Kelompok 9
Astian Artiningsih
Marella A
Annisa Z
Wahyu Tris S
Latar belakang
Pabrik tahu merupakan industri kecil (rumah tangga) yang jarang memiliki
instalasi pengolahan limbah dengan pertimbangan biaya yang sangat besar
dalam pembangunan instalasi pengolahan limbah dan operasionalnya.
Adanya keterbatasan dana tersebut, industri kecil (rumah tangga) tersebut
lebih sering membuang limbahnya langsung ke sungai. Proses pembuatan tahu
menghasilkan limbah yang mengandung protein, bahan organik dan padatan
terlarut yang tinggi, dengan pH yang rendah. Limbah tahu ini juga akan
menimbulkan aroma yang kurang sedap sehingga mengganggu estetika dan
kehidupan ekosistem sekitarnya (Herlambang, dkk, 2002).
Industri tahu menghasilkan limbah cair yang pada umumnya langsung
disalurkan ke badan air sehingga mencemari perairan. Perairan yang tercemar
memiliki kandungan BOD tinggi, pH rendah, berbau busuk dan berwarna
kehitaman, sehingga tidak dapat dimanfaatkan lagi. Dari paparan tersebut
maka dalam makalah ini akan penulis bahas mengenai bagaimana sistem
teknologi pengolahan air limbah cair khususnya pada industri tahu.
Tujuan
Pabrik tahu yang observer teliti belum mengolah limbah tahu, salah satu
IPAL yang bisa dilakukan adalah sistem anaerob-aerob.
Dampak limbah cair tahu bila langsung dibuang tanpa adanya proses
pengolahan maka akan menimbulkan pencemaran, seperti menimbulkan
rasa dan bau yang tidak sedap dan berkurangnya oksigen yang terlarut
dalam air sehingga mengakibatkat organisme yang hidup didalam air
terganggu.