Anda di halaman 1dari 18

PEMERIKSAAN

FISIK
Kesadaran
•Compos mentis : sadar sepenuhnya dan memberi respon yang adekuat
ke setiap stimulus yang di berikan
•Apatis : pasien sadar tapi acuh tak acuh dengan keadaan sekitarnya
namun masih memberi respon yang adekuat jika di beri stimulus.
•Somnolen : kesadaran lebih rendah dari apatis, pasien tampak
mengantuk selalu ingin tidur dan tidak responsif terhadap stimulus
ringan namun masih memberi respon terhadap stimulus yang agak keras
dan kemudian tertidur lagi.
•Sopor : pasien tidak memberikan respon ringan maupun sedang tapi
masih sedikit memberi respon terhadap stimulus yang kuat dan refleks
terhadap cahaya masih positif
•Koma : pasien tidak bereaksi terhadap segala macam stimulus dan
refleks pupil ( -) dan ini merupakan tingkat kesadaran yang paling
rendah.
•Delirium : kesadaran menurun serta kacau, biasanya disertai
disorientasi, iritatif, dan salah persepsi terhadap rangsangan sensorik
hingga terjadi halusinasi.
VITAL’S SIGN

NADI NORMAL ANAK : 2 tahun – 10 tahun :


BARU LAHIR : •70 – 110 ( bangun)
•100 – 180 ( BANGUN) •60 – 90 ( tidur)
•80 – 160 ( TIDUR) •200 ( aktif)
• 220 ( AKTIF )
10 tahun :
1 MINGGU – 3 BULAN : •55 – 90 ( bangun)
•100 – 220 (BANGUN) •50 – 90 ( tidur)
• 80 – 200 ( TIDUR ) •200 ( aktif)
•220 ( AKTIF)

3 BULAN – 2 TAHUN :
•80 – 150 (BANGUN)
•70 – 120 ( TIDUR)
•200 (AKTIF)
Laju pernapasan / menit
Neonatus : 30 – 60 x
1 bln – 1 tahun : 30 – 60 x
1 tahun – 2 tahun : 25 – 50 x
3 tahun – 4 tahun : 20 – 30 x
5 tahun – 9 tahun : 15 – 30 x
> 10 tahun : 15 – 30 x
Tekanan darah normal pada bayi dan anak
Neonatus : 80 / 45 mmHg
6 – 12 bln : 90 / 60 mmHg
1 – 5 tahun : 95 / 65 mmHG
5 – 10 tahun : 100 / 60 mmHG
10 – 15 tahun : 115 / 60 mmHg
SUHU neonatus
< 35 ⁰ C hypothermi
41 ⁰ C hyperthermi
Suhu aksila : 36 – 37 ⁰ C
Suhu mulut : 37,5 ⁰ C
Suhu rectal ( suhu inti ) : 38 ⁰ C
Pemeriksaan lingkar kepala.
•Bentuk dan ukuran kepala
•Pemeriksaan ini di lakukan rutin sampai umur 2 tahun
•Makrocepali : hydrocephalus
•Mikrocephali : TORCH
•Kraniosinostosis ?
Wajah paralisis facialis : wajah tertarik ke sisi yang sehat
Palpebra
•Ptosis : palpebra tidak dpat terbuka
•Lagoftalmus : kelopak mata yang tidak dapat menutup
sempurna
Konjungtiva
•Konjungtiva palpebra inferior : anemis / tidak
•Sklera : biru ( glaukoma. Sindrom marfan)
•Ikterus dapat dilihat dengan mudah pada sklera
•Pupil : normal bulat dan simetris, diameter 3-4 mm
Midriasis : dilatasi pupil
Miosis : pupil yang mengecil
Anisokor : ukuran kedua pupil asimetris setelah di beri rangsang cahaya
Fill point : ukuran pupil mata hanya setitik setelah di rangsang cahaya.
Lensa : kekeruhan lensa (katarak)
Eksopthalmus : bola mata menonjol keluar dan keras.
Enophtalmus : bola mata kecil dan dalam
Nystagmus : gerakan bola mata ritmik, dan cepat serta involunter
Telinga
Daun telinga : bentuk normal atau tidak ( low set ear / daun telinga lebih
rendah dari nasal)
Liang telinga : ada atau tidak serumen
Membran timpani : mebbran putih mengkilat , refleks cahaya
Hidung
Pernapasan cuping hidung ( PCH)
Mulut
Gusi ( ginggiva) ginggivitis , abses periapikal ( bisul gusi )
Granuloma piogenik : lesi granulomatousa, merah, berlobulasi
dan mudah berdarah
* Palatum : palatoskhisis
•Lidah : makroglossia, mikroglossia , lidah kotor
•Geographic tongue : bercak kemerahan berbentuk cincin,
licin dengan tepi agak menimbul, mulai dari dorsal dan meluas
ke depan
•Pharinx :
dinding posterior pharinx : hyperemia, edema, membrane,
eksudat, abses, post nasal drip
( sinusitis)
•Tonsil
Besar tonsil dinyatakan dalam ukuran T0,T1,T2,T3
Perhatikan adanya kripti ( gelombang lipatan pada tonsil),
dentritus( pus / nanah), hyperemi, ulserasi, membrane/ bercak
– bercak perdarahan
Leher
Tortikolis : kelainan posisi kepala yang miring
ke satu sisi dan terputar ke sisi yang lain
( pemendekan M.sternocledomastoidea)
Massa di leher : pembesaran KGB servikalis,
pembesaran kelenjar tiroid
Pemeriksaan Abdomen

1. Inspeksi
 Pada anak kecil perut agak membuncit ke
depan(pot belly)
 Hernia umbilikalis = bodong
dapat ditemukan pada anak sampai umur 2 tahun
 Ductus amfaloenterikus persisten
seperti polip berwarna merah di umbilicus
yang mengeluarkan sekret yang mungkin
serosa,mukoid atau seperti fases yang dapat
mengiritasi kulit.
2. Auskultasi
Dalam keadaan normal peristaltik terdengar sebagai suara
yang intensitasnya rendah dan terdengar tiap 10-30 detik.

3.Perkusi
Pada keadaan normal akan terdengar suara timpani pada
seluruh permukaan abdomen(kecuali pada daerah hati dan
limfa)
Untuk menentukan adanya asites terdapat 4 cara:
a. Perkusi sistematik mulai dari umbilikus kearah lateral dan
bawa untuk mencari batas berupa garis konkaf antara daerah
pekak yang terdapat bila ada asites
b. Menentukan adanya daerah redup yang
berpindah(shiftingdullness)
c. Menentukan adanya gelombang cairan (fluid wave) atau
disebut cairan undulasi
d.Menentukan daerah redup pada bagian terendah perut pada
posisi anak tengkurap dan menungging(knee chest
position).Ini dilakukan pada anak besar dengan asites
sedikit(puddle sign)
4.Palpasi
 Nyeri dapat dilihat dari perubahan mimik anak atau
perubahan nada tangisan pada palpasi biasa.
 Ketegangan otot perut (defence musculaire) terjadi bila
terdapat peradangan alat di dalam abdomen
Hati
Pengukuaran hati mengunakan patokan dua garis yaitu:
1.Garis yang menghubungkan pusat dengan titik potong garis
midclavikularis kanan dengan arcus costa
2.Garis yang menghubungkan pusat dengan prosesus
xifoideus
 Pembesaran hati harus diproyeksikan pada kedua garis
diatas.Kemudian harus dicatat konsistensi ,tepi,permukaan
hati,dan terdapat nyeri tekan
Limpa
Pada neonatus limpa mungkin masih teraba sampai
1-2 cm di bawah arkuskostarum.
Besarnya limfa diukur menurut cara schuffner.

Ginjal
Dalam keadaan normal ginjal tidak dapat teraba pada
neonatus
Ginjal yang besar dapat teraba dengan Ballottement.
Massa intra abdominal
Disamping ukuran serta letak massa tersebut harus
dirinci konsistensi,tepi,atau konfigurasi,permukaan
,pulsasi,fluktuasi,nyeri tekan ,mobilitas serta
hubungannya dengan alat sekitar
5. Anus dan rectum
•Pemeriksaan anus dilakukan secara rutin
•Abses perianal
•Anus imperforata
•Fisura ani ( adanya lipatan – lipatan di sekitar
anus)
•Polip rectum ( adanya tonjolan yang keluar dari
anus)
•Diaper rash ( ruam eritem karena pampers)
GENITALIA
•Genitalia wanita

klitoris
leukore
•Genitalia laki-laki

mikropenis
fimosis
hidrokel
epididimitis atau torsi epididimis serta torsi testis
EXTREMITAS DAN TULANG BELAKANG
 Anggota gerak
 Sindaktili ( bergabungnya jari – jari)
 Polidaktili ( jumlah jari yang melebihi normal)
 Amelia ( tidak ada semua extremitas)
 Fokomelia ( anggota gerak bagian proksimal pendek)
 Ekstromelia ( tidak ada salah satu anggota gerak)
 Genu varum (kaki O )
 Genu valgum ( kaki X)
TULANG BELAKANG
 Lordosis adalah deviasi tulang belakang kearah
anterior
 Kifosis adalah angulasi kearah posterior
 Skoliosis deviasi kearah lateral
z

Anda mungkin juga menyukai