Anda di halaman 1dari 24

REFERAT

RHEUMATOID
ARTIRITIS
• Rheumatoid Arthritis (RA) adalah penyakit inflamasi
kronik yang tidak diketahui pasti penyebabnya yang
ditandai dengan poliarthritis perifer dan simetris.
• Keduanya pada umumnya merupakan akibat dari
inflamasi arthritis dan kerusakan sendi, serta gangguan
fisik.
ETIOLOGI
• Faktor Genetik
• Faktor genetik berperan penting terhadap kejadian RA, dengan
angka kepekaan dan ekspresi penyakit sebesar 60%. Hubungan
HLA class II histocompatibility antigen, DRB1-9 beta chain (HLA-
DRB1) dengan kejadian RA telah diketahui dengan baik
• Hormon Seks
• Prevelansi RA lebih besar pada perempuan dibandingkan dengan
laki-laki, sehingga diduga hormon seks berperanan dalam
perkembangan penyakit ini. Oleh karena pada RA respon Th1 lebih
dominan sehingga estrogen dan progesteron mempunyai efek
yang berlawanan terhadap perkembangan RA. Pemberian
kontrasepsi oral dilaporkan mencegah kemungkinan RA atau
berhubungan dengan penurunan insiden RA yang lebih berat
• Faktor Infeksi Agen infeksi Mekanisme patogenik
Mycoplasma Infeksi sinovial langsung,
• Organisme diduga
superantigen
menginfeksi sel induksi sel
Parvovirus B19 Infeksi sinovial langsung
(host) dan merubah Retrovirus Infeksi sinovial langsung
reaktivitas atau respon sel T Enteric bacteria Kemiripan molekul
sehingga mencetuskan Mycobacteria Kemiripan molekul
timbulnya penyakit. Epstein-Barr Virus Kemiripan molekul
Walaupun belum ditemukan Bacterial Cell Walls Aktivasi mikrofag
agen infeksi yang secara
nyata terbukti sebagai
penyakit
Patofisiologi
Klasifikasi
• Rheumatoid arthritis klasik pada tipe ini harus terdapat 7
kriteria tanda dan gejala sendi yang harus berlangsung terus
menerus, paling sedikit dalam waktu 6 minggu.
• Rheumatoid arthritis defisit pada tipe ini harus terdapat 5
kriteria tanda dan gejala sendi yang harus berlangsung terus
menerus, paling sedikit dalam waktu 6 minggu.
• Probable rheumatoid arthritis pada tipe ini harus terdapat 3
kriteria tanda dan gejala sendi yang harus berlangsung terus
menerus, paling sedikit dalam waktu 6 minggu.
• Possible rheumatoid arthritis pada tipe ini harus terdapat 2
kriteria tanda dan gejala sendi yang harus berlangsung terus
menerus, paling sedikit dalam waktu 3 bulan.
Diagnosis
• Anamnesis
• Riwayat penyakit
• Umur
• Jenis kelamin
• Nyeri sendi: Pagi hari
• Kaku Sendi
• Bengkak sendi
• Disabilitas
• Gejala sistemik
• Gangguan tidur
• Pemeriksaan fisik
Mempengaruhi berbagai organ
• Gaya berjalan yang abnormal pada
pasien RA yaitu pasien akan segera dan sistem lainnya:
mengangkat tungkai yang nyeri atau - Kulit: Nodul subkutan
deformasi - Jantung: disfungsi miokard,
• Sikap/postur badan, pasien akan efusi perikardial tanpa gejala
berusaha mengurangi tekanan artikular
pada sendi yang sakit dengan mengatur umum, perikarditis
posisi sendiri tersebut senyaman - Paru: Efusi Pleura, fibrosis
mungkin interstisial, Caplan syndrome
• Deformasi, akan lebih terlihat pada saat - Hematologi: Anemia kronis,
bergerak
leukopenia
• Perubahan kulit, kemerahan disertai
dengan kemerahan disertai deskuamasi - Neurologis: saraf jeratan
pada kulit disekitar sendi seperti padasaraf median di
• Kenaikan suhu sekitar sendi carpal, lesi vasculitis, multiple
• Bengkak sendi mononeuritis
• Nyeri tekan sendi - Okular : keratoconjunctivitis
• Krepitus siscca adalah umum pada
• Atrofi dan penurunan kekuatan otot orang dengan RA dan sering
• Ketidakstabilan
manifestasi awal dari sindrom
• Gangguan Fungsi sendi
Sjogren sekunder.
• Untuk menegakkan diagnosis dapat berdasarkan kriteria ARA (American Rheumatism
Association), yaitu (Daud, 2006):
1. Kaku pagi hari di sendi dan sekitarnya, sekurangnya selama 1 jam sebelum perbaikan
maksimal.
2. Pembengkakan jaringan lunak atau persendian (arthritis) 3 daerah sendi atau lebih
secara bersamaan yang diobservasi oleh dokter
3. Artritis pada persendian tangan sekurang-kurangnya terjadi satu pembengkakan
persendian tangan yaitu PIP (proximal interphalangeal), MCP (metacarpophalangeal),
atau pergelangan tangan
4. Artritis simetris, keterlibatan sendi yang sama pada kedua belah sisi misalnya PIP
(proximal interphalangeal), MCP (metacarpophalangeal), atau MTP
(metatarsophalangeal).
5. Nodul rheumatoid, yaitu nodul subkutan pada penonjolan tulang atau permukaan
ekstensor atau daerah juksta artikuler yang diobservasi dokter.
6. Faktor rheumatoid serum positif, terdapat titer abnormal faktor rheumatoid serum yang
diperiksa dengan cara yang membrikan hasil positif kurang dari 5% kelompok kontrol
yang diperiksa.
7. Perubahan gambaran radiologis, perubahan gambaran radiologis yang khas pada AR
pada pemeriksaan sinar X tangan posterior atau pergelangan tangan yang harus
menunjukkan adanya erosi atau dekalsifikasi tulang yang berlokasi pada sendi atau
daerah yang berdekatan sendi
Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium
• IgG alfa 1 dan IgG alfa 2
• Faktor reumatoid
• CRP: Kenaikan sampai >0,7 pg/mL
• LED: hingga >30mm/jam
• Pemeriksaan cairan sinovial
Pemeriksaan Radiologis
• Foto polos sendi mungkin
normal atau tampak adanya
osteopenia atau erosi dekat
celah sendi pada stadium
dini penyakit,
• Setelah sendi mengalami
kerusakan yang lebih berat,
dapat terlihat penyempitan
ruang sendi karena
hilangnya struktur rawan
sendi. Juga dapat terjadi
erosi tulang pada tepi sendi
dan penurunan densitas
tulang.
• Tanda pada foto polos
awal dari artritis reumatoid
adalah peradangan
periartikular jaringan lunak
bentuk fusiformis yang
disebabkan oleh efusi
sendi dan inflamasi
hiperplastik sinovial.
• A : Perubahan erosif pada ulna dan distal radius.
• B : Erosi komplit pada pergelangan tangan
• C : Swelling dan erosi pada sendi MTP 5.
• D : Nodul subkutaneus multipel pada Tangan
Diagnosis banding
Gambaran Artritis
Gout Osteoartritis
Radiologi Reumatoid
Soft tissue Periartrikular, Intermitten, tidak
Esentrik, tophi
swelling simetris sejelas yang lain
Subluksasi Ya Tidak biasa Kadang-kadang
Menurun di
Mineralisasi Baik Baik
periartrikular
Kadang-kadang
Kalsifikasi Tidak Tidak
pada tophi
Baik hingga
Celah sendi Menyempit Menyempit
menyempit
Punched out
Ya, pada
Erosi Tidak dengan garis
intraartikular
sklerotik
Menjalar ke tepi
Produksi tulang Tidak Ya
korteks
Simetri Bilateral, simetri Asimetri Bilateral, simetri
Kaki,
pergelangan
Lokasi Proksimal ke distal Distal ke proksimal
kaki, tangan dan
siku
Karakteristik Seagull appearance
Pembentukan
yang Poliartrikular pada sendi
kristal
• Osteoarthritis
• Gout Arthritis
Penatalaksanaan
• Edukasi
• Pengertian tentang patofisiologi
• Penyebab penyakit
• Prognosis penyakit
• Semua komponen program penatalaksanaan termasuk regimen
obat yang kompleks
• Sumber-sumber bantuan untuk mengatasi penyakit ini
• Metode-metode efektif tentang penatalaksanaan yang diberikan
oleh tenaga kesehata
• Istirahat
• Latihan Spesifik
• Gerakan aktif dan pasif pada semua sendi yang sakit, minimal dua
kali dalam sehari.
• Kompres panas pada sendi. Tujuan dari kompres panas
ini untuk mengurangi nyeri pada sendi.
• Mandi parafin dengan suhu yang dapat diatur. Latihan
ini paling baik diatur dan diawasi oleh tenaga kesehatan
yang sudah mendapat latihan khusus, seperti fisioterapi
atauterapis kerja.
• Farmakologis
• Semua obat golongan OAINS
• Glukokortikoid: Prednisone <10mg/hari + Kalsium 1500 mg dan vit.
D 400-800 IU/Hari
• DMARD (Disease Modifying Anti Rheumatic Drugs)
DMARD Mekanisme kerja Dosis Waktu timbulnya Efek samping
respon
Hidroksiklor-okuin Menghambat sekresi 200-400 mg 2-6 bulan Mual, sakit
(Plaquenil), sitokin, enzim lisosomal, p.o. per hari kepala, sakit
klorokuin fosfat dan fungsi makrofag perut, myopati,
250 mg p.o. per
toksisitas pada
hari
retina
Methorexate (MTX) Inhibitor dihidrofolat 7,5-25 mg p.o, 1-2 bulan Mual, diare,
reduktase, hambat IM atau SC per kelemahan, ulkus
kemotaksis, efek anti minggu mulut, gangguan
inflamasi fungsi hati, dll
sulfasalazin Menhambat respon sel B 2-3 gr p.o. per 1-3 bulan Mual, diare,
dan hambat angiogenesis hari leukopeni,
gangguan fungsi
hati, dll
Azathioprine(Imur Mengahambat sintesis 50-150 mg p.o. 2-3 bulan Mual, leukopeni,
an) DNA per hari sepsis, limfoma
cyclosporine Menghambat sintesis IL-2 2,5-5 mg/kgBB 2-4 bulan Mual, parestesia,
dan sitokin sel T lainnya p.o. per hari gangguan ginjal,
hipertensi,
sepsis, dll
Terapi Kombinasi
• MTX + hidroksiklorokuin
• MTX + hidroksiklorokuin + sulfasalazine
• MTX + sulfasalazine + prednisolon
• MTX + leflunomide
• MTX + infiximab
• MTX + etanercept
• MTX + adalimumab
• MTX + anakinra
• MTX + rituximab
Komplikasi
• Osteoporosis
• Carpal tunnel Syndrome

Anda mungkin juga menyukai