Anda di halaman 1dari 52

KURIKULUM PGMI

BERACUAN KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL [KKNI],


STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI [SNPT],
DAN KURIKULUM 2013

Oleh:
Djoko Saryono
Pascasarjana
Universitas Malang
Kontak: 08123380461
Email: saryonodjoko@yahoo.co.id
ACUAN KURIKULUM PGMI

KURIKULUM
2013 KKNI

SNPT
UNDANG-UNDANG 12 TAHUN 2012 TENTANG
PENDIDIKAN TINGGI, BAGIAN LIMA, PASAL 29

(1) Kerangka Kualifikasi Nasional merupakan penjenjangan


capaian pembelajaran yang menyetarakan luaran
bidang pendidikan formal, nonformal, informal, atau
pengalaman kerja dalam rangka pengakuan
kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan
diberbagai sektor.
(2) Kerangka Kualifikasi Nasional sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) menjadi acuan pokok dalam penetapan
kompetensi lulusan pendidikan akademik, pendidikan
vokasi, dan pendidikan profesi.
(3) Penetapan kompetensi lulusan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) ditetapkan oleh Menteri.
UNDANG-UNDANG 12 TAHUN 2012 TENTANG
PENDIDIKAN TINGGI, BAGIAN LIMA

Pasal 35, Ayat (2)


Kurikulum Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dikembangkan oleh setiap Perguruan Tinggi dengan
mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi untuk
setiap Program Studi yang mencakup pengembangan
kecerdasan intelektual, akhlak mulia, dan keterampilan.

Pasal 36
Kurikulum pendidikan profesi dirumuskan bersama
Kementerian, Kementerian lain, LPNK, dan/atau
organisasi profesi yang bertanggung jawab atas mutu
layanan profesi dengan mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan Tinggi.
PERMENDIKBUD NOMOR 73 TAHUN 2013 TENTANG
PENERAPAN KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA
BIDANG PENDIDIKAN TINGGI [PASAL 10]

(4) Dalam menerapkan KKNI bidang pendidikan


tinggi, perguruan tinggi mempunyai tugas dan
fungsi:
a. setiap program studi wajib menyusun deskripsi
capaian pembelajaran minimal mengacu pada
KKNI bidang pendidikan tinggi sesuai dengan
jenjang.
b. setiap program studi wajib menyusun kurikulum,
melaksanakan, dan mengevaluasi pelaksanaan
kurikulum mengacu pada KKNI bidang pendidikan
tinggi sesuai dengan kebijakan, regulasi, dan
panduan tentang penyusunan kurikulum program
studi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf
b.
c. setiap program studi wajib mengembangkan
sistem penjaminan mutu internal untuk
memastikan terpenuhinya capaian pembelajaran
program studi.
SEKILAS
KERANGKA KUALIFIKASI
NASIONAL INDONESIA [KKNI]
KEBERADAAN KERANGKA KUALIFIKASI
NASIONAL INDONESIA [KKNI]

KKNI merupakan sistem yang berdiri sendiri dan


merupakan jembatan antara sektor pendidikan dan
pelatihan untuk membentuk SDM nasional berkualifikasi
(QUALIFIED PERSON) dan bersertifikasi (CERTIFIED
PERSON) melalui skema pendidikan formal, non formal,
informal, pelatihan kerja atau pengalaman kerja.

KKNI merupakan perwujudan mutu dan jati diri


bangsa Indonesia terkait dengan sistem pendidikan
dan pelatihan nasional yang dimiliki Indonesia
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN
NON-FORMAL
FORMAL
INFROMAL

SERTIFIKAT IJAZAH

KKNI
QUALIFIED

CERTIFIED SERTIFIKAT
KOMPETENSI
UJI KOMPETENSI

PELATIHAN
BLK RPL
INDUSTRI
MODAL MANUSIA BERKUALIFIKASI DAN BERSERTIFIKASI

KURSUS PENGALAMAN
KEJURUAN KERJA
MAKSUD PENGEMBANGAN KKNI

KKNI dimaksudkan sebagai rujukan dan pedoman untuk:


1. menetapkan kualifikasi capaian pembelajaran yang
diperoleh melalui pendidikan formal, nonformal,
informal, pelatihan atau pengalaman kerja;
2. menetapkan skema pengakuan kualifikasi capaian
pembelajaran yang diperoleh melalui pendidikan formal,
nonformal, informal, pelatihan atau pengalaman kerja;
3. menyetarakan kualifikasi antara capaian pembelajaran
yang diperoleh melalui pendidikan formal, nonformal,
informal, pelatihan atau pengalaman kerja;
4. mengembangkan metode dan sistem pengakuan
kualifikasi sumberdaya manusia dari negara lain yang
akan bekerja di Indonesia.
TUJUAN UMUM KKNI
Tujuan umum pengembangan KKNI adalah:
1. Meningkatkan komitmen pemerintah dan masyarakat untuk
menghasilkan sumber daya manusia Indonesia yang bermutu
dan berdaya saing internasional;
2. Mendorong peningkatan mutu dan aksesibilitas sumber daya
manusia Indonesia ke pasar kerja nasional dan internasional;
3. Membangun proses pengakuan yang akuntabel dan transparan
terhadap capaian pembelajaran yang diperoleh melalui
pendidikan formal, nonformal, informal, pelatihan atau
pengalaman kerja yang diakui oleh dunia kerja secara nasional
dan/atau internasional
4. Meningkatkan kontribusi capaian pembelajaran yang diperoleh
melalui pendidikan formal, nonformal, informal, pelatihan
atau pengalaman kerja dalam pertumbuhan ekonomi nasional;
5. Mendorong perpindahan pelajar, mahasiswa, dan tenaga kerja
antara negara berbasis kesetaraan kualifikasi.
LANDASAN PENGEMBANGAN KKNI

1. KKNI menganut strategi kesetaraan kualifikasi seseorang


yang diperoleh dari dunia pendidikan formal, nonformal,
dan informal, bahkan dari pengalaman bekerja.
2. KKNI mengakui kualifikasi pemegang ijasah yang akan
bekerja maupun melanjutkan pendidikan di luar negeri,
pertukaran pakar dan mahasiswa lintas negara. Sebaliknya
KKNI juga memberikan pengakuan kualifikasi yang sesuai
bagi pemegang ijasah dari luar negeri yang akan bekerja,
melanjutkan studi atau riset di Indonesia.
3. KKNI mengakui kesetaraan kualifikasi capaian pembelajaran
berbagai bidang keilmuan pada tingkat pendidikan tinggi,
baik yang berada pada jalur pendidikan akademik, vokasi,
profesi, serta melalui pengembangan karir yang terjadi di
strata kerja, industri atau asosiasi profesi
KONSEP-KONSEP KUNCI DALAM KKNI

9 KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL


8 INDONESIA, yang selanjutnya disingkat
KKNI, adalah kerangka penjenjangan
7 kualifikasi kompetensi yang dapat
6 menyandingkan, menyetarakan, dan
mengintegrasikan antara bidang
5
pendidikan dan bidang pelatihan kerja
4 serta pengalaman kerja dalam rangka
3 pemberian pengakuan kompetensi
kerja sesuai dengan struktur pekerjaan
2
di berbagai sektor.
1
KONSEP-KONSEP KUNCI DALAM KKNI

• CAPAIAN PEMBELAJARAN adalah kemampuan yang


9 diperoleh melalui internalisasi dan akumulasi
pengetahuan, sikap, ketrampilan, kompetensi, dan
8 pengalaman kerja.
7 • KUALIFIKASI adalah penguasaan capaian pembelajaran
yang menyatakan kedudukannya dalam KKNI.
6 • JENJANG KUALIFIKASI adalah tingkat capaian
5 pembelajaran yang disepakati secara nasional, disusun
berdasarkan ukuran hasil pendidikan dan/atau pelatihan
4 yang diperoleh melalui pendidikan formal, nonformal,
informal, atau pengalaman kerja
3
• PENYETARAAN adalah proses penyandingan dan
2 pengintegrasian capaian pembelajaran yang diperoleh
melalui pendidikan, pelatihan kerja, dan pengalaman
1 kerja.
KONSEP-KONSEP KUNCI DALAM KKNI

• PENGALAMAN KERJA adalah pengalaman melakukan


9 pekerjaan dalam bidang tertentu dan jangka waktu
tertentu secara intensif yang menghasilkan
8 kompetensi.
7 • SERTIFIKASI KOMPETENSI KERJA adalah proses
pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan
6 secara sistematis dan objektif melalui uji kompetensi
5 sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia,
Standar Internasional, dan/atau Standar Khusus.
4 • SERTIFIKAT KOMPETENSI KERJA adalah bukti tertulis
yang diterbitkan oleh lembaga sertifikasi profesi
3 terakreditasi yang menerangkan bahwa seseorang
2 telah menguasai kompetensi kerja tertentu sesuai
dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.
1
KONSEP-KONSEP KUNCI DALAM KKNI

9 • PROFESI adalah bidang pekerjaan yang


8 memiliki kompetensi tertentu yang diakui oleh
masyarakat.
7 • KOMPETENSI adalah akumulasi kemampuan
6 seseorang dalam melaksanakan suatu deskripsi
kerja secara terukur melalui asesmen yang
5 terstruktur, mencakup aspek kemandirian dan
4 tanggung jawab individu pada bidang kerjanya.
• KOMPETENSI KERJA adalah kemampuan kerja
3 setiap individu yang mencakup aspek
2 pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja
yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.
1
KONSEP-KONSEP KUNCI DALAM KKNI

9 • PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KERJA adalah


pelatihan kerja yang menitikberatkan pada
8 penguasaan kemampuan kerja yang mencakup
pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai
7 dengan standar yang ditetapkan dan persyaratan di
tempat kerja.
6
• STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL
5 INDONESIA, yang selanjutnya disingkat SKKNI,
adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup
4
aspek pengetahuan, keterampilan dan/atau
3 keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan
pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang
2 ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
1
JENJANG KUALIFIKASI PADA KKNI

9
• KKNI terdiri atas 9 (sembilan) jenjang kualifikasi,
8 dimulai dari jenjang 1 (satu) sebagai jenjang
terendah sampai dengan jenjang 9 (sembilan)
7
sebagai jenjang tertinggi.
6 • Jenjang kualifikasi KKNI terdiri atas (a) jenjang 1
sampai dengan jenjang 3 dikelompokkan dalam
5 jabatan operator; (b) jenjang 4 sampai dengan
jenjang 6 dikelompokkan dalam jabatan teknisi
4
atau analis; (c) jenjang 7 sampai dengan jenjang
3 9 dikelompokkan dalam jabatan ahli.
• Setiap jenjang kualifikasi pada KKNI mencakup
2 nilai-nilai sesuai deskripsi umum.
1
PENJENJANGAN KKNI MELALUI 4 JEJAK JALAN

BNSP:
SKKNI
S3
S2 9 ??
PROF 8 9 ??
D4-S1 7
??
D3 6
8 ??
D2 5
??
D1 4
7 ??
SMK 3
2 ??
1
6 ??
??
5

C 4
B
A 3

1
JENJANG KUALIFIKASI PADA KKNI

S3

S2 Spesialis

Profesi

S1 D IV
D III

D II

DI

Sekolah Menengah Sekolah Menegah


Umum Kejuruan

KUALIFIKASI MANUSIA INDONESIA


PENDIDIKAN :
GELAR AKADEMIS
SMP SMA
D1 D2 D3 S1 PRO S2 S3

9
U 8
MD 7
M 6
PROFESI : OTODIDAK :
5 PENGALAMAN
SERTIFIKAT KEAHLIAN
PROFESI (PII) 4 KHUSUS

3
2
1
OPERATOR ANALIS AHLI

INDUSTRI :
FUNGSI JABATAN KERJA
PENDIDIKAN TINGGI
Pendidikan
Akdemik, Vokasi,
kejuruan
Profesi

KUALIFIKASI oleh
SERTIFIKASI
Lembaga QA Terakreditasi
PENDIDIKAN

1
7
8

3
5

2
9

4
KKNI

Sertifikasi oleh
Lembaga Sertifikasi Profesi
Keahlian

Pelatihan
Pelatihan
PELATIHAN

Ketrampilan
KARAKTERISTIK UNSUR KANDUNGAN KKNI:
KANDUNGAN SAINS, PENGETAHUAN, KEAHLIAN, DAN
KETERAMPILAN BERVARIASI UNTUK JENJANG SETARA

AFEKSI
SAINS

PENGETAHUAN
KEAHLIAN

KETERAMPILAN

LEBIH BERBOBOT KEILMUAN

LEBIH BERBOBOT KETERAMPILAN


KARAKTERISTIK UNSUR KANDUNGAN KKNI:
KANDUNGAN KEILMUAN, PENGETAHUAN, KEAHLIAN, DAN
KETERAMPILAN BERVARIASI UNTUK JENJANG YANG BERBEDA

9 JENJANG KKNI
PENJELASAN MAKNA ISTILAH
SAINS (science): suatu sistem berbasis metodologi ilmiah untuk
membangun pengetahuan melalui hasil-hasil penelitian di dalam
suatu bidang pengetahuan (body of knowledge). Penelitian
berkelanjutan yang digunakan untuk membangun suatu ilmu
pengetahuan harus didukung oleh rekam data, observasi dan analisa
yang terukur dan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman
manusia terhadap gejala-gejala alam dan sosial.
PENGETAHUAN (knowledge): penguasaan teori dan keterampilan
oleh seseorang pada suatu bidang keahlian tertentu atau
pemahaman tentang fakta dan informasi yang diperoleh seseorang
melalui pengalaman atau pendidikan untuk keperluan tertentu.
KEAHLIAN [Pengetahuan praktis] (know-how): penguasaan teori
dan keterampilan oleh seseorang pada suatu bidang keahlian
tertentu atau pemahaman tentang metodologi dan keterampilan
teknis yang diperoleh seseorang melalui pengalaman atau
pendidikan untuk keperluan tertentu.
PENJELASAN MAKNA ISTILAH

KETERAMPILAN (skill): kemampuan psikomotorik (termasuk manual


dexterity dan penggunaan metode, bahan, alat dan instrumen) yang
dicapai melalui pelatihan yang terukur dilandasi oleh pengetahuan
(knowledge) atau pemahaman (know-how) yang dimiliki seseorang
mampu menghasilkan produk atau unjuk kerja yang dapat dinilai
secara kualitatif maupun kuantitatif.

AFEKSI (affection): sikap (attitude) sensitif seseorang terhadap aspek-


aspek di sekitar kehidupannya baik ditumbuhkan oleh karena proses
pembelajarannya maupun lingkungan kehidupan keluarga atau
mayarakat secara luas.

KOMPETENSI (competency): akumulasi kemampuan seseorang dalam


melaksanakan suatu deskripsi kerja secara terukur melalui asesmen
yang terstruktur, mencakup aspek kemandirian dan tanggung jawab
individu pada bidang kerjanya.
Deskripsi Kualifikasi KKNI
Capaian Pembelajaran merefleksikan capaian pembelajaran
(learning outcomes) yang peroleh
seseorang melalui jalur:
• pendidikan
• pelatihan
• pengalaman kerja
• pembelajaran mandiri

Capaian Pembelajaran : internasilisasi


dan akumulasi ilmu pengetahuan,
pengetahuan, keahlian [pengetahuan
praktis],ketrampilan, afeksi, dan
kompetensi yang dicapai melalui proses
pendidikan yang terstruktur dan
mencakup suatu bidang ilmu/keahlian
Kompetensi tertentu atau melalui pengalaman kerja.
Capaian Pembelajaran
SUPPLY SIDE:
Ditetapkan oleh
Penyelenggara
Pendidikan

DEMAND SIDE:
Ditetapkan oleh
Pengguna
Kompetensi
Setiap jenjang kualifikasi dalam KKNI disusun oleh
empat parameter utama, yaitu (a) keterampilan kerja,
(b) cakupan keilmuan/pengetahuan, (c) metode dan
tingkat kemampuan dalam menerapkan keilmuan/
pengetahuan tersebut serta (d) kemampuan manajerial.
Keempat parameter yang terkandung dalam
masing‐masing jenjang disusun dalam bentuk deskripsi
yang disebut Deskriptor KKNI. Kesembilan jenjang
KKNI merupakan deskriptor yang menjelaskan hak,
kewajiban dan kemampuan seseorang dalam
melaksanakan suatu pekerjaan atau mengaplikasikan
ilmu pengetahuan dan keahliannya.
KEMAMPUAN KETERAMPILAN
MANAJERIAL KERJA

METODE DAN CAKUPAN


TINGKAT KEILMUAN/
KEMAMPUAN PENGETAHUAN
1. Keterampilan kerja atau kompetensi merupakan
kemampuan dalam ranah kognitif, ranah psikomotor,
dan ranah afektif yang tercermin secara utuh dalam
perilaku atau dalam melaksanakan suatu kegiatan,
sehingga dalam menetapkan tingkat kompetensi
seseorang dapat ditilik lewat unsur‐unsur dari
kemampuan dalam ketiga ranah tersebut.
2. Cakupan keilmuan/pengetahuan merupakan rumusan
tingkat keluasan, kedalaman, dan kerumitan/
kecanggihan pengetahuan tertentu yang harus dimiliki,
sehingga makin tinggi kualifikasi seseorang dalam KKNI
ini dirumuskan dengan makin luas, makin dalam, dan
makin canggih pengetahuan/ keilmuan yang dimilikinya.
3. Metode dan tingkat kemampuan adalah
kemampuan memanfaatkan ilmu
pengetahuan, keahlian, dan metoda yang
harus dikuasai dalam melakukan suatu tugas
atau pekerjaan tertentu, termasuk didalamnya
adalah kemampuan berpikir (intellectual skills).
4. Kemampuan manajerial merumuskan
kemampuan manajerial seseorang dan sikap
yang disyaratkan dalam melakukan suatu tugas
atau pekerjaan, serta tingkat tanggung jawab
dalam bidang kerja tersebut.
[alinea 1 di setiap jenjang]
[deskripsi umum]

1 2 3 4 5 6 7 8 9

[alinea 2 di setiap jenjang]


[alinea 3 di setiap
jenjang]
PENGUASAAN PENGUASAAN SAINS,
REKAYASA dan/atau SAINS REKAYASA, atau
TEKNOLOGI SAINS APLIKASI
Alinea 1 deskriptor KKNI Alinea 2 deskriptor KKNI

Afeksi
Deskripsi umum
KKNI

PENGUASAAN KEMAMPUAN MANAJERIAL


Alinea 3 deskriptor KKNI
PARAMETER DESKRIPSI JENJANG KUALIFIKASI
1 Mampu melakukan …………………..
dengan menggunakan ………………
dengan cara …………………………..
dan dapat menunjukkan hasil ………..
dalam (kondisi) ……………………….
2 Mempunyai pengetahuan …………… sehingga dapat
………………..
3 Memiliki kemampuan
(pengelolaan)……..dan…….(softskills)…………
DESKRIPSI UMUM
Sesuai dengan ideologi negara dan budaya bangsa Indonesia, maka
implementasi sistem pendidikan nasional dan sistem pelatihan kerja yang
dilakukan di Indonesia pada setiap jenjang kualifikasi mencakup proses
yang menumbuhkembangkan afeksi sebagai berikut :
• Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
• Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam
menyelesaikan tugasnya
• Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta
mendukung perdamaian dunia
• Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian
yang tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya
• Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan
agama serta pendapat/temuan orisinal orang lain
• Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk
mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas.
JENJANG 1 [Lulusan SD dan SMP]
[Semua manusia Indonesia yang sehat jasmani dan rohani]

• Mampu melaksanakan tugas sederhana, terbatas,


bersifat rutin, dengan menggunakan alat, aturan
dan proses yang telah ditetapkan, serta di bawah
bimbingan, pengawasan dan tanggung jawab
atasannya.
• Memiliki pengetahuan faktual.
• Bertanggung jawab atas pekerjaan sendiri dan
tidak bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain
JENJANG 2 [Lulusan SMA dan SMK]

• Mampu melaksanakan satu tugas spesifik, dengan


menggunakan alat, dan informasi, dan prosedur kerja yang
lazim dilakukan, serta menunjukkan kinerja dengan mutu
yang terukur, di bawah pengawasan langsung atasannya.

• Memiliki pengetahuan operasional dasar dan pengetahuan


faktual bidang kerja yang spesifik, sehingga mampu
memilih pemecahan yang tersedia terhadap masalah yang
lazim timbul.
• Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat
diberi tanggung jawab membimbing orang lain.
JENJANG 4 [lulusan D1]
• Mampu melaksanakan serangkaian tugas spesifik, dengan
menerjemahkan informasi dan menggunakan alat, berdasarkan
sejumlah pilihan prosedur kerja, serta mampu menunjukkan
kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur, yang sebagian
merupakan hasil kerja sendiri dengan pengawasan tidak langsung.
• Memiliki pengetahuan operasional yang lengkap, prinsip-prinsip
serta konsep umum yang terkait dengan fakta bidang keahlian
tertentu, sehingga mampu menyelesaikan berbagai masalah
yang lazim dengan metode yang sesuai.
• Mampu kerjasama dan melakukan komunikasi dalam lingkup
kerjanya.
• Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi
tanggung jawab atas hasil kerja orang lain.
JENJANG 4 [lulusan D2]
• Mampu menyelesaikan tugas berlingkup luas dan kasus spesifik
dengan menganalisis informasi secara terbatas, memilih metode
yang sesuai dari beberapa pilihan yang baku, serta mampu
menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur.

• Menguasai beberapa prinsip dasar bidang keahlian tertentu dan


mampu menyelaraskan dengan permasalahan faktual di bidang
kerjanya.
• Mampu bekerja sama dan melakukan komunikasi, menyusun
laporan tertulis dalam lingkup terbatas, dan memiliki inisiatif.

• Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi


tanggung jawab atas kuantitas dan mutu hasil kerja orang lain
JENJANG 5 [lulusan D3]
• Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas, memilih metode
yang sesuai dari beragam pilihan yang sudah maupun belum baku
dengan menganalisis data, serta mampu menunjukkan kinerja
dengan mutu dan kuantitas yang terukur.
• Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara
umum, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah
prosedural.
• Mampu mengelola kelompok kerja dan menyusun laporan tertulis
secara komprehensif.

• Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi


tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok.
JENJANG 6 [Sarjana S1 dan D4]
• Mampu memanfaatkan IPTEKS dalam bidang keahliannya, dan
mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi dalam
penyelesaian masalah.
• Menguasai konsep teoretis bidang pengetahuan tertentu secara
umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang
pengetahuan tersebut secara mendalam, serta mampu
memformulasikan penyelesaian masalah prosedural.

• Mampu mengambil keputusan strategis berdasarkan analisis


informasi dan data, dan memberikan petunjuk dalam memilih
berbagai alternatif solusi.

• Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi


tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi.
JENJANG 7 [PENDIDIKAN PROFESI ]

• Mampu merencanakan dan mengelola sumberdaya di bawah


tanggung jawabnya, dan mengevaluasi secara komprehensif
kerjanya dengan memanfaatkan IPTEKS untuk menghasilkan
langkah-langkah pengembangan strategis organisasi.

• Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau


seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan
monodisipliner.

• Mampu melakukan riset dan mengambil keputusan strategis


dengan akuntabilitas dan tanggung jawab penuh atas semua
aspek yang berada di bawah tanggung jawab bidang
keahliannya.
JENJANG 8 [MAGISTER & SPESIALIS]

• Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan


atau seni di dalam bidang keilmuannya atau praktek
profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya
inovatif dan teruji.

• Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan


atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan
inter atau multidisipliner .

• Mampu mengelola riset dan pengembangan yang


bermanfaat bagi masyarakat dan keilmuan, serta mampu
mendapat pengakuan nasional maupun internasional.
JENJANG 9 [DOKTOR]
• Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan atau seni
baru di dalam bidang keilmuannya atau praktek profesionalnya
melalui riset, hingga menghasilkan karya kreatif, original, dan
teruji.

• Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau


seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter,
multi atau transdisipliner.

• Mampu mengelola, memimpin, dan mengembangkan riset dan


pengembangan yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan
kemaslahatan umat manusia, serta mampu mendapat
pengakuan nasional maupun internasional.
SEKILAS [draf]
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN TINGGI [SNPT]
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI

• Standar kompetensi lulusan


• Standar isi
• Standar proses
• Standar penilaian pendidikan
• Standar pendidik dan tenaga kependidikan
• Standar sarana dan prasarana
• Standar pengelolaan
• Standar pembiayaan
• Standar penelitian
• Standar pengabdian kepada masyarakat
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
Bagian Kedua
Standar Kompetensi Lulusan
Pasal 6
(1) Standar kompetensilulusanmerupakan kriteria capaian pembelajaran lulusan pendidikan
tinggiyang merupakan internalisasi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
(2) Capaian pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan capaian
pembelajaran yang harus dimiliki oleh lulusan pendidikan tinggi yang dicapai secara
kurikuler, dan dapat ditambah secara kokurikuler dan/atau ekstrakurikuler.
(3) Capaian pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri atas:
a. Capaian pembelajaran minimal yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri ini; dan
b. Capaian pembelajaran yang ditetapkan oleh perguruan tinggi masing-masing sesuai
visi dan misinya yang melampaui capaian pembelajaran minimal;
(4) Capaian pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirumuskan ke dalam
deskripsi yang mencakup aspek:
a. sikap dan tata nilai;
b. penguasaan pengetahuan/keilmuan;
c. keterampilan kerja umum;dan
d. keterampilan kerja khusus.
SKKNI

CAPAIAN
PEMBELAJARAN

KURIKULUM

BAHAN KAJIAN

PERANGKAT
PEMBELAJARAN

Anda mungkin juga menyukai