tanggung jawab
keperawatan akan menjadi konflik dengan nilai-
nilai pribadi perawat, misalnya membantu dokter
dalam melaksanakan aborsi terapeutik,
memperpanjang kehidupan pasien yang tidak responsif
dengan mesin, tidak memasukkan transfusi darah
karena keyakinan agama individu yang seharusnya ia
lakukan.
• Klarifikasi nilai ini menyebutkan bahwa tidak ada
seperangkat nilai yang benar untuk setiap orang.
Proses klarifikasi nilai lebih memperhatikan proses
penilaian, bukan berdasarkan hasil penilaiannya.
• Proses penilaian mencakup tujuh proses yang
ditempatkan dalam 3 kelompok :
1. Menghargai
Menjunjung dan menghargai
keyakinan dan perilaku seseorang
Menegaskannya di depan umum bila diperlukan
2. . Memilih dari berbagai alternatif
Memilih setelah mempertimbangkan
konsekuensinya
Memilih secara bebas
3. Bertindak
Bertindak sesuai pola, konsistensi dan repetisi
(mengulang yang telah disepakati)

Anda mungkin juga menyukai