Anda di halaman 1dari 41

SEMINAR TERBUKA

PENGEMBANGAN SENTRA INDUSTRI BERBASIS


KOMODITAS UNGGULAN SEKTOR PERTANIAN
DI KABUPATEN BONE

SUSILAWATI
D5211 12 001

DOSEN PEMBIMBING: DOSEN PENGUJI:


1. Prof. Dr. Ir. Shirly Wunas DEA 1. Dr. Eng Ihsan, ST., MT
2. Isfa Sastrawati, ST., MT

Program Studi Teknik Pengembangan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin
Latar Belakang
• Kabupaten Bone mempunyai potensi utama di sektor pertanian yang menyumbang
cukup besar dalam PDRB, yaitu sebesar 46,06% (Bone Dalam Angka,2014) dan
menjadi sektor unggulan di Kabupaten Bone.

Sentra industri sektor


pertanian merupakan
Kondisi SDM salah satu konsep
yang memiliki
tingkat pembangunan
Perkembangan pengangguran ekonomi berbasis
sektor pertanian masih relative pertanian
belum mampu tinggi yaitu
menghasilkan 3,80% pada
Potensi sektor nilai tambah tahun 2014.
pertanian yang bagi Kabupaten
belum Bone
dimanfaatkan
Pertanyaan Penelitian Tujuan Penelitian

Bagaimana potensi komoditas Mengidentifikasi potensi komoditas


unggulan sektor pertanian di unggulan sektor pertanian di Kabupaten
Kabupaten Bone? Bone

Bagaimana kesesuaian sentra industri


Menilai kesesuaian sentra industri untuk
untuk pengembangan komoditas
pengembangan komoditas unggulan
unggulan sektor pertanian di
sektor pertanian di Kabupaten Bone
Kabupaten Bone?

Bagaimana prioritas lokasi Menentukan prioritas lokasi


pengembangan sentra industri pengembangan sentra industri
berdasarkan komoditas unggulan berdasarkan komoditas unggulan sektor
sektor pertanian di Kabupaten Bone? pertanian di Kabupaten Bone
Manfaat Penelitian
• Sebagai informasi atau menambah wawasan terkait pengembangan sentra
industri dengan memanfaatkan komoditas unggulan sektor pertanian di
1 Kabupaten Bone

• Bagi mahasiswa dapat menambah wawasan dan memperkaya


2 ilmu dalam bidang pengembangan wilayah dan kota.

• Bagi peneliti, kiranya dapat dijadikan bahan referensi dalam


3 penyusunan laporan penelitian selanjutnya.
Ruang Lingkup Penelitian

Ruang Lingkup Wilayah


• Ruang lingkup wilayah dalam penelitian ini adalah di
Kabupaten Bone yang secara administratif memiliki luas
daratan 4.558 km2 yang terdiri dari 27 kecamatan.

Ruang Lingkup Substansi


• Dalam penelitian ini, ruang lingkup substansi difokuskan
pada penentuan kawasan industri sektor pertanian yang
dapat dikembangkan di Kabupaten Bone.
Tinjauan Pustaka
A. Pengembangan Wilayah
1. Perencanaan dan Pengembangan Wilayah
2. Peranan Transportasi Wilayah
B. Konsep Kawasan Pertanian
1. Kawasan sentra produksi pangan
2. Kawasan Industri
D. Teori Basis Ekonomi
1. Metode menentukan sektor basis dan non basis
2. Pengembangan Sektor
E. Teori Lokasi Optimum dan Aglomerasi Industri (Alfred Weber, 1909)
Potensi dan Isu :
- Dalam MP3EI, Kabupaten Bone termasuk salah satu kabupaten yang
menjadi simpul pertanian pangan Sulawesi Selatan Kerangka Konsep
- Kontribusi sektor pertanian terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Bone
adalah sebesar 49 % pada tahun 2014 dibanding sektor lainnya
- Potensi sekor pertanian belum dimanfaatkan secara optimal, dapat dilihat
rata-rata hasil produsi yang masih rendah disbanding kabupaten lainnya di
Sulawesi Selatan apabila dibandingkan dengan luas lahan pertanian di Kab.
Bone - Komoditi sektor
Potensi : Menganalisis potensi komoditas pertanian
- Kondisi SDM dengan persentase pengengguran sebesar 3,80 % dan
unggulan sektor pertanian di Kabupaten - Tingkat daya saing
penduduk miskin sebesar 11,92% dari jumlah penduduk yang terdapat di - Tingkat pertumbuhan
Bone
Kab. Bone - Tingkat progresivitas

Kesesuaian : Menganalisis kesesuaian sentra


- Ketersediaan Bahan baku
industri sektor pertanian di - Aksesibilitas
Kabupaten Bone - Infrastruktur
Teori Basis Ekonomi - Prasarana Angkutan
Transportasi Wilayah - Ketersediaan Tenaga
- Berpengaruh terhadap pertumbuhan - Sektor basis
Prioritas lokasi : Menjelaskan prioritas lokasi kerja
ekonomi wilayah - Non Basis
- Kelembagaan
- Transportasi mendorong kegiatan Komponen Pertumbuhan Wilayah pengembangan sentra industri - Ketersediaan lahan
ekonomi yang kompetitif - Pertumbuhan pangsa wilayah sektor pertanian di Kabupaten Bone - Kemiringan lereng
Klasifikasi Industri Menurut Lokasi - Pertumbuhan proporsional
Usaha - Pergeseran bersih
- Industri berorientasi pasar Teori Lokasi Optimum &
- Industri berorientasi tenaga kerja Aglomerasi Industri
- Industri berorientasi pengolahan - Biaya transportasi
Kesimpulan dan Saran
- Industri berorientasi bahan baku - Upah tenaga kerja
- Dampak aglomerasi (deaglomerasi)
Metode Penelitian
A. Jenis Penelitian
Penentuan Kawasan Sentra Produksi Pengolahan Pertanian Berbasis Spasial
Multi Criteria Analysis (SMCA) Di Kabupaten Bone merupakan jenis
penelitian deskriptif kuantitatif dan kualitatif.
Lokasi Penelitian
Variabel Penelitian
Jenis Data
No. Rumusan Masalah Variabel yang Metode Analisis Output
dibutuhkan

1. Bagaimana potensi - Tingkat basis 1. Analisis LQ untuk Potensi


komoditas Data primer menentukan sektor basis
komoditas unggulan komoditas
- Tingkat daya dan data komoditas tiap
sektor pertanian di kecamatan unggulan
saing sekunder
Kabupaten Bone? 2. Analisis Shift Share sektor
- Tingkat
untuk mengetahui dan pertanian di
pertumbuhan mengidentifikasi
- Tingkat Kabupaten
komoditas yang berdaya
progresivitas saing baik, Bone
pertumbuhannya cepat,
dan merupakan
komoditas yang termasuk
kelompok progresif atau
maju.
3. Analisis Komparatif hasil
analisis LQ dan Shift
Share
Variabel Penelitian
Jenis Data
Rumusan
No. Variabel yang Metode Analisis Output
Masalah Ketersediaan bahan baku dibutuhkan
Bagaimana - Aksesibilitas 1. Analytical Hierarki Kesesuaian
2. - Infrastruktur Process (AHP) untuk
kesesuaian sentra Data primer sentra industri
industri untuk - Prasarana angkutan menentukan bobot
dan data untuk
pengembangan - Ketersediaan tenaga dari masing-masing
kerja sekunder pengembangan
komoditas unggulan kriteria dengan
sektor pertanian di - Ketersediaan lahan komoditas
menggunakan
Kabupaten Bone? - Kelembagaan
software expert unggulan sektor
- Kemiringan lereng
choice pertanian di
2. Analisis spasial multi Kabupaten Bone
criteria (SMCA)
dengan pendekatan
GIS dan Software
Ilwis untuk
menggabungkan
hasil perkalian
skoring dan bobot
dari seluruh kriteria
Variabel Penelitian
Rumusan Jenis Data
No Variabel yang Metode Analisis Output
Masalah dibutuhkan

Bagaimana prioritas - Jumlah


3. lokasi produksi
Hasil Analisis Deskriptif Prioritas lokasi
pengembangan - Hasil analisis
Analisis Kualitatif dan pengembangan
LQ dan Shift
sentra industri Kuantitatif yaitu
Share 1,2, dan sentra industri
berdasarkan - Aksesibilitas dengan
data berdasarkan
komoditas - Moda penggabungan hasil
unggulan sektor angkutan
sekunder analisis untuk komoditas unggulan
pertanian di - Jumlah Kec. menentukan sentra sektor pertanian di
Kabupaten Bone? Pendukung industri sektor Kabupaten Bone
- Persentase pertanian
kesesuaian
sentra industri
sektor
pertanian
Potensi :
Kerangka Pikir 1. Dalam MP3EI, Kab. Bone termasuk salah satu simpul pertanian pangan Sulawesi
Selatan
2. Kontribusi sektor pertanian terhadap pembentukan PDRB Kab. Bone adalah
sebesar 46,06% pada tahun 2014
3. Dalam RTRW Kab. Bone ditetapkan kawasan pertanian berkelanjutan dalam
kawasan strategis pertumbuhan ekonomi
Landasan Teori:
Landasan Hukum:
1. Teori Pengembangan
Rumusan Masalah: 1. Permen Pertanian No.50
Wilayah tentang Pedoman
2. Kawasan sentra produksi 1. Bagaimana potensi komoditas unggulan sektor pertanian di
Pengembangan Kawasan
pangan Kabupaten Bone? Pertanian
3. Kawasan industri 2. Bagaimana kesesuaian sentra industri untuk pengembangan 2. Permen Perindustrian RI No. 35
4. Teori Lokasi dan komoditas unggulan sektor pertanian di Kabupaten Bone? Tahun 2010 tentang Pedoman
Aglomerasi industri 3. Bagaimana prioritas lokasi pengembangan sentra industri Teknis Kawasan Industri
sektor pertanian di Kabupaten Bone? 3. RTRW Kab.Bone Tahun 2011-
5. Teori Basis Ekonomi
2031

Potensi komoditas unggulan sektor pertanian Kesesuaian sentra industri sektor pertanian

Variabel: Analisis SMCA untuk


Analisis LQ dan Shift Variabel:
- Tingkat basis komoditas menilai kesesuaian
Share untuk - Ketersediaan bahan baku
- Tingkat daya saing menentukan sentra industri sektor - Aksesibilitas & infrastruktur
- Tingkat pertumbuhan komoditas unggulan pertanian - Ketersediaan tenaga kerja
- Tingkat progresivitas - Ketersediaan lahan
- Kelembagaan
Lokasi prioritas pengembangan sentra indsutri sektor pertanian - Kemiringan lereng
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dan Pembahasan Ubi Ubi Kacang Kacang
Kabupaten Padi Jagung
Kayu Jalar
Kedelai
Tanah Hijau

Selayar 0.77 0.80 3.30 5.44 0.00 4.54 1.09


Bulukumba 0.81 1.64 1.25 0.68 0.21 2.44 0.79
1. Potensi Komoditas Bantaeng
Jeneponto
0.46
0.32
3.37
2.59
0.05
3.75
0.17
1.16
0.04
0.21
0.73
0.25
0.00
2.76
Unggulan Sektor Pertanian Takalar 1.18 0.52 0.37 1.64 0.88 0.03 2.85
Gowa 0.60 1.45 4.26 0.77 0.24 0.19 1.35
di Kabupaten Bone Sinjai 1.22 0.52 0.23 0.56 0.00 1.75 0.00
Maros 1.14 0.23 1.48 1.77 3.13 0.89 0.51
Pangkep 1.33 0.08 0.19 0.87 0.91 1.71 0.71
Hasil analisis LQ untuk jumlah Barru 1.21 0.16 0.95 1.48 0.00 5.82 0.04

produksi komoditi sub sektor Bone 1.07 1.01 0.10 0.45 3.52 3.83 1.32
Soppeng 1.22 0.54 0.04 0.01 1.72 0.81 0.55
tanaman pangan Kabupaten Bone Wajo 1.22 0.49 0.15 0.44 1.17 0.14 2.62
terhadap Provinsi Sulawesi Sidrap 1.22 0.65 0.02 0.04 0.13 0.17 0.02
Pinrang 1.21 0.60 0.19 0.24 0.01 0.05 0.05
Selatan menunjukan komoditas Enrekang 0.74 1.93 0.52 5.52 0.10 0.68 0.10
padi, jagung, kedelai, kacang Luwu 1.27 0.32 0.24 1.30 0.46 0.15 0.15
Tana Toraja 1.18 0.38 0.88 2.53 0.40 0.20 0.00
tanah dan kacang hijau memiliki Luwu Utara 0.99 1.31 0.33 1.53 0.02 0.18 0.24
LQ>1 Luwu Timur 1.23 0.53 0.15 0.37 0.06 0.05 0.01
Toraja Utara 1.27 0.19 0.43 2.43 0.02 0.09 0.00
Makassar 1.30 0.03 0.78 1.57 0.00 0.00 0.02
Parepare 1.10 0.70 1.07 0.00 0.00 2.51 0.33
Palopo 1.05 1.19 0.18 0.39 0.00 0.00 0.00
Ubi Ubi Kacang Kacang
No. Kecamatan Padi jagung Kedelai
Kayu Jalar Tanah Hijau
1 Bontocani 1.11 0.61 0.63 0.71 0.65 0.96 0.22
2 Kahu 1.20 0.24 0.77 0.79 1.25 0.59 0.14
3 Kajuara 1.02 0.71 1.22 0.67 4.97 0.00 0.20
4 Salomekko 1.18 0.38 0.69 2.94 0.59 0.00 0.84
5 Tonra 1.19 0.32 2.30 1.23 0.24 0.00 2.41
6 Patimpeng 0.97 0.90 1.19 2.25 3.96 0.41 0.59
Analisis Location Quotient (LQ) 7 Libureng 1.09 0.37 0.60 0.58 2.55 1.86 1.32

Komoditas Sektor Pertanian 8


9
Mare
Sibulue
1.16
1.20
0.47
0.24
1.76
0.48
1.36
1.45
0.16
0.79
0.00
0.61
2.80
0.15
Tanaman Pangan Kabupaten Bone 10 Cina 1.06 0.63 0.88 0.62 1.08 2.10 0.38
11 Barebbo 1.04 0.62 0.79 0.43 0.41 2.95 1.31
12 Ponre 0.98 0.62 3.83 2.12 0.58 3.57 1.22

Hasil analisis LQ pada tabel 18 13 Lappariaja 1.16 0.25 0.92 1.01 1.00 1.61 1.23
14 Lamuru 0.70 1.94 2.00 5.66 1.12 2.17 1.26
menunjukan bahwa komoditas padi 15 Tellu Limpoe 0.41 3.40 0.32 1.40 1.19 1.39 1.90

merupakan komoditas yang paling 16


17
Bengo
Ulaweng
1.21
0.47
0.24
3.35
0.46
3.68
0.22
1.71
0.35
0.13
0.87
0.03
0.24
0.46
banyak menjadi komoditas basis 18 Palakka 0.96 1.20 2.50 1.70 0.79 0.44 0.67
19 Awangpone 1.10 0.53 0.60 0.49 2.12 0.77 0.99
kecamatan di Kabupaten Bone yaitu 20 Tellu Siattinge 0.59 2.79 0.71 0.50 0.24 1.17 1.39
terdapat di 16 kecamatan. Komoditas 21 Amali 0.17 4.71 1.19 0.78 0.01 0.29 0.70
22 Ajangale 0.98 1.32 0.45 0.30 0.35 0.12 0.76
kacang tanah, kedelai dan kacang hijau 23 Dua Boccoe 1.06 0.97 0.56 0.67 0.17 0.00 1.60

terdapat di 11 kecamatan dan jagung 24


25
Cenrana
Tanete Riattang
1.26
1.00
0.17
0.77
0.53
3.81
0.76
1.91
0.00
0.58
0.00
2.25
0.00
0.80
terdapat di 7 kecamatan. 26 Tanete Riattang Barat 1.10 0.21 1.84 3.21 0.25 3.61 0.92

27 Tanete Riattang Timur 1.08 0.47 0.38 1.33 0.88 1.74 4.65

Jumlah Kec. LQ > 1 16 7 11 14 11 11 11


Analisis Shift Share (SSA) Komoditas Sub Sektor Pertanian Tanaman
Pangan Kabupaten Bone No. Kecamatan
Jenis Komoditas
Ubi Ubi Kacang Kacang
Padi Jagung Kedelai
Kayu Jalar Tanah Hijau
1 Bontocani -151 1193 2 9 123 36 -67
2 Kahu -7392 -4268 -56 140 -456 411 -3
3 Kajuara 52831 -2682 35 -394 -582 0 -2634
Tingkat Daya Saing 4 Salomekko 8140 890 -21 384 -416 0 109
5 Tonra -763 327 35 38 28 0 178
6 Patimpeng 324 1634 148 190 -212 248 27
7 25 Libureng
PPW = ri (ri’/ri – nt’/nt) 8 Mare
341 -1715 -39 108 639 2440 453
15976 1848 -284 148 -332 20 -40 447
9 20 Sibulue -1534 912 18 -25 211 690 -25
10 Cina -15236 16 -3263 74 -196 153 47 20

Jumlah Kecamatan
Dengan penilaian : 11
15
Barebbo
14
15 2702 1905 15 -8 15 -5 -79 -2679 14 430
13 13
12 Ponre 12 -15874 12
-3114 -27 -130
12 97 -272 39
11
PPW>0 = region j memiliki daya saing yang 13 Lappariaja 16884 -4852 -119 -14 -525 -1329 302
14 10 Lamuru -6148 -4316 -232 28
baik di komoditas i dibandingkan dengan 7 0 0 78
15 Tellu Limpoe -4713 38287 -71 -63 149 0 -1505
wilayah lain atau region j memiliki comparative 16 5 Bengo
17 Ulaweng
1912 -246 976 -6 303 -1912 0
-2246 -5558 227 -9 30 -7 0
advantage untuk komoditas i dibandingkan 18
0
Palakka 459 -23 12 -75 333 -2626 0

dengan wilayah lain (nilai positif) 19


20
Awangpone
Padi
Tellu Siattinge
Jagung -8220
Ubi Kayu -1154
-10250
Ubi Jalar-61 Kacang
-7062 -354 Tanah
-37
-44
342
Kedelai
364
0 Hijau 0
Kacang
2656 0
21 Amali 7236 4377Komoditas
Jenis 327 -49 0 -196 0
PPW<0 = komoditas i pada region j tidak 22 Ajangale -97 -4326 -5 -23 -117 0 193
Total
3699 PPW>0
-31121 Total34 PPW<0 46
dapat bersaing dengan baik apabila 23
24
Dua Boccoe
Cenrana 10813 574 40 42
-232
-110
0
0
0
0
dibandingkan dengan wilayah lain (nilai 25 Tanete Riattang -382 1880 138 -95 42 -274 34
26 Tanete Riattang Barat -1476 -188 -19 122 16 -276 -11
negative)
27 Tanete Riattang Timur -1914 268 0 -91 -88 -836 177
Total PPW>0 14 12 11 12 15 7 13
Total PPW<0 13 15 16 15 12 20 14
Analisis Shift Share (SSA) Komoditas Sub Sektor Pertanian Tanaman
Pangan Kabupaten Bone No Kecamatan Ubi
Jenis Komoditas
Kacang Kacang
Padi Jagung Ubi Jalar Kedelai
Kayu Tanah Hijau
1 Bontocani 816 5 -0.93 -1.7 -1 200 -110
2 Kahu 3640 184 -3.02 -4.2 -15.5 322 -74

Tingkat Pertumbuhan
3 Kajuara 878 190 -4.18 -12.8 -28.8 0 -3205
4 Salomekko 892 30 -1.32 -1.4 -5 0 -27
5 Tonra 804 19 -3.54 -1.9 -0.4 0 -64
6 Patimpeng 976 103 -2.18 -3.4 -15.9 29 -75
PP = ri (nt’/nt – Nt’/Nt) 7 30Libureng
27 27 2912 27 170 -1.87 27 -2.927 27
-20.6 560 27 -87
8 Mare 1204 57 -5.69 -2.5 -3 16 -97
25
9 Sibulue 2042 28 -3.21 -8.7 -3.1 28 -72

Jumlah Kecamatan
10 20Cina 1770 168 -1.86 -7.2 -3.4 678 -52
11 Barebbo 2315 146 -2.61 -3.7 -4 3034 -30
PP > 0 = komoditas i pada 12
13
15Ponre
Lappariaja
929
1281
126
175
-5.2
-3.76
-8
-7.2
-0.7
-10.6
592
1420
-97
-65
region j pertumbuhannya 14
15
10Lamuru
Tellu Limpoe
454
610
76
52
-3.06
-2.6
-9.5
-5.5
0
-2.5
0
0
-21
-2081

cepat
5
16 Bengo 2487 77 -2.93 -2 -0.9 1306 0
17 Ulaweng
0 0 375 0 339 0 -1.22 0 -4.7 -0.2
0 0
10 0
0
18 PalakkaPadi Jagung 886
Ubi Kayu149 Ubi-1.61
Jalar -7.5
Kacang -0.5
Kedelai 1105
Kacang 0

PP < 0 = komoditas i pada 19


20
Awangpone
Tellu Siattinge
2506
2154
121
1245
-1.5
-7.33
Jenis Komoditas
-3.2
Tanah
-6.2
-8.1
-0.2
0Hijau
32
0
0

region j pertumbuhannya 21
22
Amali
Ajangale
163 830
2480 Total PP>0
568
-5.34
-1.34
-4.2
Total PP<0 -3.1
0
-3.9
167
0
0
-99
23 Dua Boccoe 2553 1041 -2.9 -4.8 -3.1 0 0
lambat 24
25
Cenrana
Tanete Riattang
947
416
6
12
-0.83
-2.79
-1.3
-6
-0.7
-0.9
0
267
0
-38
26 Tanete Riattang Barat 670 42 -1.22 -2.8 -0.4 646 -97
27 Tanete Riattang Timur 764 31 -0.55 -5 -2.5 626 -295
Total PP > 0 27 27 0 0 0 27 0
Total PP < 0 0 0 27 27 27 0 27
Analisis Shift Share (SSA) Komoditas Sub Sektor Pertanian Tanaman
Pangan Kabupaten Bone Jenis Komoditas
No Kecamatan Ubi Ubi Kacang Kacang
Padi Jagung Tanah
Kedelai
Kayu Jalar Hijau
1 Bontocani 1516 1198 1 8 122 236 -178
2 Kahu -3752 -4084 -59 136 -471 733 -76

Tingkat Progresivitas 3
4
Kajuara
Salomekko
53709
9032
-2492
920
31
-22
-406
383
-611
-421
0
0
-5839
82
5 Tonra 41 347 32 36 28 0 114
6 Patimpeng 1300 1737 146 187 -228 277 -48

PB = PP + PPW 7
8
25
Libureng
Mare
3253
17180
-1545
1905
-40
-290
105
146
619
-335
3000
-24
367
350
9 Sibulue 508 940 15 -34 208 718 -96
20
10 20 Cina -13466 -3095 72 -203 150 726 -32
18
11 17
Barebbo 5017 2050
16 -11 -8 -83 354 400
Dengan penilaian :

Jumlah Kecamatan
12 Ponre 15 -14945 -2988 -32
14 -138
14 97 863 -57
13 15
Lappariaja
12
18165 -4677 13-123 13-21 -535 90 238
14 Lamuru -5694 114391 -235 19 0 0 57
PB ≥ 0 = pertumbuhan kmoditas 15
10
10
Tellu Limpoe 9
-4103 38339 -73 -69 147 0 PB-3586
Total ≥0
16 Bengo 4399 -169 973 -8 7302 -606
Total PB < 0 0
i pada wilayah j termasuk 17 Ulaweng -1871 5898 226 -14 30 3 0
18 5 Palakka 1345 172 10 -83 333 -1521 0
kelompok progresif (maju) 19 Awangpone -5714 -1033 -62 -40 334 0 0
20 Tellu Siattinge -8096 -5817 -362 -51 364 2688 0
0
PB < 0 = Pertumbuhan 21
22
Amali
Padi
Ajangale
7399 5206
Jagung Ubi Kayu Ubi Jalar Kacang
2383 -3758
321
-6
-53
Kedelai
-26
0
Kacang
-121
-29
0 93
0
Tanah Hijau
komoditas i pada wilayah j 23
24
Dua Boccoe
Cenrana
6252 Jenis
11759
-30080
Komoditas 31
580 40
41
41
-235
-110
0
0
0
0
termasuk lamban 25
26
Tanete Riattang
Tanete Riattang Barat
8160
-807
1892
-146
136
-20
-101
120
41
16
541
370
-4
-108
27 Tanete Riattang Timur -1150 298 -1 -96 -90 -210 -118
Total PB ≥ 0 17 15 18 11 13 13 7
Total PB < 0 10 12 9 16 14 14 20
Jenis Kecamatan
Komoditas Unggulan Potensial
Kajuara, Salomekko, Libureng, Bontocani, Kahu, Tonra,
Mare, Barebbo, Lappariaja, Sibulue, Cina, Tenete Riattang,
Padi Bengo, Dua Boccoe, Cenrana, Tanete Riattang Barat, Tanete
Riattang Timur
Tellu Limpoe, Amali Lamuru, Ulaweng, Palakka,
Jagung
Klasifikasi Komoditas Tellu Siatinge
- Kajuara, Tonra, Pattimpeng,
Unggulan Ubi Kayu Ulaweng, Palakka, Tanete
Riattang
- Salomekko, Tonra, Patimpeng, Mare,
PPW > 0 PP > 0 Sibulue, Ponre, Lamuru, Tellu
Jenis LQ ≥ 1 PB ≥ 0 Limpoe, Ulaweng, Palakka, Tanete
(Basis)
(Daya Saing (Pertumbuh
(Progresif)
Ubi Jalar
Komoditas Baik) an Cepat) Riattang Barat, Tanete Riattang
Timur

Unggulan √ √ √ √ Kacang - Kahu, Kajuara, Patimpeng, Libureng,


Cina, Lappariaja, Tellu Limpoe,
Potensial √ √ Tanah Awangpone

Potensial √ √ Libureng, Cina, Tellu Barebbo, Lappariaja, Ponre,


√ √ Siattinge Mare, Tanete Riattang,
Potensial
Kedelai Tanete Riattang Barat,
Tanete Riattang Timur

- Tonra, Libureng, Mare,


Kacang
Barebbo, Lappariaja, Lamuru,
Hijau Tanete Riattang Timur
2. Kesesuaian Sentra Industri untuk Pengembangan Komoditas Unggulan Sektor Pertanian di Kab. Bone

No Variabel Keterangan
1. Ketersediaan bahan Jenis komoditas unggulan sektor
Analisis faktor yang berpengaruh baku pertanian
terhadap kesesuaian sentra 2. Aksesibilitas Klasifikasi jaringan jalan, ≤ 2 km
industri sektor pertanian di dari jaringan jalan yang ada
Kabupaten Bone 3. - Ketersediaan jaringan listrik
Infrastruktur - Ketersediaan jaringan air bersih
- Ketersediaan jaringan
telekomunikasi
4. Prasarana Angkutan - Pelabuhan laut
- Terminal
5. Ketersediaan
tenaga - Jumlah tenaga kerja yang
kerja tersedia
6. Kelembagaan - Ketersediaan pasar
- Ketersediaan KUD
7. Ketersediaan lahan Bukan Lahan Pertanian, bukan
permukiman dan bukan hutan
lindung
4/11/2016 8:34:45 AM Page 1 of 1 1/1/2010 12:04:22 AM Page 1 of 1

Responden
Modeldari
Name: Bappeda
Ahp susi
RespondenModel
dari Name: Ahp susi
Dinas Perindustrian
Priorities with respect to: Ir. Muhammad Risal, M.Si Priorities with respect to: Drs. Muh. Alwi
Goal: Kawasan industri Goal: Kawasan industri

Ketersediaan bahan baku .176 Ketersediaan bahan baku .282


Aksesibilitas .121 Aksesibilitas .197
Infrastruktur .146 Infrastruktur .100
Ketersediaan tenaga kerja .076 Ketersediaan tenaga kerja .039
Prasarana angkutan .060 Prasarana angkutan .084
Ketersediaan lahan .265 Ketersediaan lahan .145
Kelembagaan .046 Kelembagaan .031
Kemiringan lereng .110 Kemiringan lereng .122
Inconsistency = 0.04 Inconsistency
1/1/2010 = 0.08
12:06:30 AM Page 1 of 1
4/11/2016 7:52:15 AM
with 0 missing judgments.
Page 1 of 1
with 0 missing judgments.

Model Name: Ahp susi


RespondenModel
dari Name: Ahp susi
Dinas Pertanian Responden dari Pihak Swasta
Priorities with respect to: Burhan SP
Priorities with respect to: Muhammad Tang, S.Sos, M.Si
Goal: Kawasan industri
Goal: Kawasan industri

Ketersediaan bahan baku .399 Ketersediaan bahan baku .070


.147 Aksesibilitas .107
Aksesibilitas
Infrastruktur .095 Infrastruktur .030
Ketersediaan tenaga kerja .126 Ketersediaan tenaga kerja .119
Prasarana angkutan .070 Prasarana angkutan .069
Ketersediaan lahan .046 Ketersediaan lahan .344
Kelembagaan .025 Kelembagaan .151
Kemiringan lereng .092 Kemiringan lereng .112
Inconsistency = 0.09 Inconsistency = 0.07
with 0 missing judgments. with 0 missing judgments.
1/1/2010 12:10:34 AM Page 1 of 1 4/11/2016 8:51:05 PM Page 1 of 1

Model Name: Ahp susi Model Name: Ahp susi


Responden dari Akademisi Unhas Responden dari Akademisi IPB
Priorities with respect to: Isfa Sastrawati
Priorities with respect to: Akbar
Goal: Kawasan industri
Goal: Kawasan industri

Ketersediaan bahan baku .212


Ketersediaan bahan baku .223
Aksesibilitas .130
Aksesibilitas .170
Infrastruktur .025
Ketersediaan tenaga kerja .057
Infrastruktur .035
Prasarana angkutan .116
4/11/2016 9:28:32 AM Ketersediaan tenaga kerja .186 Page 1 of 1
Ketersediaan lahan .283 Prasarana angkutan .048
Kelembagaan .147 Ketersediaan lahan .203
Kemiringan lereng .029 Kelembagaan .089
Inconsistency = 0.07 Kemiringan lereng .045
with 0 missing judgments.
Model Name: Ahp susi
Inconsistency = 0.03
with 0 missing judgments.

Priorities with respect to: Combined


Goal: Kawasan industri

Ketersediaan bahan baku .229


Aksesibilitas .160
Infrastruktur .066
Kombinasi responden Ketersediaan tenaga kerja .099
Prasarana angkutan .082
Ketersediaan lahan .206
Kelembagaan .073
Kemiringan lereng .086
Inconsistency = 0.02
with 0 missing judgments.
Dari masing-masing kriteria diberikan bobot
dengan menggunakan Logika Boolean.
Analisis Spasial Multi Analisis ini dilakukan dengan memberikan
Kriteria (Spatial Multi bobot angka 0 dan 1 (Baja, 2012), dengan
Criteria Analysis/SMCA) sifat terapan sebagai berikut.
• Hanya mengenal angka 0 dan 1
Analisis spasial multi kriteria • Dalam konteks kesesuaian 0 = tidak
dilakukan dengan menggabungkan sesuai dan 1 = sesuai
kriteria-kriteria yang berpengaruh
terhadap penentuan sentra industri
• Analisis perkalian angka 0 x 0, 0 x 1, dan 1
x1
sektor pertanian. Sebelum
menggabungkan kriteria-kriteria • Sesuai jika suatu lokasi semuanya
yang berpengaruh maka diberikan memenuhi (angka 1)
penilaian terlebih dahulu setiap
kriteria.
Skor masing-masing variabel kesesuaian sentra industri
Tenaga Prasarana Kelembaga
No. Kecamatan Bahan Baku Aksesibilitas Infrastruktur
Kerja angkutan an
1 Bontocani 0 0 0 1 0 1
2 Kahu 0 1 1 1 0 1
3 Kajuara 1 1 1 1 1 1
4 Salomekko 1 1 1 1 0 1
5 Tonra 0 1 1 1 0 1
6 Patimpeng 0 0 0 1 0 1
7 Libureng 1 1 1 1 0 1
8 Mare 1 1 1 1 0 1
9 Sibulue 0 0 0 1 1 1 • Ketersediaan Lahan, 1 =
10 Cina 1 1 1 1 0 1
11 Barebbo 1 1 1 1 1 1 bukan lahan pertanian,
12 Ponre 0 1 1 1 0 0 bukan lahan permukiman
13 Lappariaja 1 1 1 1 0 1
14 Lamuru 0 1 1 1 0 1 dan bukan kawasan hutan
15 Tellu Limpoe 1 0 1 1 0 1
16 Bengo 1 1 1 1 0 1 lindung. 0 = selain yang
17 Ulaweng 0 1 1 1
1
0 1 diatas.
18 Palakka 0 1 1 0 1
19
20
Awangpone
Tellu Siattinge
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1 • Kemiringan Lereng, 1 =
21 Amali 1 1 1 1
1
0 1 <15% sesuai. >15% tidak
22 Ajangale 0 1 1 0 1
23 Dua Boccoe 1 1 1 1 1 1 sesuai
24 Cenrana 1 0 1 1 0 1
25 Tanete Riattang 0 1 1 1 0 1
26 Tanete Riattang Barat 0 1 1 1 0 1
27 Tanete Riattang Timur 0 1 1 1 1 1
Menggabungkan kriteria
Pembagian Kelas
No. Kecamatan
III II I
1 Bontocani
2 Kahu 27%
3 Kajuara 79%
4 Salomekko 62%
5 Tonra 20%
6 Libureng 55%
7 Mare 89%
8 Cina 66%
9 Barebbo 70%
10 Lappariaja 93%
11 Tellu Limpoe 8%
12 Bengo 30%
13 Ulaweng 16%
14 Awangpone
15 Tellu Siattinge 85%
16 Amali 95%
17 Ajangale 20%
18 Dua Boccoe 96%
19 Cenrana 50%
20 Tanete Riattang 46%
21 Tanete Riattang Barat 56%
22 Tanete Riattang Timur 6%
3. Prioritas Lokasi Pengembangan Sentra Industri Berdasarkan
Komoditas Unggulan Sektor Pertanian di Kabupaten Bone
a. Lokasi prioritas pengembangan sentra industri komoditas padi

Jumlah Hasil Analisis Moda Jumlah Kec. Persentase


No. Kecamatan Klasifikasi Aksesibilitas Total Prioritas
produksi LQ PPW PP PB angkutan Pendukung kesesuaian

1 Bontocani 1 2 1 3 3 1 1 3 0 1 16 III
2 Kahu 3 3 1 3 1 1 2 3 0 1 18 III
3 Kajuara 1 1 3 3 3 3 2 3 0 3 22 II
4 Salomekko 1 3 3 3 3 3 2 3 2 2 25 II
5 Tonra 1 3 1 3 3 1 2 3 0 1 18 III
6 Libureng 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 29 I
7 Mare 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 27 I
8 Sibulue 2 3 1 3 3 1 1 3 0 0 17 II
9 Cina 1 1 1 3 1 1 2 3 0 3 16 III
10 Barebbo 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 27 I
11 Lappariaja 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 27 I
12 Bengo 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 24 II
13 Awangpone 1 1 3 3 3 3 2 1 3 0 20 II
14 Dua Boccoe 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 27 I
15 Cenrana 1 3 3 3 3 3 1 1 1 2 21 II
16 Tanete Riattang 1 1 3 3 1 1 3 3 2 2 20 II
17 Tanete Riattang Barat 1 2 1 3 1 1 3 3 0 2 17 III
18 Tanete Riattang Timur 1 1 1 3 1 1 3 3 0 1 15 III
b. Lokasi prioritas pengembangan sentra industri komoditas jagung

Hasil Analisis Persentase


Jumlah Aksesibil Moda Jumlah Kec. Priorit
No Kecamatan Klasifikasi kesesuaia Total
produksi itas angkutan Pendukung as
LQ PPW PP PB n 100%

1 Lamuru 1 1 1 3 1 1 2 3 0 1 14 III
2 Tellu Limpoe 3 2 3 3 3 3 1 3 1 1 23 I
3 Ulaweng 2 2 1 3 3 1 3 3 0 1 19 II
4 Palakka 1 1 1 3 3 1 3 1 0 1 15 III
5 Tellu Siattinge 3 2 1 3 1 1 2 3 0 3 19 II
6 Amali 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 27 I
7 Ajangale 2 1 1 3 1 1 2 3 0 1 15 III
c. Lokasi prioritas pengembangan sentra industri komoditas kedelai

Jumlah
Jumlah Hasil Analisis Moda Persentase
Aksesibilit Kec. Priorita
No. Kecamatan produks Klasifikasi angkuta kesesuaian Total
LQ PPW PP PB as Pendukun s
i n 100%
g
1 Libureng 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 26 I
2 Cina 1 2 3 3 3 3 2 3 5 3 28 I
3 Barebbo 3 3 1 3 3 1 2 3 0 3 22 II
4 Ponre 1 3 1 3 3 1 1 3 0 1 17 III
5 Lappariaja 1 1 1 3 3 1 3 3 0 3 19 III
6 Tellu Siattinge 1 1 3 3 3 3 2 3 0 3 22 II
7 Tanete Riattang 1 2 1 3 3 1 3 3 2 2 21 II
8 Tanete Riattang 1 3 1 3 3 1 3 3 2 2 22 II
Barat
9 Tanete Riattang 1 1 1 3 1 1 3 3 2 2 18 III
Timur
Kesimpulan
1. Dari hasil kompilasi analisis LQ dan Shift Share, diketahui bahwa tidak semua komoditas sub sektor
pertanian tanaman pangan menjadi komoditas unggulan di Kabupaten Bone. Untuk sub sektor tanaman
pangan, komoditas yang menjadi unggulan adalah padi, jagung dan kedelai yang terdapat di beberapa
kecamatan, dan komoditas lainnya yang potensial adalah komoditas ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah dan
kacang hijau yang tersebar di beberapa kecamatan.
PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai

  • Variabel Baru
    Variabel Baru
    Dokumen2 halaman
    Variabel Baru
    'Muhamad Iqsan'
    Belum ada peringkat
  • Tabel
    Tabel
    Dokumen6 halaman
    Tabel
    'Muhamad Iqsan'
    Belum ada peringkat
  • BAB I New
    BAB I New
    Dokumen5 halaman
    BAB I New
    'Muhamad Iqsan'
    Belum ada peringkat
  • Cover 2
    Cover 2
    Dokumen2 halaman
    Cover 2
    'Muhamad Iqsan'
    Belum ada peringkat
  • Cover 2
    Cover 2
    Dokumen2 halaman
    Cover 2
    'Muhamad Iqsan'
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen4 halaman
    Daftar Isi
    'Muhamad Iqsan'
    Belum ada peringkat
  • Sampul TTGRWK
    Sampul TTGRWK
    Dokumen2 halaman
    Sampul TTGRWK
    'Muhamad Iqsan'
    Belum ada peringkat
  • Laporan Praktek Profesi Penyusunan RTBL Kawasan Benteng Keraton Buton
    Laporan Praktek Profesi Penyusunan RTBL Kawasan Benteng Keraton Buton
    Dokumen2 halaman
    Laporan Praktek Profesi Penyusunan RTBL Kawasan Benteng Keraton Buton
    'Muhamad Iqsan'
    Belum ada peringkat
  • 002 Kata Pengantar
    002 Kata Pengantar
    Dokumen1 halaman
    002 Kata Pengantar
    'Muhamad Iqsan'
    Belum ada peringkat
  • Sampul KP
    Sampul KP
    Dokumen1 halaman
    Sampul KP
    'Muhamad Iqsan'
    Belum ada peringkat
  • Sampul KP
    Sampul KP
    Dokumen1 halaman
    Sampul KP
    'Muhamad Iqsan'
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen8 halaman
    Kata Pengantar
    'Muhamad Iqsan'
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen4 halaman
    Daftar Isi
    'Muhamad Iqsan'
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka
    'Muhamad Iqsan'
    Belum ada peringkat
  • Sampul
    Sampul
    Dokumen1 halaman
    Sampul
    'Muhamad Iqsan'
    Belum ada peringkat
  • Sampul
    Sampul
    Dokumen1 halaman
    Sampul
    'Muhamad Iqsan'
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    'Muhamad Iqsan'
    Belum ada peringkat