Anda di halaman 1dari 28

Pemicu 3 Respirasi

Daniel Putra
LO 1: 3M Kelainan Pada Nasofaring,
Orofaring, Laringofaring, Kepala dan
Leher.
NASOFARING

Hipertrofi Adenoid
• Definisi: pembesaran kelenjar limfe adenoid akibat dari infeksi
bakteri atau virus faringitis pada anak usia 3-8 tahun.
• Etiologi: infeksi bakteri atau virus pada faringitis.
• Faktor resiko: faringitis, craniofacial anomalies, neuromuscular
disorder.
• Patofisiologi: terjadi infeksi bakteri atau virus di hidung -> menyebar
sampai ke sulcus tonsilla sphenoid -> hipertrofi
• Tanda dan gejala: ngorok(snoring), nafas melalui mulut, apnea, dan
dysphagia.
• Komplikasi: growth disturbance, failure to thrive
• Pemeriksaan fisik: inspeksi dan palpasi
• Pemeriksaan penunjang: PSG(Polysomnography), endoscopy,
lateral soft tissue radiograph.
• Tatalaksana: tonsiloctomy.

Ballanger’s; Otorhinolaryngology; ed. 17;BC Decker Inc;2009;hlm 775-776


www.ent-surgery.com.au
fortworthent.net
study.com
iowaheadneckprotocols.oto.uiowa.edu
clinicalgate.com
Difteri
• Definisi: merupakan penyakit pada orofaring yang disebabkan oleg bakteri.
• Etiologi: Corynebacterium diptheriae
• Patofisiologi: orang yang sakit difteri batuk -> droplet terhirup oleh orang
yang sehat -> bakteri masuk ke dalam sistem pernapasan atas ->
berkembang biak(biasa pada lekukan tonsil) dan orang yang sehat menjadi
sakit
• Tanda dan gejala: sakit tenggorokan, lemas, ingusan, terdapat selaput
putih pada daerah tonsil dan menyebar ke laring, kelenjar limfe cervical
membesar.
• Komplikasi: myocarditis, aritmia, paralisis otot, kematian.
• Pemeriksaan fisik: inspeksi: rongga orofaring terlihat pseudomembran,
palpasi: kelenjar cervical membengkak.
• Pemeriksaan penunjang: swab pseudomembran(berdarah -> difteri),
kultur bakteri(positif atau tidak), lab(LED naik, leukosit naik).
• Tatalaksana: antibiotik(Benzyl Penicillin, antitoxin), intubasi(jika terjadi
obstruktif)

Scott’s Brown Hlm. 2252-2253


www.atmph.org
www.netterimages.com
LARINGOFARING

Laringitis Akut
• Definisi: inflamasi akut yang paling sering terjadi
yang mempengaruhi vocal folds.
• Etiologi: virus, tonsilitis, alergi
• Tanda dan gejala: suara serak, sakit tenggorokan,
batuk2 atau bersin.
• Komplikasi: suara hilang
• Pemeriksaan penunjang: nasendoscopy
• Tatalaksana: vocal rest, menghindari iritan dan
pencetusnya selama beberapa hari, jika ada
infeksi berikan antibotik

Scott’s Brown hlm 2249


Laringitis Kronik
• Definisi: merupakan inflamasi kronik pada
struktur laring, terutama mukosa laring.
• Etiologi: alergi, pekerjaan(terpapar asbestos,
penyanyi),
• Tanda dan gejala: dysphonia, odhynophagia,
dysphagia, odhynophonia, batuk persisten,
bitter taste, halitosis, thorat clearing.

Scott’s brown hlm 2258-2265


www.drugs.com
Epiglotitis
• Tanda dan Gejala:

1. Sore throat
2. Fever
3. Respiratory distress
4. Hoarse voice

• Komplikasi: respiratory arrest


• Pemeriksaan fisik: tripod position
• Pemeriksaan penunjang: laringoscopy,
Radiology(xray -> thumb sign)
• Tatalaksana: antibiotik broad-spectrum

Ballangers hlm. 527


coreem.net
Aspirasi Trakea
• Definisi: merupakan penetrasi laring di bawah level true vocal cords.
• Etiologi: mechanical, neurological, GI disorder
• Patofisiologi: Aspiration of fluid with a pH >2.5 produces an intense
inflammatory reaction -> Cytokines are released, accompanied by
an influx of neutrophils -> increased alveolar capillary membrane
permeability, leakage of fluid and ultimately, to damage to
epithelial and alveolar lining cells.
• Tanda dan gejala: batuk, choking during swallowing, demam,
dysphagia, regurgitasi, dysphonia, lemah, mati rasa, tremor.
• Komplikasi: laryngobronchospasm, airways obstruction,
tracheobronchitis, pneumonia, pulmonary abscess, sepsis,
kematian
• Pemeriksaan penunjang: endoscopy direct rigid, Barium
videofluoroscopy swallowing study

Scott’s Brown Hlm 2094-2098


Laringotrakeobronkitis
• Definisi: merupakan sakit
tenggorokan dengan gejala batuk
yang keras.
• Tanda dan gejala: batuk, pilek,
demam ringan, sakit tenggorokan,
lemas selama 2-4 hari. Bila lebih
lanjut akan menjadi dyspnea,
stridor, retraksi pada saat inspirasi.
• Pemeriksaan penunjang:
radiology(x-ray -> narrowing
subglottis), endoscopy(inflamed
vocal cord)

Ballanger’s hlm. 528


Scott’s
Brown hlm
2251-2252
www.pinterest.com
KEPALA DALAM DAN LEHER

Bronchial Cyst

Scott’s Brown hlm. 1780-1781


Scott’s Brown Hlm. 1781
Bronchial Fistula
• Definisi: merupakan defek yang terjadi pada anterior
border of sternocleidomastoid, bisa juga karena infeksi
akut.
• Embriologi: pada minggu ke 5,branchial arch kedua tumbuh
melewati atas branchial arch ketiga dan keempat melewati
cervical sinus. Cervical sinus gagal menutup, maka dia akan
bergabung bersama brachial pouch kedua, dan brachial
pouch ketiga akan bergabung dengan area laring dan
brachial pouch keempat tidak menutup(terbuka).
• Management: bronchial fistula dapat dideteksi dengan
sinogram. Faringoscopy bisa hanya saja harus lebih berhati-
hati. Hal ini dilakukan untuk melakukan operasi eksisi

Scott’s Brown hlm. 1779-1780


emedicine.medscape.com
LO 2: 3M Embriologi Laring dan Faring
www.humangrossanatomy.com
embryology4genius.weebly.com

Anda mungkin juga menyukai