Anda di halaman 1dari 17

Hardening pada

Muffle Furnace

Yusron Purbowo 215313015


Asep Fathan 215411922
Apa itu hardening

 Hardening adalah suatu proses


perlakuan panas yang dilakukan untuk
menghasilkan suatu benda kerja yang
keras, proses ini dilakukan pada
temperatur tinggi yaitu pada
temperatur austenisasi yang
digunakan untuk melarutkan sementit
dalam austenit yang kemudian di
quench.
 Fungsi utama dari proses hardening
yaitu menaikkan angka kekerasan atau
kekuatan tarik dari baja karbon.
Langkah sebelum hardening

1. Bersihkan benda kerja.


2. Benda kerja yang memiliki lubang(kecil), terutama pada baja perkakas harus
ditutup dengan tanah liat, asbes, dsb atau baja insert.
3. Benda kerja harus ditempatkan pada fixture yang layak sebelum diletakkan di
dalam tungku.
4. Baja karbon dan baja paduan rendah dapat dipanaskan langsung ke temperature
pemanasannya tanpa memerlukan adanya pemanasan awal (pre-heat).
Sedangkan benda kerja yang besar dan bentuknya rumit dapat dilakukan pre-
heat
5. Benda kerja yang akan dikeraskan harus mempunyai struktur yang homogeny
dan halus,
langkah-langkah hardening pada muffle
furnace
1. Masuk benda kerja kedalam kotak yang penuh dengan arang
2. Melakukan Pemanasan (Heating)
3. Holding time
4. Melakukan Quenching
Quenching

 Quenching adalah proses pendinginan secara cepat setelah mengalami


pemanasan.
 Tujuanya adalah untuk mendapatkan struktur martensite, semakin banyak
unsur karbon, maka struktur martensite yang terbentuk juga akan semakin
banyak.
Jenis quenching

 1. Quenching dengan air


 2. Quenching dengan media oli
 3. Quenching dengan media udara
 4. Quenching dengan media air garam
Muffle furnace

 Muffle furnace adalah tungku


dimana bahan subyek dan
semua produk pembakaran
termasuk gas dan abu
terisolasi dalam tungku.
Pengujian Kekerasan

1.Metode Goresan
2.Metode Indentansi (Metode penekanan), terbagi menjadi 3 metoda, yaitu:
A. Uji Kekerasan Brinell
B. Uji Kekerasan Vickers
C. Uji Kekerasan Rockwell
Metode Goresan

 Pengujian kekerasan dengan metode gores dilakukan dengan cara mengukur kemampuan suatu
material dengan menggoreskan material uji kepada spesimen.
 Skalanya adalah sebagai berikut;
1. Talk/Gips
2. Gypsum
3. Calcite
4. Fluorite
5. Apatite
6. Orthoclase
7. Quartz
8. Topas
9. Corundum
10.Diamond (Intan)
 Kelemahan dari skala Mohs adalah jarak antara intervalnya kurang spesifik yaitu nilai kekerasan tiap
benda kurang akurat.
Uji Kekerasan Brinell

 Prinsip dari pengujian kekerasan ini adalah dengan menekan indentor selama
waktu 30 detik. Lalu diameter hasil indentansi diukur dengan menggunakan
Mikroskop Optik.
 Keuntungan dari uji brinell adalah pada pengujian ini tidak dipengaruhi oleh
permukaan material yang kasar dan bekas penekan yang cukup besar sehingga
mudah diamati.
 Kelemahan dalam pengujian kekerasan brinell adalah uji brinell tidak dapat
digunakan pada benda yang tipis dan kecil. Begitu juga dengan halnya uji
brinell tidak dapat digunakan pada material yang sangat lunak maupun sangat
keras.
Uji Kekerasan Vickers
 Uji Kekerasan ini menggunakan indentor berbentuk piramida intan
dengan berbentuk dasar bujur sangkar dengan besar sudut 136
derajat terhadap kedua sisi yang berhadapan.
 Keuntungan dari uji vickers adalah skala kekerasannya yang kontinu
untuk rentang yang luas, dari yang sangat lunak maupun material
yang sangat keras karena indentor intan yang sangat keras.
Selanjutnya, uji vickers ini dapat dilakukan pada benda-benda
dengan ketebalan yang tipis sampai 0,006 inchi.
 Kelemahan dari Uji Vickers ini membutuhkan waktu yang cukup
lama untuk menentukan nilai kekerasan sehingga jarang dipakai
pada pengujian yang rutin
Uji Kekerasan Rockwell

 Rockwell merupakan metode yang paling umum digunakan karena simple dan
tidak menghendaki keahlian khusus.
 Pengujian kekerasan dengan metode Rockwell bertujuan menentukan
kekerasan suatu material dalam bentuk daya tahan material terhadap benda
uji (speciment) yang berupa bola baja ataupun kerucut intan yang ditekankan
pada permukaan material uji tersebut
 Skala yang umum dipakai dalam pengujian Rockwell adalah :
a. HRa(Untuk material yang sangat keras).
b. HRb (Untuk material yang lunak). Identor berupa bola baja dengan diameter 1/16
Inchi dan beban uji 100 Kgf.
c. HRc (Untuk material dengan kekerasan sedang). Identor berupa Kerucut intan
dengan sudut puncak 120 derajat dan beban uji sebesar 150 kgf.
Uji Kekerasan Pada SPK

HRb HRc

99.8 64.4

100.4 63.9

100.7 65.1

104.8 63.8

100 64
Pengujian Struktur

Pengujian strutur mikro bertujuan untuk mengetahui


struktur mikro logam serta sifat – sifatnya. Selain itu juga
untuk mengetahui pengaruh Heat Treatment terhadap
perubahan struktur mikro dan perubahan sifat logam serta
membandingkannya dengan sifat mekanik yang
diinginkannya. Dari percobaan mikroskop ini akan dapat di
ketahui perubahan struktur mikro dan sifat serta fasa bahan
dengan membandingkan foto hasil referensi bahan uji
setelah dipotret.
Perbesaran 100x Perbesaran 400x

Perbesaran 1000x Perbesaran 2000x


Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai