Anda di halaman 1dari 11

PENILAIAN ASPEK ASPEK

DALAM S K B
Identifikasi &
Verifikasi
Aspek Pasar –
Pemasaran

Identifikasi &
Verifikasi
Identifikasi & Aspek Teknik –
Verifikasi Teknologi
Aspek
Manaj & SDM EVALUASI &
PENILAIAN
ASPEK ASPEK
Identifikasi &
DALAM S K B
Verifikasi Identifikasi &
Aspek Verifikasi
Yuridis Aspek
Ek & Lingk

Identifikasi &
Verifikasi
Aspek
Finansial
Analisis Agunan/Jaminan
Pembiayaan
• Agunan (collateral) dapat dikatakan sebagai unsur
pengaman lapis kedua (the second way out) bagi bank
dalam setiap pemberian pembiayaan.
• Hal ini perlu diingat karena bagaimanapun baiknya
analisis terhadap watak, kemampuan, permodalan,
kondisi serta prospek usaha pemohon, apabila
pembiayaan menjadi bermasalah, sumber pembayaran
terakhir yang diharapkan oleh bank adalah dari
penjualan agunan.
• Oleh karena itu, penilaian terhadap agunan wajib
dilakukan sesuai penilaian prinsip kehati-hatian dan
menggambarkan objektivitas penilaian yang wajar atas
agunan pembiayaan yang dimaksud.
DATA YANG HARUS
DISAMPAIKAN

• Jenis agunan
• Legalitas agunan
• Lokasi agunan
• Nilai agunan
Agunan Pokok
• Agunan pokok adalah agunan yang pengadaannya bersumber dari
dana pembiayaan bank.
• Agunan ini dapat berupa barang proyek atau hak tagih.
Pengertian proyek atau hak tagih harus diartikan sebagai seluruh
usaha yang dibiayai dengan pembiayaan sebagai satu kesatuan
yang meliputi aset perusahaan (baik aktiva lancar maupun
sebagai aktiva tetap). Aset tersebut di atas termasuk yang
langsung dibiayai dengan pembiayaan maupun yang tidak
langsung dibiayai dengan pembiayaan.
• Agunan bank dapat hanya berupa agunan pokok tersebut apabila
berdasarkan aspek-aspek lain dari 5 C pembiayaan telah
diperoleh keyakinan atas kemampuan pemohon untuk melunasi
pembiayaannya. Untuk jenis-jenis pembiayaan tertentu,
dimungkinkan dilakukan penggantian agunan pokok dengan
agunan lain yang mempunyai nilai likuiditas lebih tinggi.
Agunan Tambahan
• Agunan tambahan adalah agunan yang tidak termasuk dalam
agunan pokok di atas.
• Sebagai contoh agunan tambahan adalah aktiva tetap di luar
proyek yang dibiayai, surat berharga, garansi risiko, jaminan
pemerintah, lembaga penjamin dan lain-lain.
• Agunan tambahan menjadi wajib dipenuhi apabila pejabat
pemrakarsa dan atau pemutus berdasarkan analisis atas watak,
kemampuan modal, kondisi dan prospek usaha pemohon
ditambah dengan agunan pokok yang ada, belum merasa yakin
bahwa pemohon akan mampu membayar pembiayaan sesuai
yang diperjanjikan.
Agunan Pembiayaan Konsumsi
• Agunan Pembiayaan Konsumsi. Mengingat pengembalian
pembiayaan konsumsi pada umumnya sulit diharapkan dari hasil
penggunaan pembiayaan, dengan demikian agunannya
diutamakan bersumber dari gaji, gaji pensiun, penghasilan lain,
maupun aktiva tetap lainnya.
Penilaian dan Pengikatan
Jaminan
• Jaminan yang diberikan selanjutnya perlu dilakukan appraisal
guna mengetahui seberapa besar nilai harta yang dijaminkan.
• Penilaian atau appraisal didefinisikan sebagai proses
menghitung atau mengestimasi nilai harta jaminan.
• Proses dalam memberikan suatu estimasi didasarkan pada
niali ekonomis suatu harta jaminan baik dalam bentuk properti
berdasarkan hasil analisa fakta-fakta obkjektif dan relevan
dengan menggunakan metode yang berlaku.
• Barang jaminan dapat dikategorikan menjadi tiga yaitu :
 Tangible ( berwujud) seperti tanah, kendaraan, mesin,
bangunan dll
 Intangible ( tidak berwujud) seperti hak paten, Franchise,
merk dagang, Hak cipta dll
 Surat-surat berharga.
Dasar penilaian sebuah jaminan
• Nilai pasar ( Market Value) yaitu perkiraan jumlah uang yang dapat diperoleh dari transaksi jual
beli atau hasil penukaran suatu properti pada tanggal penilaian antara pembeli yang berminat
membeli dan penjual yang berminat menjual dalam suatu transaksi bebas ikatan yang
penawarannya diakukan secara layak diama kedua belah pihak masing-masing mengetahui dan
bertindak hati-hati tanpa paksaan
• Nilai baru ( reproduction) adalah nilai baru atau baya penggantian baru adalah perkiraan jumlah
uang yang dikeluarkan untuk pengadaan pembangunan/penggantian properti baru yang meliputi
baiaya, upah buruh dan biaya-biaya lain yang terkait.
• Nilai Wajar (Depreciated Replacement cost) adalah perkiraan jumlah uang yang diperoleh dari
perhitungan biaya reproduksi baru dikurangi biaya penyusutan yang terjadi karena kerusakan
fisik, kemunduran ekonomis dan fungsional
• Nilai Asuransi adalah nilai perkiraan jumlah uang yang diperoleh dari perhitungan biaya pengganti
baru dari bagian-bagian properti yang perlu diasuransikan dikurangi penyusutan karena
kekurangan fisik
• Nilai Likuidasi adalah perkiraan jumlah uang yang diperoleh dari transaksi jual beli properti dipasar
dalam waktu terbatas dimana penjual terpaksa menjual.
• Nilai buku adalah niali aktiva yang dicatat dalam pembukuan yang dikurangi dengan akumulasi
penyusutan atau pengembalian niali-nilai aktiva.
Kedudukan Jaminan
Kedudukan jaminan atau kolateral bagi pembiayaan memiliki
karakteristik khusus. Tidak semua properti atau harta dapat dijadikan
jaminan pembiayaan, melainkan harus memenuhi unsur MAST yaitu:
• Marketability yakni adanya pasar yang cukup luas bagi jaminan
sehingga tidak sampai melakukan banting harga
• Ascertainably of value yakni jaminan harus memiliki standar harga
tertentu
• Stability of value yakni harta yang dijadikan jaminan stabil dalam
harga atau tidak menurun nilainya
• Transferability yaitu harta yang dijaminkan mudah dipindah
tangankan baik secra fisik maupun yuridis
• Secured yakni barang yang dijaminkan dapat diadakan pengikatan
secara yuridis formal sesuai dengan hukkum dan perundang-
undangan yang berlaku apabila terjadi wanprestasi.
Perikatan Jaminan

• Hipotik/Hak Tanggungan
• Fiducia
• Gadai
• Cessie
• Borgtockh
• Avalis
Jenis Jaminan
Jaminan yang umumnya dapat diterima Bank :
1. Uang tunai
2. Sertifikat deposito
3. Standby L/C dan Bank Garansi
4. Logam Mulia
5. Tanah dan Bangunan
6. Kendaraan Bermotor
7. Mesin-Mesin dan Persediaan Barang
8. Jaminan Pribadi dan Jaminan Perusahaan
9. Saham

Anda mungkin juga menyukai