KUTIPAN: pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang, atau ucapan seorang yang terkenal baik terdapat dari buku atau majalah. TUJUAN: untuk menegaskan isi uraian dan membuktikan apa yang dikatakan. JENIS KUTIPAN: kutipan langsung dan kutipan tak langsung. KUTIPAN OLEH: VERINA FINSA, S.S., M.PD. PRINSIP-PRINSIP MENGUTIP a. Jangan mengadakan perubahan b. Bila ada kesalahan Contoh: “demikian juga dengan data bahasa yang lain dalam karya tulis ini kami selalu berusaha mencari bentuk kata yang mengandung makan [sic!] sentral/distribusi yang terbanyak sebagai bahan dari daftar Swadesh.” KUTIPAN OLEH: VERINA FINSA, S.S., M.PD. c. Menghilangkan bagian kutipan Contoh: Hal ini cocok dengan kehidupan para kepala itu sebagai pemimpin masyarakat, tetapi juga sebagai pemimpin upacara keagamaan. Kata Mallinckrodt: “. . .in primitieve streken is werkzaamheid van het hoofd met btrekking tot de godsdienst een zijner voornaamste functies en de rechtspraak, op bovenbedoelde wijse opgevat, wordt een ten deele religieuze verrichting, die het magisch evenwicht der gemeenschap herstellen moet” (koentjaraningrat, 1958:355). KUTIPAN OLEH: VERINA FINSA, S.S., M.PD. CARA MENULIS KUTIPAN DAN SUMBER KUTIPAN 1. Kutipan ditulis dengan menggunakan “dua tanda petik” jika kutipan pertama yang dikutip dari penulisnya. Jika kutipan itu diambil dari kutipan, maka ditulis dengan menggunakan ‘satu tanda petik’. 2. Jika kalimat yang dikutip terdiri atas tiga baris/kurang, kutipan ditulis dengan menggunakan “tanda petik dua” dan diketik dengan jarak dua spasi. KUTIPAN OLEH: VERINA FINSA, S.S., M.PD. Contoh: Salah satu dimensi kehidupan afektif-emosional ialah kemampuan memberi dan menerima cinta, bukan cinta dalam arti yang penuh romantik atau memberikan perlindungan yang berlebihan, melainkan cinta dalam arti “. . . A relationship that nourishes us as we give, and enriches us as we spend, and permits ego and alter ego to grow in mutual harmony” (Cole, 1993:832) KUTIPAN OLEH: VERINA FINSA, S.S., M.PD. 3. Jika kalimat yang dikutip terdiri dari empat baris atau lebih, maka kutipan ditulis tanpa tanda kutip dan diketik dengan jarak satu spasi. Baris pertama diketik mulai pukulan keenam dan baris kedua kedua diketik mulai pukulan ke empat. KUTIPAN OLEH: VERINA FINSA, S.S., M.PD. Contoh: Lindgren (1976:225) memandang faktor kepribadian sebagai ego strength yang mempengaruhi keberhasilan seseorang, sebagaimana dikemukakannya bahwa: Ego strength is a general “omnibus” type off factor that positively related to success of all kinds, in the classroom, as well as elsewhere. Other personality factors are specific in terms of the kind of school perfomance to which they are related. KUTIPAN OLEH: VERINA FINSA, S.S., M.PD. 4. Ada beberapa kemungkinan dalam penulisan sumber kutipan: a. Jika sumber kutipan mendahului kutipan, cara penulisannya adalah nama penulis yang diikuti tahun penerbitan, dan nomor halaman yang dikutip, yang keduanya diletakkan di dalam kurung. Contoh: Sebagaimana dikemukakan oleh Sternburg (1984:41) bahwa “In Piaget’s theory, children’s intellectual functioning is represented in terms of symbolic logic.” KUTIPAN OLEH: VERINA FINSA, S.S., M.PD. b. Jika sumber kutipan ditulis setelah kutipan, maka nama penulis, tahun penerbitan, dan nomor halaman yang dikutip diletakkan di dalam kurung. Contoh: “The personality pattern is inwardly determined by and closely associated with the maturation of the physical and mental characteristics which constitute the individual’s hereditary endowment” (Hurlock, 1979:19). KUTIPAN OLEH: VERINA FINSA, S.S., M.PD. c. Jika sumber kutipan merujuk sumber lain atas bagian yang dikutip, maka sumber kutipan yang ditulis tetap sumber kutipan yang digunakan pengutip tetapi dengan menyebut siapa yang mengemukakan pendapat tersebut. Contoh mengutip pendapat Chomsky dari buku yang ditulis Yelon dan Weinstein: Chomsky (Yelon dan Weinstein, 1977:62) mengemukakan bahwa ‘. . . Children are born with innate understanding of the stucture of language’. KUTIPAN OLEH: VERINA FINSA, S.S., M.PD. d. Jika penulis terdiri atas dua orang, maka nama keluarga kedua penulis tersebut harus disebutkan. Misalnya: Sharp dan Green (1996:1) Kalau penulisnya lebih dari dua orang maka disebutkan nama keluarga dari penulis pertama dan diikuti oleh et.al. Misalnya: Mc Clelland et.al. (1960:35) KUTIPAN OLEH: VERINA FINSA, S.S., M.PD. e. jika masalah yang diikuti dibahas oleh beberapa orang dalam sumber yang berbeda maka cara penulisan sumber kutipan itu adalah sebagai berikut. Beberapa studi tentang anak-anak yang mengalami kesulitan belajar (Dunkey, 1972; Miggs, 1976; Parmenter, 1976) menunjukkan bahwa ................ ............................................................................... ..................................................................(intisari rumusan yang dipadukan dari ketiga sumber) KUTIPAN OLEH: VERINA FINSA, S.S., M.PD. f. Jika sumber kutipan itu adalah beberapa karya tulis dari penulis yang sama pada tahun yang sama maka cara penulisannya adalah dengan menambah huruf a, b, dan seterusnya pada tahun penerbitan. Contoh: (Bray, 1988a, 1988b). g. Jika sumber tulisan tersebut tanpa nama, maka penulisannya adalah: (Tn. 1972:18).
NB: nama penuis dalam kutipan adalah nama
belakang/nama keluarga penulis sama dengan daftar putaka. CATATAN KAKI OLEH: VERINA FINSA, S.S., M.PD. PENGERTIAN: keterangan-keterangan atas teks karangan yang ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan. TUJUAN: 1. Untuk menyusun pembuktian: pembuatan catatan kaki dimaksudkan untuk menunjukkan tempat atau sumber di mana suatu kebenaran telah dibuktikan oleh orang lain. 2. Menyatakan utang budi kepada pengarang CATATAN KAKI OLEH: VERINA FINSA, S.S., M.PD. UNSUR-UNSUR CATATAN KAKI 1. Pengarang a. Nama pengarang dalam catatan kaki dicantumkan sesuai dengan urutan biasa yaitu nama kecil, nama keluarga. Contoh: Muhammad Thalib. b. Bila terdapat seorang pengarang maka nama lengkap pengarang dicantumkan. Kalau terdapat 2, 3, 4 atau lebih pengarang sebaiknya ditulis nama singkat pengarang pertama saja sedangkan yang lainnya diganti dengan singkatan et.al. Contoh: Thalib, et.al. c. Jika pengarang adalah penyunting ditambah singkatan ed. (editor) di belakang nama penyunting dipisahkan oleh sebuah tanda koma. d. Jika tidak ada nama pengarang atau editor maka catatan kaki mulai dengan judul buku atau artikel. CATATAN KAKI OLEH: VERINA FINSA, S.S., M.PD. 2. Judul Semua judul mengikuti peraturan yang sama seperti pada daftar pustaka. Judul buku, majalah, harian, ensiklopedi dll digarisbawahi atau dimiringkan. Judul artikel ditempatkan dalam tanda kutip. 3. Data publikasi a. Tempat dan tahun penerbitan sebuah buku dapat dicantumkan pada referensi pertama. Referensi berikutnya ditiadakan. b. Data publikasi sebuah majalah tidak perlu memuat nama tempat dan penerbit, tetapi mencantumkan nomor jilid, dan nomor halaman, tanggal bulan, dan tahun (tidak boleh disingkat) semua penanggalan ditempatkan dalam tanda kurung CATATAN KAKI OLEH: VERINA FINSA, S.S., M.PD. c. Data publikasi artikel sebuah harian terdiri dari: bulan, hari, tanggal, tahun dan nomor halaman. Penanggalan tidak boleh ditempatkan dalam tanda kurung. 4. Jilid dan nomor halaman a. Untuk buku yang terdiri dari satu jilid maka singkatan halaman (hal.) dipakai untuk menunjukkan nomor halaman. b. Jika sebuah buku terdiri dari beberapa jilid maka harus dicantumkan nomor jilid (angka romawi) dan nomor halaman (angka Arab). c. Untuk karya ilmiah biasanya nomor jilid dan nomor halaman ditulis dalam angka Arab yang dipisahkan dalam titik dua. Contoh: MISI, 1:47-58 (April, 1963).