Tn. L
67 tahun
Laki-laki
Wiraswasta
Menikah
Pematang Sulur
27-05-2018
Keluhan Utama
Perut semakin membesar sejak ± 5 hari SMRS.
± 5 hari SMRS
± 3 hari yang
pasien juga
lalu pasien
mengeluh badan Buang air besar
Riwayat Penyakit Sekarang mengeluhkan
lemas, keluhan lancar, dengan
kedua kakinya
dirasakan terus frekuensi 1 kali
± 1 bulan SMRS yang bengkak.
menerus dan dalam sehari,
± 3 tahun SMRS pasien mengeluh Pasien
tidak berwarna
pasien mengeluh perut membesar, mengeluh
menghilang kuning-
badan dan mata keluhan ini tidak nafsu
walaupun kecoklatan.
berwarna kuning. dirsakan makan.
pasien telah Keluhan mual (-
± 2 minggu. Saat perlahan-lahan setiap kali
beristirahat, ). muntah (-),
di rawat pasien namun tidak buang air kecil,
Keluhan perut muntah darah
didiagnosa disertai nyeri, . ± berwarna
membesar (-), gusi
Hepatitis Basien 3 minggu yang kecoklatan
membuat pasien berdarah , (-)
tidak pernah lalu kedua mata seperti teh
merasa sulit demam.
melakukan pasien dan pekat tanpa
bernafas namun
kontrol ulang seluruh tubuh disertai rasa
berkurang jika
kepoli. pasien berwarna nyeri
pasien duduk
kuning
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat
Riwayat
hepatitis
keluhan yang
sama (-) B (+)
Riwayat Riwayat
hepatitis keluhan yang
B (+) sama (-)
RIWAYAT PRIBADI DAN HUBUNGAN
SOSIAL Wiraswasta KELUARGA
BAIK
Sistem Serebrospinal
tidak ada keluhan
Sistem Kardiovaskular
tidak ada keluhan
Sistem Pernafasan
Sistem Gastrointestinal
Mual (-) Muntah (-) nafsu makan menurun
Sistem Urogenital
BAK pekat seperti teh
Sistem Integumentum
Sistem Muskuloskeletal
Badan terasa lemah
PEMERIKSAAN FISIK
VITAL SIGN
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Suhu : 36,8oC.
Elektrolit
HBV
HBsAG + -
Anti HBsAg - -
PEMERIKSAAN ANJURAN
USG Abdomen
Biopsi Hati
CT Scan
Esofagugastroduodenoendoskopi
Sirosis Hepatis dekompensata et causa
hepatitis B, Anemia Ringan
DIAGNOSIS Anemia Defisiensi Besi
BANDING
Non Farmakologi
Bed rest
Diet hati
19
DASAR TEORI
Tinjauan Pustaka
SIROSIS
SLIDEHEPATIS
23
• Definisi
• Sirosis hati adalah penyakit
hati kronis yang dicirikan
dengan distorsi arsitektur hati
yang normal oleh lembar-
lembar jaringan ikat dan
nodul-nodul regenerasi sel
hati
Etiologi
Gejala Utama
SLIDE 25
DIAGNOSIS
•Bilirubin total
•Bilirubin direk
•Bilirubin indirek
•Albumin
Pemeriksaan •Globulin
darah •SGOT
•SGPT
•Alkalifosphatase
•GGK
•USG Abdomen
Pemeriksaan •Biopsi Hati
Pencitraan •CT Scan
•Esofagugastroduodenoendoskopi
TATALAKSANA
Penanganan umum adalah :
•Memberikan diet yang benar dengan kalori yang cukup sebanyak 2000-3000 kkal/hari
dan protein (75-100 g/hari)
• Bilamana tidak ada koma hepatik dapat diberikan diet yang mengandung protein
1g/kg BB
•Jika terdapat encephalopathy hepatic (koma hepatik), konsumsi protein diturunkan
sampai 0,5 g/hari.
•Disarankan mengkonsumsi suplemen vitamin. Multivitamin yang mengandung
thiamine 100 mg dan asam folat 1 mg.
•Diet ini harus cukup mineral dan vitamin; rendah garam bila ada retensi garam/air
•bila ada asites, komsumsi cairan dibatasi < 1000 cc / hari..
• Bahan makanan yang tidak boleh diberikan adalah sumber lemak, yaitu semua
•makanan dan daging yang banyak mengandung lemak
•Diet pada sirosis hepatis bertujuan memberikan makanan secukupnya guna
mempercepat perbaikan faal hati tanpa memberatkan pekerjaannya. Syarat diet ini
adalah kalori tinggi, dan protein disesuaikan dengan tingkat keadaan klinik pasien. Diet
diberikan secara berangsur-angsur disesuaikan dengan nafsu makan dan toleransi
pasien terhadap pasien terhadap protein.
Penatalaksanaan Sirosis Dekompensata
• Tirah baring dan diawali diet rendah garam, konsumsi garam 5,2
gram atau 90 mmol/hari atau 400-800 mg/hari.
•Diet rendah garam dikombinasikan dengan obat-obatan
diuretik.awalnya dengan pemberian spironolakton dengan dosis
100-200 mg sekali sehari.
• Respons diuretik bisa dimonitor dengan penurunan berat badan
0,5kg/hari, tanpa adanya edema kaki atau 1kg/hari bila edema kaki
ditemukan.
• Bila pemberian spironolakton belum adekuat maka bisa
dikombinasi dengan furosemide dengan dosis 20-40 mg/hari.
• Pemberian furosemid bisa ditambahkan dosisnya bila tidak ada
respon, maksimal dosisnya 160 mg/hari.
•Parasintesis dilakukan jika jumlah asites sangat besar.
•pengeluaran asites bisa hingga 4-6 liter dengan pemberian
albumin
SLIDE 30
• Prognosis
• Angka kematian pasien asites
selama 2 tahun setelah
terdiagnosis dapat mencapai
50%. 50 % meninggal dalam
waktu 6 bulan. Prognosis
sirosis sangat bervariasi
dipengaruhi sejumlah faktor,
meliputi etiologi, beratnya
kerusakan hati, komplikasi
dan penyakit lain yang
menyertai.
Tinjauan Pustaka
Hepatitis
SLIDE 31 B
• Definisi
Penyakit infeksi akut pada yang
menyebabkan peradangan
hati yang disebabkan oleh
Virus Hepatitis B. Infeksi HBV
mempunyai 2 fase akut dan
kronis :
• Akut, infeksi muncul segera
setelah terpapar virus
itu.beberapa kasus berubah
menjadi hepatitis fulminan.
• Kronik, bila infeksi menjadi
lebih lama dari 6 bulan
Manifestasi Klinis
Hepatitis fulminan adalah perkembangan
yang lebih berat dari bentuk akut.
Gejala berkembang dan muncul Gejalanya:
antara 30-180 hari setelah terpapar •Ketidakseimbangan mental seperti :
virus. Awalnya gejala seperti flu bingung, lethargy, halusinasi (hepatic
encephalopati)
biasa. Gejala-gejala yang muncul
•Kolaps mendadak disertai keadaan
antara lain : sangat lemah
•Kehilangan nafsu makan •Jaundice
•Cepat lelah •Pembengkakan abdomen
•Mual dan muntah
Gagal hati, gejalanya :
•Gatal seluruh tubuh
•Asites
•Nyeri abdomen kanan atas •Jaundice yang persisten
•Kuning, kulit dan atau sklera •Kehilangan nafsu makan, penurunan
•Warna urin seperti teh atau cola berat badan
dan Warna feses lebih pucat •Muntah disertai darah
•Perdarahan pada hidung, mulut, anus,
atau keluar bersama feses
Skrining untuk hepatitis B rutin memerlukan assay
sekurang-kurangnya 2 pertanda serologis. HBsAg
adalah pertanda serologis pertama infeksi yang
muncul dan terdapat pada hampir semua orang
yang terinfeksi; kenaikannya sangat bertepatan
dengan mulainya gejala. HBeAg sering muncul
selama fase akut dan menunjukkan status yang
sangat infeksius
ANALISIS KASUS
Analisa Kasus
Dari Pemeriksaan didapatkan
⊶ Perut membesar
⊶ Mata dan seliuruh tubuh kuning
⊶ Kaki oedem
⊶ Ada riwayat Hepatitis B
⊶ Spider nevi (+)
⊶ Palmar eritem (+)
⊶ Nafsu makan menurun
⊶ Ascites (+) dengan undulasi
• Pasien
• Hasil Labor:
• Kadar serum albumin 2,3 g/dl
(hipoalbuminemia)
• SGOT 107, SGPT 72, bilirrubin total
5,0, Bilirubin direk 2,6, Bilirubin indirek • Teori
2,4, Protein total 4,8.. Hasil pemeriksaan laboratorium ini
• HBsAG (+) mendukung ditegakkannya diagnosa
Sirosis Hepatis dekompensata et causa
hepatitis B
Penatalaksanaan
• Non Medikamentosa SLIDE 37
• Tirah baring
• Diet hati
• Diet rendah garam 5,2 gram atau 90
mmol/hari
• Observasi tanda-tanda vital (tekanan
darah, nadi, respirasi, suhu)
• Medikamentosa
• Observasi berat badan, lingkar
perut, keseimbangan cairan (Input- • - Infus Nacl 0,9% 20 tts/menit
Output) perhari.
• - Spironolakton Tablet 1x 100mg
• - Tranfusi Albumin 25% 1x 100
mg
• - Curcuma Tablet 2x200 mg
• - Vitamin B kompleks tablet 1x
10 mg
Kesimpulan
1. Nurdjanah, Siti. Sirosis Hati dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi V.
Jakarta: FK UI. 2010;668-673
2. Lorraine MW. Sirosis Hati. Dalam: Sylvia AP, Lorraine MW. Sirosis. Edisi
keenam, Volume I. EGC, Jakarta: 2005;1:493-501.
3. Raines Daniel, Starr Paul. Cirrhosis : Diagnosis, Management and Prevention.
Volume 84, Number 12 December 15, 2011. Page 1354
4. Hepatitis C Online. PDF created June 24, 2015, 6:29 am. Evaluation and
Prognosis of Patients with Cirrhosis, page. 4-5
5. Aithal P, Moore P.Guideline on the management of ascites ini cirrhosis.
gut.bmjjournals.com on 25 September 2006. Page 6
6. Kasper, Braunwald, Fauci, Hauser, longo Jameson. Cirrhosis Hepatitis,
Harrison’s Manual Of Medicine, 16 th edition. 2005.
7. Dona Mesina. Patogenesis Virus Hepatitis B. Bagian Mikrobiologi FK Ukrida.
2015.
8. Kowalak, Jenifer. Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta: EGC. 2011
Thank You!
• TRIDESI HUTASOIT