KANKER SERVIKS
DISUSUN OLEH :
AGUSTIN IKROMAH
RONNY JULIANDITA
IIS LESTARIYATI
WAHYUNINGSIH
PENGERTIAN
Kanker serviks adalah pertumbuhan sel-sel abnormal pada
daerah batas antara epitel yang melapisi ektoserviks (porsio)
dan endoserviks kanalis serviksalis yang disebut squamo-
columnar junction (SCJ) (Wiknjosastro, Hanifa. 2005)
Faktor genetik
Kebiasaan merokok
. Multiparitas
2. Nyeri kronis b/d nekrosis jaringan pada serviks akibat penyakit kanker serviks
6. Disfungsi seksual b/d perubahan fungsi tubuh akibat proses penyakit kanker serviks
2 Catat kehilangan darah ibu Kehilangan darah ibu secara berlebihan menurunkan perfusi
3 Hindari trauma dan pemberian tekanan berlebihan Mengurangi potensial terjadinya peningkatan pendarahan
pada daerah yang mengalami pendarahan
4 Pantau status sirkulasi dan volume darah kemungkinan menyebabkan hipovolemia atau hipoksia
5 Pantau TTV. Evaluasi nadi perifer, dan pengisian kapiler Menunjukkan keadekuatan volume sirkulasi
6 Catat respon fisiologis individual pasien terhadap Simtomatologi dapat berguna untuk mengukur berat / lamanya episode pendarahan.
pendarahan, misalnya kelemahan, gelisah, ansietas, pucat, Memburuknya gejala dapat menunjukkan berlanjutnya pendarahan / tidak adekuatnya penggantian
berkeringat / penurunan kesadaran cairan
7 Kaji turgor kulit, kelembaban membran mukosa, dan Merupakan indikator dari status hidrasi / derajat kekurangan cairan
perhatikan keluhan haus pada pasien
8 Kolaborasi : Penggantian cairan tergantung pada derajat hipovolemia dan lamanya pendarahan (akut /
Berikan cairan IV sesuai indikasi kronis). Cairan IV juga digunakan untuk mengencerkan obat antineoplastik pada penderita kanker.
9 Kolaborasi : Transfusi darah diperlukan untuk memperbaiki jumlah darah dalm tubuh ibu dan mencegah
Berikan transfusi darah (Hb, Hct) dan trombosit sesuai manifestasi anemia yang sering terjadi pada penderita kanker.
indikasi Transfusi trombosit penting untuk memaksimalkan mekanisme pembekuan darah sehingga
pendarahan lanjutan dapat diminimalisir.
10 Kolaborasi : Perlu dilakukan untuk menentukan kebutuhan resusitasi cairan dan mengawasi keefektifan terapi
Awasi pemeriksaan laboratorium, misalnya : Hb, Hct, sel
darah merah
TERIMA KASIH