Anda di halaman 1dari 43

Kartika Septiana K., S.

Pi
Kuliah Biologi Perikanan
FPIK Universitas Brawijaya

UMUR IKAN
PENDAHULUAN

Biologi Perikanan  mengetahui komposisi


umur dalam populasi atau komunitas
ikan suatu perairan  PENTING ?

Mengetahui Komposisi Umur ikan 


berkaitan dengan produksi, dan
pengelolaan-nya sebagai sumber daya 
dlm suatu populasi / komunitas bukan
terdiri 1 kelompok umur.
1 populasi  berhasil memijah 
menghasilkan sejumlah besar anak-anak
ikan yang bergantung pada fekunditas,
keberhasilan pemijahan dan mortalitas
dari anak-anak tersebut.

Sisa anak-anak ikan yang tumbuh dan


berhasil hidup mencapai ukuran yg dapat
dieksploitasi = rekruitmen

Rekruitmen yang terjadi tiap tahun ini pada


suatu saat tertentu akan mempengaruhi
keadaan jumlah ikan dr tiap kelas dlm
komposisi populasi yg ada dlm perairan.
MENGAPA PERLU MENGUKUR UMUR IKAN?
Karena dari umur ikan inilah semua dasar
dari sumber daya perikanan dibangun
(diketahui)
Apa saja yg dpt diketahui ? :
 Growth rate
 Size and age composition
 Stock biomass
 Maturation

 Mortality rates
 Prediction of the future stock (produksi)

Umur + komposisi suatu populasi  prediksi


rekruitmen
Ikan  umur pendek dan umur panjang
(Effendie, 1997)

Ikan umur panjang  ikan primitif,


pergerakan lamban, penghuni dasar atau
perairan dangkal, mempunyai alat
pernapasan tambahan, luwes terhadap
lingkungan.
Contoh : ikan sturgeon dan cucut
Ikan umur pendek  ikan yang tidak
memiliki pernapasan tambahan,
pergerakannya cepat.
Contoh : ikan salmon
• Sturgeon, family Acipenseridae the longest-lived of
the fishes, some living well over 100 years

Atlantic Salmon Oncorhynchus


masou,
(cherry salmon)
Ikan Subtropis dan Ikan Tropis
Ikan Subtropis : sangat dipengaruhi oleh suhu
lingkungannya, dimana pada musim dingin
pertumbuhan tubuh ikan hampir terhenti atau lambat
sama sekali. Sehingga mempengaruhi pertumbuhan
pada sisik, vertebrae, tulang operculum, duri sirip
dan tulang otolith yang menyebabkan terbentuknya
susunan sirkulasi yang sangat rapat dan akhirnya
membentuk
Ikan Tropis annulus.
: walaupun mengalami hidup di dua
musim, kenyataannya suhu lingkungan sekitar tidak
begitu mempengaruhi pertumbuhan sirkulasi pada
bagian tubuh yang keras. Jadi tanda tahunan dari
hasil susunan sirkuli yang rapat tidak begitu nyata
bentuknya. Penentuan umur ikan yang mungin
untuk dipraktekkan saat ini adalah dengan
menggunakan metode frekwensi panjang (metode
petersen) yang tergantung pada sifat reproduksi
Pertumbuhan ikan  Undeterminated
Growth  Kapasitas meneruskan
pertumbuhan selama hidup, apabila
kondisi lingkungan dan makanan cukup
tersedia dengan baik  umur tua,
pertumbuhan ikan hanya sedikit 
tidak ada batasan / limit tertentu untuk
membatasi pertumbuhan.
Berbeda dgn burung dan mamalia 
Determinated Growth  berhenti
tumbuh saat mencapai ukuran dewasa
(kematangan seksual).
PENENTUAN UMUR IKAN
 Leeuwenhoek  pertama kali
mengamati lingkaran-lingkaran pada
sisik di bawah mikroskop (yang
dianggap sebagai tanda
pertumbuhan)
 Dikembangkan oleh Hoffbauwer
(1898)  mempelajari pertumbuhan
ikan mas yang dipelihara  diambil
dari sisik  diamati dari waktu ke
waktu dan diikuti pola
perkembangannya  ditemukan
beberapa tanda tahunan yg dikenal
Bagaimana caranya ?

 Secara langsung dan tidak langsung

 Secara langsung : hanya dapat


dilakukan pada individu spesies
budidaya.

 Secara tidak langsung : pada individu


spesies ikan yang hidup di perairan
alami.
Penentuan Umur secara tidak langsung
:

1. Dengan mempelajari tanda-tanda


tahunan (annulus) atau harian
(sirkulus) pada bagian-bagian tubuh
yang keras (sisik, tulang operkulum,
otolith, tulang punggung, jari keras
sirip dorsal)
2. Metode frekuensi panjang (metode
petersen)
3. Marking dan tagging
I. Mempelajari tanda tahunan pada
bagian tubuh
Teori dasar pengukuran :
 Metode ini sebenarnya hanya berlaku pada ikan-ikan yang

hidup di daerah yang mengalami 4 musim (panas, gugur,


dingin dan semi).
 Ikan termasuk dalam hewan poikilotherm (berdarah dingin),

dimana hidupnya sangat terpengaruh oleh suhu


sekelilingnya, pada musim dingin pertumbuhan badan ikan
sangat lambat atau bahkan berhenti sama sekali.

Pada pertumbuhan badan yang tidak cepat ini akan tercatat


pada beberapa bagian tubuhnya, seperti : sisik, tulang
operculum (tutup insang), duri sirip punggung atau dada,
tulang punggung, dan otolith (batu telinga).
Figure. Preparation modes for each hard structure.
1. SISIK
Ada beberapa sisik yang dikenal, yaitu :

1. Sisik kosmoid (cosmoid) Sisik kosmoid yang sesungguhnya hanya


dijumpai pada ikan-ikan bangsa Crossopterygi yang telah punah. Sisik ini
berlapis-lapis, di mana lapisan terdalam terbangun dari tulang yang
memipih.

2. Sisik ganoid Sisik-sisik ganoid ditemukan pada ikan-ikan suku


Lepisosteidae dan Polypteridae. Sisik-sisik ini serupa dengan sisik
kosmoid,berbentuk belah ketupat, mengkilap dan keras.

3. Sisik plakoid Sisik-sisik plakoid dimiliki oleh ikan hiu dan ikan-ikan
bertulang rawan lainnya. Sisik-sisik ini memiliki struktur serupa gigi.

4. Sisik leptoid Sisik-sisik leptoid didapati pada ikan-ikan bertulang keras,


dan memiliki dua bentuk. Yakni sisik sikloid (cycloid) dan ktenoid
(ctenoid).

 Sisik-sisik sikloid memiliki tepi luar yang halus, dan paling umum
ditemukan pada ikan-ikan yang lebih primitif yang memiliki sirip-sirip
yang lembut. Misalnya adalah ikan-ikan salem dan karper.

 Sisik-sisik ctenoid bergerigi di tepi luarnya, dan biasanya ditemukan


pada ikan-ikan yang lebih ‘modern’ yang memiliki sirip-sirip berduri.
Fig. - Scales of different fishes. a Cycloid scale (Pike); b Ctenoid scale
(Perch) ; c Placoid scale (Thornback); d Placoid scale of Rhina; e Ganoid
scales (Palaeoniscus).
 Sisik yang digunakan untuk
menentukan umur ikan adalah sisik
cycloid atau ctenoid saja, karena
keduanya pipih dan mudah diambil
tanpa merusak bagian tubuh.
 Sisik pengganti akan mudah terbentuk
dalam waktu relatif singkat. Sisik
pengganti tersebut dinamakan sisik
palsu.
 Sisik palsu mudah dibedakan dengan
sisik asli karena pusatnya besar.
 Sisik palsu tidak dapat digunakan
untuk menentukan umur ikan
Penentuan umur ikan dengan metode
sisik berdasarkan tiga hal, yaitu :

1. bahwa jumlah sisik ikan tidak berubah dan


tetap identitasnya selama hidup.
2. pertumbuhan tahunan pada sisik ikan
sebanding dengan pertambahan panjang
ikan selama hidupnya.
3. hanya satu annulus yang dibentuk tiap
tahun
Sisik Kunci

 Sisik kunci adalah sisik yang diambil untuk


menentukan umur ikan.
 Sisik kunci ikan-ikan yang memiliki sisik
cycloid letaknya 3 baris di depan pina dorsalis
dan diatas linea lataralis.
 Sisik kunci ikan ctenoid letak sisik kuncinya
adalah di daerah tepat ujung sirip dada yang
ditujukan ke arah ekor
 Semua sisik dapat digunakan sbg sisik kunci.
Hal tsb diatas digunakan agar pengukuran
seragam.
2. OPERCULUM
 Penerapan metoda ini untuk menghitung
pertumbuhan masa lalu yang telah dilakukan oleh
beberapa penulis dengan hasil yang memuaskan.
 Keuntungan dari metode ini adalah tanda-tanda
tahunan yang terdapat pada operculum dapat
dilihat langsung tanpa alat bantu optik.
 Pengamatan akan lebih berhasil apabila dilakukan
di kamar gelap dimana operculum diletakkan
diatas kaca yang disorot lampu ber-flourescent
3. DURI SIRIP
 Metode ini digunakan untuk mengetahui
umur ikan-ikan yang tidak bersisik atau
sisiknya sangat kecil dan tertanam jauh
ke dalam kulitnya.
 Dasar pemikirannya adalah terdapatnya
tanda-tanda yang menunjukkan kejadian
pertumbuhan yang cepat dan lambat,
dimana pertumbuhan ikan itu selalu
sebanding dengan tumbuh duri dari
siripnya.
 Duri yang diambil adalah duri sirip punggung
yang terdepan atau duri sirip dada terluar,
terutama pada bagian yang paling lebar
yaitu paling dekat dengan dasarnya.
 Usahakan pada saat mematahkan duri tsb
tidak jauh dari pangkalnya.
 Pada bagian pangkal yang paling lebar diiris
tipis dengan menggunakan pemotong intan.
 Setelah ketipisan duri tercapai, pengamatan
dilakukan di bawah mikroskop.
 Pada saat pertumbuhan cepat, irisan duri
terlihat putih seperti tulang dan pada saat
pertumbuhan lambat kelihatan agak gelap
atau lebih pekat.
Duri
Punggung
4. TULANG PUNGGUNG
 Sejalan dengan pertumbuhan ikan
secara keseluruhan, tulang punggung
tumbuh pula seirama dengan
pertumbuhan bagian tubuh lainnya.
 Dapat dilihat pada bagian depan atau
bagian belakang tiap-tiap ruas tulang.
 Tulang punggung yang lazim
digunakan adalah tulang punggung
yang terletak di atas rongga perut.
Annual rings in the vertebra of a known-age porbeagle shark.
The arrowhead points to the birth ring. 
The subsequent rings indicate that this shark was 4 years old.
5. OTOLITH
 Otolith adalah batu telinga
 Sering digunakan untuk menentukan umur ikan-ikan
yang tidak bersisik.
 Kadang digunakan pula untuk ikan bersisik, disebabkan
metoda sisik tidak memungkinkan untuk diinterpretasi
dengan baik.
 Otolith bersifat spesies spesifik dan terdiri dari 3
pasang yang masing masing mempunyai perbedaan
karakteristik tersendiri yang mempengaruhi kegunaan
dalam menentukan umur. Pasangan terbesar disebut
sagita, diikuti oleh lapilus sedangkan pasangan
terkecil disebut asteriskus
 Bentuk otolith oval, merupakan hasil pengendapan
bahan kapur yang sejalan dengan pertumbuhannya.
North Sea cod otolith - section viewed by reflected light - Age 5

Plaice otolith - 4 years old


Stained sole otolith - approximately 37 years old
 Otolith dibaca dengan
menggunakan mikroskop binokuler
dengan air sebagai medianya
(trisodium phosphat atau larutan
campuran alkohol 95% dan glyserin
dg perbandingan 9:1)
 Tanda tahunan pada otolith
warnanya lebih jernih daripada
bagian–bagian lainnya dan
mengelilingi pusat.
Kendala dalam menggunakan
otolith
 Pada ikan-ikan yang sudah tua.
Tanda tersebut sangat berdempetan
dan susah memisahkannya.
 Ikan harus dibunuh.
Hal ini sangat merugikan terlebih
apabila populasi yang sedang diteliti
sangat kecil.
II. METODE FREKUENSI PANJANG
 Mempelajari umur ikan dengan metode
frekuensi panjang (metode Petersen)
bergantung kepada sifat-sifat reproduksi
dan pertumbuhan ikan.

 Metode ini merupakan salah satu metoda


yang dapat diterapkan secara luas di
seluruh perairan, termasuk Indonesia.
Walaupun ada beberapa persyaratan
tertentu yang harus dipenuhi.
Pengukuran Karakter MORPHOLOGI
Dasar :

• yaitu melalui pengukuran panjang tubuh ikan,


metoda ini biasanya diterapkan pada
individu-individu spesies ikan yang hidup
didaerah tropis

• Umumnya ikan mengadakan pemijahan


setahun sekali di dalam jangka waktu yang
relatif pendek.

• Semua anak ikan yang dilahirkan (menetas)


hasil satu kali pemijahan tahun yang sama,
pertumbuhannya hampir seragam sehingga
pada akhir tahun panjangnya dalam batas
kisaran tertentu tetapi distribusinya normal.
• Puncak dari distribusi normal itu dapat
dibedakan dengan puncak distribusi
panjang ikan kelahiran hasil pemijahan
tahun sebelumnya.
• Biasanya, puncak-puncak tersebut jelas
bagi ikan-ikan yang berumur 1-4 tahun,
sedangkan bagi ikan –ikan yang berumur
lebih dari 4 tahun puncak-puncaknya
tidak nyata. Hal ini disebabkan karena
ikan-ikan yang umurnya lebih tua lebih
lambat pertumbuhannya dibanding ikan-
ikan yang lebih muda.
1 tahun

2 tahun

3 tahun
III. METODE MARKING DAN TAGGING
Marking: pemberian tanda pada tubuh ikan bukan
berupa benda asing. Tanda yang termasuk ke dalam
kategori ini ialah pemotongan sirip, pemberian
lubang pada tutup insang dan pemberian tatoo

Tagging: pemberian tanda (tanggal, nomer & kode-


kode lain)berupa benda asing pada tubuh ikan
Material yang digunakan material yang tidak berkarat
(plastik,perak dll)
Tempat: rahang bawah,tulang operculum, di belakang
sirip punggung, batang ekor

Pada waktu pemberian tag atau mark pada ikan


bersisik, juga dilakukan pengambilan sisik
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
Selama Perlakuan Pemberian tanda
1. Tanda tidak berubah selama ikan itu hidup,
2. Padamengganggu
Tidak Ikan tingkah laku ikan sehingga
mudah ditangkap oleh pemangsa,
3. Tidak menyebabkan mudah tersangkut pada
ganggang atau tanaman,
4. Tanda tsb mudah dan murah dalam
perolehannya,
5. Tepat untuk tiap ukuran ikan dengan
penyesuaian sesedikit mungkin,
6. Mudah diterapkan pada ikan tanpa
menggunakan zat pembius dan gangguan stress
diusahakan sesedikit mungkin,
7. Cukup banyak variasi untuk membedakan
kelompok ikan yang kecil perbedaannya,
8. Tidak menyebabkan kesehatan ikan terganggu,
9. Tidak berbahaya atau menyebabkan bahaya
pada ikan sebagai ikan pangan,
10. Tanda mudah dikenal oleh orang yang tidak
mendapat latihan sekalipun
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai