Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRATIKUM LAPANGAN PRODUKSI

AIR BERSIH PDAM ULU GADUT


KELOMPOK 3

DOSEN PEMBIMBING:
NIZWARDHI AZKHA, SKM, MPPM,M.Pd, M.Si
PUTRI NILAM SARI, SKM, M.Kes
DEFINISI AIR MINUM

 Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan


atau tanpa proses pengolahan yang melali syarat dan
dapat langsung diminum.(Permenkes RI No.
492/Menkes/Per/IV/2010 )
PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM
Persyaratan kualitas air berdasarkan Permenkes RI nomor
492/MENKES/PER/IV/2010 tentang syarat-syarat dan
pengawasan kualitas air minum, meliputi persyaratan
bakteriologis, kimiawi, radioaktif dan fisik.
2 parameter kualitas air minum:
 Parameter wajib yaitu:
 Parameter microbiologi
 Parameter kimia an-organik
 Parameter yang tidak wajib yaitu:
 Parameter fisik
 Parameter kimiawi

PENGOLAHAN AIR & TAHAP PENGOLAHAN
AIR

 Dengan pengolahan air maka didapatkan suatu air


minum yang sesuai standar.
Tahap-tahap pengolahan air :
1. Pengolahan pendahuluan (Pretreatment)

2. Koagulasi (Coagulation)

3. Pengendapan (Sedimentation)

4. Penyaringan (Filtrasi)

5. Desinfektan(Clhorination)

6. Pelunakan(Softening)
METODE PRATIKUM
Metode Kegiatan
Observasi dan wawancara

Jadwal Kegiatan
Tanggal 3 April 2018: Pembuatan surat untuk Pimpinan PDAM Gadut.
Tanggal 4 April 2018 : Pemberikan surat ke Pimpinan PDAM Gadut.
Tanggal 10 April 2018: Pembuatan surat untuk Pimpinan PDAM Pusat.
Tanggal 18 April 2018 : Pengambilan surat di PDAM Pusat untuk PDAM
unit.
Tanggal 18 April 2018 : Praktikum Lapangan
Tanggal 19 April 2018 : Evaluasi Hasil
Tanggal 21-24 April 2018 : Pembuatan Laporan dan PPT
Tanggal 26 April 2018 : Persentasi
SASARAN
 Observasi dilakukan di PDAM Gadut yang terletak di
jalan Ulu Gadut, Padang, Sumatera Barat. Adapun
sasaran khusus dari kegiatan ini adalah melihat sistem
pengolahan air bersih di PDAM Gadut mulai dari
pengambilan air baku sampai ke reservoir yang siap
untuk dikirim ke PDAM Paraku dan didistribusikan
untuk beberapa konsumen yang tinggal di arah selatan
PDAM Gadut.
WAKTU PELAKSANAAN PRAKTIKUM
 Waktu pelaksanaan kegiatan pada tanggal 18 April 2018
hari rabu pukul 14.00 WIB sampai selesai.
 Cara Kerja Praktikum

Kelompok melakukan observasi yang dipandu oleh bapak


pimpinan unit PDAM Gadut yaitu bapak Afriyanto.
Kelompok melihat setiap proses pengolahan air dari awal
sampai akhir. Pada saat kelompok melakukan observasi
dipandu teori yang telah dipelajari pada saat perkuliahan,
dan juga tanya jawab bersama pemandu kelompok.
HASIL
Sumber Air

PDAM Ulu Gadut memiliki dua sumber air yang


berasal dari sungai ini terletak pada dua tempat berbeda
yaitu di daerah Sikayan dan Palupi. Debit air yang masuk
pada PDAM Ulu Gadut sebesar 220 liter/detik yang terdiri
dari 2 x 50 liter/detik dari sungai sikayan dan 3 x 40
liter/detik dari sungai palupi.
PROSES PENGOLAHAN AIR

 1. Intake ➡ Koagulasi
Pembubuhan bahan kimia PAC di pipa ke kolam-kolam air
yang memiliki lubang ventilasi air yang terletak pada
dinding pembatas antara kolam yang satu dengan kolam
yang lain, lubang tersebut di disain manjadi dua model
yaitu ada lubang yang di atas dinding, ada juga yang
terletak d bawah dinding. Hal ini berguna agar pengadukan
PAC terjadi secata merata sehingga tidak ada lagi partikel
PAC yang masih menggumpal atau besar.
 2. Koagulasi ➡ Flogulasi
Jika curah hujan tinggi, NTU tinggi maka air akan keruh,
air akan mengandung bnyak flog sehingga pada tahap ini
terjadilah proses pengikatan flog/lumpur oleh PAC

3. Sedimentasi
Pada bagian ini flog akan mengendap di kantong lumpur.
Flog yang berat akan tertinggal d bagian bawah sedangkan
bagian yg kecil akan terbawa oleh air dan masuk ke tahap
selanjutnya.
4. Filtrasi
 Pada bagian ini terjadi penyaringan partikel-partikel
lumpur kecil yang ada di dalam air dengan menggunakan
Saringan Pasir Cepat (SPC), yang terdiri dari 3 lapisan
penyaringan yaitu : Gravel, Silika dan Antrasit
 Hasil air bersih yang ditampung di bak penampungan air
bersih setelah terjadinya filtrasi, di alirkan menuju
reservoir selatan (IPA Paraku) dengan kapasitas 600
kubik, setelah itu baru di distribusikan pada konsumen.
PDAM Ulu Gadut juga mendistribusikan air pada
beberapa konsumen yang kawasannya berada di sekitar
PDAM tersebut karena kawasan itu tergolong kawasan
daerah tinggi.
JENIS FILTER/PENYARINGAN PDAM ULU
GADUT

 Garavel / Kerikil adalah bebatuan kecil, biasanya batu


granit yang dipecahkan dengan ukuran yang selalu
digunakan adalah 2 mm dan 75 mm
 Silika adalah oksida silicon dengan rumus kimia SiO2
paling sering ditemukan di alam sebagai pasir atau
kuarsa serta dinding sel diatom
 Antrasit adalah batu bara yang tidak menghasilkan asap
bila dibakar, karena berkarbonasi dengan sangat baik.
PROSES PENGOLAHAN AIR DENGAN BAHAN
KIMIA

 Proses pengolahan pada air di PDAM Ulu Gadut


menggunakan bahan kimia. Penambahan bahan kimia
PAC tergantung pada tingkat kekeruhannya. Apabila
semakin keruh air maka semakin tinggi konsentrasi PAC
yang dibutuhkan. Biasanya untuk pelarutan PAC
dilarutkan dalam 1 – 2 liter air kemudian diinjeksikan ke
pipa.
PEMERIKSAAN YANG DILAKUKAN
 Pemeriksaan dilakukan setiap 1x1 jam untuk mengontrol
air, apabila tidak dilakukan pengontrolan air dapat
mengakibatkan kurangnya air ke reservoir. Tembok bak
pencucian di gosok atau dibersihkan seminggu sekali
HASIL AKHIR DARI PENGOLAHAN AIR
Hasil akhir dari pengolahan air terbagi 2 yaitu :
 Dari pihak PDAM Ulu Gadut air nya ditransfer ke
PDAM Lubuk Paraku untuk dilakukan pengecekan di
PDAM Lubuk Pparaku setelah itu baru didistribusikan
ke masyarakat.
 Sebagian air dapat disalurkan ke masyarakat diwilayah
selatan dari PDAM Ulu gadut.
Proses Pendistribusian Air

 Air yang berasal dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) Ulu


Gadut setelah dilakukan pengolahan selanjutnya akan
didistribusikan ke masyarakat sekitar dan reservoir
lainnya. Pendistribusian ke masyarakat dan reservoir
lainnya disalurkan melalui pipa bawah tanah.
Pendistribusian ke reservoir lainnya di arahkan menuju
reservoir bawah dengan kapasitas 600 kubik, dan menuju
reservoir selatan kapasitas 3000 kubik di IPA Praku dan
baru didistribusikan ke masyarakat setempat.
Masalah yang Dihadapi dalam Pengolahan Air

Masalah dan kendala yang dihadapi dalam pengolahan air


di IPA Ulu Gadut:
 Kekeruhan. Salah satunya yang disebabkan oleh bentuk
geografi. Sumber air IPA berada di perbukitan, sehingga
sering terjadinya longsor yang menyebabkan
tercemarnya sumber air yang mengakibatkan NTU naik
sampai 3000-4000 (kemampuan 50L/s hanya 1000
NTU).
 Saluran pipa yang macet.
 Cuaca yang tidak menentu yang mempengaruhi air.
Seperti saat terjadinya hujan. Pada saat hujan akan terjadi
kekeruhan dan kematian air di beberapa tempat
pendistribusian.
KENDALA YANG DIHADAPI DALAM PENGOLAHAN
AIR

 Kurangnya pengetahuan dan keterampilan bagi


pegawai baru yang memperlambat proses kerja
sehingga perlunya pelatihan sebelum bekerja.
 Pengecekan yang dilakukan setiap jam sehingga
pekerja harus stand by.
 Pergantian pengecekan sampel harus tepat yang
dapat mempengaruhi kualias air.
 Penambahan Amilum sulfat bergantung tingkat
kekeruhan air.
PEMERIKSAAN PENGOLAHAN AIR
 Pemeriksaan dilakukan di labor unit dan labor induk.
Pemeriksaan di labor dilakukan setiap jam olej tenaga
analis yaitu Ibu Marzati Hassan. Sedangkan pemeriksaan
eksternal dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota (DKK)
dan Balai Penelitian Kesehaan (Bapelkes)
PROSES DAN BANGUNAN PENGOLAHAN

 Intake
Bangunan intake ini merupakan bangunan pertama tempat
masuknya air dari sumber air. Bangunan intake dilengkapi
dengan penyaring / bar screen yang bertujuan untuk menyaring
benda-benda terapung (sampah) agar tidak sampai masuk ruang
intake. Selanjutnya masuk ke koagulasi
 Koagulasi

Koagulasi merupakan proses pembubuhan/ pemberian bahan


kimia (PAC) dengan cara diinjeksi melalui pipa
 Flokulasi

Dalam flokulasi terjadip proses pengikatan flok. Flok-flok


mengendap di kantong lumpur. Flok-flok yang terbentuk
mengendap tinggal di dasar dan yang bersihnya berada di atas
 Sedimentasi
Di dalam proses sedimentasi partikel-partikel / flok- flok
yang terbentuk dari flokulasi akan mengendap pada bak
sedimentasi.
 Filtrasi/ penyaringan pasir

Proses filtrasi bertujuan untuk melakukan penyaringan


flok-flok halus yang belum dapat terendapkan pada bak
sedimentasi. Filtrasi menggunakan saringan pasir cepat
(SPC) dengan 3 media penyaringan yaitu gravel, silica, dan
antrasip. Hasilnya air bersih menuju reservoir dengan
kapasitas 600 kubik

Anda mungkin juga menyukai