DEFINISI
Anestesi regional hambatan impuls nyeri suatu bagian tubuh untuk sementara
pada impuls saraf sensorik, sehingga impuls nyeri dari satu bagian tubuh diblokir
untuk sementara atau dapat kembali seperti semula
PEMBAGIAN ANESTESI REGIONAL
Blok sentral atau blok neuroaksial blok spinal, epidural, dan kaudal
Blok perifer atau blok saraf anestesi topikal, infiltrasi lokal, blok lapangan, dan
analgesia regional intravena.
Keuntungan Anestesi Regional Kerugian Anestesi Regional
Alat yang dibutuhkan tidak banyak dan Tidak semua penderita mau dilakukan
teknik relatif sederhana biaya relatif anestesi secara regional.
lebih murah.
Membutuhkan kerjasama pasien yang
Relatif aman untuk pasien yang tidak puasa kooperatif.
(operasi darurat, keadaan lambung penuh)
karena penderita sadar. Sulit diterapkan pada anak-anak.
Tidak ada komplikasi jalan nafas dan Tidak semua ahli bedah menyukai anestesi
respirasi. regional.
Tidak ada polusi kamar operasi oleh gas Terdapat kemungkinan kegagalan pada
anestesi. teknik anestesi regional
Hipotensi berat
Komplikasi pasca pembedahan
Bradikardia
Hipoventilasi Nyeri tempat suntikan
setelah yakin posisi jarum atau kateter benar, suntikkan anesteti lokal secara
bertahap setiap 3-5 menit sampai tercapai dosis total. Suntikan terlalu cepat
menyebabkan tekanan dalam ruang epidural mendadak tinggi, sehingga
menimbulkan peninggian tekanan intrakranial, nyeri kepala dan gangguan sirkulasi
pembuluh darah epidural.
Dosis maksimal dewasa muda sehat 1,6 ml/segmen yang tentunya bergantung
pada konsentrasi obat
UJI KEBERHASILAN EPIDURAL
Tentang blok simpatis diketahui dari perubahan suhu.
Tentang blok sensorik dari uji tusuk jarum.
Tentang blok motorik dari skala bromage
KOMPLIKASI
Blok tidak merata
Depresi kardiovaskuler (hipotensi)
Hipoventilasi (hati-hati keracunan obat)
Mual-muntah
Spinal Epidural
Level Below L1/L2, where the spinal cord ends At any level of the vertebral column.
Mekanisme kerja :
Obat bekerja pada reseptor spesifik pada saluran natrium (sodium-channel), mencegah peningkatan
permeabilitas sel saraf terhadap ion natrium dan kalium sehingga tidak terjadi depolarisasi pada
selaput saraf dan hasilnya, tidak terjadi konduksi saraf.
PERSYARATAN OBAT YANG BOLEH DIGUNAKAN
SEBAGAI ANESTESI LOKAL
Tidak mengiritasi dan tidak merusak jaringan saraf secara permanen
Batas keamanan harus lebar
Efektif dengan pemberian secara injeksi atau penggunaan setempat pada membran
mukosa
Mulai kerjanya harus sesingkat mungkin dan bertahan untuk jangka waktu yang yang
cukup lama
Dapat larut air dan menghasilkan larutan yang stabil, juga stabil terhadap
pemanasan
4 CARA TEKNIK PEMBERIAN ANESTESI LOKAL
Infiltrasi Lokal
Penyuntikan larutan analgetik lokal langsung diarahkan sekitar tempat lesi