23 September 2010
Rita Rakhmawati,m M.Si., Apt
KONTRAK PERKULIAHAN
Hari: selasa
Jam: 07.30-9.15
Ruang: 3.10
SKS : 2
Pengampu: Rita rakhmawati, M.Si., Apt
Estu RN., M.Si
TOPIK BAHASAN
1. Kontrak perkuliahaan, pendahuluan, ruang lingkup
BBA, Metabolisme primer dan sekunder, faktor-
faktor yg mempengaruhi keragaman metabolit
sekunder
2. Terpenoid dan steroid; Klasifikasi, Jalur metabolisme
terpenoid, perbedaan monoterpen, diterpen, Sintesis
terpenoid, minyak atsiri, karotenoid
3. Alkaloid dan biosintesis alkaloid
4. Senyawa fenol (fenol dan asam fenol, fenilpropanoid,
flavonoid, tanin, kuinon)
Penilaian
Kompetensi Dasar 1
Kompetensi Dasar 2
Kompetensi Dasar 3
Kompetensi Dasar 4
Metabolit Primer
Merupakan Fundamental Building Block
Kehidupan/Makhluk Hidup.
Misal karbohidrat, protein, lemak
Metabolit Sekunder
Tidak penting atau esensial untuk
perkembangan/eksistensi makhluk hidup
Misal terpenoid, alkaloid, flavonoid
Berdasarkan sifat:
Metaboli/zat aktif
Metabolit/Zat inert
Berdasarkan reaksi/keaktifan:
Zat aktif farmasetis
Zat aktif farmakologik
penghambatan karsinogenensis, anti-tumor, antivirus,
anti-oksidasi (peroksidasi lipida, lipoksigenase,
oksidasi xanthin, dan oksidasi monoamin), anti
hipertensi ,(antibakteri dan jamur, anti-diabetes, dan
antinematoda
Ruang lingkup
Permasalahan yang kerap muncul dalam industri farmasi adalah
pengadaan bahan baku obat. Salah satu sumber bahan baku obat
tersebut berasal dari metabolit sekunder yang diproduksi oleh
tanaman. Namun , produksi metabolit sekunder secara konvensional
pada tanaman biasanya memiliki kadar yang sedikit. Metabolit
sekunder merupakan senyawa yang tidak terlibat langsung dalam
pertumbuhan, perkembangan, atau reproduksi mahluk hidup yang
fungsinya masih belum diketahui secara pasti. Senyawa ini biasa
digunakan untuk pertahanan dan perkembangbiakan tanaman.
Kebanyakan senyawa metabolit sekunder ini beracun bagi hewan.
Penggolongan metabolit sekuder berdasarkan biosintesisnya meliputi
senyawa alkaloid, fenol, dan terpenoid (Anonim, 2010).
Metode bioteknologi telah terbukti dapat meningkatkan produksi
beberapa metabolit sekunder pada tanaman ( Manalu, 2007). Salah
satu metode bioteknologi yang dimanfaatkan untuk memproduksi
metabolit sekunder adalah kultur jaringan tanaman.