Anda di halaman 1dari 31

TOKSIKOLOGI ARSEN

OLEH

AVYANDARA JANURISKA, S.KED


DWI INDAH LESTARI, S.KED

PEMBIMBING
dr. BINSAR SILALAHI, Sp.F, DFM, SH
1 PENDAHULUAN

2 TINJAUAN PUSTAKA

OUTLINE
3 KESIMPULAN

4 PENUTUP
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
 Sebagian besar arsen di alam merupakan bentuk senyawa dasar yang
berupa substansi anorganik.
ARSEN  Arsen anorganik dapat larut dalam air atau berbentuk gas dan dapat
terpapar pada manusia.

ANORGANIK  Menurut National Institute for Occupational Safety and Health (1975),
arsen anorganik dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan
kronis, terutama kanker.
 Arsen trioksida (As2O3 atau As4O6) dan arsenat/arsenit merupakan
bentuk arsen anorganik berbahaya bagi kesehatan manusia.
 Senyawa Arsen dengan oksigen, klorin atau belerang dikenal sebagai
arsen anorganik. Arsen trioksida (As2O3 atau As4O6) dan
arsenat/arsenit merupakan bentuk arsen anorganik berbahaya bagi
kesehatan manusia. Pada suhu di atas 1.073°C senyawa arsen
trioksida dapat dihasilkan dari hasil samping produksi tembaga dan
pembakaran batubara.
 Jika keracunan arsenik dicurigai, beberapa tes dapat dilakukan untuk
menilai status klinis. Salah satunya adalah dengan pemeriksaan
apusan perifer, namun pada apusan perifer tidak spesifik
mengidentifikasi adanya keracunan arsen karena memiliki gambaran
yang mirip dengan arsenik yang dipengaruhi oleh anemia, leukopenia,
trombositopenia atau eosinofilia
NEW CONCEPT
NEW CONCEPT
TINJAUAN PUSTAKA

 Senyawa dengan Carbon dan Hydrogen dikenal sebagai Arsen Organik


ARSEN  Arsen bentuk organik yang terakumulasi pada ikan dan kerang-kerangan,
yaitu arsenobetaine dan arsenokolin mempunyai sifat nontoksik.
ORGANIK Sebagaimana diketahui bahwa arsen inorganik lebih beracun dari pada
arsen organik.

 Senyawa arsen organik sangat jarang dan mahal. Ikatan carbon-arsen


sangat stabil pada kondisi pH Iingkungan dan berpotensi teroksidasi.
 Beberapa senyawa methylarsenic sebagaimana di dan
trimethylarsenes terjadi secara alami, karena merupakan hasil dari
aktivitas biologik.
SUMBER
ARSEN
KEBERADAAN ARSEN DI ALAM

BIOTA AIR

TANAH UDARA
KEBERADAAN ARSEN DI ALAM

TANAH UDARA AIR BIOTA


SUMBER ARSEN

 PRODUKSI DALAM  PENGGUNAAN SENYAWA


INDUSTRI ARSEN
Berdasarkan data yang digunakan dari Biro Arsen banyak digunakan dalam berbagai
Pertambangan Amerika Serikat, dapat bidang, yaitu salah satunya dalam bidang
diperkirakan bahwa total produksi senyawa pertanian. Di dalam pertanian, senyawa
arsen di dunia mulai tahun 1975 sekitar timah arsenat, tembaga acetoarsenit,
600.000 ton. Arsen trivalen adalah basis natrium arsenit, kalsium arsenat dan
utama industri kimia arsen dan merupakan senyawa arsen organik digunakan sebagai
produk samping dalam pelelehan bijih pestisida.
tembaga dan timah hitam.
SIFAT FISIS DAN KIMIA ARSEN
SIFAT FISIS DAN KIMIA ARSEN
CARA MASUK ARSEN KE DALAM TUBUH
MEKANISME KERJA ARSEN
MEKANISME KERJA ARSEN
METABOLISME ARSEN

 REAKSI FASA 1  REAKSI FASA 2


GEJALA TOKSISITAS ARSEN

TOKSISITAS AKUT

TOKSISITAS KRONIS
TOKSISITAS AKUT

 Sindrom gastrointestinal ini merupakan gambaran klasik keracunan akut


arsen yang masuk per oral. Masuknya arsen ke dalam tubuh dalam dosis
besar biasanya baru menimbulkan gejala keracunan akut setelah 30 menit
GASTROINTESTINAL sampai 2 jam setelah paparan racun. Gejala yang timbul berupa rasa
terbakar pada tenggorokan dan uluhati, diikuti dengan mual, muntah, nyeri
abdomen, diare dengan feses seperti air cucian beras, yang kadang-
kadang berdarah.

SISTEM RESPIRASI

 Manifestasinya dapat berupa hipotensi, syok hipovolemik, ventrikular


SISTEM disritmia, dan congestive heart failure. Pada intoksikasi arsen terjadi
dilatasi kapiler yang mengakibatkan permeabilitas dinding pembuluh
KARDIOVASKULAR darah meningkat dan cairan keluar ke interstisial. Keadaan ini bisa
menyebabkan hipovolemi dan hipotensi.
TOKSISITAS AKUT

SISTEM SARAF

HATI DAN GINJAL

 anemia, leucopenia, trombositopenia, dan disseminated


intravascular coagulation (DIC).
 Kematian mendadak dapat terjadi akibat syok jika korban
HEMATOLOGI menelan senyawa arsen yang cepat diabsorpsi dalam
jumlah besar. Namun jika korban tersebut dapat bertahan
hidup maka ia akan menderita gagal ginjal ataupun
kegagalan fungsi hati.
TOKSISITAS KRONIK

 Terjadinya toksisitas kronis biasanya melibatkan sejumlah


populasi penduduk yang tinggal dalam suatu
kawasan pencemarn lingkungan oleh arsen dari limbah industri
pestisida, pabrik kertas, bubur pulp dan sebagainya.

 Beberapa kelompok peneliti menyatakan bahwa keracunan


kronis A dapat menyebabkan hepatotoksik hidroarsenicisme
(karena mengonsumsi air minum yang terkontaminasi As),
hal tersebut terjadi setelah 1-15 tahun sejak mengonsumsi
air tersebut. Hepatomegali (pembesaran hati) terjadi pada
76,7% dari 248 pasien yang dirawat karena kasus toksisitas
kronis As ini.
DETEKSI DAN DIAGNOSA

TEMUAN
TEMUAN OTOPSI TEMUAN OTOPSI LABORATORIUM
– Pada pemeriksaan luar akan – Korban mati akibat keracunan akut – Pada pemeriksaan laboratorium dicurigai keracunan
ditemukan tanda-tanda dehidrasi, maka didapati ikterus, anemia arsen bila kadar arsen pada bahan yang diperiksa
pada pemeriksaan dalam hemolitik, tanda-tanda kerusakan diatas batas normal:
ditemukan tanda-tanda iritasi ginjal berupa degenerasi lemak, • Rambut dalam keadaan normal : 0,5 mg/kg
lambung, mukosa berwarna dengan nekrosis fokal dan nekrosis • Dicurigai bila :0,75 mg/kg
kemerahan terkadang terdapat tubuli, bila mati lambat namun bila • Keracunan bila : 30 mg/kg
perdarahan ( flea bitten mati cepat ditemukan tabda-tanda
• Kuku dalam keadaan normal : sampai 1 mg/kg
apperenace). cardiac arrest.
• Dicurigai bila: 1 mg/kg
– Pada jantung ditemukan tanda- – Korban keracunan arsenic kronis
tanda perdarahan sub-endokard didapati keadaan kurang gizi, kulit • Keracunan bila : 80 ug/kg
pada septum. Histpatologik hiperpigmentasi dan hyperkeratosis, – Pemeriksaan toksikologinya 10 cc darah + 10 cc
menunjukkan adanya infiltrasi sel- pada kuku tampak garis-garis warna HCL pekat, kemudian celupkan tembaga ke dalam
sel radang bulat ke miokard. putih (mee’s line) larutan tersebut. Jika posotif ada arsen maka akan
Sedangkan organ lain dapat tampak warna kehitaman hingga abu-abu pada
ditemukan edema. batang tembaga tersebut.
TERAPI
ANTIDOTUM
DEKONTAMINASI USUS

TERAPI SUPORTIF
PERCEPATAN ELIMINASI
PENGELOLAAN PADA KASUS TOKSIKOLOGI FORENSIK
PENGELOLAAN PADA KASUS TOKSIKOLOGI FORENSIK
SUDDEN DEATH TERKAIT ARSEN

1 4
2 5
3 6
KESIMPULAN
THANK YOU
Any Questions?
pertanyaan

Anda mungkin juga menyukai