Anda di halaman 1dari 29

Review Artikel

Efek Anti InflamsiAkupuntur dan


Hubungannya dengan RinitisAlergi:
Review Naratif dan Model yang
Diusulkan Rizqi Ahmad Nur D – G99141072
John L. McDonald, Allan W. Cripps, Peter K. Viola Belivia – G99141074
Smith, Caroline A. Smith, Charlie C. Xue, dan Steffi Meidiana – G99141076
Brenda Golianu
Aga Suganda – G99141078
Endang Susilowati – G99141080
Muhammad Faizal – G99142129
Pembimbing : Daniel Saryo Nurcahyo - G99142131
dr. Putu, Sp-THT-KL
Abstrak
Akupunktur telah
digunakan selama
ribuan tahun untuk
Mekanisme
mengobati
berbagai kondisi •Simpatis
peradangan,
termasuk rinitis
•Parasimpatis
alergi.
Pendahuluan Rinitis

peradangan dari selaput lendir hidung

Prevalensi

Klinis
18%
15-34 tahun
bersin, hidung gatal, pilek, dan hidung tersumbat.
10% 35-54 tahun
Lain-lain

72%
1. Pendahuluan

Rinitis
Alergi

Bukan
Alergi
2. Metode Pencarian
• Menyelidiki patofisiologi
rinitis alergi dengan
penekanan pada peran  Pencarian database menggunakan
sitokin, neuropeptida  Medline
proinflamasi, dan  PubMed
neurotrophins.  ScienceDirect
 EBSCOhost
• Mengidentifikasi  Wiley Online library
penelitian akupunktur  Cochrane Database of Controlled Trials
pada rinitis alergi dan  Acupuncture Research (Zhen Ci Yan Jiu) (1984–2010)
aksi anti-inflamasi  World Journal of Acupuncture-Moxibustion (1992–2011)
akupunktur, pada respon  Journal of Traditional Chinese Medicine (English edition) (1981–2011)
inflamasi alergi.  Journal of Acupuncture and Tui Na Science (2010)
 American Journal of Acupuncture (1973–1999).
3. Mekanisme Fisiologi dan Imunitas dari Rinitis Alergi

Rinitis Alergi

Pelepasan Sitokin dan


Respon Inflamasi
Neuropeptida
Alergi
proinflamasi

Interaksi Sel inflamasi


(Sel mast dan Diperantarai IgE
Eosinofil)
3.1.Peran
Neuropeptida dalam
Inflamasi Jalan Nafas.
 Neuropeptida
proinflamasi nonopioid
berperan pada inflamasi
neurogenik

 Vasodilatasi dan
ekstravasasi plasma,
terutama di mukosa
hidung pada rinitis alergi
[11].
3.1.Peran
Neuropeptida dalam
Inflamasi Jalan Nafas.  Peran SP dan CGRP pada rhinitis alergi :
 ( i ) memicu vasodilatasi dan ekstravasasi plasma di epitel hidung
(hidung tersumbat)
 ( ii ) SP dan CGRP bertindak sinergis dan saling berpotensiasi satu
sama lain dalam degranulasi sel mast (awal fase respon alergi) dan
ekstravasasi plasma (hidung tersumbat)
 ( iii ) mengaktifkan monosit untuk melepaskan sitokin proinflamasi
(respon fase awal alergi)
 ( iv ) meningkatkan akumulasi eosinofil di mukosa hidung saat
terpapar alergen berulang
 ( v ) SP memicu produksi dan pelepasan NGF
3.2.Peran  Neurotrophins, atau nerve growth factors, adalah protein yang
Neurotrophins di mengatur kelangsungan hidup, kematian, atau diferensiasi
neuron.
Inflamasi Saluran
Napas.  Fungsi neurotrophins

Memperpanjang
^ pertumbuhan ^ respon
hidup sel mast
sel syaraf inflamasi
dan eosinofil
3.2.Peran
Neurotrophins di
Inflamasi Saluran  Peran NGF pada rhinitis alergi :
Napas.  ( i ) meningkatkan kelimpahan neuronal di epitel hidung mengarah
ke hipersensitivitas dan meningkatkan kecenderungan hidung
tersumbat
 ( ii ) meningkatkan ekspresi dan sensitivitas reseptor TRPV1 di epitel
hidung
 ( iii ) memperpanjang kelangsungan hidup eosinophil dan sel mast
(memperpanjang respon inflamasi)
 ( iv ) memberikan kontribusi untuk fase awal respon alergi (tapi tidak
respon fase akhir)
 ( v ) meningkatkan produksi dan pelepasan proinflamasi
neuropeptide SP dan CGRP
3.2.Peran
Neurotrophins di
Inflamasi Saluran
Napas.
3.3 Peran Reseptor
TRPV1 di Fase Awal Etanol Asam
Inflamasi pada pH
Alergi ekstraselluler
rendah
Polusi

Suhu Tinggi Proton

Capsaicin
Reseptor Lipid
TRPV1
4. Khasiat Klinis dan Efektivitas Akupunktur untuk
Pengobatan Rinitis Alergi

 Dari dua penelitian sebelumnya, disimpulkan bahwa

 Belum ada bukti yang cukup tentang manfaat dari akupunktur


dalam terapi rinitis alergi, penelitian ini dibatasi oleh kekurangan
dan kualitas penelitian yang telah dilakukan (3 dan 7 penelitian
hingga 2004) [42, 43].
Brinkhaus et al. menemukan
bahwa ketika akupunktur
Systematic review (12 penelitian hingga 2007)
telah ditambahkan ke
perawatan medis rutin, ada
manfaat siginifikan secara Membuktikan efektivitas akupunktur pada rinitis alergi persisten
statistik [46].

Systematic review (12 penelitian hingga 2008)


akupunktur dan moksibasi aman dan efektif untuk
mengobati rinitis alergi dan mungkin memiliki
1076 pasien
beberapa keunggulan dibandingkan pengobatan rutin
[44].
5.Mekanisme Akupunktur yang Mungkin Mempengaruhi
5.1. Rangkuman
Gejala Klinis Rhinitis Alergi
Mekanisme Anti Jalur fisiologis efek anti inflamasi akupuntur
Inflamasi Akupunktur
• Aksis hipotalamus-hipofisis-adrenal (HPA) [47-50]
yang Mungkin Terjadi
• Jalur simpatis (simpatis postganglionik dan aksis
simpath- edulla adrenal) [49,50]
• Jalur kolinergik parasimpatis [51-54].

Effcts anti inflamasi lain, terkait akupunktur


• Anti histamin [55-58]
• Downregulasi dari sitokin proinflamasi (seperti TNF-
alpha IL-1β IL-6, dan IL-10) [59-65]
• Neuropeptida proinflamasi (seperti SP, CGRP, dan VIP)
[66,67].
5.1. Rangkuman

eksperimen induksi inflamasi


Mekanisme Anti
Inflamasi Akupunktur

Akupuntur selama
yang Mungkin Terjadi
Menekan ekspresi
COX-1 dan Cox-2

Menekan iNOS
5.2. Aksi HPA

Efek akupuntur

Mempengaruhi
HPA Aksis

^ kadar ACTH
dan
kortikosteroid
5.3. Jalur Simpatis
Elektroakupuntur frekuensi
rendah
• Mempengaruhi saraf post ganglionic
simpatis

Elektroakupuntur frekuensi
tinggi
• Aksis medulla simpatoadrenal
5.4. Jalur
parasimpatik
kolinergik.

Jalur anti-inflamasi Tidak


parasimpatis oleh berhubungan
asetilkolin (Ach) dengan akupuntur
5.Mekanisme Akupunktur yang Mungkin Mempengaruhi
5.5. Mekanisme kerja
Gejala Klinis Rhinitis Alergi
antihistamin

Akupuntur Mengurangi
gatal yang
disebabkan
oleh
Histamine
5.Mekanisme Akupunktur yang Mungkin Mempengaruhi
5.6. Sitokin
Gejala Klinis Rhinitis Alergi

Akupuntur

Penurunan
IL-10 dan
IL-4

Penurunan
signifikan ekspresi
gen IL-1R1
5.Mekanisme Akupunktur yang Mungkin Mempengaruhi
5.7. Neuropeptida
Gejala Klinis Rhinitis Alergi

 5.7.1 Neuropeptida Opioid


 Memicu efek antinociceptive akupunktur (enkephalins, β -
endorphin, endomorphins, dynorphins, dan nociceptin/orphanin FQ)
 Penghambatan neuropeptida proinflamasi nonopioid seperti SP.

 5.7.2 . Neuropeptida Nonopioid Proinflamasi (SP, CGRP, VIP).


 Menurunkan SP dan VIP setelah terapi dibandingkan dengan
sebelum terapi [66].
5.Mekanisme Akupunktur yang Mungkin Mempengaruhi
5.7. Neuropeptida
Gejala Klinis Rhinitis Alergi
5.Mekanisme Akupunktur yang Mungkin Mempengaruhi
5.8 . Neurotrophins ,
Gejala Klinis Rhinitis Alergi
IgE dan Eosinofil.
5.Mekanisme Akupunktur yang Mungkin Mempengaruhi
5.9 . Hasil
Gejala Klinis Rhinitis Alergi
Pengukuran Klinis :
Kongesti Nasal dan Kelompok Hasil
Kecepatan Gerakan
Silia Klieren pada Akupuntur peningkatan
Hidung. aktif NV dan
Placebo MCA lebih
besar pada
kelompok
akupunktur
aktif
5.Mekanisme Akupunktur yang Mungkin Mempengaruhi
5.10 Efek Akupunktur
Gejala Klinis Rhinitis Alergi

Tikus dengan model nyeri


pada Reseptor TRPV1
di Fase Awal Respon
inflamasi Alergi.

pada kanker
Menekan TRPV1
mRNA
^ regulasi protein
di dorsal ganglia
Aksi
antiinflamasi Down-regulating atau pengaturan
pada Rinitis Th2 dan sitokin proinflamasi dan up
Alergi
regulating atau mengatur sitokin Th1

Down regulating neuropeptida


proinflamasi (yaitu SP, VIP, dan CGRP)

Downregulating neurotrophins (NGF


dan BDNF)
7. Kesimpulan

Meningkatkan hasil klinis pada pasien


dengan rhinitis alergi, dan beberapa
aspek aksi anti-inflamasi

Mengatur neuropeptida proinflamasi


tertentu dan neurotrophins sitokin
serta juga Th2 dan sitokin proinflamasi,
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai