Akbar Utama Alif Utama haqi, et al.: Respon Pertumbuhan Bibit Bud Set Dua Varietas ................
dry weight total crop is higher than the diperlukan teknologi penyiapan bibit yang
composition of the soil media, soil and singkat, tidak memakan tempat dan
blotong, soil and boiler ash, and soil, filter berkualitas tentunya. Teknik pembibitan
mud, and boiler ash. yang banyak digemari petani dan juga
banyak digunakan oleh petani karena dapat
Keywords: Seedling, Bud Set, Sugarcane, menghasilkan bibit yang berkualitas tinggi
Varieties, Planting Media. serta tidak memerlukan penyiapan bibit
melalui kebun berjenjang adalah dengan
PENDAHULUAN teknik pembibitan Single Bud Planting
(SBP) yakni sistem perbanyakan bibit tebu
Tebu merupakan tanaman penghasil dari batang tebu dalam bentuk stek satu
gula yang menjadi salah satu sumber mata tunas. Keuntungan dari sistem ini
karbohidrat. Tanaman ini hanya dapat antara lain, seleksi bibit semakin baik,
tumbuh di daerah beriklim tropis (Artati, proses pembibitan lebih singkat (2 - 2,5
2010). Tanaman ini sangat dibutuhkan bulan). Adapun teknik pembiibitan yang
sehingga kebutuhannya terus meningkat dapat menghasilkan bibit yang berkualitas
seiring dengan pertambahan jumlah tinggi serta tidak memerlukan penyiapan
penduduk. Tingkat kebutuhan gula yang bibit melalui kebun berjenjang adalah
terus meningkat belum bisa dipenuhi oleh dengan teknik pembibitan bud set. Bud set
beberapa industri gula yang ada di dalam merupakan teknik pembibitan tebu yang
negeri (Nasution, 2013). Namun diperoleh dari batang tebu dalam bentuk
peningkatan konsumsi gula beum dapat stek satu mata ruas dengan panjang stek
diimbangi oleh produksi gula dalam negeri. kurang lebih 5 cm dengan posisi mata
Hal tersebut terbukti pada tahun 2014 terletak di tengah-tengah dari panjang stek
produksi gula dalam negeri hanya mencapai (Marjayanti dan Pudjiarso, 2014). Bibit yang
2,5 juta ton, sedangkan kebutuhan gula digunakan berumur 5-6 bulan, bebas dari
untuk konsumsi masyarakat mencapai 2,96 hama penyakit dan tidak mengalami
juta ton. Banyak faktor yang menjadi alasan kerusakan fisik.
produksi gula nasional mengalami Salah satu faktor yang berpengaruh
penurunan, diantaranya produktivitas terhadap persentase hasil pembibitan
tanaman yang menurun, rendemen tebu dengan teknik bud set adalah media tanam.
yang rendah dan iklim yang tidak menentu. Media tanam merupakan bahan tanam yang
Penyebab rendahnya produksi gula dalam digunakan untuk pembibitan yang berfungsi
negeri salah satunya dapat dilihat dari sisi sebagai penyimpan unsur hara atau nutrisi,
on farm, diantaranya penyiapan bibit dan mengatur kelembapan dan suhu udara
kualitas bibit tebu. Penyediaan bibit dengan serta berpengaruh terhadap pertumbuhan
menggunakan sistem konvensional (bagal) akar. Penggunaan komposisi media tanam
seringkali terkendala oleh rendahnya yang tepat merupakan langkah awal yang
produksi bibit dari penangkar, disamping sangat menentukan bagi keberhasilan
kesehatan dan kemurnian bibit kurang budidaya tebu yang akhirnya akan
terjamin (Basuki, 2013). Hal ini dikarenakan mendorong peningkatan produktivitas gula.
masa tanam yang lama (6-8 bulan) dan Pemanfaatan limbah Pabrik Gula bisa
jumlah produksi yang kurang optimal. Selain menjadi alternatif. Limbah yang dihasilkan
penyiapan bibit, kualitas bibit yang Pabrik Gula sangat melimpah dan
digunakan juga mempengaruhi karena pemanfaatannya yang belum optimal
kualitas bibit merupakan salah satu faktor menjadikan masalah tersendiri bagi pabrik
yang sangat menentukan bagi keberhasilan Gula. Dengan memanfaatkannya
budidaya tebu. diharapkan masalah limbah di Pabrik Gula
Selain permasalahan dari sisi bibit, bisa sedikit berkurang. Pemanfaatan ampas
semakin sedikitnya ketersediaan lahan tebu sebagai bahan organik dapat
menyebabkan kebutuhan lahan untuk berpotensi untuk menjadi pupuk kompos
pembibitan juga semakin sulit. Dari yang dapat menggantikan pupuk organik
beberapa masalah tersebut di atas, dan bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman
3
Akbar Utama Alif Utama haqi, et al.: Respon Pertumbuhan Bibit Bud Set Dua Varietas ................
Akbar Utama Alif Utama haqi, et al.: Respon Pertumbuhan Bibit Bud Set Dua Varietas ................
Hal ini ditunjukkan dengan hasil kering total tanaman yang lebih tinggi
persentase perkecambahan (Tabel 1), tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya.
bibit tebu (Tabel 2), jumlah daun (Tabel 3), Komposisi kompos blotong yang lebih
diameter batang (Tabel 4), panjang akar sedikit dari tanah (1:2) mencerminkan
(Tabel 5), bobot kering akar (Tabel 6), dan bahwa sebenarnya tanah sendiri telah
bobot kering total tanaman (Tabel 7). mampu menjadi media tumbuh yang cukup
Pertumbuhan tanaman dipengaruhi mampu menjadi media tumbuh yang cukup
oleh faktor genotip dan lingkungan. Pada baik bagi tanaman. Dan tanah yang
hasil persentase perkecambahan (Tabel 1) digunakan dalam penilitian ini termasuk
perlakuan media tidak menunjukkan beda tanah yang subur. Namun karena
nyata. Dari hasil penelitian menunjukkan kandungan unsur hara dalam tanah masih
bahwa, perlakuan media tanam rendah, tanah membutuhkan tambahan
berpengaruh nyata terhadap tinggi bibit, unsur hara untuk membantu pertumbuhan
diameter batang, panjang akar, bobot kering tanaman. Dalam hal ini, ditambahkannya
akar, dan bobot kering total. Hasil penelitian kompos blotong dengan komposisi yang
menunjukkan komposisi media tanam tanah lebih rendah dari komposisi tanah
+ kompos blotong memiliki hasil tinggi diharapkan dapat melengkapi kekurangan
tanaman (Tabel 2), diameter batang, unsur hara pada media tanah tersebut.
panjang akar, bobot kering akar, dan bobot
5
Akbar Utama Alif Utama haqi, et al.: Respon Pertumbuhan Bibit Bud Set Dua Varietas ................
Akbar Utama Alif Utama haqi, et al.: Respon Pertumbuhan Bibit Bud Set Dua Varietas ................
Tabel 6 Rerata Bobot Kering Akar Akibat Pengaruh Komposisi Media Tanam
Tabel 7 Rerata Bobot Kering Total Tanaman Akibat Pengaruh Komposisi Media Tanam
Akbar Utama Alif Utama haqi, et al.: Respon Pertumbuhan Bibit Bud Set Dua Varietas ................
Pada hasil panjang akar (Tabel 5), menyebabkan pasokan unsur hara dalam
bobot kering akar (Tabel 6), bobot kering media tanam meningkat sehingga dapat
total tanaman (Tabel 7) perlakuan media memperbaiki sifat fisik, kima dan biologi.
dengan komposisi tanah + kompos blotong Bobot kering yang terbentuk mencerminkan
menunjukkan hasil lebih tinggi dibandingkan banyaknya fotosintat sebagai hasil
dengan perlakuan lainnya. Bahan organik fotosintesis, karena bahan kering sangat
berfungsi sebagai peyimpan unsur hara dan tergantung pada laju fotosintesis. Asimilat
berperan penting untuk menciptakan yang lebih besar memungkinkan
kesuburan tanah, selain itu bahan organik pembentukan biomassa tanaman yang lebih
juga dapat meningkatkan nilai kapasitas besar.
tukar kation sehingga dari peningkatan nilai
KTK akan semakin memudahkan tanaman KESIMPULAN
dalam menyerap unsur hara. Menurut
Hardjowigeno (2002) selain menyediakan Berdasarkan hasil penelitian tentang
unsur nitrogen bagi tanaman, kompos respon pertumbuhan bibit bud set dua
blotong juga mampu meningkatkan varietas tanaman tebu (Saccharum
kapasitas menahan air, menurunkan laju Officinarum L.) terhadap komposisi media
pencucian hara. Sehingga kandungan unsur tanam yang berbeda, didapatkan
hara yang ada di dalam media tanam tidak kesimpulan sebagai berikut: penelitian ini,
mudah hilang dan ketersediaan air dalam menunjukkan tidak terjadi interaksi yang
media cukup bagi bibit bud set tanaman nyata antara perlakuan varietas yang
tebu. Bahan organik yang ditambahkan ke digunakan dengan berbagai macam
dalam tanah menyediakan zat pengatur komposisi media tanam pada pembibitan
tumbuh tanaman yang memberikan tebu. Varietas PSJK 922 memiliki rerata
keuntungan bagi pertumbuhan tanaman parameter persentase perkecambahan dan
seperti vitamin, asam amino, auksin dan tinggi tanaman lebih tinggi ibandingkan
giberelin yang terbentuk melalui dengan varietas Bululawang. Varietas
dekomposisi bahan organik. Berbeda Bululawang memiliki rerata parameter bobot
dengan hasil penelitian Putri et al., (2013) kering akar dan bobot kering total tanaman
menunjukkan bahwa perlakuan media lebih tinggi dibandingkan dengan varietas
tanam tanah : kompos blotong : pasir PSJK 922. Pembibitan tanaman tebu pada
dengan perbandingan 10:70:20 memiliki media dengan komposisi tanah + kompos
rata-rata tinggi tanaman lebih tinggi blotong menghasilkan nilai rerata tinggi
dibandingkan dengan perlakuan lainnya. tanaman, diameter batang, panjang akar,
Hal tersebut diduga karena pada bobot kering akar, dan bobot kering total
komposisi media M1 dengan presentase tanaman lebih tinggi dibandingkan dengan
tanah : kompos : pasir (10% : 70% : komposisi media tanah, tanah + blotong,
20%) mengandung aplikasi kompos tanah + abu ketel, dan tanah + blotong +
blotong yang lebih banyak sehingga abu ketel.
kebutuhan nutrisi dan vitamin untuk
tanaman terpenuhi. Kompos blotong UCAPAN TERIMA KASIH
merupakan pupuk organik yang dibuat dari
blotong (limbah padat pabrik gula). Terima kasih disampaikan kepada
Pemanfaatan blotong sebagai pupuk selain PG. Kebon Agung yang telah memberikan
diharapkan dapat meningkatkan sarana dalam pelaksanaan penelitian.
produktifitas tanaman juga dapat
mengurangi masalah pencemaran DAFTAR PUSTAKA
lingkungan (Purwaningsih, 2011).
Pertumbuhan tanaman ditentukan Artati, E. K., N. E. Margareta, W. H.
berdasarkan bobot kering total tanaman Vissia, 2010. Konstanta kecepatan
karena bobot kering total tanaman reaksi sebagai fungsi suhu pada
merupakan akumulasi biomassa pada hidrolisa selulosa dari ampas tebu
periode tertentu. Kompos blotong
8
Akbar Utama Alif Utama haqi, et al.: Respon Pertumbuhan Bibit Bud Set Dua Varietas ................