Anda di halaman 1dari 42

DINAMIKA GERAK

Disusun Oleh:
1. Sri Hayati (4301415054)
2. Evi Shinta L. (4301415075)
3. Elsa Safitri (4301415090)
DINAMIKA GERAK
 HUKUM NEWTON I
 HUKUM NEWTON II
 HUKUM NEWTON III
 MACAM-MACAM GAYA
• Gaya Gravitasi (Berat)
• Gaya Sentuh
- Tegangan tali
- Gaya normal
- Gaya gesekan
 DINAMIKA I (tanpa gesekan)
 DINAMIKA II (dengan gesekan)
HUKUM I NEWTON

 Menurut Hukum pertama Newton, setiap benda


memiliki sifat inert (lembam), artinya bila tidak
ada ganguan dari luar benda cenderung
mempertahankan keadaan geraknya (diam atau
bergerak).

 Dengan demikian hukum Newton yang pertama


dapat kita rumuskan sebagai berikut :
Dalam kerangka inersial, setiap benda akan tetap
dalam keadaan diam atau bergerak lurus
beraturan, jika Resultan (jumlah/hasil) gaya yang
bekerja pada benda itu sama dengan nol.
APLIKASI HUKUM 1 NEWTON
BAGAIMANA DENGAN PERISTIWA YANG INI ??
JELASKAN MENURUT PENDAPATMU !
HUKUM KEDUA NEWTON
 Hukum kedua Newton menyatakan hubungan antara
gaya dan perubahan keadaan gerak secara kuantitatif (a).
Newton menyebutkan bahwa kecepatan perubahan
kuantitas gerak suatu partikel sama dengan resultan gaya
yang bekerja pada partikel tersebut. Dalam mekanika
klasik pada umumnya massa partikel m adalah tetap,
hukum II Newton dituliskan sbb:
 F atau F  m . a
a 
m

F = gaya resultan yang bekerja pada benda

 Gaya sebesar 1 Newton diartikan sebagai besarnya gaya


yang bila dikerjakan pada benda bermassa 1 kilogram
akan menghasilkan percepatan 1 meter per sekon kuadrat.
APLIKASI HUKUM KEDUA
NEWTON
HUKUM KETIGA NEWTON
 Menurut hukum ketiga Newton:
Setiap gaya mekanik selalu muncul berpasangan, yang
satu disebut aksi dan yang lain disebut reaksi,
sedemikian rupa sehingga aksi = - reaksi.
Yang mana disebut aksi dan yang mana yang disebut reaksi
tidaklah penting, yang penting kedua-duanya ada.
Sifat pasangan gaya aksi-reaksi adalah sebagai berikut:
 (1) sama besar (2) arahnya berlawanan, dan (3) bekerja pada
benda yang berlainan (satu bekerja pada benda A, yang lain
bekerja pada benda B. Pasangan aksi-reaksi yang memenuhi
ketiga sifat ini disebut memenuhi bentuk lemah hukum Newton
III. Banyak pula pasangan aksi-reaksi yang memenuhi sifat
tambahan yaitu (4) mereka terletak dalam satu garis lurus .
Pasangan ini juga memenuhi sifat terakhir disebut memenuhi
bentuk kuat hukum Newton III.
APLIKASI HUKUM KETIGA
NEWTON

F F
5 6
F F
3 4

Gambar
 GAYA GRAVITASI
Semua benda yang berada dalam (dipengaruhi oleh) medan
gravitasi bumi akan ditarik ke bawah dengan percepatan gravitasi

Hukum Newton II :
F  ma
a g FW
W  mg W=mg
g = percepatan gravitasi
W = Berat benda

Bumi
 TEGANGAN TALI
Bila benda bergerak ke atas
dengan percepatan a, maka :
 F  T  W  T  mg  ma
Bila benda bergerak ke bawah
T
dengan percepatan a, maka :
 F  W  T  mg  T  ma
Bila benda diam atau bergerak ke
atas atau ke bawah dengan
kecepatan konstan (percepatan =
W 0), maka :
 F  W  T  mg  T  0  T  mg

Hukum Newton I  F = 0
GAYA NORMAL N

- benda bertumpu pada benda lain

- reaksi gaya tekan

- arahnya selalu tegaklurus


permukaan yang ditekan
11
DIAM
N
N

a
W cos a
N=W
W W N = W cos a

BERGERAK v N

N=W W
12
13
GAYA GESEK
Permukaan Kasar
Kinetik Statik
bergerak diam
- fk = mk N - fs ≠ m s N
- fs = gaya pendorong
- berlawanan arah
gerak benda - tepat akan bergerak :
( fs ) maks = ms N
- berlawanan kecenderungan
arah gerak 14

FISIKA
15

FISIKA
DINAMIKA GERAK MELINGKAR

Contoh Soal 2.1 [Dinamika I Gerak Horisontal]
Tiga buah balok masing-masing bermassa 12 kg, 24 kg dan 31
kg yang berada di atas lantai horisontal dihubungkan dengan dua
buah tali dimana balok 24 kg berada ditengah. Balok 40 kg ditarik
oleh sebuah gaya sebesar 65 N. Bila lantainya licin, tentukan
percepatan dan tegangan pada kedua tali.
Jawab :

T1 T1 T2 T2
12 24 31 T3

T1  m1a  12 a
T2  T1  m 2 a  T2  m 2 a  T1  24 a  12 a  36 a
T3  T2  m 3a  65  m 3a  T2  31a  36 a  67 a
65
a  0,97 m / s 2  T2  36a  36(0,97)  34,92 N
67
T1  12a  12(0,97)  11,64 N
Contoh Soal 2.2 [Dinamika I Gerak Vertikal]
Sebuah helikopter bermassa 15000 kg mengangkat sebuah truk
bermassa 4500 kg dengan percepatan sebesar 1,4 m/s2. Truk
disebut diangkat dengan menggunakan kabel baja, Gaya angkat
yang diterima oleh baling-baling helikopter arahnya vertikal ke
atas. Tentukan besarnya tegangan pada kabel baja dan besarnya
gaya angkat pada baling-baling helikopter.
Jawab :
F
Hukum Newton II pada truk :

F y  T  m2g  m2a 2 a1  a 2  a
a
T  m 2 (g  a )  (4500)(9,8  1,4)  50400 N
T
Hukum Newton II pada helikopter :
W1

F y  F  T  m1g  m1a1 a1  a 2  a
T
F  T  m1 (g  a )
 50400(15000)(9,8  1,4)  218400 N

W2
Contoh Soal 2.3 [Dinamika I Gerak Parabola]
Sebuah roket bermassa 3000 kg dilepaskan dari tanah
(kecepatan awal = 0) pada sudut 60o terhadap horisontal. Mesin
dari roket tersebut dapat menghasilkan gaya dorong sebesar
60000 N selama 50 detik. Dengan mengabaikan massa bahan
bakar yang terpakai dan gesekan terhadap udara, tentukan
dimana roket tersebut kembali ke tanah
Jawab :
Lintasan garis lurus :
F 60000
Voy a   20 m / s 2
Vo m 3000
Vo  at  20(50)  1000 m / s
1 2 1
xo
Vox L at  (20)50 2  25000 m
2 2
Vox  Vo cos 60o  1000(0,5)  500 m / s
L
Voy  Vo sin 60o  1000(0,866)  866 m / s
y0
F
x o  L cos 60o  25000(0,5)  12500 m

60o
y o  L sin 60o  25000(0,866)  21650 m
Lintasan parabola :
1 2
y  y o  Voy t  gt  0  21650  866t  4,9t 2 Vox  500 m / s
2
Voy  866 m / s
4,9 t 2  866t  21650  0
x o  12500 m
866  866  4(4,9)( 21650) 866  1084
2
t   199 s y o  21650 m
2(4,9) 9,8
x  x o  Vox t  x  12500  500(199)  112000 m

Voy Vo

xo
Vox

L
y0
F

60o

x=?
Contoh soal 2.4 [Dinamika I Gerak Melingkar]
Sebuah pesawat terbang membuat lingkaran horisontal dengan
kecepatan 480 km/jam. Gaya angkat yang diterima oleh pesawat
tersebut arahnya tegak lurus pada sayap pesawat. Bila sayap
pesawat tersebut membentuk sudut 40o terhadap horisontal.
tentukan jari-jari lingkaran yang dibentuk oleh pesawat terbang
tersebut.
Jawab : V  480 km / jam  133,33 m / s
F
F cos a
R=?

F sin a 40o

2 mg
V
 Fx  F sin a  ma  m R  Fy  F cos a  mg  0
V2
m
F sin a R  V 2
V 2
  tga  R 
F cos a mg gR g tga
2
(133,33)
R o
 2162 m
(9,8)( tg 40 )
Contoh Soal 2.5 [Dinamika II bidang datar]
Sebuah mobil bermassa 1000 kg menarik kereta gandeng yang
massanya 450 kg. Bila koefisien gesekannya 0,15 tentukan gaya
dorong minimum yang harus dimiliki oleh mobil agar dapat
menarik kereta gandeng tersebut.

Jawab : N

450 1000 F

mg

F y  N  mg  0  N  mg  1450(9,8)  14210 N
F x  F  f  0  F  f  mN  0,15(14210)  2131,5 N
Contoh Soal 2.6 [Dinamika II bidang miring]
Sebuah balok bemassa 5 kg bergerak ke atas dengan kecepatan
awal Vo pada bidang miring dengan sudut 30o terhadap horisontal.
Oleh karena koefisien gesekan antara balok dan bidang miring
kecil (yaitu sebesar 0,15), maka setelah naik keatas balok
tersebut turun kembali dan sampai ditempat semula dengan
kecepatan sebesar 7,66 m/s. Tentukan kecepatan awal Vo

Jawab : L
V1 = 0 V1 = 0

Vo = ?
m = 5 kg

30o
m = 0,15
V2 = 7,66 m/s
Diagram gaya (turun) : N

F y  0  N  mg cos a  0 f

F x  ma mg sin a
mg sin a  f  ma
mg cos a
f  mN  m mg cos a
mg sin a  mmg cos a  ma mg

a  (g sin a  mg cos a )
a  (9,8)(0,5)  (0,15)(9,8)(0,87)  3,62 m / s 2

L
V1 = 0
V  V  2aL
2
2 1
2

7,66 2  0
L  8,1 m
2(3,62)
V2 = 7,66 m/s
Diagram gaya (naik) : N

F y  0  N  mg cos a  0
F x  ma mg sin a

 (mg sin a  f )  ma f
mg cos a

N  mg cos a  f  mN  m mg cos a mg
 m mg cos a  mg sin a  ma  a  ( mg sin a  g cos a )
a  [(0,15)(9,8)(0,87)  (9,8)(0,5)]  6,18 m / s 2
L V1 = 0
V  V  2aL
1
2 2
o

0  Vo2  2(6,18)(8,1) Vo
Vo  10 m / s
30o
Dinamika II Gerak Melingkar
N
Jalan datar :
F y  0  N  mg  0  N  mg
R f
V2
 Fx  f  mN  mmg  ma  m R
Vmaks  mgR
mg

m tidak boleh = 0
Dinamika II Gerak Melingkar

Jalan miring : N Ncosa

F y  0  N cos a  mg  0
Nsina
mg
N
cos a fcosa
mg
 Fx  N sin a  cos a
sin a  mg tg a mg

V2 a
 ma  m
R
Vmaks  tg a gR

m bisa = 0
f

mg

a  90o
F y  f  mg  0  f  mg
V2
 Fx  N  ma  m R
V2 gR
f  mg  mN  mm  Vmin 
R m
N Ncosa

Nsina

fcosa
fsina
f
mg

F y  N cos a  f sin a  mg  0
N cos a  mN sin a  Ncos a  m sin a   mg
mg
N
cos a  m sin a
V2
 Fx  N sin a  f cos a  ma  m R m0 a0
V2
N sin a  mN cos a  N(sin a  m cos a)  m Vmaks  tga gR
R
mg
(sin a  m cos a)  m
V2 m0 a0
cos a  m sin a R
Vmaks  m gR
gR (sin a  m cos a)
Vmaks 
cos a  m sin a
Contoh Soal 2.7 [Dinamika II Gerak Melingkar]
Sebuah mobil bermassa 1000 kg mula-mula bergerak dengan kecepatan 72 km/jam di
atas sebuah jalan yang datar dan lurus. Di depannya ada sebuah tikungan jalan dengan
jari-jari kelengkungan sebesar 50 m. Tikungan jalan tersebut mempunyai kemiringan 10o
dan koefisien gesekan terhadap ban mobil sebesar 0,25. Oleh karena itu, 20 m sebelum
mencapai tikungan mobil tersebut di rem. Berapa perlambatan minimum yang harus
diberikan agar tidak terjadi kecelakaan ?

a=? Vo = 20 m/s V

20 m

V 2  Vo2  2a ( x  x o )
V 2  Vo2 14,7812  202 m
a   2,086 2
2( x  x o ) 2(20) s
Contoh Soal 2.8 [Hukum Newton III]
Dua buah balok yang masing-masing bermassa 1 kg (sebelah kiri)
dan 3 kg (sebelah kanan) diletakkan berdampingan di atas lantai
horisontal dimana koefisien gesekan antara lantai dan balok 1 kg
adalah 0,2 sedangkan antara lantai dan balok 3 kg adalah 0,1.
Tentukan percepatan dari kedua balok tersebut dan gaya aksi-
reaksi bila balok 1 kg didorong ke kanan dengan gaya sebesar 12
N.
F = 12 N
1 kg 3 kg a=?

m = 0,1
m = 0,2

F  0  N1  m1g  (1)(9,8)  9,8 N


N1
y

F12
F

F
f1
x  m1a  F  f1  F12  m1a  (1)a  a
m1 g 12  (0,2)(9,8)  F12  a  F12  10,04  a
F = 12 N
1 kg 3 kg a=?

m = 0,1
m = 0,2

F  0  N2  m2g  (3)(9,8)  29,4 N


N2
y

F21

F
f2
x  m 2a  F21  f 2  m 2a  (3)a  3a
m2 g F21  (0,1)( 29,4)  3a  F21  3a  2,94
F12  10,04  a
F21  3a  2,94

F21  F12 3a  2,94  10,04  a


7,1
4a  10,04  2,94  7,1  a   1,775 m / s 2

4
F12  10,04 1,775  8,265 N
Kedua benda dapat dianggap sebagai
N2
satu benda (gaya aksi reaksi saling
meniadakan )
F21 N1
F21
F

f2 f1
m1 g

m2 g

F y  0  N1  N2  m1g  m2g  9,8  29,4  39,2 N

F x  (m1  m 2 )a  F  f1  f 2  (m1  m 2 )a  4a
7,1
12  (0,2)(9,8)  (0,1)( 29,4)  4a  a   1,775 m / s 2
4
Contoh Soal 2.9 [Hukum Newton III]
Sebuah balok bermassa 40 kg terletak di atas lantai licin. Diatas
balok tersebut diletakkan balok kedua yang bermassa 10 kg
dimana koefisien gesekan antara kedua balok adalah 0,4. Bila
balok kedua ditarik dengan gaya sebesar 100 N, hitung
percepatan dari kedua balok tersebut.
F=100 N 10 kg 2

1 40 kg m = 0,4

N21 3

f21 F y  0  N 21  m 2g  (10)(9,8)  98N


F
F
x  m 2a 2  F  f 21  m 2a 2
100  0,4f 21  10a 2
m 2g N13
F y  0  N13  m1g  N12
N13  40(9,8)  98  490
F x  m1a1  f12  m1a1  40a1
f12
a1  a 2  a f 21  f12 N12
100
100  0,4(40a )  10a  a   3,85 m / s 2
26 m1g
Contoh Soal 2.10 [Dinamika II bidang miring dan katrol]
Pada gambar di bawah ini, balok B beratnya 102 N dan balok A
beratnya 32 N. Koefisien gesekan antara balok B dan bidang
miring adalah 0,25. Hitung percepatan dari kedua balok tersebut
bila balok B sedang bergerak ke bawah.
Jawab : Katrol

N
T

f T
m1gsina
40o

m1gcosa
m1 g
 Fy  0  N  m1g cos a  102 cos 40o  78,132 m2 g
F x  m1g sin a  T  f  m1a1
T  m 2g  T  32  m 2 a 2
m1g sin a  T  m s N  m1a1
32
102 T  32  a 2  32  3,265a 2
102 sin 40o  T  0,25(78,132)  a1 9,8
9,8 46,03  10,4a  32  3,265a
65,564  T  19,533  10,4a
14,03
T  46,03  10,4a 13,665a  14,03  a   1,027 m / s 2
13,665

Anda mungkin juga menyukai