Anda di halaman 1dari 38

Taubat

I. TUJUAN UMUM


• Melakukan proses pensucian jiwa peningkatan
akhlak dan prilaku dan memiliki kebiasaan
yang islami pada individu dan masyarakat.
• Mampu mengontrol diri dengan kebebasan
yang dimiliki dan menjauhi diri dari sikap
berlebihan, serta tidak mengumbar hawa
nafsu hanya karena dirinya.
• Meningkatkan kemampuan menerapkan
hukum Islam dan arahannya pada diri seorang
I. TUJUAN KOGNITIF
• Menujukkan dalil dari Al-Quran tentang
Taubat
• Menunjukkan dalil dari Al-Hadits tentang
Taubat
• Menjelaskan keutamaan Taubat
• Menjelaskan hikmah Taubat
• Menunjukan bahwa moral yang buruk indikasi
dari lemahnya iman.
• Menjelaskan kedudukan akhlak terpuji dalam
III. TUJUAN AFEKTIF DAN
PSIKOMOTORIK
– Terbiasa beristighfar setiap hari minimal 70 kali
– senantiasa berinstrofeksi diri, memuhasabahi diri
sebelum tidur
– Selalu memohon ampun dan bertaubat dikala
melakukan esalahan, kelalaian dan kemasiatan
– Tidak sombong kepada manusia
– Tidak mengumpat dengan aib manusia.
– Tawadhu tanpa harus merasa terhina
– Bersikap lemah lembut kepada manusia .
– Bersilaturrahim
Lanjutan
– Menghindar dari menghardik
– Menghindar dari memperolok-olok manusia
– Menjauhi teman yang buruk akhlak
IV. PILIHAN KEGIATAN

• Pilihan kegiatan yang bisa diselenggarakan


dalam halaqah adalah :
• Kegiatan Pembuka
• - Mengkomunikasikan tujuan kajian
tazkiyah

• 2. Kagiatan Inti:
• Kajian tentang Taubat
• Berdikusi dan tanya jawab seputar tema
V. KEGIATAN-KEGIATAN
PENDUKUNG (PILIHAN
• Membaca wirid muhasabah setiap harinya
• Mengumpulkan teman-teman untuk saling
mengawasi satu dengan lainnya dalam
menjauhi kemaksiatan
• Meluangkan waktu untuk mengingat bahwa
Allah Maha Mengawasi
• Berpuasa sunnah semampunya
• Membuat pembahasan tentang tazkiyah nafs
dan terdorong untuk melakukannya
VI. Sarana-sarana Evaluasi dan
Mutabaah

– Mempersiapkan soal-soal untuk didiskusikan


sebagai penegasan batas pemahamannya dan
komitmennya
– Mengumpulkan informasi yang menjelaskan
komitmennya pada tazkiyyah Nafs.
– Mengawasi komitmennya pada setiap aktivitas
lainnya
– Mengawasi ucapannya, prilaku ketika ia
bersentuhan dengan masyarakat
– Memberikan sikap dengan informasi yang ada
yang berhubungan dengan akhlaknya
VII. Maroji` Tarbiyah Dzatiyah

• Akhlak muslim
Muhammad al-ghazali
• Nuzhatl Muttaqin Syarh Riyadussolihin
Mustafa al-Banna
• As-suluk Al-Ijtima’i
Hasan Ayyub
• Ihyaa ulumuddin Abu
Hamid Al-Ghazali
‫‪VIII. MUHTAWA‬‬

‫•‬
‫• الت ّ ْوبَةُ‬
‫•‬
‫لغَةُ‬ ‫•‬
‫الرج ْوعُ‬ ‫ُّ‬
‫• َم ْعنَىُالت َّ ْوبَةُ‬
‫صدُالُت َّقَ ُّر ُإلَ ْه ُ‬
‫لىُهللاُبقَ ْ‬ ‫صطالَحا ُّ‬
‫الرج ْوعُإ َ‬ ‫• ا ْ‬
‫ُالقَ ْل ُباال ْعت َرافُ‬ ‫• َم َعُحض ْور ْ‬
‫ُو ْالوق ْوفُم َنُالذَّ ْن ُ‬ ‫• َوالنَّ َدم َ‬
Makna Taubat

• Menurut bahasa At-taubah berarti ar-rujuu’


(kembali), sedangkan menurut istilah taubat
adalah kembali dari kondisi jauh dari Allah swt
menuju kedekatan kepada-Nya. Atau :
pengakuan atas dosa, penyesalan, berhenti,
dan tekad untuk tidak mengulanginya kembali
di masa datang.

Mengapa harus bertaubat ?

• Karena manusia pasti berdosa.


• Karena dosa adalah penghalang antara kita
dan Sang Kekasih (Allah swt), maka lari dari
hal yang membuat kita jauh dari-Nya adalah
kemestian.
• Karena dosa pasti membawa kehancuran
cepat atau lambat, maka mereka yang berakal
sehat pasti segera menjauh darinya
• Jika ada manusia yang tidak melakukan dosa,
pasti ia pernah berkeinginan untuk
melakukannya. Jika ada orang yang tidak
pernah berkeinginan melakukan dosa, pasti ia
pernah lalai dari mengingat Allah. Jika ada
orang yang tidak pernah lalai mengingat Allah,
pastilah ia tidak akan mampu memberikan
hak Allah sepenuhnya. Semua itu adalah
kekurangan yang harus ditutupi dengan
taubat.
Syarat-syarat taubat

• Penyesalan dari dosa karena Allah.


• Berhenti melakukannya.
• Bertekad untuk tidak mengulanginya di masa
datang.
• Dilakukan sebelum nyawa sampai di
tenggorokan ketika sakaratul maut, atau
sebelum matahari terbit dari barat.
• Jika dosa berkaitan dengan sesama manusia,
maka syaratnya bertambah satu: melunasi hak
orang tersebut, atau meminta kerelaannya,
• Kemaksiatan yang dilakukan berkaitan dengan
hak sesama manusia, ada empat syarat yang
harus dipenuhi, yakni syarat pertama, kedua,
dan ketiga, sebagaimana tiga syarat di atas,
dan syarat keempat: membebaskan diri dari
hak tersebut.
• Artinya, jika hak itu berupa harta benda, ia
harus mengembalikan kepada pemiliknya. Jika
berupa qadzaf (menuduh orang lain berbuat
zina), ia harus menyerahkan dirinya untuk
• Setiap orang harus bertaubat dari segala dosa
yang pernah diperbuat. Jika ia hanya
bertaubat dari sebagian dosanya, taubat
tersebut diterima, namun ia masih
mempunyai tanggungan dosa yang lain.

Buah dari Taubat
• Taubat selain kewajiban dan keharusan yang
mesti dilakukan oleh manusia, tanpa
terkecuali orang beriman apalagi orang
banyak berdosa dan maksiat. Allah SWT
berfirman :
• “...dan bertaubatlah kamu sekalian kepada
Allah, hai orang-orang yang beriman supaya
kamu beruntung.” (An-Nuur: 31)
• Allah Berfirman :
• “Mohonlah ampun kepada Tuhanmu
kemudian bertaubatlah kepada-Nya...” (Huud:
• Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah
kepada Allah dengan taubat yang
sesungguhnya...” (At-Tahrim: 8)
• Dalam hadits nabi disebutkan :

‫صلَى‬
َ ‫ّللا‬ ِ َ ‫سو َل‬ ُ ‫س ِم ْعتُ َر‬ َ ‫ع ْنهُ قَا َل‬ َ ُ‫ي هللا‬ َ ‫• ع َْن أ َ ِبي ُه َر ْي َرةَ َر ِض‬
ُ ُ ‫ّللا َوأَت‬
‫وب ِإلَ ْي ِه فِي‬ ْ َ ‫ّللا ِإنِي ََل‬
َ َ ‫ست َ ْغ ِف ُر‬ ِ َ ‫سلَ َم يَقُو ُل َو‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬
َ ُ‫ّللا‬َ
)‫ين َم َرةً ( َر َوا ُه ا ْلبُ َخ ِاري‬ َ ‫س ْب ِع‬َ ‫ا ْليَ ْو ِم أ َ ْكث َ َر ِم ْن‬
• Abu Hurairah r.a. berkata : “Aku mendengar
Rasulullah saw. bersabda, ‘Demi Allah,
• Dalam riwayat lain disebutkan :
ُ ‫ قَا َل َر‬: ‫ع ْنهُ قَا َل‬
• ‫سو ُل‬ َ ُ‫ي هللا‬َ ‫س ٍار ا ْل ُم َز ِني َر ِض‬ َ َ‫غ ِر ْب ِن ي‬ َ َ ‫َوع َْن اَل‬
‫ّللا فَ ِإنِي‬
ِ َ ‫اس تُوبُوا ِإلَى‬ ُ َ‫سلَ َم يَا أَي َها الن‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ُ‫ّللا‬ َ ‫صلَى‬ َ ‫ّللا‬
َِ
ْ ‫وب ِفي ا ْليَ ْو ِم ِإلَ ْي ِه ِمائَةَ َم َر ٍة ( َر َوا ُه ُم‬
)‫س ِلم‬ ُ ُ ‫أَت‬
• Al-Aghar bin Yasar Al-Muzani r.a. berkata
bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Hai
manusia, bertaubatlah kepada Allah dan
mintalah ampunan kepada-Nya.
Sesungguhnya, aku bertaubat seratus kali
dalam sehari.” (HR. Muslim
• Taubat juga merupakan amalan yang sangat
disenangi dan dicintai oleh Allah SWT. Seperti
firman Allah :
َ َ ‫هللا يُ ِحب الت َ َوا ِب ْي َن َويُ ِحب ا ْل ُمت‬
‫ه ِه ِر ْي َن‬ َ ‫• ِإ َن‬
• “Sesungguhnya Allah mencintai orang yang
bertaubat dan mencintai orang yang
mensucikan diri” (Al-Baqoroh : 222
‫‪• Kegembiraan dan kesenangan Allah begitu‬‬
‫‪besar seperti orang yang mendapatkan barang‬‬
‫‪yang sebelumnya hilang namun secara tiba-‬‬
‫‪tiba ada dihadapannya, Rasulullah saw‬‬
‫‪mentamsilkan dalam haditsnya :‬‬
‫هللا‬
‫س ْو ِل ِ‬ ‫ص ِاري َخا ِد ُم َر ُ‬ ‫• ع َْن أ َ ِبي َح ْم َز ِة أَنَ ِس ْب ِن َما ِل ِك اَل َ ْن َ‬
‫صلَى‬ ‫ّللا َ‬‫سو ُل َ ِ‬ ‫ع ْنهُ قَا َل قَا َل َر ُ‬ ‫ّللاُ َ‬ ‫ي َ‬ ‫سلَ َم َر ِض َ‬ ‫علَ ْي ِه َو َ‬‫صلَى هللاُ َ‬ ‫َ‬
‫علَى‬ ‫ه َ‬ ‫ع ْب ِد ِه ِم ْن أ َ َح ِد ُك ْم َ‬
‫سق َ َ‬ ‫ح ِبت َ ْوبَ ِة َ‬ ‫ّللاُ أ َ ْف َر ُ‬
‫سلَ َم َ‬‫علَ ْي ِه َو َ‬
‫ّللاُ َ‬‫َ‬
‫علَ ْي ِه) وفي رواية‬ ‫ق َ‬ ‫ض فُالَ ٍة ( ُمتَفَ ٌ‬ ‫ضلَهُ ِفي أ ََ ْر ِ‬ ‫بَ ِع ِير ِه َوقَ ْد أ َ َ‬
‫ب ِإلَ ْي ِه ِم ْن أ َ َح ِد ُك ْم‬ ‫هلل أَشَد فَ ْر ًحا ِبت َ ْوبَ ِة َ‬
‫ع ْب ِد ِه ِح ْي َن يَت ُ ْو ُ‬ ‫أخرى ‪ِ :‬‬
• Abu Hamzah, Anas bin Malik Al-Ansari r.a.
(pelayan Rasulullah SAW.) berkata bahwa
Rasulullah saw. Bersabda : “Allah lebih
gembira terhadap taubat hamba-Nya
daripada seseorang di antara kamu yang
mendapatkan untanya yang telah hilang di
gurun sahara.” (Muttafaq 'alaih)
• Dalam riwayat lain disebutkan : “Allah sangat
gembira terhadap hamba-Nya yang mau
bertaubat. Kegembiraan Allah itu lebih besar
• Dalam hadits disebutkan :
‫علَ ْي ِه‬َ ُ‫صلَى هللا‬ َ ‫هللا‬
ِ ‫س ْو َل‬ ُ ‫ع ْنهُ أ َ َن َر‬َ ُ‫ي هللا‬ َ ‫• َوع َْن أ َ ِبي ُه َر ْي َر ِة َر ِض‬
‫س ْب َحانَهُ َوتَعَالَى ِإلَى َر ُجلَ ْي ِن يَ ْقت ُ ُل‬ ُ ُ‫ض َح ُك هللا‬ ْ َ‫ ي‬: ‫سلَ َم قَا َل‬ َ ‫َو‬
‫هللا فَيَ ْقت ُ ُل ث ُ َم‬
ِ ‫س ِب ْي ِل‬ َ ‫أ َ َح ُد ُه َما اآل َخ َر يَ ْد ُخالَ ِن ا ْل َجنَةَ يُقَا ِت ُل َهذَا ِفي‬
)‫علَ ْي ِه‬ َ ‫ق‬ ْ َ‫سلَ َم فَي‬
ٌ َ‫ستَش ِْه ُد ( ُمتَف‬ ْ َ‫علَى ا ْلقَاتِ ِل فَي‬
َ ُ‫ب هللا‬ ُ ‫يَت ُ ْو‬
• Abu Hurairah r.a. berkata bahwa Rasulullah
saw. bersabda, “Allah swt. tertawa melihat
dua orang yang ingin saling membunuh,
tetapi keduanya masuk surga.”
• Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah,
• Disamping itu pula Allah akan menggantikan
keburukan dengan kebaikan, sebagaimana
firman-Nya :
ُ ‫هللا‬ ‫ل‬
ُ ‫د‬
ِ َ ‫ب‬ُ ‫ي‬ َ
‫ك‬ ‫ئ‬
ِ ‫ول‬ُ ‫أ‬َ َ ً‫ع َمال‬
‫صا ِل ًحا ف‬ َ َ ‫• ِإالَ َم ْن ت‬
َ ‫اب َوآ َم َن َوع َِم َل‬
‫غفُ ْو ًرا َر ِح ْي ًما‬ َ ُ‫ان هللا‬ ٍ ‫سنَا‬
َ ‫ت َو َك‬ َ ‫س ِيئَا ِت ِه ْم َح‬
َ
• “Kecuali orang yang bertaubaat, beriman dan
melakukan perbuaatan baik; maka kejahatan
mereka diganti dengan kebajikan. Dan adalah
Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang”. (Al-Furqon : 70)
• Karena itu taubat bagi kita adalah sebuah
kebutuhan agar kita mendapatkan karunia
yang begitu dari Allah SWT.
• Adapun buah dari bertaubat kepada Allah
adalah :
– Mendapatkan kecintaan dari Allah SWT (Al-Baqoroh : 222)
– Mendapatkan nikmat dari Allah saat di dunia (Nuh : 10-12)
– Dihapuskannya dosa-dosa (At-Tahrim : 8)
– Mendapatkan ganjaran surga (At-Tahrim : 8)
– Digantikannya kejahatan dengan kebaikan (Al-Furqon : 70)



• Yang menyebabkan dosa kecil menjadi besar di sisi
Allah swt
• Jika dilakukan terus menerus (3/135).

• Dosa besar yang hanya dilakukan sekali lebih bisa diharapkan


pengampunannya dari pada dosa kecil yang dilakukan terus menerus. Jika
seorang hamba meremehkannya. Setiap kali seorang hamba menganggap
besar sebuah dosa niscaya akan kecil di sisi Allah, dan setiap kali ia
menganggap remeh sebuah dosa niscaya akan menjadi besar di sisiNya.
• Abdullah bin Mas’ud ra berkata : “Seorang
mukmin memandang dosanya bagaikan
gunung yang akan runtuh menimpa dirinya,
sedangkan seorang pendosa menganggap
dosanya seperti seekor lalat yang menclok di
hidungnya, cukup diusir dengan tangannya.”
(Bukhari-Muslim).
• Bilal bin Sa’ad rahimahullah berkata : “Jangan
kamu memandang kecilnya dosa, tapi lihatlah
keagungan Zat yang kamu durhakai itu.”
» Jika seseorang melakukan dosa tanpa diketahui orang
lain lalu ia menceritakannya dengan bangga kepada
orang lain.


• Rasulullah saw bersabda : “Setiap ummatku
selamat kecuali orang-orang yang terang-
terangan berlaku dosa. Dan diantara
perbuatan terang-terangan melakukan dosa
ialah jika seseorang berdosa di malam hari
sementara Allah telah menutupi aibnya,
namun di pagi hari ia merobek tirai penutup
• Allah pasti menerima taubat hamba-Nya
• Jangan takut dengan dosa yang pernah kita
lakukan karena Allah pasti akan menerima
taubat hamba selama dirinya mau datang
kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya
dengan penuh kesungguhan

ُ‫ي هللا‬ َ ‫ان ا ْل ُخ ْد ِري ِ َر ِض‬ ٍ َ‫سن‬َ ‫س ْع ِد ْب ِن َما ِل ِك ْب ِن‬
َ ‫س ِع ْي ٍد‬َ ‫• َوع َْن أ َ ِبي‬
‫ان‬َ ‫ان ِفي َم ْن َك‬ َ ‫سلَ َم قَا َل َك‬َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ‫صلَى‬
َ ُ‫ّللا‬ َ ‫ّللا‬ َِ ‫ي‬ َ ‫ أ َ َن نَ ِب‬: ُ‫ع ْنه‬ َ
‫سأ َ َل ع َْن أ َ ْعلَ ِم أ َ ْه ِل‬
َ َ ‫سا ف‬ً ‫ين نَ ْف‬
َ ‫س ِع‬ْ ِ‫سعَةً َوت‬ ْ ِ‫قَ ْبلَ ُك ْم َر ُج ٌل قَت َ َل ت‬
• Abu Sa’id, Sa’d bin Malik bin Sinan Al-Khudri
r.a. berkata bahwa Nabi saw. Bersabda : “Di
kalangan masyarakat sebelum kalian, ada
seorang laki-laki yang telah membunuh 99
orang. (Karena ingin bertaubat), ia bertanya
kepada seseorang, di mana orang yang paling
banyak ilmunya berada? Ia ditunjukkan
kepada seorang pendeta, lalu ia mendatangi
pendeta itu.
• Orang yang mengantar berkata (kepada si
• Di dalam riwayat lain disebutkan : “Jarak ke
tanah yang akan dituju lebih dekat satu
jengkal, maka ia menjadi golongannya.”
• Di dalam riwayat lain disebutkan : “Allah
memerintahkan kepada tanah tempat
pemberangkatan untuk menjauh dan
memerintahkan kepada tanah tempat tujuan
untuk mendekat, lalu berfirman, ‘Ukurlah
keduanya.’ Mereka mendapati bahwa tanah
tujuan lebih dekat satu jengkal, maka dosa-
‫‪• Dalam kisah lain disebutkan :‬‬
‫ض ِم الن ْو ِن َوفَتْحِ ا ْل ِج ْي ِم‪ِ -‬ع ْم َر ِ‬
‫ان ْب ِن‬ ‫• َوع َْن أ َ ِبي نُ َج ْي ٍد – ِب َ‬
‫ام َرأَةً ِم ْن َج ِه ْينَ ٍة أَتَتْ‬ ‫ع ْن ُه َما أ َ َن ْ‬ ‫ي هللاُ َ‬ ‫ص ْي ِن ا ْل ُخ َزا ِعي َر ِض َ‬ ‫ا ْل ُح َ‬
‫الزنَا فَقَالَتْ‬‫ى ِم َن ِ‬ ‫ي َح ْب ِل ٌّ‬‫سلَ َم َو ِه َ‬ ‫علَ ْي ِه َو َ‬‫صلَى هللاُ َ‬ ‫هللا َ‬ ‫س ْو َل ِ‬ ‫َر ُ‬
‫صلَى هللاُ‬ ‫ي فَ َدعَا نَ ِبي ِ‬
‫هللا َ‬ ‫ص ْبتُ َحدًّا فَأَقِ ْمهُ َ‬
‫عل َ َ‬ ‫هللا أ َ َ‬
‫س ْو َل ِ‬ ‫يَا َر ُ‬
‫ضعَتْ فَآتِنِ ْي فَفَعَ َل‬ ‫س ْن ِإلَ ْي َها فَ ِإذَا َو َ‬ ‫سلَ َم َو ِليَ َها فَقَا َل أ َ ْح ِ‬ ‫علَ ْي ِه َو َ‬ ‫َ‬
‫علَ ْي َها ثِيَابَ َها ث ُ َم‬ ‫شدَتْ َ‬ ‫سلَ َم فَ َ‬‫علَ ْي ِه َو َ‬ ‫صلَى هللاُ َ‬ ‫فَأ َ َم َر ِب َها نَ ِبي ِ‬
‫هللا َ‬
‫علَ ْي َها يَا‬ ‫ص ِلي َ‬ ‫ع َم ُر ت ُ َ‬ ‫علَ ْي َها فَقَا َل لَهُ ُ‬ ‫صلَى َ‬ ‫أ َ َم َر ِب َها فَ َر َج َمتْ ث ُ َم َ‬
‫س ْب ِع ْي َن‬
‫س َمتْ بَ ْي َن َ‬ ‫هللا َوقَ ْد َزنَتْ قَا َل لَقَ ْد ت َابَتْ ت َ ْوبَةً لَ ْو قُ ِ‬ ‫س ْو َل ِ‬ ‫َر ُ‬
‫ض ُل ِم ْن أ َ ْن َجادَتْ‬ ‫سعَتْ ُه ْم َو َه ْل َو َج ْدتَ أ َ ْف َ‬ ‫ِم ْن أ َ ْه ِل ا ْل َم ِدينَ ِة لَ َو َ‬
‫هلل ع ََز َو َج َل ( َر َواهُ ُم ْ‬
‫س ِل ٌم)‬ ‫س َها ِ‬ ‫ِبنَ ْف ِ‬
‫•‬
• Dari Abu Nujaid, Imran bin Al-Hushain Al-
Khuza’i r.a., menceritakan bahwa seorang
wanita dari Juhainah datang menemui
Rasulullah saw. Wanita itu hamil karena zina.
Dia berkata, “Ya Rasulullah, aku berhak
menerima hukuman hadd. Tegakkanlah
hukuman itu terhadapku.”
• Rasulullah saw. memanggil walinya dan
bersabda, “Jagalah dia dengan baik. Apabila
dia telah melahirkan, bawalah ke sini.”
• Dalam hadits disebutkan :
ُ ‫ع ْن ُه ْم أ َ َن َر‬
‫س ْو َل‬ َ ُ‫ي هللا‬َ ‫اس َوأَنَ ِس ْب ِن َما ِل ٍك َر ِض‬ ٍ َ‫عب‬َ ‫• َوع َِن ا ْب ِن‬
ٍ ‫ لَ ْو أ َ َن ال ْب ِن آ َد َم َوا ِديًا ِم ْن ذَ َه‬: ‫سلَ َم قَا َل‬
‫ب‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬َ ُ‫صلَى هللا‬ َ ‫هللا‬
ِ
ُ‫ب هللا‬ ِ ‫ان َولَ ْن يَ ْمأل َ فَا ُه ِإالَ الت َرا‬
ُ ‫ب َويَت ُ ْو‬ ِ َ‫ب أ َ ْن يَك ُْو َن لَهُ َوا ِدي‬
َ ‫أ َ َح‬
)‫علَ ْي ِه‬
َ ‫ق‬ ٌ َ‫اب ( ُمتَف‬
َ َ ‫علَى َم ْن ت‬ َ

• Ibnu Abbas r.a. dan Anas bin Malik r.a. berkata
bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Seandainya
seseorang sudah memiliki satu lembah emas,
ia ingin memiliki dua lembah emas. Tidak ada
• Jangan menunda-nunda taubat !!
• Bersegera bertaubat hanya dilakukan oleh
mereka yang berakal sehat. Orang-orang yang
menunda taubat ibarat seseorang yang ingin
mencabut pohon yang mengganggu, namun
karena merasa sulit mencabutnya ia
menundanya hingga esok atau lusa, atau
minggu depan, atau … tanpa ia sadari bahwa
semakin hari akar pohon itu makin
menghunjam di tanah, sedangkan ia semakin
• Mengapa kita dapat berpikir logis dalam
masalah keduniaan namun tidak demikian
dalam urusan akhirat?
• Nabi saw bersabda :
: ُ‫ع ْنه‬
َ ُ‫شعَ ِري َر ِضي هللا‬ ْ َ ‫هللا ْب ِن قَ ْي ٍس اَل‬ِ ‫ع ْب ُد‬َ ‫سى‬ َ ‫• َوع َْن أ َ ِبي ُم ْو‬
ُ ‫س‬
‫ه‬ َ َ ‫سلَ َم قَا َل ِإ َن‬
ُ ‫ّللا ع ََز َو َج َل يَ ْب‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ‫صلَى‬
َ ُ‫ّللا‬ َ ِ ‫ع َْن النَ ِبي‬
‫وب‬ ُ ‫س‬
َ ُ ‫ه يَ َد ُه ِبالنَ َه ِار ِليَت‬ ُ ‫سي ُء النَ َه ِار َويَ ْب‬ َ ُ ‫يَ َد ُه ِباللَ ْي ِل ِليَت‬
ِ ‫وب ُم‬
ْ ‫س ِم ْن َم ْغ ِر ِب َها ( َر َواهُ ُم‬
)‫س ِلم‬ ُ ‫سي ُء اللَ ْي ِل َحتَى ت َ ْهلُ َع الش َْم‬ ِ ‫ُم‬
• Abu Musa, Abdullah bin Qais Al-Asy’ari r.a.
berkata bahwa Nabi saw. Bersabda : “Allah
‫سلَ َم‬َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ‫صلَى‬
َ ُ‫ّللا‬ َ ‫ّللا‬ِ َ ‫سو ُل‬ُ ‫ قَا َل َر‬: ‫• وع َْن أ َ ِبي ُه َر ْي َرةَ قَا َل‬
‫علَ ْي ِه‬
َ ُ‫ّللا‬
َ ‫اب‬ َ َ ‫س ِم ْن َم ْغ ِر ِب َها ت‬ُ ‫اب قَ ْب َل أ َ ْن ت َ ْهلُ َع الش َْم‬
َ َ ‫َم ْن ت‬
)‫س ِلم‬ ْ ‫( َر َواهُ ُم‬
• Abu Hurairah r.a. berkata bahwa Rasulullah
saw. Bersabda : “Barangsiapa yang bertaubat
sebelum matahari terbit dari arah barat,
maka Allah akan menerima taubatnya.” (HR.
Muslim)

‫ي‬َ ‫ب َر ِض‬ ِ ‫ها‬ َ ‫ع َم ِر ْب ِن ا ْل َخ‬
ُ ‫هللا ْب ِن‬
ِ ‫ع ْب ِد‬ َ ‫الر ْح َمن‬ َ ‫ع ْب ِد‬ َ ‫• َوع َْن أ َ ِبي‬
َ َ ‫سلَ َم قَا َل ِإ َن‬
‫ّللا يَ ْقبَ ُل‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ‫صلَى‬
َ ُ‫ّللا‬ َ ِ ‫ ع َِن النَ ِبي‬: ‫ع ْن ُه َما‬ َ ُ‫هللا‬
‫س ٌن‬ َ ‫ث َح‬ ٌ ‫ت َ ْوبَةَ ا ْلعَ ْب ِد َما لَ ْم يُغَ ْر ِغ ْر ( َر َواهُ التِ ْر ِم ِذي َوقَا َل َح ِد ْي‬
)‫ص ِح ْي ٌح‬
َ
• Abu Abdirrahman, Abdullah bin Umar bin
Khaththab r.a. berkata bahwa Nabi saw.
Bersabda : “Allah yang Mahamulia dan Maha
Agung menerima taubat hamba-Nya selama
belum sekarat.” (Tirmidzi. Ia berkata, “Hadits
ini hasan shahih.”)

Anda mungkin juga menyukai