Anda di halaman 1dari 34

1.

Pinjal berukuran kecil dengan panjang 1,5-3,3 mm


dan bergerak cepat
2. berwarna gelap (misalnya, cokelat kemerahan
untuk kutu kucing).
3. Kaki pinjal berukuran panjang, sepasang kaki
belakangnya digunakan untuk melompat (secara
vertikal sampai 7 inch (18 cm); horizontal 13 inch
(33 cm)
4. Tubuh pinjal bersifat lateral dikompresi yang
memudahkan mereka untuk bergerak di antara
rambut-rambut atau bulu di tubuh inang
5. Kulit tubuhnya keras, ditutupi oleh banyak bulu dan
duri pendek yang mengarah ke belakang
- Pinjal merupakan salah satu parasit yang
paling sering ditemui pada hewan ke
sayangan baik anjing maupun kucin
-Pinjal diklasifikasikan ke dalam:
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Klasis : Insecta
Ordo : Siphonoptera
2. Tahap Larva
Setelah menetas, larva akan
menghindar dari sinar ke daerah yang
gelap sekitar rumah dan makan dari
kotoran kutu loncat (darah kering yang
dikeluarkan dari kutu loncat). Larva akan
tumbuh, ganti kulit dua kali dan
membuat kepompong dimana mereka
tumbuh menjadi pupa.
3. Tahap Pupa
Lama tahap ini rata-rata 8 sampai 9 hari.
Tergantung dari kondisi cuaca, ledakan
populasi biasanya terjadi 5 sampai 6
minggu setelah cuaca mulai hangat.
Pupa tahap yang paling tahan dalam
lingkungan dan dapat terus tidak aktif
sampai satu tahun.
4. Tahap Dewasa
Kutu loncat dewasa keluar dari
kepompong nya waktu mereka merasa
hangat, getaran dan karbon dioksida
yang menandakan ada host di
sekitarnya. Setelah mereka loncat ke
host, kutu dewasa akan kawin dan
memulai siklus baru.
Siklus keseluruhnya dapat dipendek
secepatnya sampai 3-4 minggu
1. Menimbulkan rasa sangat gatal karena ludah
yang mengandung zat sejenis histamine dan
mengiritasi kulit
2. Menimbulkan alergi oleh karena reaksi
hipersensitivitas terhadap antigen ludah pinjal.
3. Xenopsylla cheopis Vektor pes. Reservoir utama
dari penyakit pes adalah hewan-hewan rodent
(tikus, kelinci.
4. Selain pes, pinjal bisa menjadi vektor penyakit-
penyakit manusia, seperti murine typhus yang
dipindahkan dari tikus ke manusia
5. Disamping itu pinjal bisa berfungsi sebagai
penjamu perantara untuk beberapa jenis cacing
pita anjing dan tikus, yang kadang-kadang juga
bisa menginfeksi manusia.
6. Selain pada manusia pinjal juga dapat
mempengaruhi kesehatan hewan peliharaan
1. Menyedot menggunakan vaccum.
2. Pencucian
3. Penyemprotan Lingkungan
 Tungau merupakan spesies yang melimpah
diperkirakan terdiri atas 20.000 spesies dengan
memiliki habitat antara lain tanah, humus, air
tawar, air laut, dan tumbuhan, serta bersifat
parasit pada hewan dan tanaman.
 Beberapa dari mereka memakan tumbuhan
dan hewan yang masih hidup maupun yang
sudah mati, sedangkan yang lain menghisap
cairan tumbuhan.
 Selain itu beberapa dari mereka memiliki
kebiasaan berada di kulit, darah atau jaringan
dari vertebrata darat.
1. Berukuran sangat kecil, yakni 250-300 mikron
berbentuk oval, punggungnya cembung dan
bagian perutnya rata.
2. Memiliki empat pasang kaki
3. Bernapas melalui tracheae, stigmata (lubang
kecil pada kulit), usus dan kulit.
4. Panjang tungau dewasa hanya 0,3-0,4 milimeter.
5. Tungau memiliki tubuh semitransparan
memanjang yang terdiri dari dua segmen
menyatu.

.
 Gnatosoma merupakan alat mulut yang terdiri
atas kelisera dan pedipalpi
 Kapitulum. Gnatosoma merupakan bagian dari
kapitulum
 Podosoma. Terdapat empat pasang tungkai yang
terletak pada podosoma.
 Opistosoma merupakan bagian posterior dari
tubuh tungau yang terdiri dari organ sekresi dan
organ genital.
 Idiosoma pada tungau adalah podosoma dan
opistosoma yang menyatu.
 Kingdom : Animalia
 Phylum : Arthropoda
 Kelas : Arachanida
 Ordo : Acarinida
 Famili : Demodicidae, Psorergatidae, Tydeidae,
dll
 Genus : Demodex, Psorergates, Tydeus, dll
 Spesies : Demodexbrevis, Psorergatesovis,
Tydeusmolestus, dll
1. Demodex brevis

a. Merupakan tungau wajah yang menimpa


manusia, biasanya ditemukan dalam kelenjar
sebaceous dari tubuh manusia.
b. Tinggal di kelenjar sebaceous terhubung ke folikel
rambut. Dapatditemukan di wajah, dekat hidung,
bulu mata dan alis, dan juga terdapat di tempat
lain pada tubuh.
c. Infestasi pada manusia disebut demodicosis atau
demodex (radang kelopak mata).
 Adalah tungau debu rumahyang berukuran 0,2 –
1,2 mm, badannya berbulu dan berkaki 4
pasang(dewasa).
 Mengalami metamorfosis tidak sempurna
 Ditemukan pada debu rumah terutama di tempat
tidur (sprei, kasur, bantal), karpet, lantai dan juga
ditemukan di luar rumah, misalnya pada sarang
burung, permukaan kulit mamalia dan binatang
lainnya
 Makanannya adalah serpihan kulit (skuama)
manusia / binatang
 Tungau merupakan komponen alergenik utama
dari debu rumah.
 Sebagai pemicu serangan asma dan gejala-
gejala alergi di seluruh dunia
 Tungau debu merupakan alergen hirup sebagai
faktor pencetus timbulnya penyakit alergi seperti
dermatitis atopik, asma bronkial dan rinitis.
 Badannya transparan, berbentuk oval,
pungggungnya cembung, perutnya rata, dan
tidak bermata.
 Ukurannya,yang betina antara 300-450 mikron x
250-350 mikron, sedangkan yang jantan lebih
kecil, antara 200-240 mikron x 150-200 mikron.
 Bentuk dewasa tungau ini memiliki 4 pasang kaki
 Tungau membuat terowongan pada bagian
permukaan kulit tubuh pada lekukan lutut dan siku
berada diantara sela – sela jari dan pergelangan
tangan serta pada daerah sekitar puting
payudara wanita dan penis serta kantung zakar
pada laki – laki dan di pantat bagian bawah.
 Tungau penyebab penyakit scabies ini distribusinya
hampir di seluruh penjuru dunia namun
kebanyakan di beberapa negara berkembang
dimana prevalensi skabies sekitar 6% - 27% populasi
umum dan cenderung tinggi pada anak serta
orang dewasa.
3. KUTU
 Kingdom : Animalia
 Phyllum : Arthropoda
 Kelas : Insecta
 Ordo : Phthiraptera
 Sub Ordo : Anoplura
 Famili : Pediculidae
 Genus : Pediculus
 Spesies : Pediculus humanus capitis
Kutu kepala merupakan parasit manusia saja
dan tersebar di seluruh dunia. Tempat-
tempat yang disukainya adalah rambut
pada bagian belakang kepala. Kutu
rambut kepala dapat bergerak dengan
cepat dan mudah berpindah dari satu
hospes ke hospes lain
Kutu rambut kepala mudah ditularkan melalui
kontak langsung atau dengan perantara
barang-barang yang dipakai bersama-
sama. Misalnya sisir, sikat rambut, topi dan
lain-lain.
Pada infeksi berat, helaian rambut akan
melekat satu dengan yang lainnya dan
mengeras, dapat ditemukan banyak
kutu rambut dewasa, telur (nits) dan
eksudat nanah yang berasal dari gigitan
yang meradang. Infeksi mudah terjadi
dengan kontak langsung. Pencegahan
dilakukan dengan menjaga kebersihan
kepala
 Kindom : animalia
 Pilum : arthtropoda
 Class : insecta
 Order : phthiraptera
 Suborder : anoplura
 Family : pthiridae
 Genus : pthirus
 Species : p. pubis
 Angka prevalensi dan kejadian pubis pediculosis
sebagian besar perkiraan. Satu studi rinci (Simms et
al., 2006) menemukan kejadian sekitar 33 kasus pubis
pediculosis tahunan per 100.000 orang, dengan dua
kali lebih banyak laki-laki sebagai perempuan
memiliki infestasi kutu kemaluan. Seperti dengan PMS
lain, pubis pediculosis paling sering terjadi pada
dewasa muda.
 Di Inggris, insidensi tahunan adalah 74 kasus per
100.000 orang dalam 15 – untuk kelompok usia 24
tahun (. Simms et al, 2006), yang merupakan dua kali
tingkat kutu yang ditemukan dalam populasi secara
keseluruhan .

Anda mungkin juga menyukai