KERANGKA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMBELIAN
MANAJEMEN DALAM RANTAI PASOKAN
ABSTRACT
Mengusulkan kerangka sistem
pendukung keputusan (DSS) untuk
memilih jumlah optimal pemasok
yang merupakan kandidat untuk
bergabung dengan jaringan rantai
pasok. Desain / metodologi /
pendekatan - DSS mendasarkan
keputusan pada biaya pembelian
pendekatan Monte Carlo. Secara
khusus, DSS yang disajikan
mencakup modul statistik dan inti
DSS. Mantan modul memperkirakan
(dengan cara probabilistik) indeks
kinerja bursa, yaitu total biaya
transaksi, sedangkan yang kedua
berkaitan dengan model transaksi
yang menggunakan model simulasi.
DSS diuji melalui studi kasus, yaitu
penyediaan produk yang
disesuaikan. Temuan - Hasil DSS
yang diperoleh divalidasi dengan
tanggal pembelian aktual, dan
mengkonfirmasi model kesesuaian
yang mendasari dan keefektifan
DSS untuk manajemen pembelian
dalam rantai pasokan. DSS dapat
mengevaluasi total biaya pembelian
dan jumlah positif pemasok kepada
klien. . Keterbatasan penelitian /
implikasi - Perspektif pada
penelitian masa depan termasuk
validasi lebih lanjut dari DSS, juga
mempertimbangkan faktor-faktor
lain selain harga dalam evaluasi
transaksi. Orisinalitas / nilai -
Makalah ini menunjukkan bahwa
DSS dapat berhasil digunakan
untuk mengidentifikasi pedoman
manajerial yang dapat diikuti oleh
praktisi, terutama ketika produk
pertama telah diproduksi.
CONTACT
Hadist Ahmadi Sulistiyo
(1631600754)
Universitas Budi Luhur
Magister Manajemen Sistem
Informasi
Email: ashadist@gmail.com
Phone: 081519369733
Universitas Budi Luhur Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
INTRODUCTION
Rantai pasokan (SC) adalah jaringan entitas bisnis yang
independen tetapi berkolaborasi yang mendapatkan,
memproduksi, dan mendistribusikan keluarga produk
terkait (Viswanadham dan Gaonkar, 2003; Dotoli et al.,
2005). SC yang benar adalah jaringan yang penting
untuk mengejar keunggulan kompetitif dan untuk
memenuhi permintaan pasar. Memang, kinerja entitas
dalam SC diharapkan (Dotoli et al., 2006).
SC adalah organisasi yang bertujuan untuk menjadi
proses pengambilan keputusan yang paling penting
dalam perusahaan. Namun, desain jaringan SC adalah
proses keputusan yang kompleks, dua alasan yang
banyak (Biswas dan Narahari, 2004): sifat skala besar
dari jaringan SC; struktur keputusan hirarkis; keacakan
berbagai input dan operasi; sifat interaksi dinamis antara
elemen SC. Di antara area pengambilan keputusan
utama manajemen SC, kita dapat memilih pembelian,
pengadaan, manufaktur dan logistik. SC, karena
pengaruh besar pada keberhasilan atau kegagalan
perusahaan (Weber et al., 1991; Karpak et al. al., Isu
terkini dan teks lengkap jurnal ini tersedia pada tahun
2001).
METHODS AND MATERIALS
Perhatikan bahwa probabilitas seragam dianggap sebagai kasus
vendor yang berbeda. Proses proses penawaran, serta fenomena
kontingen, seperti pemogokan, beban kerja pemasok, tren pasar, dll.
Oleh karena itu, probabilitas penawaran milik pembeli atau karyawan
logistik.
Berkat kumpulan vendor penawaran, DSS mensimulasikan transaksi
antara pembeli dan masing-masing pemasok, DSS mengevaluasi
indeks kinerja bursa, yaitu total biaya pembelian (TC) yang
dibayarkan untuk pasokan dan dua komponennya, yaitu pembelian
harga pasokan (P) dan biaya tambahan pembelian (AC). Oleh
karena itu, berdasarkan jumlah pemasok potensial, DSS
menentukan jumlah optimal pemasok potensial untuk dihubungi dan
perkiraan biaya pertukaran yang sesuai.
. & Research Association, Bath, UK.
Hadist Ahmadi Sulistiyo
RESULTS
DSS yang diusulkan diuji di perusahaan konstruksi
(umumkontraktor) yang berlokasi di Italia selatan.
Pembeli harusmensubkontrakkan pekerjaan
pertukangan, maka layanan yang dimintadapat dicirikan
sebagai ASP. Kami memilih transaksimembutuhkan ASP
untuk menguji DSS yang diusulkan karena
sedemikiantukar nilai tingkat preferensi dari pemasok
yang berbedabiasanya signifikan, karena keandalan
vendormemasok barang yang diinginkan sangat penting.
Di sisi lain, disebuah transaksi yang membutuhkan CP
vendor yang tersedia biasanyadianggap sama disukai
oleh pembeli, karenastandarisasi produk, sehingga
tingkat preferensinilainya sangat terbatas.Validasi DSS
dilakukan dalam dua langkah. Pertama, ituDSS
digunakan untuk mensimulasikan transaksi dalam
beberapaeksperimen, masing-masing
mempertimbangkan satu set kontak yang
berbedapemasok S. Untuk setiap percobaan, DSS
menentukanvendor yang dipilih oleh pembeli dan
memperkirakan transaksi indeks kinerja. Lebih tepatnya,
model DSS adalahdisintesis dalam perangkat lunak
ARENA terkenal (Kelton et al.,1998) dan untuk setiap
percobaan simulasi perkiraan biayadisimpulkan oleh
10.000 replikasi independen denganinterval kepercayaan
95 persen, sehingga hasil signifikandari sudut pandang
statistik diperoleh. Kedua, ituindeks kinerja aktual
terhubung ke transaksi nyataditentukan dan
dibandingkan dengan hasil yang diperoleh DSS.
DISCUSSION
Khususnya,vendor yang dikenal s2 dan s3 dicirikan oleh
nilai yang rendahtingkat preferensi. Selanjutnya,
parameter tambahandievaluasi oleh pengetahuan ahli,
dirinci dalam Tabel I dandiperlukan untuk simulasi
transaksi oleh DSS, adalahditentukan oleh wawancara
yang sesuai dari manajer pembeliandan konsultan.
Secara khusus, perlu diperhatikan bahwa
nilainyaparameter b1 (dan dari b2), mencirikan
bentuknyadistribusi Beta (14), dipilih dalam rentang yang
diberikanmembiarkan para ahli mengevaluasi distribusi
yang berbeda diperolehprofil dan memilih yang paling
pas. Apalagi, itupercobaan dianggap rinci dalam Tabel II.
Khususnya,percobaan pertama mengasumsikan bahwa
pembeli menghubungi keduanyapenjual yang dikenal
saja, eksperimen kedua menganggap atransaksi yang
melibatkan vendor tambahan dan lain sebagainya,
hinggapercobaan ketujuh, di mana semua delapan
penjualtermasuk dalam pertukaran.
CONCLUSIONS
Makalah ini menyajikan sistem pendukung keputusan (DSS) untukmemilih
pemasok dalam desain jaringan supply chain (SC)dan menguji DSS melalui
studi kasus nyata. Di bagian pertamadari kertas, DSS yang diusulkan
mendasari pemilihan vendorevaluasi total biaya pembelian di antara
pembelidan pemasok. Lebih tepatnya, harga beli dan hargabiaya tambahan
pembelian ditentukan, melalui statistikdistribusi yang sesuai dengan perilaku
pembeli dan penjual, olehcara pendekatan Monte Carlo, yaitu
mensimulasikan beberapaproses penawaran. DSS yang disajikan untuk
pembelian SCmanajemen disusun oleh modul statistik, evaluasitotal biaya
transaksi, dan inti, yang menirubertukar dinamika dengan cara model
simulasi yang sesuai,mengevaluasi transaksi dan memilih vendor
olehreplikasi independen dari eksperimen yang dipertimbangkan.
REFERENCES
Biswas, S. and Narahari, Y. (2004), “Object oriented
modelling and decision support for supply chains”,
European Journal of Operational Research, Vol. 153 No. 3,
pp. 704-26.
Buvik, A. (2002), “Hybrid governance and governance
performance in industrial purchasing relationships”,
Scandinavian Journal of Management, Vol. 18 No. 4,
pp. 567-87.
Buvik, A. and Halskau, O. (2001), “Relationship duration
and buyer influence in just-in-time relationships”, European
Journal of Purchasing and Supply Management, Vol. 7 No. 2,
pp. 111-9.
& Supply Education