Anda di halaman 1dari 29

KELUARGA BERENCANA (KB)

AKDR dan AKBK

Nama anggota kl 3 :

DHIMAS ABDI GUSTI


DINDAH INDAH
DURROTUL LAM’ATIS TSANIYAH
MUKO DIMAS WICAKSONO
WINDA DYAH A.
YUNITA DIAH T.

1
Tujuan KB
Definisi KB

Tujuan dilaksanakan program KB yaitu untuk


Keluarga berencana merupakan usaha untuk
membentuk keluarga kecil sesuai dengan
mengukur jumlah anak dan jarak kelahiran anak
kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga dengan
yang diinginkan. Maka dari itu, Pemerintah
cara pengaturan kelahiran anak agar diperoleh
mencanangkan program atau cara untuk
suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang
mencegah dan menunda kehamilan
dapat memenuhi kebutuhan hidupnya

2
Ruang Lingkup KB

Ruang lingkup program KB secara umum adalah sebagai berikut:

1. Keluarga berencana
2. Kesehatan reproduksi remaja
3. Ketahanan dan pemberdayaan keluarga
4. Penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas
5. Keserasian kebijakan kependudukan
6. Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM)
7. Penyelenggaraan pimpinan kenegaraan dan kepemerintahan.

3
Efektivitas (Daya Guna)
Definisi Kontrasepsi Kontrasepsi

1. Daya guna teoritis (theoretical effectiveness),


yaitu kemampuan suatu cara kontrasepsi untuk
mengurangi terjadinya kehamilan yang tidak
Kontrasepsi yaitu pencegahan terbuahinya sel diinginkan, apabila kontrasepsi tersebut
telur oleh sel sperma (konsepsi) atau digunakan dengan mengikuti
pencegahan menempelnya sel telur yang telah aturan yang benar.
dibuahi ke dinding rahim 2. Daya guna pemakaian (use effectiveness), yaitu
kemampuan kontrasepsi dalam keadaan sehari-
hari dimana pemakaiannya dipengaruhi oleh
faktor- faktor seperti pemakaian yang tidak hati-
hati, kurang disiplin dengan aturan pemakaian
dan sebagainya.

4
Definisi AKDR

Pengertian AKDR atau IUD atau Spiral adalah suatu benda


kecil yang terbuat dari plastic yang lentur, mempunyai
lilitan tembaga atau juga mengandung hormone dan di
masukkan ke dalam rahim melalui vagina dan mempunyai
benang

5
Profil AKDR

• Sangat efektif, reversibel dan berjangka panjang (dapat sampai 10 tahun: CuT-380 A)
• Haid menjadi lebih lama dan lebih banyak
• Pemasangan dan pencabutan memerlukan pelatihan
• Dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduksi
• Tidak boleh dipakai oleh perempuan yang terpapar pada Infeksi Menular Seksual (IMS)

6
Jenis-jenis KB AKDR

Jenis - jenis IUD yang dipakai di Indonesia antara lain :

Copper-T merupakan IUD berbentuk T, terbuat


dari bahan polyethelen dimana pada bagian Progestasert IUD (melepaskan progesteron) hanya
vertikalnya diberi lilitan kawat 11 tembaga halus. efektif untuk 1 tahun dan dapat digunakan untuk
Lilitan tembaga halus ini mempunyai efek anti kontrasepsi darurat Copper-7
fertilitas (anti pembuahan) yang cukup baik.

7
Multi load merupakan IUD yang terbuat Lippes loop merupakan IUD yang terbuat dari
dari plastik (polyethelene) dengan dua polyethelene, berbentuk huruf spiral atau
tangan kiri dan kanan berbentuk sayap huruf S bersambung. Untuk memudahkan
yang fleksibel. kontrol

8
Cara Kerja KB AKDR

keevektivitasan

Menurut Saifudin (2010), Cara kerja IUD


adalah:
1. Menghambat kemampuan sperma
untuk masuk ketuba falopi13
2. Mempengaruhi fertilisasi sebelum
ovum mencapai kavum uteri.
Keefektivitasan IUD adalah: Sangat
3. AKDR bekerja terutama mencegah
efektif yaitu 0,5 – 1 kehamilan per
sperma dan ovum bertemu,
100 perempuan selama 1 tahun
walaupun AKDR membuat sperma sulit
pertama penggunaan
masuk kedalam alat
reproduksi perempuan dan mengurangi
kemampuan sperma untuk
fertilisasi.
4. Memungkinkan untuk mencegah
implantasi telur dalam uterus.
9
Pemasangan IUD/KB
AKDR

1. Saat haid sedang berlangsung, Karena


keuntungannya pemasangan lebih Sewaktu post partum
mudah oleh karena servik Pemasangan IUD setelah melahirkan dapat dilakukan:
pada waktu agak terbuka dan lembek. 1) Secara dini yaitu dipasang pada wanita yang
Rasa nyeri tidak seberapa keras, melairkan sebelum dipulangkan dari rumah sakit
perdarahan yang timbul sebagai akibat 2) Secara langsung yaitu IUD dipasang dalam masa 3
pemasangan tidak seberapa bulan setelah partus atau abortus
dirasakan

10
Kunjungan ulang
setelah pemasangan

Kunjungan ulang setelah pemasangan IUD


Menurut BKKBN (2003): Menurut Prawirohardjo (2008),
a. 1 minggu pasca pemasangan pemeriksaan sesudah IUD
b. 2 bulan pasca pemasang dipasang
c. Setiap 6 bulan berikutnya dilakukan pada:
d. 1 tahun sekali a. 1 minggu pasca pemasangan
e. Bila terlambat haid 1 minggu b. 3 bulan berikutnya
f. Perdarahan banyak dan tidak teratur c. Berikutnya setiap 6 bulan

11
Keuntungan

Metode jangka panjang ( 10 tahun proteksi dari CuT – 380A dan


tidak
perlu diganti)
1. Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat –ingat
2. Tidak mempengaruhi hubungan seksual
3. Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk
Hamil
4. Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
5. Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus
(apabila tidak terjadi infeksi)
6. Dapat digunakan sampai menopause ( 1 tahun atau lebih setelah
haid
terakhir)
7. Tidak ada interaksi dengan obat – obat

12
Kerugian

Efek samping yang mungkin terjadi :

Haid lebih lama dan Saat haid lebih sakit


Perubahan siklus haid banyak

13
Lanjut…

Komplikasi lain yang mungkin terjadi :

Merasakan sakit dan kejang Perdarahan berat pada waktu Tidak baik digunakan pada
selama 3 sampai 5 hari setelah haid atau di antaranya yang perempuan dengan IMS atau
pemasangan memungkinkan penyebab perempuan
anemia yang sering berganti pasangan

14
IUD/AKDR juga Aman dan Efektif
digunakan oleh ibu dengan kondisi :

• Penderita tumor jinak payudara atau


• Perokok
kanker payudara
• Pasca keguguran atau kegagalan
• Pusing – pusing, sakit kepala
kehamilan apabila tidak terlihat
• Hipertensi
adanya infeksi
• Varices ditungkai atau divulva
• Sedang memakai antibiotika atau
• Penderita penyakit jantung,stroke
anti kejang
Penderita DM,penyakit hati atau
• Gemuk ataupun yang kurus
empedu,Malaria,Skistosomiasis ( tanpa
• Sedang menyusui
anemia),Epilepsi,Nonpelvik TBC,setelah KET

15
Kontra Indikasi

1. Hamil atau diduga hamil


2. Infeksi leher rahim atau rongga
panggul, termasuk penderita penyakit
kelamin
3. Pernah menderita radang rongga
panggul
4. Penderita perdarahan pervaginam
yang abnormal
5. Riwayat kehamilan ektopik
6. Penderita kanker alat kelamin.

16
Instruksi Pada Klien Yang Menggunakan
IUD/AKDR

• Kembali memeriksakan diri setelah 4 sampai


6 minggu pemasangan AKDR • Copper T-380 A perlu dilepas setelah 10 tahun
• Selama bulan pertama mempergunakan ADKR, pemasangan
periksalah benang AKDR secara rutin
terutama setelah haid • Kembali ke klinik apabila :
• Setelah bulan pertama pemasangan, hanya – Tidak dapat meraba benang AKDR
perlu memeriksa benang setelah haid apabila – Merasakan bagian yang keras dari AKDR
mengalami : – AKDR terlepas
1. Kram/kejang di perut bagian bawah – Siklus terganggu atau meleset
2. Perdarahan (spotting) di antara haid atau – Terjadi pengeluaran cairan dari vagina yang
setelah sanggama mencurigakan
3. Nyeri setelah sanggama atau apabila – Adanya infeksi
pasangan mengalami tidak nyaman

17
Informasi umum

• IUD bekerja langsung efektif segera setelah pemasangan


• IUD dapat keluar dari uterus secara spontan, khususnya selama beberapa bulan
pertama
• Kemungkinan terjadi perdarahan atau spotting beberapa hari setelah pemasangan
• Perdarahan menstruasi biasanya akan lebih lama dan lebih banyak
• IUD mungkin dilepas setiap saat atas kehendak klien
• Jelaskan pada klien jenis IUD apa yang digunakan, kapan akan dilepas dan berikan
kartu tentang semua informasi ini
• IUD tidak melindungi diri terhadap IMS termasuk virus AIDS

18
KB AKBK (Alat Kontrasepsi
Bawah Kulit)

Definisi KB AKBK

AKBK/Implant adalah metode


kontrasepsi hormonal yang efektif,
tidak permanen dan dapat mencegah
terjadinya kehamilan antara tiga
hingga lima tahun ,berbentuk batang
silastik (sebesar bata korek api) yang
berisi hormone progesterone
dimasukkan dibawah kulit lengan atas.

19
Jenis KB AKBK

Norplant terdiri dari 6 silastik Implanon terdiri dari satu


lembut berongga dengan Jadena dan Indoplant.
batang putih lentur dengan
panjang 3,4 cm, dengan Terdiri dari 2 batang yang
panjang kira-kira 40 mm,
diameter 2,4 mm, yang diisi diisi dengan 75 mg
diameter 2 mm, diisi dengan
dengan 36 mg Levonorgesterl levonorgestrel dengan
68 mg 3-Keto-desogestrel
dan lama kerjanya 5 tahun. lama kerja 3 tahun.
dan lama kerjanya 3 tahun.

20
efektifitas

Efektifitas Implant menurut Sururin (2010, 105)

1. Sangat efektif 5 tahun untuk Norplant, 3 tahun


untuk Jadena, Indoplant, dan Implanon.
2. Nyaman.
3. Dapat dipakai oleh semua ibu dalam usia
reproduksi.
4. Kesuburan segera kembali setelah implant
dicabut.

21
Mekanisme
Kerja

1. Lendir servik menjadi kental


2. Mengganggu proses pembentukan
endometrium sehingga sulit terjadi implantasi
3. Mengurangi transportasi sperma
4. Menekan ovulasi

22
Efek Samping KB
AKBK

1. Efek samping paling


utama dari norplant adalah
perubahan pola haid, yang
terjadi pada kira-kira 60%
akseptor dalam tahun
pertama setelah insersi. amenorea Bertambahnya hari-hari
perdarahan dalam 1 siklus

2. Yang paling sering terjadi :

Berkurangnya panjang perdarahan lebih sering


siklus haid daripada biasanya
23
Keuntungan KB Kekurangan KB
AKBK AKBK

Menurut BKKBN (2006 ; MK-54) keuntungan Menurut BKKBN (2006 ; MK-54), alat
kontrasepsi implant, yaitu: kontrasepsi implant dapat menimbulkan
1. Daya guna tinggi. keluhan seperti pada kebanyakan klien
2. Perlindungan jangka panjang (samapai 5 dapat menyebabkan perubahan pola haid
tahun). berupa perdarahan bercak (spotting),
3. Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat hipermenorea, atau meningkatnya
setelah pencabutan. jumlah darah
4. Tidak memerlukan periksa dalam haid, serta amenorea. Timbulnya
5. Bebas dari pengaruh estrogen keluhan-keluhan, seperti :
6. Tidak mempengaruhi ASI a. Nyeri kepala, pening/pusing kepala
7. Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada b. Peningkatan/penurunan berat badan
keluhan. c. Nyeri payudara
8. Dapat dicabut setiap saat sesuai kebutuhan. d. Perubahan mood atau kegelisahan

24
Wanita yang boleh Wanita yang tidak
menggunakan KB boleh menggunakan
AKBK KB AKBK

Menurut BKKBN (2006 ; MK-55), wanita yang Menurut BKKBN (2006 ; MK-55), wanita
boleh menggunakan implant yang tidak boleh menggunakan
adalah sebagai berikut : implant adalah sebagai berikut :
1. Usia reproduksi 1. Hamil atau diduga hamil.
2. Telah memiliki anak ataupun belum 2. Perdarahan pervaginam yang tidak
3. Menghendaki kontrasepsi yang memiliki diketahui penyebabnya
efektifitas tinggi dan menghendaki 3. Tidak dapat menerima perubahan
pencegahan kehamilan jangka panjang pola haid yang terjadi.
4. Menyusui dan membutuhkan 4. Gangguan toleransi glukosa.
kontrasepsi 5. Benjolan/karsinoma
5. Pasca persalinan dan tidak menyusui payudara/riwayat karsinoma
6. Tidak menginginkan anak lagi tetapi payudara.
menolak sterilisasi 6. Mioma uterus dan kanker payudara.

25
Waktu Mulai
Menggunakan Implant

Menurut BKKBN (2006 ; MK-56), implant dapat digunakan pada saat:


1. Setiap saat selama siklus haid hari ke-2 sampai ke-7. Tidak diperlukan metode
kontrasepsi tambahan.
2. Insersi dapat dilakukan setiap saat, asal saja diyakini tidak terjadi kehamilan.
Bila diinsersi setelah hari ke-7 siklus haid, klien jangan melakukan hubungan
seksual, atau menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 7 hari saja.
3. Bila klien tidak haid, insersi dapat dilakukan setiap saat asal diyakini tidak
hamil, jangan melakukan hubungan seks atau gunakan kontrasepsi lain untuk 7
hari saja.
4. Bila menyusui antara 6 minggu sampai 6 bulan pascapersalinan, insersi dapat
dilakukan setiap saat. Bila menyusui penuh tidak perlu kontrasepsi lain.

26
Jadwal Kunjungan
Kembali ke Klinik

Klien tidak perlu kembali ke klinik, kecuali ada masalah


kesehatan atau klien ingin mencabut implant. Klien dianjurkan
kembali ke klinik tempat implant dipasang bila ditemukan hal-
hal sebagai berikut : (BKKBN, 2006 ; MK-57)
a. Amenorea yang disertai nyeri perut bagaian bawah
b. Perdarahan yang banyak dari kemalaun
c. Rasa nyeri pada lengan
d. Luka bekas insisi mengeluarkan darah atau nanah
e. Ekspulsi dari batang implant
f. Sakit kepala hebat atau penglihatan menjadi kabur
g. Nyeri dada hebat

27
Instruksi untuk Klien

Menurut BKKBN (2011 ; 25), sebelum pulang klien perlu diberikan informasi :
a. Pemasangan setelah hari ke-7 siklus haid, ibu jangan melakukan hubungan seksual, atau
menggunakan metode kontrasepsi lain.
b. Daerah pemasangan harus tetap dibiarkan kering dan bersih selama 48 jam pertama,
untuk mencegah infeksi pada luka saat pemasangan.
c. Hindari benturan, gesekan, atau penekanan pada daerah pemasangan.
d. Balutan penekanan jangan dibuka selama 48 jam, sedangkan plester dipertahankan
hingga luka sembuh (biasanya 5 hari).
e. Setelah luka sembuh dapat dicuci dengan tekanan yang tidak keras.

28
TERIMAKASIH…

29

Anda mungkin juga menyukai