• Pencegahan infeksi dalam kedokteran gigi topik penting beberapa tahun terakhir pedoman pencegahan transmisi silang oleh banyak negara
• HSV, VZV, HIV, Hepatitis B, C dan D, Mycobacterium
Spp, Pseudomonas Spp, Legionella Spp, dan bakteri multi resisten akan dibahas, berhubungan dengan praktek kedokteran gigi • Data untuk transmisi dari infeksi virus / bakteri <<
• Dibutuhkan penelitian secara longitudinal
menentukan resiko nyata infeksi silang dalam kedokteran gigi penerapan prosedur kebersihan yang efektif dalam praktek kedokteran gigi. Herpes
Resiko transmisi silang dalam kedokteran gigi
herpes simpex virus tipe 1 (HSV-1) dan tipe 2 (HSV-2) dan varicella zoster virus (VZV) Herpes Simplex Virus (HSV)
Sangat menular paparan mukosa / kulit
HSV-1 infeksi mukosa daerah mulut
HSV-2 infeksi daerah genital
Pada rongga mulut infeksi primer HSV-1
menyebabkan gingivostomatitis 1-10% pasien dan labial herpes gejala khas reaktivasi • Tim kedokteran gigi kontak langsung dengan ulkus herpes atau percikan saliva infeksi mukosa atau kulit, keratitis atau herpetic whitlow.
• Di luar tubuh, HSV mati dalam beberapa jam
dan dapat dinonaktifkan oleh disinfektan (alkohol) • Herpetic whitlow >> pada kalangan dokter gigi dokter yang terinfeksi tidak menggunakan gloves secara rutin dapat menginfeksi 20 dari 46 pasien Varicella zoster virus (VZV) : Cacar air
• Virus yang sangat menular kontak
langsung, saliva, dan udara
• Transmisi silang dalam kedokteran gigi
belum dilaporkan Human Immunodeficiency Virus (HIV)
• UNAIDS 2010, orang terinfeksi HIV diseluruh
dunia pada 2009 33,3 juta (0,8% dari populasi global)
• Penularan >> darah.
• Desember 2002, 344 kasus (seluruh dunia) petugas layanan kesehatan terinfeksi
• Penularan HIV dari pasien ke pasien
pengendalian infeksi yang buruk
• Tidak ada laporan transmisi HIV dalam praktek
dokter gigi data mungkin tidak memberikan gambaran yang lengkap. Virus Hepatitis B
Pengenalan vaksin (1983) dokter gigi dengan
infeksi HBV <<
Penularan transfusi darah, cairan tubuh
melalui inokulasi ke goresan kulit, hubungan seksual
HBV bertahan hidup dan tetap menular
dalam darah kering (suhu kamar) 1 minggu />> • transmisi HBV pasien-ke-pasien dalam praktek bedah mulut : wanita menjalani operasi bedah mulut terinfeksi virus Hepatitis B akut 2 bulan setelah nya 2 jam sebelumnya seorang pasien (+HBV) menjalani operasi diruang yang sama • Vaksinasi HBV petugas kesehatan sangat << risiko penularan HBV . Namun vaksinasi untuk HBV tidak menjadi standar untuk petugas layanan kesehatan di seluruh dunia.
• Risiko penularan HBV melalui praktik gigi tetap
menjadi masalah. Hepatitis C
Penularan transfusi darah, penggunaan jarum
suntik bersamaan, hubungan seksual.
Risiko penularan HCV dalam praktek dokter gigi
rendah
Vaksinasi untuk HBV tidak melindungi terhadap
infeksi HCV. Hepatitis D
Hanya dapat terjadi pada pasien yang terinfeksi
HBV.
Insiden infeksi virus Hepatitis D tidak diketahui
(5% dari pembawa HBV) Mycobacterium ssp. Mycobacterium Tuberculosis Menyebabkan penyakit tuberculosis (TB) 1,7 juta kematian setiap tahun
Penularan melalui udara (batuk, bersin dan
berbicara) • Pada infeksi laten bakteri tetap hidup di dalam tubuh bertahun-tahun tanpa menyebabkan infeksi akan aktif dalam kondisi yang menguntungkan (saat daya tahan tubuh lemah)
• Risiko penularan TB dalam praktik dokter gigi
rendah. Namun, penularan TB tetap dimungkinkan Legionella spp.
•Penyakit legionnaire (legionella pneumonia,
Pontiac Fever) infeksi saluran pernapasan akut (bakteri legionella pneumophilia) batuk, demam sampai pneumonia
•Bakteri sistem pengaliran air dan bisa
bertahan di dalam sistem penyejuk udara Transmisi pasien kedokteran gigi: Di Itali Pasien terinfeksi L. pneumophila serogrup 1 pasien meninggal sumber infeksi Legionella ditemukan dalam praktik dokter gigi, di mana air keran dan air unit terkontaminasi Staphylococcus Aureus Resisten Methicillin (MRSA)
• S. aureus secara asimtomatik saluran
pernapasan atas atau kulit endokarditis, osteomielitis dan pneumonia
• MRSA resisten terhadap semua antibiotik β-
laktam (methicillin, cloxacillin, dicloxacillin, cephalosporins dan carbapenems) • Penularan MRSA pd praktek kedokteran gigi Di Inggris, dokter gigi (karier MRSA) menularkan MRSA ke dua pasien yang menjalani operasi bedah mulut.
• 1 tahun pengawasan di klinik rumah sakit gigi,
8 (dari 140) pasien terinfeksi MRSA setelah perawatan water syringe dan dental unit terkontaminasi. • Tujuan transmisi virus dan bakteri yang relevan dalam kedokteran gigi.
• Transmisi dan infeksi Virus Hepatitis B
risiko terbesar bagi pasien dan tim kedokteran gigi, berdasarkan insiden dan risiko penularan. Transmisi patogen dapat mengakibatkan infeksi asimtomatik beberapa minggu atau bahkan bulan sampai gejala muncul Mikroorganisme Masa Inkubasi Herpes Simplex Virus > 2 minggu Varicella Zoster Virus 2-3 minggu Hepatitis B/C/D Virus > 6 bulan HIV / AIDS Bulan - Tahun Mycobacterium Tuberkulosis > 6 bulan Pseudomonas Spp. 3 – 10 hari Legionella Spp. 2 – 19 hari s. aureus 4 – 10 hari • Beberapa pasien yang mengunjungi praktek dokter gigi tidak mengetahui status infeksi mereka dan mungkin membawa infeksi tanpa gejala.
• Kurangnya studi longitudinal prospektif yang
menyelidiki insiden infeksi terkait perawatan kesehatan pada pasien setelah perawatan gigi Sebagai tim kedokteran gigi:
• Sadar risiko penyebaran mikroorganisme dan
memastikan bahwa prosedur pengendalian infeksi silang yang efisien sudah berjalan baik
• Mengikuti prosedur standar yang diperlukan
untuk mencegah transmisi mikroorganisme. • Vaksinasi, kebersihan tangan, perlindungan diri, desinfeksi instrumen dan protokol sterilisasi, serta prosedur darurat jika terjadi kecelakaan yang akan meningkatkan risiko persilangan -transmisi.
• Setiap pasien berpotensi menular
• Prosedur ini menurunkan risiko penularan
mikroorganisme. • Peraturan pengendalian infeksi silang harus menjalani pemantauan secara teratur dan perlu direvisi kapanpun diperlukan.