Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWAT DARURATAN

DENGAN
PENYAKIT KAD
AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM IV/DIPONEGORO SEMARANG
NAMA KELOMPOK :
1) Ana Silfia A (16.006)
2) Galih Mardika (16.035)
3) Nindy Lestari Dewi (16.066)
4) Priyono (16.072)
5) Shania Nada M (16.091)
DEFINISI
Ketoasidosis diabetik (KAD) adalah keadaan
kegawatan atau akut dari diabetestipe 1,
disebabkan oleh meningkatnya keasaman tubuh
benda-benda ketin akibat kekurangan atau
difisiensi insulin (Stevent Sumantri, 2009).
ETIOLOGI
Beberapa penyebab terjadinya KAD adalah:
 Infeksi : pneumonia, infeksi traktus urinarius, dan sepsis. diketahui
bahwa jumlah sel darah putih mungkin meningkat tanpa indikasi
yang mendasari infeksi.
 Ketidakpatuhan: karena ketidakpatuhan dalam dosis
 Pengobatan: onset baru diabetes atau dosis insulin tidak
adekuat
 Kardiovaskuler : infark miokardium
 Penyebab lain : hipertiroidisme, pankreatitis, kehamilan,
pengobatan kortikosteroid and adrenergik.
 (Samijean Nordmark,2008)
PATHOFISIOLOGI
Ketoasidosis terjadi bila tubuh sangat kekurangan insulin.
Karena dipakainya jaringan lemak untuk memenuhi kebutuhan
energi, maka akan terbentuk keton. Bila hal ini dibiarkan
terakumulasi, darah akan menjadi asam sehingga jaringan tubuh
akan rusak dan bisa menderita koma. Hal ini biasanya terjadi
karena tidak mematuhi perencanaan makan, menghentikan
sendiri suntikan insulin, tidak tahu bahwa dirinya sakit diabetes
mellitus, mendapat infeksi atau penyakit berat lainnya seperti
kematian otot jantung, stroke, dan sebagainya.
MANIFESTASI KLINIS

Gejala klinis biasanya berlangsung cepat dalam waktu kurang


dari 24 jam. Poliuri, polidipsi dan penurunan berat badan yang
nyata biasanya terjadi beberapa hari menjelang KAD, dan sering
disertai mual-muntah dan nyeri perut. Nyeri perut sering disalah-
artikan sebagai 'akut abdomen'.
Asidosis metabolik diduga menjadi penyebab utama gejala
nyeri abdomen, gejala ini akan menghilang dengan sendirinya
setelah asidosisnya teratasi.
PATHWAY
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan Diagnostik Meliputi:
1. Glukosa darah : meningkat 200 – 100 mg/dl atau lebih
2. Aseton plasma (keton) : positif secara mencolok
3. Asam lemak bebas : kadar lipid dan kolesterol meningkaat
4. Osmolalitas serum : meningkat tetapi biasanya kurang dari 330
mOsm/l
5. Pemeriksaan Osmolalitas = 2[Na+K] + [GDR/18] + [UREUM/6]
6. Elektrolit : Natrium : mungkin normal , meningkat atau menurun
7. Kalium : normal atau peningkatan semu (perpindahan selular),
selanjutnya akan menurun
8. Fosfor : lebih sering menurun
PENATALAKSANAAN MEDIS
Terapi cairan menunjukan bahwa pasien KAD segera diberikan setelah
didiagnosa. Rehidrasi yang dilakukan segera akan cepat membantu
mengatasi kondisi ketoasidosis.
Terapi insulin, diberikan segera dan secara intravena. Diberikan untuk
menurunkan kerja hormon glukagon sehingga membantu menurunkan kadar
gula darah. Natrium, kalium, jangan lupa untuk mengkaji status elektrolit.
Penurunan kadar elektrolit terjadi bersamaan dengan poliuri, sehingga
diperlukan koresi natrium dan kalium. Bikarbonat, natrium bikarbonat diberikan
apabila pH < 7,0. Infeksi antibiotik diberikan pada KAD disebabkan karena
infeksi dan untuk mencegah terjadinya infeksi.

TUJUAN PENATALAKSANAAN:
1. Memperbaiki sirkulasi dan perfusi jaringan (resusitasi dan rehidrasi),
2. Menghentikan ketogenesis (insulin),
3. Koreksi gangguan elektrolit,
4. Mencegah komplikasi,
5. Mengenali dan menghilangkan faktor pencetus.
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
1. Pengkajian Primer
Airway
Breathing
Circulation
Disability
Eksposure
2. Pengkajian sekunder
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan penurunan


kemampuan bernapas
2. Defisit volume cairan berhubungan dengan pengeluaran
cairan berlebihan (diuresis osmotic) akibat hiperglikemia.
3. Risiko tinggi terjadinya ganguan pertukaran gas b/d
peningkatan keasaman (pH menurun) akibat hiperglikemia,
glukoneogenesis, lipolisis.
NO DIAGNOSA TUJUAN DAN
INTERVENSI
KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
1 Ketidakefektifan pola napas b.d Setelah dilakukan asuhan keperawatan Keperawatan yang disarankan untuk
menyelesaikan masalah keperawatan:
penurunan kemampuan bernapas selama 1x24 jam diharapkan ketidakefektifan
Manajemen jalan nafas (3140)
pola nafas teratasi dengan kriteria hasil:
1. Kaji status pernafasan dengan mendeteksi
Status pernapasan: kepatenan jalan nafas pulmonal
2. Berikan fisioterapi dada termasuk drainase
(04100)
postural
1. (041004) frekuensi pernafasan ditingkatkan 3. Penghisap untuk pembuangan lendir
4. Identifikasi kemampuan dan berikan
dari skala 2 (berat) ditingkatkanke skala 4 keyakinan dalam bernafas
(ringan) 5. Kolaborasi dalam pemberian therapi medis

2. (041005) irama pernafasan ditingkatkan dari


skala 2 (berat) ditingkatkan ke skala 4 (ringan)

3. (041012) kemampuan untuk mengeluarkan


secret ditingkatkan dari skala 2 (berat)
ditingkatkan ke skala 4 (ringan)

4. (041013) pernafasan cuping hidung


ditingkatkan dari skala 2 (berat) ditingkatkan
ke skala 4 (ringan)

5. (041019) batuk ditingkatkan dari skala 2


(berat) ditingkatkan ke skala 4 (ringan)
2 Defisit volume cairan b.d pengeluaran Setelah dilakukan asuhan keperawatan Keperawatan yang disarankan untuk
cairan berlebihan (diuresis osmotic) akibat menyelesaikan masalah keperawatan: Manajemen
selama 1x24 jam diharapkan defisit volume
hiperglikemia Hipoglikemia (2130)
cairan teratasi dengan kriteria hasil:
1. Observasi pemasukan dan pengeluaran cairan
Keparahan hiperglikemia (21110) tiap jam
2. Observasi kepatenan arau kelancaran infus
1. (211101) peningkatan urinen ouput 3. Monitor TTV dam tingkat kesadaran, bila stabil
ditingkatkan dari skala 1 (berat) ditingkatkan lanjutkan untuk setiap jam
4. Observasi turgor kulit, selaput mukosa,
ke skala 3 (sedang) pengisian kapiler
5. Monitor pemeriksaan laboraturium
2. (211102) peningkatan haus ditingkatkan dari
skala 1 (berat) ditingkatkan ke skala 3
(sedang)

3. (211109) kehilangan nafsu makan


ditingkatkan dari skala 1 (berat) ditingkatkan
ke skala 3 (sedang)

4. (211110) mual ditingkatkan dari skala 1


(berat) ditingkatkan ke skala 3 (sedang)

5. (211112) nafas bau buah ditingkatkan dari


skala 1 (berat) ditingkatkan ke skala 3
(sedang)
3 Risiko tinggi terjadinya ganguan Setelah dilakukan asuhan keperawatan Keperawatan yang disarankan untuk
menyelesaikan masalah keperawatan: Manajemen
pertukaran gas b.d peningkatan selama 1x24 jam diharapkan gangguan
asam basa (1910)
keasaman (pH menurun) akibat pertukaran gas teratasi dengan kriteria hasil:
1. Berikan posisi fowler atau semifowler (sesuai
hiperglikemia, glukoneogenesis,
Keseimbangan elektrolit dan asam basa (0600) dengan keadaan klien)
lipolisis 2. Observasi irama, frekuensi serta kedalaman
1. (06003) frekuensi pernafasan ditingkatkan pernapasan
dari skala 2 (berat) ditingkatkan ke skala 4 3. Auskutasi bunyi paru
4. Monitor hasil pemeriksaan AGD
(ringan) 5. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain

2. (060035) kelemahan otot ditingkatkan dari


skala 2 (berat) ditingkatkan ke skala 4 (ringan)

3. (060036) kram otot ditingkatkan dari skala 2


(berat) ditingkatkan ke skala 4 (ringan)

4. (060035) kram perut ditingkatkan dari skala


2 (berat) ditingkatkan ke skala 4 (ringan)

5. (060040) tidak bisa istirahat ditingkatkan dari


skala 2 (berat) ditingkatkan ke skala 4 (ringan)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai