2
BAB 5. PELAYANAN DAN ASUHAN PASIEN (PAP)
No Standar Elemen
Penilaian
PEMBERIAN PELAYANAN UNTUK SEMUA PASIEN
1 PAP.1 2
2 PAP.2 4
3 PAP.2.1 5
4 PAP.2.2 4
5 PAP.2.3 4
6 PAP.2.4 2
PELAYANAN PASIEN RISIKO TINGGI DAN PENYEDIAAN
PELAYANAN RISIKO TINGGI
7 PAP.3 4
DETEKSI (MENGENALI) PERUBAHAN KONDISI PASIEN
8 PAP.3.1 4
PELAYANAN RESUSITASI
9 PAP.3.2 3 3
PELAYANAN DARAH
10 PAP.3.3 3
PELAYANAN PASIEN KOMA DAN YANG MENGGUNAKAN VENTILATOR
11 PAP.3.4 3
PELAYANAN PASIEN DENGAN PENYAKIT MENULAR DAN MEREKA YANG
DAYA TAHANNYA DITURUNKAN (IMMUNO-SUPPRESSED)
12 PAP.3.5 3
PELAYANAN PASIEN DIALISIS
13 PAP.3.6 3
PELAYANAN PASIEN RESTRAIN
14 PAP.3.7 3
PELAYANAN PASIEN POPULASI KHUSUS
15 PAP.3.8 4
4
PELAYANAN PASIEN KEMOTERAPI DAN TERAPI LAIN YANG BERISIKO
TINGGI
17 PAP.3.9 3
PENYEDIAAN MAKANAN
18 PAP.4 7
TERAPI GIZI TERINTEGRASI
19 PAP.5 4
PENGELOLAAN NYERI
20 PAP.6 5
PELAYANAN DALAM TAHAP TERMINAL
21 PAP.7. 5
22 PAP.7.1. 6
22 Std 81 EP
(Yang lama : Bab PP 22 std dan 74 EP) 5
GAMBARAN UMUM
Tangg-jawab yg terpenting dari RS dan staf adalah memberikan asuhan
dan pelayanan pasien yg efektif dan aman. Hal ini membutuhkan
komunikasi yg efektif, kolaborasi dan standardisasi proses utk memastikan
bhw rencana, koordinasi, dan implementasi asuhan mendukung dan
merespons setiap kebutuhan unik pasien dan target.
Asuhan tsb dapat berupa upaya pencegahan, paliatif, kuratif, atau
rehabilitatif, termasuk anestesia, tindakan bedah, pengobatan, terapi
suportif, atau kombinasinya, yg berdasarkan asesmen dan asesmen ulang
pasien.
Area asuhan risiko tinggi (termasuk resusitasi, transfusi, transplantasi
organ/jaringan) dan asuhan utk risiko tinggi atau kebutuhan populasi
khusus yg membutuhkan perhatian tambahan.
Asuhan pasien dilakukan oleh PPA dgn banyak disiplin dan staf klinis
lain. Semua staf yg terlibat dlm asuhan pasien harus memiliki peran yg
jelas, ditentukan oleh kompetensi dan kewenangan, kredensial, sertifikasi,
hukum dan regulasi, ketrampilan individu, pengetahuan, pengalaman, dan
kebijakan RS atau uraian tugas wewenang (UTW).
Bbrp asuhan dapat dilakukan oleh pasien / keluarganya atau pemberi
asuhan terlatih (care giver).
Pelaksanaan asuhan dan pelayanan harus dikoordinasikan dan
diintegrasikan oleh semua Profesional Pemberi Asuhan (PPA) dapat dibantu
staf klinis lainnya.
Asuhan pasien terintegrasi dilaksanakan dgn elemen-elemen a.l.:
DPJP sebagai pimpinan klinis / ketua tim PPA (Clinical Team Leader)
PPA bekerja sbg tim interdisiplin dgn kolaborasi interprofesional,
menggunakan Alur Klinis terintegrasi / Integrated Clinical Pathway,
Perencanaan Pemulangan Pasien terintegrasi / Integrated Discharge
Planning
Manajer Pelayanan Pasien / Case Manager yg menjaga kesinambungan
pelayanan
Keterlibatan dan pemberdayaan pasien & keluarga dlm asuhan bersama
PPA harus memastikan:
asuhan direncanakan utk memenuhi kebutuhan pasien yg unik,
berdasarkan asesmen
rencana asuhan diberikan kpd tiap pasien
respons pasien terhadap asuhan dimonitor
rencana asuhan dimodifikasi bila perlu, berdasarkan respons pasien.
PEMBERIAN PELAYANAN UNTUK SEMUA PASIEN
➢Standar PAP.1.
RS menetapkan regulasi untuk pemberian asuhan
yang seragam kepada pasien
Asuhan yang Seragam
➢Elemen Penilaian PAP.1.
1. RS menetapkan regulasi bagi pimpinan unit
pelayanan utk bekerja sama memberikan proses
asuhan seragam dan mengacu pd peraturan
perUUan yg berlaku (R)
2. Asuhan seragam diberikan sesuai persyaratan
sesuai a) s/d e) di maksud dan tujuan PAP.1. (D,W)
PAP.1
1. Rumah sakit menetapkan R Regulasi tentang
regulasi bagi pimpinan unit pelayanan yang seragam
pelayanan untuk bekerja sama dengan memuat butir a) sd
memberikan proses asuhan e) di maksud dan tujuan
seragam dan mengacu pada
peraturan perundang-
undangan yang berlaku. (R)
2. Asuhan seragam diberikan D Bukti di rekam medis
sesuai persyaratan sesuai tentang asuhan seragam
butir a) sampai dengan e) sesuai butir a) s/d e)
dimaksud dan tujuan PAP 1.
(D,W)
Clinical Practice
Guidelines
Clinical Pathways
Algorithma
Procedures
Protocols
Standing Orders
Integrasi Pelayanan
*MPP-Case Manager*
Psikologi Nurisionis
Klinis Dietisien
???
Rumah Sakit Pasien
sesuai kebutuhan Keluarga
Pasien
Rumah Sakit
Case
Rumah Sakit
Manager
Rumah Sakit (di Klinik/
Rumah Sakit FKTP)
Ilustrasi di Rumah Sakit
Sakit : (kompleks): PPA
Pasien DPJP, Perawat,
DM, Gangrene Kaki, Dietisien,
Keluarga
Batuk (KP) Apoteker dsb
(Dirumah)
• Discharge Planning • Periksa Lab
• Proses Adm di RS • Ro, USG
Proses • Proses Adm di luar RS : • Endoskopi
Pulang BPJS, Perusahaan dsb • Biopsi
Di • Obat
Rumah Masalah Keluarga, Sosial, • Konsultasi
Psikologis, Spiritual Spesialis Lain
• Operasi
• ICU
Harus • Pem Ro diluar
DIRUJUK • Komplikasi..
“Urusan Panjang” • Dsb…..
Case
Manager
Asesmen, perencanaan, fasilitasi, koordinasi
asuhan, monev dan advokasi untuk opsi dan Pasien
pelayanan bagi pemenuhan kebutuhan pasien
di ranap & di rumah, dgn kendali mutu & Keluarga ??/!!
biaya, melalui kolaborasi dan komunikasi
CASE MANAGER / MANAJER PELAYANAN PASIEN
DPJP
Perawat Apoteker
Clinical Leader :
• Kerangka pokok Fisio Ahli
asuhan terapis Pasien, Gizi
• Koordinasi Keluarga
• Kolaborasi
• Sintesis Radio Analis
• Interpretasi grafer
• Review
• Integrasi asuhan Lainnya
Yan Kes
/ RS Lain
Case
Yan Manager
Keuangan/
Billing Asuransi Dokter
Perusahaan/ Keluarga
Employer BPJS
• Pembayar
• Perusahaan
• Asuransi
Case
Manager
MPP
(Laison “Jembatan”)
• RS
Pasien • PPA
Keluarga • Rohaniwan
• Unit2
• Keuangan
Case Management Concept
• Penerapan PCC >
• Kolaborasi PPA >
Pembayar • Kendali mutu asuhan
• Kendali biaya asuhan
PPA • Kendali safety asuhan
2 Principles of Practice
4 Healthcare Reimbursement
6 Rehabilitation
(The Commission for Case Manager Certification’s Case Management Body of Knowledge®. (CMBOK®), 2011)
➢Standar PAP.2.1.
Rencana asuhan individual setiap pasien dibuat dan
didokumentasikan IAR Plan of Care
Psikologi Nurisionis
Klinis Dietisien
Rencana Asuhan
Masing2 PPA
(EP 1,2,3; SOAP masing2, +Sasaran) Rencana Asuhan
Terintegrasi
dalam 1 form
DPJP (EP 3)
Mereview & Verifikasi
(EP 5)
Integrasi Asuhan
Pasien
PAP.2.1
1. Ada regulasi asuhan untuk R Regulasi tentang
setiap pasien direncanakan oleh rencana asuhan oleh
dokter penanggung jawab PPA dengan metode
pelayanan (DPJP), perawat, dan IAR, termasuk tentang
PPA lainnya sesudah pasien EP 2, 3, 4 dan 5
masuk rawat inap. (R)
2. Rencana asuhan dibuat untuk D Bukti di rekam medis
setiap pasien dan dicatat oleh tentang rencana
PPA yang memberikan asuhan di asuhan PPA
rekam medis pasien. (D,W)
2/2/2015 Dokter S : Nyeri lutut kiri akut sejak pagi *Lapor 2 jam lagi
Jm 8.30 O : Lutut kiri agak merah, nyeri tekan, skala NRS 7-8, hangat pd skala nyeri
palpasi. *Foto Ro Lutut hari
A : Gouty Arthritis - flare Genu Sinistra ini bila nyeri
P : inj steroid xx mg , tab colchicine 2 X 0,6 mg/hari. mereda/toleransi
Paraf … cukup
Dst….
Paraf
DPJP
Catatan/Notasi DPJP……+paraf DPJP tiap lembar
➢Maksud dan Tujuan PAP.2.1.
Rencana asuhan menjelaskan asuhan dan pengobatan/tindakan
yg diberikan kpd seorang pasien. Rencana asuhan memuat satu
paket tindakan yg dilakukan oleh PPA utk memecahkan atau
mendukung diagnosis yg ditegakkan melalui asesmen. Tujuan utama
dari rencana asuhan adalah untuk memperoleh hasil klinis yg
optimal.
Proses perencanaan bersifat kolaboratif menggunakan data
berasal dari asesmen awal dan asesmen ulang yg dilakukan oleh
dokter dan PPA lainnya (perawat, ahli gizi, apoteker dsb) utk
mengetahui dan menetapkan prioritas tindakan, prosedur, dan
asuhan PPA lainnya utk memenuhi kebutuhan pasien.
Pasien dan keluarga dilibatkan dlm proses perencanaan.
Rencana asuhan diselesaikan dlm waktu 24 jam terhitung saat
diterima sbg pasien ranap. Berdasar hasil assesmen ulang, rencana
asuhan diperbaharui atau disempurnakan utk dapat menggambarkan
kondisi pasien terkini. Rencana asuhan didokumentasikan di rekam
medik pasien.
(Maksud dan Tujuan PAP.2.1.)
Rencana asuhan pasien harus terkait dgn kebutuhan pasien.
Kebutuhan ini mungkin berubah sbg hasil dari proses
penyembuhan klinis atau ada informasi baru hasil asesmen
ulang (contoh, hilangnya kesadaran, hasil lab yg abnormal),
lihat PAP.8.7, PAP.9.
Rencana asuhan direvisi berdasar perubahan2 ini dan
didokumentasikan di rekam medis pasien sbg catatan dari
rencana semula, atau ini dapat menghasilkan rencana asuhan
baru.
Salah satu cara utk membuat rencana asuhan adalah
mengetahui dan menetapkan sasaran2. Sasaran terukur dapat
dipilih oleh DPJP dan bekerja sama dgn perawat dan PPA lainnya.
Sasaran terukur dapat diamati, dapat dicapai terkait asuhan
pasien dan dari hasil klinis yg diharapkan. Sasaran ini harus
realistik, spesifik pada pasien, dan harus terkait waktu utk
mengukur kemajuan dan hasil terkait rencana asuhan. Contoh dari
sasaran realistik dan terukur sbb:
(Maksud dan Tujuan PAP.2.1.)
Kondisi pasien kembali dgn fungsi (out put) jantung stabil
melalui detak jantung, irama jantung, tekanan darah berada
di kisaran normal
Pasien dapat menunjukkan mampu memberi sendiri
suntikan insulin sebelum pasien pulang keluar dari RS
Pasien mampu berjalan dengan “walker” (alat bantu untuk
berjalan) menuju ruangan tamu dan kedua kakinya mampu
menanggung beban berat badan
DPJP sbg ketua tim PPA melakukan evaluasi/review berkala
dan verifikasi harian utk menjaga terlaksananya asuhan
terintegrasi dan membuat notasi sesuai kebutuhan.
Catatan: Satu rencana asuhan terintegrasi dgn sasaran2 yg
diharapkan oleh PPA, lebih baik dp rencana terpisah oleh
masing2 PPA. Rencana asuhan yg baik menjelaskan asuhan
individual, obyektif, sasaran dapat diukur utk memudahkan
asesmen ulang dan revisi rencana asuhan (lihat PPK.4)
Contoh
Rencana Asuhan Terintegrasi
KARS, Nico A. Lumenta Std PAP 2.1 EP 3 42
DPJP
Gambaran kegiatan Clinical Leader, sbg “motor” integrasi asuhan
2/2/2015 Dokter S : Nyeri lutut kiri akut sejak pagi *Lapor 2 jam lagi
Jm 8.30 O : Lutut kiri agak merah, nyeri tekan, skala NRS 7-8, hangat pd skala nyeri
palpasi. *Foto Ro Lutut hari
A : Gouty Arthritis - flare Genu Sinistra ini bila nyeri
P : inj steroid xx mg , tab colchicine 2 X 0,6 mg/hari. mereda/toleransi
Paraf … cukup
Dst….
Paraf
DPJP
Catatan/Notasi DPJP……+paraf DPJP tiap lembar
➢Standar PAP.2.2.
Rumah sakit menetapkan regulasi yang mengatur
metoda memberi instruksi.
Instruksi
2/2/2015 Dokter S : Nyeri lutut kiri akut sejak pagi *Lapor 2 jam lagi
Jm 8.30 O : Lutut kiri agak merah, nyeri tekan, skala NRS 7-8, hangat pd skala nyeri
palpasi. *Foto Ro Lutut hari
A : Gouty Arthritis - flare Genu Sinistra ini bila nyeri
P : inj steroid xx mg , tab colchicine 2 X 0,6 mg/hari. mereda/toleransi
Paraf … cukup
Dst….
Paraf
DPJP
Catatan/Notasi DPJP……+paraf DPJP 49
tiap lembar
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI
REVIEW &
VERIFIKASI
DPJP
INSTRUKSI
(Tulis
PPA
HASIL ASESMEN Nama, beri
TERMASUK
PROFESI PENATALAKSANAAN PASIEN Paraf, Tgl,
PASCA
TGL - ONAL Jam)
BEDAH
JAM PEMBERI (Tulis dengan format SOAP/ADIME, (DPJP
(Instruksi
ASUHAN disertai Sasaran. Tulis Nama, beri harus
ditulis dgn
Paraf pada akhir catatan) membaca/
rinci dan
mereview
jelas)
seluruh
Rencana
Asuhan)
2/2/20 Perawat S : Nyeri akut lutut kiri sejak 1-2 jam - Monitori
15 O : skala nyeri VAS : 7 ng nyeri
Jm TD 165/90, N 115/m, Frek Nafas : 30/m tiap 30’
8.00 A : Nyeri akut arthritis gout - Lapor
50
P : Mengatasi nyeri dalam 2 jam dgn DPJP
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI
2/2/2015 Perawat S : Nyeri akut lutut kiri sejak 1-2 jam - Monitoring
Jm 8.00 O : skala nyeri VAS : 7 nyeri tiap
TD 165/90, N 115/m, Frek Nafas : 30/m 30’
A : Nyeri akut arthritis gout - Lapor DPJP
P : Mengatasi nyeri dalam 2 jam dgn - Kolaborasi
target VAS <4 pemberian
Paraf.. anti
inlamasi &
analgesic
2/2/2015 Dokter S : Nyeri lutut kiri akut sejak pagi *Lapor 2 jam
Jm 8.30 O : Lutut kiri agak merah, nyeri tekan, lagi skala nyeri
skala NRS 7-8, hangat pd palpasi. *Foto Ro Lutut
A : Gouty Arthritis - flare Genu Sinistra hari ini bila
P : inj steroid xx mg , tab colchicine 2 X nyeri mereda
0,6 mg/hari. /toleransi cukup
Paraf …
Dst….
51
KARS, Nico A. Lumenta 52
➢Standar PAP.2.3.
RS menetapkan regulasi ttg tindakan klinik dan diagnostik
yg diminta, dilaksanakan dan diterima hasilnya serta di
simpan di berkas rekam medis pasien
Tindakan/Prosedur
Pencatatan Permintaan & Hasil
Mengurangi/menekan RISIKO
PAP.3.1
1. Ada regulasi pelaksanaan R Regulasi untuk pelaksanaan
early warning system early warning system (EWS)
(EWS). (R)
2. Ada bukti staf klinis dilatih
D Bukti pelaksanaan pelatihan
menggunakan EWS. (D,W) staf klinis tentang EWS :
TOR, Undangan, daftar hadir,
materi, laporan, evaluasi,
sertifikat
3. Ada bukti staf klinis mampu D Bukti di rekam medis tentang
melaksanakan EWS. (D,W,S) pelaksanaan EWS
(https://en.wikipedia.org/wiki/Early_warning_score)
(J Community Hosp Intern Med Perspect. 2015; 5(2): 10.3402/jchimp.v5.26716.)
8.00 9.30 9.45 10.00 10.15 ….
Resp 0 1 1 1 2
Rate
Heart R 1 1 1 1 2
T.Sist 1 1 1 1 1
Kesada 0 0 0 0 0
ran
Temp 0 0 0 0 0
Skor 2 3 3 3 5
78
PELAYANAN RESUSITASI
➢Standar PAP.3.2.
Pelayanan resusitasi tersedia di seluruh area RS
“Code Blue”
➢ Elemen Penilaian PAP.3.2
1. Ada regulasi ttg pelayanan resusitasi yg tersedia dan
diberikan selama 24 jam setiap hari di seluruh area RS,
serta ttg peralatan medis utk resusitasi dan obat utk
bantuan hidup dasar terstandar sesuai kebutuhan
populasi pasien (lihat PAB 3, EP 3) (R)
2. Diseluruh area RS bantuan hidup dasar diberikan
segera saat dikenali adanya henti jantung-paru, dan
tindak lanjut diberikan kurang dari 5 menit (W,S)
3. Staf diberi pelatihan pelayanan resusitasi (D,W) (lihat
KKS 8.1 EP 1 & 2)
Mengurangi/menekan RISIKO
PAP.3.2
1. Ada regulasi pelayanan R Regulasi tentang pelayanan
resusitasi yang tersedia dan resusitasi
diberikan selama 24 jam setiap
hari di seluruh area rumah sakit,
serta peralatan medis untuk
resusitasi dan obat untuk
bantuan hidup dasar terstandar
sesuai dengan kebutuhan
populasi pasien (lihat PAB 3, EP
3). (R)
2. Di seluruh area rumah sakit W Tim code blue
bantuan hidup dasar diberikan Staf klinis
segera saat dikenali henti
jantung-paru dan tindak lanjut S Peragaan BHD
diberikan kurang dari 5 menit. Peragaan aktivasi code blue
(W,S) (lihat KKS 8.1 EP 1 dan 2)
Standar PAP.3.4
RS menetapkan regulasi tentang asuhan pasien yg
menggunakan alat bantu hidup dasar atau pasien koma
Mengurangi/menekan RISIKO
PAP.3.4
1. Ada regulasi asuhan pasien R Regulasi tentang asuhan
alat bantu hidup dasar atau pasien dengan alat bantu
pasien koma. (R) hidup dasar atau pasien
koma
Dialisis
Standar PAP.3.6.
Regulasi mengarahkan asuhan pasien dialisis (cuci
darah)
Mengurangi/menekan RISIKO
PAP.3.6
1. Ada regulasi asuhan R Regulasi tentang asuhan
pasien penyakit menular dan pasien penyakit menular dan
immuno-suppressed. (R) immuno-suppressed
Restraint
Standar PAP.3.7.
Rumah sakit menetapkan pelayanan penggunaan alat
penghalang (restraint).
Mengurangi/menekan RISIKO
PAP.3.7
1. Ada regulasi pelayanan R Regulasi tentang pelayanan
penggunaan alat penggunaan alat penghalang
penghalang (restraint). (R) (restraint), termasuk tentang
informed consentnya dan EP 3.
2. Ada bukti pelaksanaan D Bukti dalam rekam medis
pelayanan penggunaan tentang pelaksanaan pelayanan
alat penghalang (restraint) penggunaan alat penghalang
sesuai dengan regulasi. (restraint), termasuk tentang
(D,W) informed consentnya
Proses
Penerimaan Penyimpanan
Menyiapkan Distribusi
Bahan Kering-Basah
makanan