Anda di halaman 1dari 30

RUPTUR UTERUS

Disusun oleh:
dr. Chelcya C. Dewi
pem
IDENTITAS PASIEN:
 Nama : Siti Wardah
 Umur : 17 tahun 8 bulan 1 hari
 Jenis kelamin : perempuan
 Alamat : KP Walungan Poncol 2/8,
Kamal, Kalideres
 Agama : Islam
 Suku : Betawi
 Tanggal.masuk RS :18/5/2018
 Tanggal keluar RS :18/5/2018
 No. RM : 050846
 Jaminan : BPJS
ANAMNESIS
Keluhan utama:
keluar darah dari jalan lahir sejak ± 2 jam SMRS

Riwayat penyakit sekarang:


Pasien datang ke IGD RSUD Kalideres dengan
keluhan keluar darah dari jalan lahir sejak ± 2 jam
SMRS. Awalnya dirasakan mulas-mulas dan seperti
ada yang keluar dari vagina selama perjalanan pasien
menuju ke RS. Saat masuk di pintu IGD keluar
plasenta. Setelah pasien berbaring di tempat tidur dan
celana dalam pasien dibuka terlihat janin dalam
keadaan sudah meninggal. Pasien mengatakan tadi
pagi perut pasien sempat diurut di rumah saudara.
Pasien mengaku sudah keluar banyak darah di rumah.
Pasien awalnya tidak tahu bahwa ia hamil dan
mengaku tidak hamil. Alergi obat tidak ada.
ANAMNESIS
 Riwayat penyakit dahulu:
 Hipertensi (-)
 Diabetes mellitus (-)
 Asma (-)
 Pengobatan TB paru (-)

 Riwayat menarche: usia 13 tahun


 Riwayat siklus menstruasi:
 Teratur setiap bulan, ± 4 hari, 3-4 pembalut, tidak ada
keluhan selama haid
 Riwayat pernikahan: belum menikah
 Riwayat obstetri: G1P0A0
 Riwayat ANC: pasien tidak pernah melakukan ANC
 Riwayat penggunaan KB : tidak pernah memakai KB
PEMERIKSAAN FISIK
 Keadaan umum: baik
 Kesadaran: Compos mentis
 Tanda vital (awal)
 Tekanan darah : 100/60 mmHg
 Frekuensi nadi : 88x/mnt
 Frekuensi nafas : 22x/mnt
 Suhu : 37,0 οC
Status generalis:
 Kepala : normocephal
 Muka : simetris, tampak pucat, tidak tampak chloasma
gravidarum.
 Mata : konjungtiva anemis +/+, sklera ikterik -/-, edema
palpebra -/-, Pupil isokor, Ø 3 mm, reflek cahaya langsung
dan tidak langsung +/+
 THT: dalam batas normal
 Leher : Tak ada deviasi trachea, pembesaran KGB dan
tiroid (-)
PEMERIKSAAN FISIK
 Thorax
 Inspeksi : Simetris, bentuk normal, sikatrik (-), benjolan (-
), mamae simetris tidak membesar. Sifat pernafasan
kombinasi (thorako abdominal), irama frekuensi nafas
normal. Ictus cordis tak tampak
 Palpasi : Fokal fremitus seimbang antara paru kanan dan
kiri. Pembesaran limfonodi axillaries (-). Nyeri tekan (-).
Ictus cordis dan massa (-)
 Perkusi : Seluruh lobus paru sonor, batas redup hepar
antara SIC 5 dan 6 midclavicula. Batas redup jantung atas
di SIC II parasternal kiri, batas kanan di SIC IV
parasternal kanan, batas kiri di SIC IV midclavicula kiri.
 Auskultasi : Suara dasar paru vesikuler, tak ada wheezing
dan ronchi. Bunyi jantung I dan II regular, murmur(-),
gallop(-)
PEMERIKSAAN FISIK
 Ekstremitas: akral hangat, nadi kuat-reguler, crt
<2 detik, edema (-)

 Status Obstetri
 Inspeksi: abdomen terlihat membuncit, striae
gravidarum (-), robekan jalan lahir tidak tampak (-),
perdarahan ± 250cc
 Palpasi: kontraksi agak lembek, fundus teraba 3 jari
diatas simfisis pubis, kandung kemih kosong
 Auskultasi: -
 Pemeriksaan dalam: (eksplorasi tidak dapat
dilakukan) portio membuka ±2cm (2 jari sempit),
terdapat sedikit selaput dan kotiledon.
HASIL LABORATORIUM
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Hemoglobin 9,7mg/dl L: 13-17
P: 12-15
Leukosit 16,2 ribu/mm3 4,0-10,0
Trombosit 352 ribu/mm3 L: 140-450
P: 150-400
Hematokrit 31,6 % L: 36,1-49,4
P: 32,5-46,2
HBsAg Non reaktif Non reaktif
Anti-HIV Non reaktif Non reaktif
HASIL EKG
DIAGNOSA:

 P1A0 PP spontan dengan IUFD


 Syok hipovolemik ec Perdarahan ec susp
perforasi uteri dd ruptur uteri ec susp abortus
provokatus
 Anemia ec perdarahan
TERAPI
Terapi awal:
 Misoprostol 2 tab per rektal

 IVFD RL + 20 IU oksitosin + metergin 1 amp 20


tpm
 Cefadroxil 2x1 tab

 Paracetamol 3x1 tab

 Konsul Sp.PD
FOLLOW UP:
(di IGD)
18/5/18 jam 13.50
S: ibu mengatakan sesak (+)
O: Ku: sedang, Kes: somnolen
 TD:100/60mmHg N:136x/mnt
 RR: 36x/mnt S: 36,7 οC
 Sp02: 98%
 Mata: conj anemis +/+,
 Pulmo: rh -/-, wh -/- cor: BJ S1 S2 reguler
 Perdarahan aktif (+) ¼ underpad
 A:
 P1A0 PP spontan dengan IUFD
 Syok hipovolemik ec Perdarahan ec susp perforasi uteri dd
ruptur uteri ec susp abortus provokatus
 Anemia ec perdarahan
FOLLOW UP:
 P:
 GDS: 49 mg/dLcek ulang dalam satu jam
 Konsul dr jaga dan dr Hari
 Pasang IV 2 line
 D10% 30 tpm
 D40% 2 flash
 Pasang kateter urinurin ± 15cc
 Cek ulang darah rutin dan analisa gas darah
 Rencana transfusi
 Injeksi ceftriaxone 1x2grskin test
 Loading RL 500cc 2kolf
 NRM 15Lpm
 GDS kedua: 146mg/dL
HASIL LABORATORIUM (2)
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan

Hemoglobin 10,0mg/dl L: 13-17


P: 12-15
Leukosit 25,4 ribu/mmg 4,0-10,0
Trombosit 296 ribu/mm3 L: 140-450
P: 150-400
Hematokrit 33,5 % L: 36,1-49,4
P: 32,5-46,2
Ureum 61mg/dl L: <43
P: <35
Kreatinin 1,2 mg/dl L: 0,8-1,3
P: 0,6-1,2
SGOT 63 IU/L L: <40
P: <32
SGPT 21 IU/L L: <45
P: <34
HASIL LABORATORIUM
 Analisa gas darah

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan


pH 7,04 7,35-7,45
pO2 156,7 mmHg 80-100
pCO2 9,7 mmHg 35-45
HCO3 2,6 mmol/L 22-26
O2Sat 98,2 % 40-100
BE -25,7 (-2) – (+2)
HASIL USG

Uterus antefleksi, ukuran 95mmx64mmx68mm


Tidak tampak sisa konsepsi
Tampak cairan bebas di abdomen
Kesan: uterus post partum, susp. Perforasi uterus
FOLLOW UP
IGD (18/5/18 jam 15.32 )
 S: penurunan kesadaran dan sesak nafas

 O: KU: tampak sesak berat, Kes: somnolen E3M6V3


 TD: 170/140 mmHg (monitor)
 N: 166x/mnt (monitor, manual tidak teraba)
 RR: 62x/mnt S: 37,3 οC
 Mata: conj anemis +/+,
 Pulmo: rh -/-, wh -/- cor: BJ S1 S2 reguler
 Ext: akral dingin, nadi tidak teraba
 Pemeriksaan obstetri:
 Inspeksi: tidak tampak darah mengalir
 Palpasi: kontraksi baik, TFU 3 jari dibawah simfisis
 A:
 P1A0 PP spontan dengan IUFD
 Syok hipovolemik ec Perdarahan ec susp perforasi uteri dd ruptur uteri ec susp
abortus provokatus
 Anemia ec perdarahan
 P:
 D40% 1 flash
 RL 1500cc
 RL 500cc + oksitosin 1 amp + methergin 1 amp
 D10% 1 kolf
 Metronidazole 500mg iv drip
 Konsul SpPD:
 Pasang 2 line

 Inj ceftriaxone 2x2gr IV skin test

 Transfuse darah jika perdarahan masih aktif, sesuai jumlah perdarahan

 Pasang NGT terbuka dan kateter urin

 Cek elektrolit

 GDS serial sesuai protokol hipoglikemia

 Inj omeprazole 1x40mg IV

 inj asam traneksamat 3x 500mg

 pro rujuk jika hemodinamik stabil

 konsul neurologi

 pasang vasopressor
PREAMBULE. .
 Kejadian ruptur uterus pada
seorang ibu hamil atau sedang
bersalin masih merupakan suatu
bahaya besar yang mengancam
jiwa ibu hamil dan janin yang
berada dalam kandungannya.

 Kematian ibu dan anak akibat


ruptur uterus masih tergolong
tinggi.

 Insidens dan angka kematian


yang tinggi dapat kita jumpai di
negara-negara yang sedang
berkembang, seperti Afrika dan
Asia.
PENGERTIAN . . .
 Ruptur uterus adalah robekan pada uterus,
dapat meluas ke seluruh dinding uterus dan isi
uterus tumpah ke seluruh rongga abdomen
(komplet), atau dapat pula ruptur hanya meluas
ke endometrium dan miometrium, tetapi
peritoneum di sekitar uterus tetap utuh
(inkomplet).
(Stright, 2004:288)
…KLASIFIKASI
 Menurut waktu terjadinya
Ruptur uteri gravidarum
Ruptur uteri durante partum

 Menurut lokasinya
Korpus uteri
SBR

Serviksuteri
Kolpoporeksis-

kolporeksis
LANJUTAN . . .
 Menurut robeknya peritoneum
Kompleta

Inkompleta

 Menurut etiologinya
Ruptur uteri spontanea
Ruptur uteri violenta

 Menurut gejala klinisnya


Ruptur uteri imminens
Ruptur uteri sebenarnya.

(Mochtar, 1998:288-290)
TANDA DAN GEJALA . . .
 Ruptur uteri mengancam (RUM)
 partus berlangsung lama,
 pasien gelisah, ketakutan, disertai
perasaan nyeri diperut,
 pada setiap datangnya kontraksi,
pasien memegang perutnya dan
mengerang kesakitan bahkan
meminta supaya anaknya
secepatnya dikeluarkan,
 RR dan denyut nadi lebih cepat dari
biasa,
 mulut kering, lidah kering dan
haus, demam,
LANJUTANNYA. . .
 his lebih lama, lebih kuat, lebih sering dan
terus menerus,
 ligamentum rotundum teraba seperti
kawat listrik yang tegang, tebal dan
keras,
 pada waktu datang his, korpus uteri
teraba keras sedangkan SBR teraba tipis
dan nyeri kalau ditekan,
 diantara korpus dan SBR tampak
lingkaran Bandl,
 perasaan sering ingin berkemih,
 DJJ tidak teratur,
 terdapat tanda-tanda dari obstruksi
(Mochtar, 1998:292)
 Ruptur uteri yang sebenarnya
 kontraksi persalinan menurun atau berhenti
mendadak,
 berhentinya DJJ,

 peningkatan tekanan akibat arah janin,

 gejala rangsangan peritoneal,

 keadaan syok peritoneal,

 perdarahan eksternal

 perdarahan internal
ETIOLOGI. .
 Penyebab kejadian ruptur uterus, yakni:
 tindakan obstetri,

 ketidakseimbangan fetopelvik,

 letak lintang yang diabaikan (kasep),

 kelebihan dosis obat bagi nyeri


persalinan atau induksi persalinan,
 jaringan parut pada uterus,

 kecelakaan.
PATOFISIOLOGI. . .
Rumus mekanisme
terjadinya ruptur uteri:

R = H + O
dengan keterangan, yakni:
 R = Ruptur
 H = His Kuat (tenaga)
 O = Obstruksi (halangan)
KOMPLIKASI. . .
 Komplikasi yang dapat timbul dari ruptur uterus
sendiri yakni perdarahan, syok, infeksi, trauma
kandung kemih atau ureter, tromboflebitis,
koagulasi intravascular diseminata, hipofungsi
hipofisis ataupun kematian.
 Jika pasien masih hidup, dapat terjadi
infertilitas atau sterilitas. (Benson, 2008:351)
VIDEO. . .
Uterine Rupture.mp4
Thanks. . 

Anda mungkin juga menyukai