PANCASILA
ANDI AHMAD HASAN TENRILIWENG
PENDIDIKAN PANCASILA
1. Sikap
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang
dewasa yang beriman, berakhlak mulia,
bertanggung jawab, berbudaya, dan berinteraksi
secara efektif.
2. Pengetahuan
Memiliki pengatuhuan prosedural dan metakognitif
dalam konsep teoritis bidang tertentu secara umum
dan khusus.
3. Keterampilan
Memiliki kemampuan pikir dan tidak yang efektif dan
inovatif ranah abstrak dan konkret terkait
pengembangan diri bakat dan kemampuan.
DASAR PEMIKIRAN
• Landasan historis
• Landasan filosofis
• Landasan kultural (budaya)
• Landasan yuridis
PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH
BANGSA INDONESIA
Rumusan pancasila ada delapan kali perombakan sekaligus perbaikan.
a. Moh. Yamin secara lisan
b. Moh. Yamin secara tertulis
c. Prof. soepomo
d. Ir. Soekarno
e. Panitia 9 : Piagam Jakarta
f. Pembukaan UUD 1945
g. Pembukaan konstitusi RIS 1945
h. Rumusan dalam pembukaan UUDS 1950
(Generasi kedua)
Soekarno, Hatta, Sartono, dan Cipto Mangunkusumo
Kebangkitan nasional jadi latar terjadinya peristiwa
sumpah pemuda.
Terbentuknya Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)
PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH
2. Era Kemerdekaan
• Belanda tidak mengakui kedaulatan indonesia.
• Bangsa indonesia berjuang dari dua bidang, melalui
perlawanan fisik dengan bergerilya dan perjuangan
diplomasi agar kemerdekaan indonesia di akui
bangsa-bangsa lain di dunia.
5. Era reformasi
• Pancasila sebagai reinterpresentasi
• KKN (Kolusi, Korupsi, Nepotisme)
• Globalisasi
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
1. Hubungan pancasila dengan proklamasi
• Dengan adanya proklamasi, pancasila diakui oleh negara
penjajah sebagai dasar negara bangsa indonesia.
• Dengan dilakukanya proklamasi, pancasila menjiwai seluruh
bidang kehidupan bangsa indonesia.
• Dengan dikumandangkanya proklamasi, pancasila sebagai
sumber kekuatan dan tekad perjuangan serta membangkitkan
kembali kepribadian bangsa indonesia.
• Filsafat secara etimologi berasal dari bahasa yunani yaitu dari kata “Philein” atau
“Philos” berarti cinta dan “Sophia” atau “Sophos” berarti kebijaksanaan. Sehingga
filsafat dapat diartikan sebagai hasrat atau keiginan yang sungguh-sungguh akan
kebenaran sejati.
• Sejak abad ke-20, filsuf profesional berkontribusi pada masyarakat terutama sebagai
profesor, peneliti, dan penulis. Namun, banyak dari mereka yang mempelajari filsafat
dalam program sarjana atau pascasarjana berkontribusi dalam bidang hukum,
jurnalisme, politik, agama, sains, bisnis dan berbagai kegiatan seni dan hiburan.
• Setiap bagian negara mempunyai filsuf/falsafah tersendiri seperti India, Timur Tengah,
Barat, Asia Timur, Afrika dan Amerika.