Laporan Kasus RSK ZENI Fix
Laporan Kasus RSK ZENI Fix
RHINOSINUSITIS KRONIK
DOKTER PEMBIMBING
dr. Zulrafli, Sp. THT-KL
IDENTITAS PASIEN
Nama lengkap : Tn. AM
Jenis kelamin : Laki-Laki
Tempat/tanggal lahir: Karawang, 21 juli 1992
Agama : Islam
Umur : 24 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan swasta
Suku Bangsa : Jawa
Alamat : KP. Jaban, RT/RW 003/001, Kertasari
Pangkalan Karawang
Status : Sudah Menikah
ANAMNESA
• KELUHAN UTAMA
• Kedua Hidung tersumbat 1 Minggu yang lalu.
• KELUHAN TAMBAHAN .
• Hidung gatal, sering bersin, Sekret ditenggorokan susah keluar.
Sakit kepala seperti tertekan di seluruh kepala, nyeri tenggorok,
nyeri telinga, demam.
Riwayat Pengobatan
Pasien sudah mengkonsumsi obat untuk mengatasi keluhannya
namun tidak membaik.
Riwayat Alergi :
• Alergi debu dan Udara dingin : (+)
RIWAYAT KEBIASAAN
• Pasien pulang pergi menuju tempat kerja menggunakan sepeda
motor tanpa menggunakan masker.
Pemeriksaan Fisik
Vital Sign
• Tekanan Darah : 120/80 mmHg(DBN)
• Nadi : 86x/menit(DBN)
• Respirasi : 20x/menit(DBN)
• Suhu : 37°C (DBN)
Status Lokalis
KANAN KIRI
Bentuk daun telinga Normotia Normotia
Kelainan congenital Tidak tampak Tidak tampak
Radang, tumor Tidak tampak Tidak tampak
Nyeri tekan tragus Tidak ada Tidak ada
Penarikan daun telinga Nyeri (-) Nyeri (-)
Kelainan pre-, infra-, Fistel (-),lesi (-), abses (-)tanda Fistel (-),lesi (-), abses (-)tanda
retroaurikuler randang (-), randang (-),
Region mastoid Nyeri (-), radang (-) Nyeri (-), radang (-)
Liang telinga Lapang, mukosa tenang, Lapang, mukosa tenang, serumen
serumen minimal, sekret (-), minimal, sekret (-), benjolan (-), udem
benjolan (-), udem (-) (-)
Membran timpani
Intak, warna suram, refleks Intak, warna abu mengkilat, refleks
cahaya(-), hiperemis (-), bulging cahaya(+) arah jam 7, hiperemis (-),
(-), perforasi (-) bulging (-), perforasi (-)
Tes Pendengaran
KANAN KIRI
Arcus simetris
Tonsil T1 – T1, hiperemis(-), detritus (-),
kripta melebar(-)
Uvula di tengah,tidak memanjang (-), edema
(-), deviasi (-)
Gigi lengkap, karies (-)
Oral hygene kurang, tidak terawat, berbau
Lain-lain -
Laring
Diagnosis kerja
1. Rhinosinusitis Kronik dengan Rhinitis Alergi.
Usulan pemeriksaan
1. Tes Darah Rutin
2. Foto rontgen sinus paranasal posisi Waters
3. Tes Alergi : Skin Prick Test
Penatalaksanaan
Umum Medikamentosa
1. Hindari kontak dengan Antipiretik :Paracetamol
alergen penyebabnya 3x1 500 mg
terutama pada os hindari Antibiotik :Clindamisin 3x1
debu.
2. Hindari peralatan rumah
300 mg
yang berbahan bulu Antihistamin :
(seperti karpet, selimut Difenhidramin 2x1 25 mg
yang berbulu, boneka) Tetes Hidung :
3. Jangan membuang ingus Oksimetazolin 0,05% 1x3
terlalu kuat, karena akan tetes
menyebabkan pecah
pembuluh darah di hidung.
Mukolitik:Ambroxol 3x1 30
4. Minum obat dengan mg
teratur Kortikosteroid:
Metilprednisolon 3x1 4 mg
Penatalaksanaan Operatif
• Bedah Sinus Endoskopi Fungsional (BSEF/FESS)
merupakan kemajuan pesat dalam bedah sinus. Jenis
operasi ini lebih dipilih karena merupakan tindakan
konservatif yang lebih efektif dan fungsional.
• modifikasi bedah sinus konvensional misalnya operasi
Caldwel-Luc yang hanya mengangkat jaringan patologik
dan meninggalkan jaringan normal agar tetap berfungsi
dan melakukan antrostomi meatus medius sehingga
drainase dapat sembuh kembali
• Dengan ini ventilasi sinus lancar secara alami, jaringan
normal tetap berfungsi dan kelainan didalam sinus
maksila dan frontal akan sembuh sendiri.
Prognosis
1. Penebalan mukosa
2. Air fluid-level (kadang-
kadang)
3. Perselubungan
homogen atau tidak
homogen pada satu
atau lebih sinus
paranasal
4. Penebalan dinding
sinus dengan sklerotik
(pada kasus kronik)
Etiologi
• ISPA akibat virus, bermacam rinitis terutama
rinitis alergi, rinitis hormonal pada wanita hamil,
polip hidung.
• kelainan anatomi seperti deviasi septum, atau
hipertrofi konka, sumbatan kompleks ostio-
meatal (KOM), infeksi tonsil, infeksi gigi, kelainan
imunologik, diskinesia silia seperti sindrom
Kartagener dan penyakit fibrosis kistik.4
• Faktor lain yang juga berpengaruh adalah
lingkungan berpolusi, udara dingin dan kering
serta kebiasaan merokok
Patofisiologi
KOM (kompleks ostio-meatal) letak
berdekatan edema mukosa saling
bertemu silia tidak dapat bergerak
ostium tersumbat tek.negatif di
rongga sinus transudasi, mula-mula
serous jika menetap sekret
terkumpul dalam sinus media yang
baik untuk tumbuh dan multiplikasi
bakteri sekret purulen.
minggu.
sampai 3 bulan.