Anda di halaman 1dari 16

Morbus Hansen

Tressy A. Padahana
102010233
F5
PENDAHULUAN
Skenario 2
Laki-laki usia 40thn datang ke
poliklinik dgn keluhan berupa Rumusan Masalah
bercak putih pada lengan kiri sejak 1 ♂ 40thn dgn keluhan bercak
bulan. Tidak ada rasa gatal. Pada putih pd lengan kiri sejak 1
pemeriksaan dermatologis: makula bulan lalu. Rasa gatal (-),
hipopigmentasi (+), anestesi (+) makula hipopigmentasi (+),
anetesi (+)

Hipotesis
Identifikasi Istilah
Laki-laki tersebut diduga
1. Hipopigmentasi: berkurangnya warna
terkena Morbus Hansen
kulit karena kekurangan melanin.
atau Penyakit Lepra
2. Anestesi: hilangnya rasa raba pada
permukaan kulit / bgn tubuh tertentu
Mind Map
13. Pencegahan 1. Anamnesis

12. Prognosis 2. P. Fisik

Rumusan Masalah
11. Epidemiologi 3. P. Penunjang
♂ 40thn dgn keluhan bercak
putih pd lengan kiri sejak 1
bulan lalu. Rasa gatal (-),
10. Tata Laksana makula hipopigmentasi (+), 4. DD
anetesi (+)

9. Komplikasi 5. WD

8. Gejala Klinis 7. Patogenesis 6. Etiologi


PEMBAHASAN
Anamnesis
1. Identitas Pasien
2. Keluhan Utama Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Differential Diagnosa
3. Riwayat Penyakit 1. Ptiriasis Versikolor
Sekarang (RPS) Bakteriologi (Pew
Ziehl Neelsen, IB, IM) 2. Ptiriasis Alba
4. Riwayat Penyakit 3. Vitiligo
Dahulu (RPD) 2. Pemeriksaan
5. Riwayat Keluarga Histopatologik (Tipe
6. Riwayat Sosial - TT & Tipe LL)
Kebiasaan 3. Tes Lepromin (Tes
Mitsuda & Tes
Fernandez)
4. Pemeriksaan Serologi Working Diagnosa
Pemeriksaan Fisik (Uji MLPA, Uji ELISA,
1. Kulit ML Dipstick) Morbus Hansen
2. Rambut
3. Kuku
Etiologi – Morbus Hansen
• Penyebab: Mycobacterium leprae (M. leprae)
• Ditemukan: G. A. Hansen (1874)
• Basil (3-8 µm x 0,5 µm)
• Gram positif
• Tahan asam dan alkohol
Patogenesis – Morbus Hansen
Lanjutan...
• M. leprae – memiliki patogenesis dan daya invasi
yang rendah.

• Penderita yang mengandung kuman lebih banyak


belum tentu memberikan gejala yang lebih berat,
bahkan dapat sebaliknya.

• Hal ini disebabkan oleh respon imun yang


berbeda.
Gejala Klinis – Morbus Hansen
• 5 A Signs:
– Achromia
– Anesthesia
– Alopecia
– Athropia
– Anhydrosis
Komplikasi – Morbus Hansen
• Deformitas
• Mortalitas
Tata Laksana – Morbus Hansen

Rifampicin (mg) Ofloxacin (mg) Minocyclin (mg)


Dewasa (50-70kg) 600 400 100
Anak (5-14thn) 300 200 50

• Untuk PB (Pausi Basiler) dgn lesi tunggal


• Pemberian obat sekali saja – RFT (Release From Treatment)
• Obat diminum di depan petugas.
• Ibu hamil tidak diberikan ROM (Rifampicin, Ofloxacin, Minocyclin)
• Masa pengamatan: 2 tahun.
Lanjutan...

Rifampicin (mg/bulan) Dapson (mg/hari)


Dewasa 600 (di depan petugas) 100
Anak-anak (10-14thn) 450 (di depan petugas) 50

• Untuk PB dengan lesi 2 – 5.


• Lama pengobatan: 6 – 9 bulan.
• Setelah itu dinyatakan RFT.
• Masa pengamatan: 2 tahun.
Lanjutan...
Rifampicin Dapson Laprene (mg/bln)
(mg/bln) (mg/hari)
Dewasa 600 (di dpn 100 300 (di dpn
petugas) petugas)
lanjutkan dgn
50mg/hari
Anak-anak (10- 450 (di dpn 50 150 (di dpn
14thn) petugas) petugas)
lanjutkan dgn
50mg/hari
selang 1 hari

• Untuk Multi Basiler (MB) dgn lesi lebih dari 5.


• Lama pengobatan: 12 – 18 bulan.
• Setelah itu, dinyatakan RFT.
• Masa pengamatan: 5 tahun.
Epidemiologi – Morbus Hansen
• Menyebar hampir di seluruh dunia.

• Di negara berkembang paling banyak.

• Insidens paling tinggi di Afrika.

• Penyakit lepra berhubungan dengan kemiskinan


dan buruknya keadaan lingkungan sekitar.
Prognosis – Morbus Hansen
• Dengan pengobatan kombinasi – prognosis baik.

• Jika sudah ada kontraktur dan ulkus kronis –


prognosis buruk.
Pencegahan – Morbus Hansen
• Menjaga kebersihan diri.

• Memperhatikan dan menjaga kebersihan


lingkungan tempat tinggal ataupun tempat
bekerja dan beraktivitas.

• Memberikan penyuluhan kpd masyarakat ttg lepra


dan penularannya.
TERIMA KASIH


Anda mungkin juga menyukai