Anda di halaman 1dari 24

Teh dan

Kanker

Dennis Kwaria
20513007
Pendahuluan
Camellia sinensis sudah digunakan untuk tujuan
kesehatan oleh masyarakan Yunnan sejak 1500
SM.

Teh diperkenalkan kepada masyarakat Eropa


oleh Portugis yang mengunjungi Cina pada abad
ke-16
Produksi dan Konsumsi Teh
Kandungan Teh
CH3
NH2
N N O
H
HO N
N
N CH3
H3C O O
L-theanine
O
1,3,7-Trimethyl-3,7-dihydro-purine-2,6-dione

O N

N
N

O
alkaloid
Polifenol dalam Teh
OH

OH
HO O
OH
HO O
OH
O

OH OH
OH O

(-)-Epikatesin (EC)
OH (-)-Epikatesin-3-galat (ECG)
OH
OH
OH
OH

HO O
OH

OH OH
O

polifenol
OH

OH
OH

OH

HO O
OH

OH
OH OH
O
OH
(-)-Epigalokatesin-3-galat (ECGG)
OH
HO O
OH OH

OH

(-)-Epigalokatesin (EGC)
OH
Polifenol dalam Teh
OH

OR2

OH

HO

O
HO

O OH

OH
HO OR1

R1 = R2 = OH Teaf lavin
R1 = OH, R2 = galoil Teaf lavin-3-galat
R1 = galoil, R2 = OH Teaf lavin-3'-galat
R1 = R2 = galoil Teaf lavin-3,3'-digalat
EGFR blocking
EGFR blocking
• Ekspresi EGFR (Epidermal Growth Factor
Receptor) ditemukan meningkat pada sel-sel
kanker
• Penelitian untuk terapi kanker diarahkan pada
antagonis EGFR.
• EGCG menghambat fungsi EGFR sehingga EGF
tidak bisa terikat pada EGFR.
• Inhibisi reseptor tirosin kinase dihasilkan oleh
EGCG pada uji in vitro dengan IC50 = 1-2
mikroMolar
EGFR blocking
• Terjadinya inhibisi pada EGFR oleh EGCG diamati
bila kultur sel mengandung enzim SOD

SOD H2O2 + O2

Cu2+
EGCG + O2 O2 + EGCG + H+

H+

EGCG H2O2 + EGCG


GCG EGCG
EGCG

Dimer Dimer

O2 O2
Cell cycle arrest
Cell cycle arrest
• Tumorigenesis seringkali berhubungan dengan
ekspresi faktor siklus sel dan CDK yang
berhubungan.
• EGCG ditemukan dapat menahan siklus sel pada
tahap G0 / G1 pada kultur sel kanker payudara,
epidermoid, prostat, kepala, dan leher manusia.
• 30 mikroMolar EGCG menyebabkan ekspresi p21
dan p27, menghambat aktivitas CDK2 dan CDK4,
serta menyebabkan hipofosforilasi Rb pada kultur
sel kanker payudara manusia
Induksi Apoptosis
• Apoptosis diinduksi polifenol the pada sel kanker
leukemia, kulit, paru-paru, perut, dan prostat
secara in-vitro
• Apoptosis terjadi karena stress oksidatif yang
dipicu konsentrasi EGCG tinggi (100 mikroMolar).
• Penambahan katalase pada kultur menyebabkan
peningkatan apoptosis tidak terjadi
• Hidrogen peroksida yang dihasilkan dari EGCG
diduga sebagai pemicu apoptosis
Induksi Apoptosis

SOD H2O2 + O2

Cu2+
EGCG + O2 O2 + EGCG + H+

H+

EGCG H2O2 + EGCG


GCG EGCG
EGCG

Dimer Dimer

O2 O2
Induksi Apoptosis
• Sel LNCaP yang diberi EGCG memiliki protein
p35 yang stabil, sedangkan NF-kb terhambat
oleh EGCG
• Hal ini menyebabkan sel tertahan pada fase
G0 / G1 yang kemudian menyebabkan
apoptosis
Metabolisme Asam Arakidonat
Metabolisme Asam Arakidonat
• Sel kondrosit manusia yang telah distimulasi
dengan IL-1b kemudian diberi EGCG (100-200
mikroMolar) menunjukkan penurunan
ekspresi COX-2 (24-48%) dan aktivitasnya.
• EGCG yang diberikan secara oral pada tikus
yang telah diberi TPA (dosis EGCG 20-50
mg/kg) menghambat ekspresi COX-2 pada
kulit.
Metabolisme Asam Arakidonat
• Pemberian TMG pada sel W138 manusia yang
telah ditransformasi SV-40 menurunkan
ekspresi mRNA COX-2 serta proteinnya. Hal ini
idak diamati pada sel normal.
• Katesin dan teaflavin (30 microgram/mL)
menghambat terbentuknya metabolit yang
bergantung pada COX atau LOX baik pada sel
normal maupun sel tumor manusia.
Inhibisi Protease
• Proteasome merupakan enzim yang
mendegradasi regulator sel seperti I-kb,
cycklin D1. Inhibisi pada enzim ini dikenali
sebagai salah satu cara pencegahan kanker.
• EGCG dan ECG menginhibisi proteasome baik
dalam keadaan bebas (IC50 = 90 -200 nM)
maupun dalam sel (IC50 = 1-10 mikroMolar)
• EGC dan EC tidak menunjukkan aktivitas ini
Inhibisi Protease

R
OH
NH

OH NHR

O
HO O
OH
O

OH OH
O

(-)-Epigalokatesin-3-galat (ECGG)
OH

OH
Inhibisi Protease
Inhibisi Protease
• MMPs (Matrix metalloproteinases) terlibat dalam
pertumbuhan tumor dan metastasis.
• EGCG, ECG, theaflavin, dan TFdiG menghambat
aktivitas kolagenase pada konsentrasi 5-50 mikroMolar.
• EGCG menghambat sekresi MMP2 dan MMP9 dengan
IC50 = 8-13 mikroMolar. Aktivitas ini tidak tergantung
pada konsentrasi Zn(II)
• EGCG meningkatkan ekspresi TIMP yang merupakan
inhibitor endogen MMPs.
• IC50 EGCG melalui peningkatan ekspresi TIMP sebesar
19nM
Kelemahan-kelemahan
• Dosis polifenol yang digunakan pada
percobaan untuk menunjukkan efek jauh lebih
tinggi dibandingkan konsentrasi polifenol yang
dihasilkan dari meminum teh.
• Konsentrasi parsial oksigen yang digunakan
pada percobaan lebih tinggi dibandingkan
konsentrasi parsial oksigen dalam sel
• Studi lebih lanjut, terutama studi in vivo
terhadap efek polifenol teh dibutuhkan
Daftar Pustaka
• Hou, et.al., 2004, Effects of tea polyphenols on
signal transduction pathways related to
cancer chemoprevention, Mutation Research
555 (2004) 3-19
• Food and Agriculture Organization of UN –
Production FAOSTAT (2008)

Anda mungkin juga menyukai