Anda di halaman 1dari 6

Agroforestri

M. AINUL YAKIN
Definisi Alley Cropping

Definisi Alley Cropping Budidaya lorong atau dikenal


sebagai sistem pertanaman lorong merupakan salah
satu bentuk wanatani yang memadukan praktek
pengelolaan hutan tradisional dan proses daur ulang
hara secara alarm ke dalam usaha tani yang intensif
produktif dan berkelanjutan. Budidaya lorong (alley
cropping) adalah sistem di mana tanaman semusim
(pangan dan sayuran) ditanam di lorong antara
barisan tanaman pagar. Pangkasan dari tanaman
pagar digunakan sebagai mulsa yang dapat
menyumbangkan hara, terutama nitrogen, bagi
tanaman lorong.
Kelebihan Dan Kekurangan Alley
Cropping
 Kelebihan
Ekologi
Dapat menyumbangkan bahan organik dan hara
terutama nitrogen untuk tanaman lorong
Ekonomi
Menghemat biaya pengolahan lahan karena tidak
perlu dilakukan pembajakan untuk menggemburkan
tanah
Sosial
Dapat meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi serta
penggangguran dapat dikurangi. Kekurangan
Kurangan
 Tanaman Utama Lebih Sedikit
Tanaman pagar mengambil sekitar 5 - 15% areal yang biasanya digunakan untuk
tanaman pangan /tanaman utama. Untuk itu, perlu diusahakan agar tanaman
pagar dapat memberikan hasil langsung
 Persaingan Unsur Hara
Sering terjadi persaingan antara tanaman pagar dengan tanaman utama untuk
mendapatkan hara, air, dan cahaya. Cara mengatasinya adalah dengan
memangkas tanaman pagar secara teratur supaya pertumbuhan akarnya juga
terbatas.
 Kebutuhan Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang diperlukan untuk penanaman dan pemeliharaan tanaman
pagar cukup tinggi (Haryati, Umi., 2010).
Gambar 1 Denah Lahan Agrosilvikultur
Berpola Alley Cropping (Jati-Jeruk-Pisang)
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai