Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN

KEPERAWATAN
PASIEN DENGAN TRAUMA THORAK
Oleh :
Kelompok 2 Kelas DIII.D

I KETUT AGUS SUKADIANA (C2117129)


ANAK AGUNG NGURAH JANURIPAH (C2117130)
I MADE WIRA ADINATA (C2117131)
I PUTU SATYA GUNAWAN (C2117132)
I GUSTI NGURAH AGUNG SURYADARMA (C2117133)
I WAYAN MASYULITIKA (C2117134)
I MADE MURDIKA (C2117135)
I MADE HERY ARJAYA (C2117136)
I GST AYU NYM ARI SETIANINGSIH (C2117137)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA USADA BALI
2018
KONSEP DASAR PENYAKIT
A. Anatomi Fisiologi
1. Anatomi Rongga Thoraks
Kerangka dada yang terdiri dari tulang dan tulang rawan, dibatasi oleh :
a. Depan : Sternum dan tulang iga
b. Belakang : 12 ruas tulang belakang (diskus intervertebralis)
c. Samping : Iga-iga beserta otot-otot intercostal
d. Bawah : Diafragma
e. Atas : Dasar leher
2. Isi
a. Sebelah kanan dan kiri rongga toraks terisi penuh oleh paru-paru beserta
pembungkus pleuranya.
b. Mediatinum : ruang di dalam rongga dada antara kedua paru-paru. Isinya meliputi
jantung dan pembuluh-pembuluh darah besar, oesophagus, aorta desendens, duktus torasika
dan vena kava superior, saraf vagus dan frenikus serta sejumlah besar kelenjar limfe.
B. Definisi Penyakit
Trauma thoraks adalah luka atau cedera yang mengenai rongga thorax yang
dapat menyebabkan kerusakan pada dinding thorax ataupun isi dari cavum thorax
yang disebabkan oleh benda tajam atau benda tumpul dan dapat menyebabkan
keadaan gawat thorax akut. Trauma thoraks diklasifikasikan dengan tumpul dan
tembus. Trauma tumpul merupakan luka atau cedera yang mengenai rongga
thorax yang disebabkan oleh benda tumpul yang sulit diidentifikasi keluasan
kerusakannya karena gejala-gejala umum dan rancu (Brunner & Suddarth, 2002)
C. Penyebab / Etiologi

1. Trauma tembus
Luka Tembak
Luka Tikam / Tusuk

2. Trauma tumpul
Kecelakaan kendaraan bermotor
Jatuh
Pukulan pada dada
D. Tanda Dan Gejala
Tanda-tanda dan gejala pada trauma thorak :

Ada jejas pada thorak


Nyeri pada tempat trauma, bertambah saat inspirasi
Pembengkakan lokal dan krepitasi pada saat palpasi
Pasien menahan dadanya dan bernafas pendek
Dispnea, hemoptisis, batuk dan emfisema subkutan
Penurunan tekanan darah
E. KLASIFIKASI
1. Tamponade jantung : disebabkan luka tusuk dada yang tembus ke
mediastinum/daerah jantung.
2. Hematotoraks : disebabkan luka tembus toraks oleh benda tajam, traumatik
atau spontan.
3. Pneumothoraks : spontan (bula yang pecah) ; trauma (penyedotan luka
rongga dada) ; iatrogenik (“pleural tap”, biopsi paaru-paru, insersi CVP, ventilasi
dengan tekanan positif)
F. Patofisiologi Dan Pathway
G. Manifestasi Klinis
1. Tamponade jantung :
a. Trauma tajam didaerah perikardium atau yang diperkirakan menembus jantung.
b. Gelisah.
c. Pucat, keringat dingin.
d. Peninggian TVJ (tekanan vena jugularis).
e. Pekak jantung melebar.
f. Bunyi jantung melemah.
g. Terdapat tanda-tanda paradoxical pulse pressure.
h. ECG terdapat low voltage seluruh lead.
i. Perikardiosentesis keluar darah.
2. Hematotoraks :
a. Pada WSD darah yang keluar cukup banyak dari WSD
b. Gangguan pernapasan.
3. Pneumothoraks :
a. Nyeri dada mendadak dan sesak napas.
b. Gagal pernapasan dengan sianosis.
c. Kolaps sirkulasi.
d. Dada atau sisi yang terkena lebih resonan pada perkusi dan suara napas yang terdengar jauh atau tidak
terdengar sama sekali.
e. Pada auskultasi terdengar bunyi klik.
H. Komplikasi
1. Iga : fraktur multiple dapat menyebabkan kelumpuhan rongga dada.
2. Pleura, paru-paru, bronkhi : hemo/hemopneumothoraks-emfisema
pembedahan.
3. Jantung : tamponade jantung ; ruptur jantung ; ruptur otot papilar ; ruptur
klep jantung.
4. Pembuluh darah besar : hematothoraks.
5. Esofagus : mediastinitis.
6. Diafragma : herniasi visera dan perlukaan hati, limpa dan ginjal
I. Pemeriksaan Penunjang / Diagnostik
1. Radiologi : foto thorax (AP).
2. Gas darah arteri (GDA), mungkin normal atau menurun.
3. Torasentesis : menyatakan darah/cairan serosanguinosa.
4. Hemoglobin : mungkin menurun.
5. Pa Co2 kadang-kadang menurun.
6. Pa O2 normal / menurun.
7. Saturasi O2 menurun (biasanya).
8. Oraksentesis : menyatakan darah/cairan
9. Diagnosis fisik :
a. Bila pneumotoraks < 30% atau hematothorax ringan (300cc) terap simtomatik, observasi.
b. Bila pneumotoraks > 30% atau hematothorax sedang (300cc) drainase cavum pleura
dengan WSD, dainjurkan untuk melakukan drainase dengan continues suction unit.
c. Pada keadaan pneumothoraks yang residif lebih dari dua kali harus dipertimbangkan
thorakotomi
d. Pada hematotoraks yang massif (terdapat perdarahan melalui drain lebih dari 800 cc
segera thorakotomi.
J.Penatalaksanaan
A.Prehospital
1. Primary survey yaitu dilakukan pada trauma yang mengancam jiwa,
pertolongan ini dimulai dengan menggunakan teknik ABCDE (Airway,
breathing, circulation, Disability, Exposure)
2. Berusaha menstabilkan tanda-tanda vital dengan:
3. Mempertahankan saluran napas yang paten dengan pemberian oksigen
4. Mengontrol tekanan darah berdasarkan kondisi pasien
5. Pemasangan infuse
6. Pemeriksaan kesadaran
7. Jika dalam keadaan gawat darurat, dapat dilakukan massage jantung
8. Dalam keadaan stabil dapat dilakukan pemeriksaan radiology seperti foto
thorak
J.Penatalaksanaan
2. Hospital Teraphy
1. Chest tube / drainase udara (pneumothorax).
2. WSD (hematotoraks)/Bullow Drainage
3. Pungsi.
4. Torakotomi.
5. Pemberian oksigen.
6. Antibiotika
7. Analgetika.
8. Expectorant
9. menggunakan obat untuk komplikasi empisema
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
PRIMARY SURVAY (ABCDE)

1. Airway
2. Breathing
3. Circulatoin
4. Disability
5. Exposure
SECONDARY SURVAY
1. Anamnesa
2. Pengumpulan Data
Identitas
Status Kesehatan
Pengkajian 11 Fungsional Gordon
Pemeriksaan Fisik
Diagnosa Keperawatan

1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan ekpansi paru yang tidak


maksimal karena akumulasi udara/cairan.
2. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan peningkatan
sekresi sekret dan penurunan batuk sekunder akibat nyeri dan keletihan.
3. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan peningkatan tahanan parifer
pembuluh darah paru
4. Nyeri akut berhubungan dengan trauma jaringan dan reflek spasme otot
sekunder.
5. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan ketidakcukupan kekuatan dan
ketahanan untuk ambulasi dengan alat eksternal
6. Kecemasan berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang kondisi,
pemeriksaan diagnostic, rencana pengobatan.
Rencana Keperawatan / Intervensi
D. Tindakan Keperawatan
Dari hasil entervensi yang telah tertulis implementasi / pelaksanaan yang dilakukan disesuaikan
dengan keadaan pasien dirumah sakit pekasanaan perupakan pengelolahan dan perwujudan, dan rencana
tindakan yang meliputi beberapa bagian, yaitu validasi, rencana keperawatan, memberikan asuhan
keperawatan dan pengumpulan data.

E. Evaluasi
Evaluasi adalah perbandingan yang sistematik dan terencana tentang keresahan klien dengan
berdasar tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam evaluasi tujuan tersebut terdapat 3 alternatif yaitu :
1. Tujuan tercapai : Pasien menunjukkan perubahan dengan standart yang telah
ditetapkan.
2. Tujuan tercapai sebagian : Pasien menunjukkan perubahan sebagai sebagian
sesuai dengan standart yang telah ditetapkan.
3. Tujuan tidak tercapai : Pasien tidak menunjukkan perubahan dan kemajuan sama
sekali.
DAFTAR PUSTAKA

Brooker, Christine. 2001. Kamus Saku Keperawatan edisi 31. Jakarta : EGC.
Brunner and Suddarth. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8 volume 2. Jakarta : EGC.
Engram, Barbara. 2010. Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Vol. 1.Jakarta : EGC
Nurafif, Huda Amin. 2015. Aplikasi Keperawatan Berdasarkan diagnosa Medis dan NANDA NIC NOC. Yogyakarta : Mediaction.
Purnama, Feby Tentorium. Primary Survay Pada Trauma.http://febypurnama-tentorium.blogspot.com/2010/04/primary-survey-
pada-trauma-toraks.html. Diakses tanggal 7 Juni 2014 Pukul 15.02 WIB
Rahmasari, Ikrima. Keperawatan Gawat Darurat Trauma Thorax.http://gadar-stikesaisyiyahsurakarta.blogspot.com/p/trauma-
thorax.html. diakses tanggal 7 Juni 2014 pukul 15.00 WIB.
Smeltzer, S.C. & Bare, B.G. (2002).Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.Jakarta : EGC
__________.Asuhan Keperawatan Trauma Thorax.http://putriatkinson.blogspot.com/2013/09/asuhan-keperawatan-trauma-
thoraks.html. di akese tanggal 13 Juni 2014 Pukul 20.15 WIB
__________.12 Primary and secondary survey.http://www.rch.org.au/paed_trauma/manual/12_Primary_and_secondary_survey/.
Diakses tanggal 13 Juni pukul 20.30 WIB
TERIMAKSIH

Anda mungkin juga menyukai