Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

KANKER SERVIKS
DISUSUN OLEH :
AGUSTIN IKROMAH
RONNY JULIANDITA
IIS LESTARIYATI
WAHYUNINGSIH
PENGERTIAN
Kanker serviks adalah pertumbuhan sel-sel abnormal pada
daerah batas antara epitel yang melapisi ektoserviks (porsio)
dan endoserviks kanalis serviksalis yang disebut squamo-
columnar junction (SCJ) (Wiknjosastro, Hanifa. 2005)

Kanker serviks adalah penyakit akibat tumor ganas pada


daerah mulut rahim sebagai akibat dari adanya pertumbuhan
jaringan yang tidak terkontrol dan merusak jaringan normal di
sekitarnya ( FKUI,2011 )
ETIOLOGI
Hubungan seks pada usia muda

Berganti-ganti pasangan seksual

Faktor genetik

Kebiasaan merokok

. Defisiensi zat gizi (vitamin A dan C)

. Multiparitas

Gangguan sistem kekebalan

Status sosial ekonomi lemah


Keputihan atau keluar cairan encer Perdarahan setelah senggama
dari vagina. Getah yang keluar (post coital bleeding) yang
dari vagina ini makin lama akan kemudian berlanjut menjadi
berbau busuk akibat infeksi dan perdarahan yang abnormal
nekrosis jaringan
TANDA DAN GEJALA

Pada fase invasif dapat keluar Bisa terjadi hematuria karena


cairan berwarna kekuning- infiltrasi kanker pada traktus
kuningan dan berbau busuk. urinarius

Timbul gejala-gejala anemia bila Kelemahan pada ekstremitas


terjadi perdarahan kronis. bawah

Timbul nyeri panggul (pelvis) atau


di perut bagian bawah bila ada Pada stadium lanjut, badan
radang panggul. Bila nyeri terjadi menjadi kurus kering karena
di daerah pinggang ke bawah, kurang gizi, edema kaki, timbul
kemungkinan terjadi infiltrasi iritasi
kanker pada serabut saraf
lumbosakral.
PEMERIKSAAN PENUNANG
Pemeriksaan Sitologi Pap Smear
Kolposkopi
IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat)
Serviksografi
Gineskopi
Pemeriksaan Penanda Tumor (PT)
Pemeriksaan darah lengkap
PENGKAJIAN
a. Identitas pasien Pola fungsi kesehatan Gordon
b. Riwayat keluarga 1. Pemeliharaan dan persepsi
kesehatan.
c. Status kesehatan 2. Pola istirahat dan tidur
* Status kesehatan saat ini 3. Pola eliminasi
4. Pola nutrisi dan metabolik
* Status kesehatan masa lalu 5. Pola kognitif – perseptual
7. Pola aktivitas dan latihan.
* Riwayat penyakit keluarga
8. Pola seksualitas dan reproduksi
9. Pola manajemen koping stress
10. Pola peran – hubungan
11. Pola keyakinan dan nilai
DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNCUL :
1. Kekurangan volume cairan b/d kehilangan volume cairan tubuh secara aktif akibat
pendarahan

2. Nyeri kronis b/d nekrosis jaringan pada serviks akibat penyakit kanker serviks

4. Perubahan eliminasi urine b/d infiltrasi kanker pada traktus urinarius

5. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d peningkatan aktivitas


metabolik terhadap kanker

6. Disfungsi seksual b/d perubahan fungsi tubuh akibat proses penyakit kanker serviks

7. Intoleransi aktivitas b/d produksi energi tubuh menurun

8. Risiko infeksi b/d penyakit kronis (metastase sel kanker)


N
DIAGNOSA KEPERAWATAN NO 1
INTERVENSI RASIONAL
O
1 Awasi masukan dan haluaran. Ukur volume darah yang Memberikan pedoman untuk penggantian cairan yang perlu diberikan sehingga dapat
keluar melalui perdarahan mempertahankan volume sirkulasi yang adekuat untuk transport oksigen.

2 Catat kehilangan darah ibu Kehilangan darah ibu secara berlebihan menurunkan perfusi
3 Hindari trauma dan pemberian tekanan berlebihan Mengurangi potensial terjadinya peningkatan pendarahan
pada daerah yang mengalami pendarahan
4 Pantau status sirkulasi dan volume darah kemungkinan menyebabkan hipovolemia atau hipoksia
5 Pantau TTV. Evaluasi nadi perifer, dan pengisian kapiler Menunjukkan keadekuatan volume sirkulasi
6 Catat respon fisiologis individual pasien terhadap Simtomatologi dapat berguna untuk mengukur berat / lamanya episode pendarahan.
pendarahan, misalnya kelemahan, gelisah, ansietas, pucat, Memburuknya gejala dapat menunjukkan berlanjutnya pendarahan / tidak adekuatnya penggantian
berkeringat / penurunan kesadaran cairan
7 Kaji turgor kulit, kelembaban membran mukosa, dan Merupakan indikator dari status hidrasi / derajat kekurangan cairan
perhatikan keluhan haus pada pasien
8 Kolaborasi : Penggantian cairan tergantung pada derajat hipovolemia dan lamanya pendarahan (akut /
Berikan cairan IV sesuai indikasi kronis). Cairan IV juga digunakan untuk mengencerkan obat antineoplastik pada penderita kanker.

9 Kolaborasi : Transfusi darah diperlukan untuk memperbaiki jumlah darah dalm tubuh ibu dan mencegah
Berikan transfusi darah (Hb, Hct) dan trombosit sesuai manifestasi anemia yang sering terjadi pada penderita kanker.
indikasi Transfusi trombosit penting untuk memaksimalkan mekanisme pembekuan darah sehingga
pendarahan lanjutan dapat diminimalisir.
10 Kolaborasi : Perlu dilakukan untuk menentukan kebutuhan resusitasi cairan dan mengawasi keefektifan terapi
Awasi pemeriksaan laboratorium, misalnya : Hb, Hct, sel
darah merah
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai