Anda di halaman 1dari 51

KEBIJAKAN dan UPAYA

PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR

SEKSI P3PMK
DINAS KESEHATAN PROV. JATIM

1
OUTLINE
1. Pendahuluan

2. Permasalahan PTM

3. Kebijakan dan Upaya Pengendalian PTM

4. Penutup
1. Pendahuluan
Program Prioritas Renstra Kemenkes
2015 - 2019

Meningkatnya Penurunan Pengendalian


Sinergitas AKI dan AKB ATM Meningkatnya
Antar K/L Efektivitas
Pusat & Litbangkes
Penurunan Pengendalian
Daerah
stunting PTM

Meningkatnya Kesehatan Meningkatnya Pengendalian Meningkatnya Akses &


masyarakat Penyakit Mutu Fasyankes

Meningkatnya Kemandirian, Akses & Mutu


Meningkatnya Jumlah, Jenis, Kualitas, dan
Sediaan Farmasi (Obat, Vaksin, Biosimilar)
Pemerataan Tenaga Kesehatan
& Alkes

Meningkatnya tata kelola Meningkatnya Kom- Meningkatnya Sistem


Meningkatnya Integrasi Informasi Kes.
kepemerintahan yang baik petensi & Kinerja
Perencanaan, Bimtek & Monev Terintegrasi
dan bersih Aparatur Kemenkes

Pengendalian PTM menjadi salah satu program prioritas Kemenkes


Penyebab Utama Beban Penyakit,
1990-2015
1990 2000 2010 2015
Cedera Cedera Cedera Cedera
7% 8% 9% 13%

Penyakit Penyakit
Penyakit Menular Menular
Penyakit Menular
Penyakit Tidak 33% Penyakit 30%
Penyakit
Menular Menular 43% Tidak
Tidak Penyakit
Menular Menular Tidak
56% 37% Menular
49% 58%
57%

Kematian akibat penyakit tidak menular semakin meningkat dan menjadi


beban utama penyakit sejak tahun 2000

Sumber : Double Burden of Diseases & WHO NCD Country Profiles (2014)

Keterangan: Pengukuran beban penyakit dengan Disability-adjusted Life Years (DALYs)  hilangnya hidup dalam
tahun akibat kesakitan dan kematian prematur
5
Perubahan Beban Penyakit

Peringkat Tahun 1990 Tahun 2010 Tahun 2015


1 ISPA 1 Stroke 1 Stroke
2 Tuberkulosis 2 Tuberkulosis 2 Kecelakaan Lalin
3 Diare 3 Kecelakaan Lalin 3 Jantung Iskemik
4 Stroke 4 Diare 4 Kanker
5 Kecelakaan Lalin 5 Jantung Iskemik 5 Diabetes Melitus
6 Komplikasi Kelahiran 6 Diabetes Melitus 6 Tuberkulosis

7 Anemia Gizi Besi 7 Low Back Pain 7 ISPA

8 Malaria 9 ISPA 8 Depresi

13 Jantung Iskemik 12 Komplikasi Kelahiran 9 Asfiksia dan Trauma Kelahiran

16 Diabetes Melitus 26 Malaria 10 Penyakit Paru Obstruksi Kronis

• Tahun 1990: penyakit menular (ISPA, TB, Diare, dll) menjadi penyebab
kematian dan kesakitan terbesar
• Sejak Tahun 2010: PTM menjadi penyebab terbesar kematian dan
kecacatan (stroke, kecelakaan, jantung, kanker, diabetes)
Sumber data: Global burden of diseases (2010) dan Health Sector Review (2014)
2. Permasalahan PTM
BEBAN EKONOMI AKIBAT PENYAKIT TIDAK MENULAR
Proyeksi Jumlah Kasus Rawat Jalan dan Rawat Inap 2014 - 2019
Rawat Inap Rawat Jalan
3,543,801
2,690,660
3,112,908 3,783,861
2,277,367
1,901,805
1,922,723 2,224,458 2,532,370
1,359,013 1,627,387 2,703,915

2014 2015 2016 2017 2018 2019

Januari – Juni 2014


Biaya Rawat Jalan Biaya Rawat Inap Penyakit Beban Biaya
Penyakit
(Rp) (Rp)
Ʃ Kasus
Katastropik Rawat Inap
Semua Penyakit 3,45 triliun 12,66 triliun 1 Jantung 1,82 triliun 232.010
Penyakit Katastropik 1,03 triliun 4,24 triliun
2 Stroke 794,08 miliar 172.303
Beban Katastropik 30% 33,50%
5 penyakit dengan beban biaya rawat 3 Ginjal 750 miliar 138.779

inap tertinggi adalah Penyakit Tidak 4 Diabetes 313,64 miliar 70.584


Menular. 5 Kanker 313,09 miliar 56.033

Tanpa intervensi yang berarti, beban 6 Talasemia 174,85 miliar 53.948


pengeluaran kesehatan di Indonesia 7 Hemofilia 71,25 miliar 12.170
diproyeksi dapat terus meningkat.
Prevalensi Penyakit Tidak Menular Menurut Umur

PTM bukan penyakit orang tua atau proses degeneratif, tetapi sudah
mulai banyak ditemukan pada penduduk usia lebih muda
Cakupan Nakes Pemeriksaan PTM
di Indonesia
(hipertensi)

(Diabetes)

• Cakupan oleh nakes  36.8% (hipertensi ), 30,4% (Diabetes)


• Sekitar 2/3 penderita tidak tahu bahwa dirinya menderita PTM
PROPORSI PENDUDUK
DENGAN FAKTOR RISIKO PTM
2007 2013
FAKTOR RISIKO PTM
(%) (%)

1 Merokok (usia ≥ 15 th) 34,7 36,3

2 Aktifitas fisik kurang (usia ≥ 10 th) 48,2 26,1

3 Kurang konsumsi sayur & buah (usia ≥ 10 th) 93,6 93,5

4 Konsumsi minuman beralkohol 4,6 n.a


Konsumsi minuman beralkohol berbahaya 0,3 n.a
5 Obesitas sentral (usia ≥ 18 th) 18,8 26,6

Data faktor risiko PTM tahun 2007 dan tahun 2013 menurut Riskesdas
Trend ini kemungkinan akan berlanjut sering dengan perubahan perilaku hidup
(pola makan dengan gizi tidak seimbang,Sumber:
kurang aktifitas fisik, merokok, dll) 12
Riskesdas 2007; Riskesdas 2013
Prevalensi Perokok Remaja Prevalensi Konsumsi Tembakau
(15-19 tahun) Penduduk Usia ≥15 tahun

Prevalensi perempuan merokok


usia 15 - 19 tahun meningkat 10 kali
lipat .
Sumber: SUSENAS 1995, SKRT 2001, SUSENAS 2004, RISKESDAS 2007*, 2010
3. Kebijakan Upaya Pengendalian PTM
ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN
(2005-2024)
RPJMN I RPJMN II RPJMN III RPJMN IV
2005-2009 2010-2014 2015-2019 2020-2024

Universal
Coverage Masyarakat
Upaya Kuratif
Sehat Yang
Mandiri dan
Berkeadilan

Pendukung/penunjang

Upaya promotif dan preventif, serta peningkatan universal health coverage menuju
masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan. Dalam pengendalian PTM
Upaya Promotif dan Preventif PTM dilaksanakan untuk mengubah perilaku masyarakat
dan deteksi dini F R PTM
PROGRAM INDONESIA SEHAT

Paradigma Penguatan Yankes JKN


Sehat Program Program
• Peningkatan Akses • Benefit
terutama pd FKTP • Sistem pembiayaan:
Program
• Optimalisasi Sistem asuransi – azas
• Pengarusutamaan Rujukan
kesehatan dalam gotong royong
• Peningkatan Mutu
pembangunan • Kendali Mutu &
Kendali Biaya
• Promotif - Preventif Penerapan pendekatan
• Sasaran: PBI & Non
sebagai pilar utama continuum of care
PBI
upaya kesehatan
Intervensi berbasis
• Pemberdayaan resiko kesehatan
Tanda
masyarakat kepesertaan
(health risk)
KIS
Dalam Paradigma Sehat, Upaya Promotif dan Preventif serta Pemberdayaan Masyarakat
menjadi prioritas Demikian juga dalam upaya pengedalian PTM 16
FAKTOR RISIKO PTM
MORBIDITAS
&
DISABILITAS

• Gula darah tinggi

Mengendalikan faktor risiko “bersama” (merokok, diet tidak sehat, kurang aktivitas fisik
dan konsumsi alkohol) berarti mengendalikan semua PTM
Faktor risiko PTM meliputi FR Perilaku dan FR Fisiologis / “FR Antara”
Jika tidak dilakukan deteksi dini (pemeriksaan/pengukuran) maka seringkali tidak
disadari bahwa sudah mempunyai faktor risiko karena tidak bergejala.
17
Deteksi
Sumber: Modifikasi dari from Global diniamenjadi
Health 2035: penting
world converging within auntuk dilakukan
generation. USA, The Lancet. 2013.
PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
Kebijakan Strategi PPTM
UU 36/2009 ttg 1. Peningkatan upaya promotif dan
Kesehatan preventif
2. Partisipasi dan pemberdayaan
masyarakat : Posbindu PTM. • Strategi PP- PTM
3. Peningkatan peran multidisiplin dan • bagi sektor
RPJMN 2015-2019 lintas sektoral : kemitraan dan jejaring
kesehatan & sektor
kerja.
4. Penguatan peran pemerintah lain
RENSTRA KEMENKES /pemerintah daerah : kearifan • Acuan perencanaan
2015-2019 lokal/karakteristik program PP-PTM
5. Pendekatan berjenjang dari masyarakat - pusat dan daerah
ke pelayanan kesehatan tersier dengan • Kesepahaman PP-
rujuk balik (continuum of care) : PTM secara lintas
GLOBAL PLAN OF pendekatan siklus kehidupan.
NCDs sektor
6. Dukungan ketersediaan infrastruktur
dengan kendali mutu pelayanan
REGIONAL PLAN kesehatan dan tenaga kesehatan yang
(WHO-SEARO) profesional pada setiap tatanan.

Kebijakan dan Strategi Pengendalian PTM dengan memperhatikan UU Kesehatan, RPJMN,


Renstra Kemenkes serta target Global dan regional untuk pengendalian PTM
Pelayanan
Lansia
PELAYANAN PTM DENGAN
PENDEKATAN SIKLUS HIDUP • Perilaku Cerdik
• Diet sehat
• Aktivitas Fisik
• Posbindu PTM
Pelayanan bagi • Posyandu lansia
Dewasa • Deteksi Dini dan
Monitoring
faktor risiko PTM

Pelayanan bagi
anak Sekolah dan
Pelayanan bagi Remaja
bayi dan balita • Perilaku Cerdik
• Diet sehat gizi seimbang
• Aktivitas Fisik
Pelayanan ibu hamil • Posbindu PTM
• Deteksi Dini dan Monitoring faktor
dan Ibu Menyusui risiko PTM
• Deteksi dini kanker leher rahim dan
payudara (wanita usia 30 – 50 th)
Pelayanan • UBM
•Penjaringan
PUS & WUS •Imunisasi Anak Sekolah
•UKS (Cerdik Di Sekolah)
•PMT (Diet sehat gizi seimbang)
•Aktivitas Fisik
• ASI eksklusif
• Pemeriksaan dan •Pencegahan merokok
• Imunisasi dasar lengkap
Monitoring TD •Konseling: Gizi HIV/AIDS, NAPZA dll
• Pemberian makan / PMT
• Deteksi dini dan •Kespro remaja
(diet sehat gizi seimbang)
Monitoring faktor risiko •Fe
• Penimbangan
• Konseling PTM • Vit A
• Skrining pra nikah • Diet sehat • MTBS
• Monitoring faktor risiko • Pemantauan pertumbuhan & perkembangan 19
PTM
Pendekatan Keluarga

Puskesmas

Poskestren/
Posyandu- Rumah Sehat Desa- UKBM lain-
Posbindu PTM Posbindu PTM Posbindu PTM

Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga

Pendekatan keluarga dalam pengendalian PTM dilakukan melalui UKM di Puskesmas


Intervensi langsung terhadap keluarga yang tidak terjangkau akses UKBM
Indikator dan Target PP-PTM
RPJMN 2015-2019

TARGET
No. INDIKATOR
Baseline 2019
1 Prevalensi tek darah tinggi pada 25,8 (2013) 23,4
pddk usia ≥ 18 tahun (%)
2 Proporsi obesitas pada penduduk usia 15,4 (2013) 15,4
≥ 18 tahun (%)
3 Prevalensi merokok penduduk usia ≤ 7,2 (2013) 5,4
18 tahun. (%)

21
RENSTRA
PROGRAM PPTM Tahun 2015-2019

No INDIKATOR 2015 2016 2017 2018 2019

Persentase Puskesmas yang melaksanakan


1 10% 20% 30% 40% 50%
pengendalian PTM terpadu

Persentase desa / kelurahan yang


2 10% 20% 30 % 40% 50 %
melaksanakan kegiatan Posbindu PTM

Persentase perempuan usia 30- 50 tahun yang


3 10% 20% 30% 40% 50%
dideteksi dini kanker serviks dan payudara

Persentase Kab/Kota yang melaksanakan Kebijakan


4 10% 20% 30% 40% 50%
Kawasan Tanpa Rokok (KTR), minimal 50% sekolah

% Kab/kota yang melakukan pemeriksaan


5 10% 20% 30% 40% 50%
kesehatan pengemudi di terminal utama
PERSENTASE PUSKESMAS YANG MELAKSANAKAN
PPTM SECARA TERPADU

Adalah % puskesmas yang melaksanakan deteksi dini


FR PTM terpadu melalui Posbindu PTM minimal 10%
desa/kel di wil kerjanya dan melaksanakan
pengendalian hipertensi dan DM terintegrasi

= Jml pusk yang melaksanakan kegiatan


deteksi dini FR PTM terpadu X 100

Jml puskesmas yg ada di wil. nya


23
PERSENTASE DESA / KEL YANG MELAKSANAKAN
KEGIATAN
POSBINDU PTM
Adalah % desa/kelurahan yang melaksanakan
kegiatan Posbindu PTM yaitu deteksi dini dan
monitoring FR PTM secara rutin minimal 10%
penduduk usia ≥ 15 tahun di wilayah tersebut

= Jml desa / kel yang melaksanakan


kegiatan Posbindu PTM X 100

Jml desa / kel yang ada di wil. nya

24
PERSENTASE PEREMPUAN USIA 30 – 50 TAHUN YANG DILAKUKAN
DETEKSI DINI MELALUI IVA ATAU PAPSMEAR DAN PEMERIKSAAN
SADANIS

Adalah jumlah perempuan usia 30 – 50 tahun yang


dilakukan deteksi dini melalui IVA / papsmear dan
SADANIS

= Jml perempuan usia usia 30 – 50 tahun yg


dilakukan det dini melalui IVA/papsmear
dan SADANIS X 100

Jml perempuan usia 30 – 50 tahun di


wilayahnya
25
INDIKATOR 1, 2 DAN 3 DIATAS DIMONITORING
DAN DIEVALUASI MELALUI PENCATATAN DAN
PELAPORAN MELALUI SURVEILANS FR
BERBASIS POSBINDU PTM DAN
PENGENDALIAN PTM DI FKTP
PERSENTASE KAB/KOTA YANG MELAKSANAKAN
KEBIJAKAN KTR MINIMAL 50% SEKOLAH

Adalah % kab/kota yang memiliki peraturan dan


kebijakan KTR dalam bentuk SE, SK, instruksi, Perwali
/ Perbup / Perda dan telah menerapkan pada minimal
50% tempat proses belajar mengajar di sekolah

= Jml kab/kota yg memiliki KTR dan


minimal 50% sekolah menerapkan KTR
X 100
Jml kab/kota di Jatim

27
PERSENTASE KAB/KOTA YANG MELAKUKAN PEMERIKSAAN
PENGEMUDI DI TERMINAL UTAMA

Adalah % kab/kota yang melakukan pemeriksaan


kesehatan kesehatan pengemudi di terminal utama
(AKAP, AKDP, angkutan umum)

= Jml kab/kota yg melakukan pemeriksaan


pengemudi di terminal X 100

Jml kab/kota di Jatim

28
INDIKATOR 4 DAN 5 DIATAS DIMONITORING
DAN DIEVALUASI MELALUI PENCATATAN DAN
PELAPORAN MELALUI E MONEV
PENINGKATAN GAYA HIDUP SEHAT
DENGAN PERILAKU CERDIK DAN PATUH
P Periksa Kesehatan secara rutin dan
ikuti anjuran dokter
A Atasi Penyakit dengan pengobatan
yang tepat dan teratur
Tetap diet sehat dengan gizi
T
seimbang,
Upayakan beraktivitas fisik dengan
U aman,
Hindari rokok, alkohol dan zat
karsinogenik lainnya
H

Promosi kesehatan untuk berperilaku Program Patuh bagi yang sudah


CERDIK dalam mengatasi PTM dan menyandang PTM diselenggarakan
mengimplementasikan dalam Posbindu PTM agar mereka rajin kontrol dan
minum obat

30
PERLINDUNGAN TERHADAP
PAPARAN ASAP ROKOK
KAWASAN TANPA ROKOK (KTR)

KTR diberlakukan pada:


 Fasilitas Pelayanan Kesehatan
 Tempat proses belajar mengajar,
 Tempat anak bermain,
 Tempat ibadah,
 Angkutan umum,

Pemda wajib menetapkan  Tempat kerja


 Tempat umum dan
KTR di daerahnya
 Tempat lain yang ditetapkan

Sesuai amanat PP 109 tahun 2012, psl 49 ttg kewajiban pemerintah dan pemerintah daerah
mewujudkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) untuk melindungi terhadap paparan asap rokok
KTR diberlakukan pada fasyankes, tempat proses belajar mengajar, tempat anak bermain,
tempat ibadah, angkutan umum, tempat kerja, dan tempat umum dan tempat lain yang
ditetapkan.
KRITERIA KTR DI SEKOLAH
• Ada tanda dilarang merokok di lingkungan sekolah;
• Tidak ditemukan orang merokok di lingkungan sekolah
• Tidak ditemukan ruang merokok di lingkungan sekolah;
• Tidak tercium bau rokok di lingkungan sekolah;
• Tidak ditemukan puntung rokok di lingkungan sekolah;
• Tidak ditemukan penjualan rokok di lingkungan sekolah;
• Tidak ditemukan asbak atau korek api di lingkungan
sekolah;
• Tidak ditemukan iklan atau promosi rokok di lingkungan
sekolah;
Meningkatkan Edukasi dan Promosi Gizi Seimbang
(Kampanye dan Pemberdayaan Masyarakat)

Edukasi dan promosi kesehatan tentang 10 Pesan


Gizi Seimbang
PENINGKATAN AKTIVITAS FISIK
PENGERTIAN Aktivitas Fisik:
Setiap gerakan tubuh yang dapat meningkatkan
AKTIVITAS FISIK pengeluaran tenaga atau energi
(Physical Activity) Min. 150 menit / minggu atau Min. 30 menit
3-5 kali seminggu.

Exercise is Medicine
Aktivitas fisik yang aman bagi
LATIHAN FISIK penderita PTM
(EXERCISE)

 Aktif di Tempat Kerja


 Anak dan Sekolah
 Transportasi dan
Lingkungan
OLAHRAGA
(SPORT) Menjadi aktif sesuai kemampuan
dan kondisi yang memungkinkan.
Meningkatkan aktivitas fisik di
masyarakat khususnya anak sekolah
dan tempat kerja
Pengendalian Faktor Risiko Berbasis
Masyarakat (Posbindu PTM)

Kegiatan terintegrasi :
• Deteksi dini faktor risiko PTM
• Monitoring faktor risiko PTM
• Konseling + Rujukan
• Kegiatan lain: Penyuluhan, senam,
bersepeda, dll

Posbindu PTM saat ini:


 Belum optimal dan cakupan
masih rendah (baru
sekitar 60% melakukan kegiatan rutin dan melaporkan)
 Sasaran PTM adalah pddk usia >15 thn
 Perlu perluasan di semua tatanan masyarakat (spt : tempat kerja dan
sekolah)
 Integrasi dalam Rumah Sehat Desa
Deteksi Dini Kanker
KANKER PAYUDARA KANKER LEHER RAHIM

Pemeriksaan SADARI
&
CBE (Clinical Breast DILAKSANAKAN
Examination) SECARA
KOMPREHENSIF Metode IVA
(Inspeksi Visual Asam Asetat)
Integrasi dengan SVA (Single Visit Approach) IVA +
DOWN STAGING IMS, KB dan PKK Treat (krioterapi)
KANKER PAYUDARA
 Retinoblastoma
 Leukemia DETEKSI DINI
 Osteosarcoma KANKER PADA
 Limfoma Malignum
 Neuroblastoma ANAK
 Nasofaring
PENDEKATAN FAKTOR RISIKO PTM
TERINTEGRASI DI PUSKESMAS
(PANDU PTM)
PEN WHO CARTA WHO/ISH
 Peningkatan Tatalaksana Faktor Risiko
Utama (Konseling berhenti merokok,
konsumsi alkohol, Hipertensi,
Dislipidemia, Obesitas, dan lainya) di
Fasilitas pelayanan dasar (Puskesmas,
dokter keluarga, praktek swasta)
 Sepuluh (10) persen penduduk usia >15
th diwilah kerja Puskesmas mengikuti
kegiatan Posbindu PTM

 Tatalaksana Terintegrasi Hipertensi dan Diabetes


melalui pendekatan Faktor Risiko
 Prediksi berisiko penyakit jantung dan stroke
dengan Charta WHO PEN 37
PANDU PTM
Pelayanan PTM Terpadu adalah pendekatan faktor risiko
PTM untuk deteksi dini dan monitoring Faktor risiko PTM
terintegrasi melalui Posbindu PTM, layanan khusus PTM
lainnya seperti diabetes, jantung, stroke, Cedera, skrining
Thalasemia, SLE, pemeriksaan IVA / SADANIS, deteksi dini
kanker anak, layanan upaya berhenti merokok, PAL, dan
rehabilitasi / paliatif PTM
Target indikator  Target 2019 50% puskesmas yang
melaksanakan pengendalian PTM terpadu
Puskesmas Pandu PTM adalah puskesmas yang
melaksanakan pelayanan PTM terpadu yaitu minimal :
- Melaksanakan deteksi dini faktor risiko PTM Terpadu
melalui Posbindu PTM di 10% desa di wilayah kerjanya,
dan
- Melaksanakan pelayanan hipertensi dan DM terintegrasi
Nilai Konversi mmol → mg/dL
mmol/L 4 5 6 7 8
mg/dL 154,7 193,3 232 270,7 309,4
Nilai Konversi mmol → mg/dL
mmol/L 4 5 6 7 8
mg/dL 154,7 193,3 232 270,7 309,4
Sistem Informasi PPTM Terpadu
Sebagai tempat menyimpan informasi kesehatan
Sebagai basis data untuk pengambilan
warga masyarakat
keputusan

Surveilans PTM Web GIS

LAYANAN
Sebagai wadah untuk informasi kesehatan untuk
SISTEM menghindari faktor risiko PTM
INFORMASI
PPTM Portal Web PTM
TERPADU

Sebagai indikator kesehatan masyarakat


dalam satu wilayah Sebagai sarana komunikasi masyarakat dalam menjaga
kesehatan

Sisfo Puskesmas
SMS Gateway

Pengembangan sistem informasi dan surveilans PPTM yang terdiri dari Portal Web PTM,
surveilans Posbindu PTM, surveilans di FKTP, dan Monev PTM
4. Penutup
PENUTUP
 Strategi Pencegahan dan Pengendalian PTM dilakukan
melalui upaya promosi dan preventif dengan pendekatan
faktor risiko PTM
 Peningkatan dan penguatan kebijakan berwawasan
kesehatan (Health in all policies)
 Peningkatan dan perluasan Upaya Deteksi Dini Faktor Risiko
melalui Posbindu PTM di lintas KL/SKPD, tatanan tempat
kerja, tatanan sekolah, integrasi dengan rumah desa sehat
 Penguatan akses Layanan PTM terintegrasi mulai dari FKTP,
dan rujukan FKRTL serta rujuk balik
 Perlu Komitmen yang serius untuk PP-PTM yang melibatkan
semua komponen bangsa
BUKU MONITORING FAKTOR RISIKO PTM

Konseling dan Tindak Lanjut


NOMOR REG.
NIK
Nama
Tempat Lahir
Tanggal Lahir
Alamat
RT/RW
Kelurahan/Desa
Kabupaten
Provinsi
Pekerjaan
Jenis Kelamin 1. Laki-laki 2. Perempuan
Riwayat Penyakit Tidak Menular 1.
Keluarga 2.
3.
Riwayat Penyakit Sendiri 1.
2.
3.
Tanggal Kunjungan dan Hasil Pengukuran
No Faktor Risiko

1. Merokok
2. Aktivitas Fisik
3. Makan sayur dan buah < 5
porsi/hari
4. Konsumsi minuman
alkohol
5. Stress
6. Tekanan Darah
FORMULIR 83

REGISTER MONITORING FR-PTM


Puskesmas : Posbindu PTM :
Kode : Tahun :
Form 1 .
No. Riwayat PTM
NIK/NKK Nama Umur L/P Riwayat PTM Diri Sendiri
Urut Keluarga

1 2 3 4 5 6 7

Form 2 (sambungan dari form 1

Merokok Kurang aktifitas fisik


No.
(Isi Bulan 1-12) (Isi Bulan 1-12)
Urut

1 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

Form 3 (sambungan dari form 2)


Makan sayur dan buah < 5 porsi/hari Konsumsi minuman alkohol
No.
(Isi Bulan 1-12) (Isi Bulan 1-12)
Urut
FORMULIR 84

REGISTER PEMERIKSAAN FAKTOR RISIKO KESEHATAN PENGEMUDI DI TERMINAL


Puskesmas : Terminal :
Kode : Tahun :
Jan Feb Mar Apr Mei
NIK/N
No Nama Tempat L T
KK
Kerja L LC TL L LC TL L LC TL L LC TL L C L
1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
8 9
1
2
3
4
JUMLAH

Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des


L LC TL L LC TL L LC TL L LC TL L LC TL L LC TL L LC TL
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

Keterangan :
L : Layak
LC : Layak dengan Catatan
TL : Tidak Layak
FORMULIR 133
CATATAN MEDIS DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DAN KANKER PAYUDARA
Informasi Pasien (diisi oleh petugas pendaftaran )
Nomor RM :…………
NIK :…………
Nama : ……………………………….. Perkawinan kePasangan …kali
Umur : …….. Tahun Klien …kali
Suku Bangsa :………… Pekerjaan klien : ......................, pekerjaan suami..............
Agama : .................... Pendidikan terakhir : ...............................
Berat Badan : …….. Kg Jumlah anak kandung :…….
Tinggi Badan : …….. Cm
Alamat : ……………………………….. RT/RW :…………….. Desa/Kelurahan ………………...

Faktor Risiko (diisi oleh petugas pendaftaran )


Ya Tidak Ya T
- Menstruasi <12 tahun - Kehamilan pertama >35 tahun
- Usia pertama berhubungan seksual <17 tahun - Pernah menyusui
- Sering keputihan - Pernah melahirkan
- Merokok - Melahirkan >=4 kali
- Terpapar asap rokok >1 jam sehari - Menikah > 1 kali
- Sering konsumsi buah & sayur (5 porsi/hari) - KB hormonal
- Sering konsumsi makanan berlemak * Pil > 5 tahun
- Sering konsumsi makanan berpengawet * Suntik > 5 tahun
- Kurang aktivitas fisik (30 menit/hari) - Riwayat tumor jinak payudara
- Pernah Pap smear - Menopause > 50 tahun
- Sering berganti pasangan - Obesitas (IMT >27 kg/m2)
- Riwayat keluarga kanker
sebutkan jenis kanker …...……..
Pemeriksaan Payudara (diisi oleh petugas medis)

Beri tanda pada gambar :


Keras
▒ Kenyal

Bergerak
Tidak bergerak

Payudara Kanan
Payudara Kiri
Kulit Normal Abnormal
Kulit Jeruk Penarikan kulit Luka basah

Areola/Papilla Normal Abnormal


Retraksi Luka basah Cairan abnorm
dari puting susu
Benjolan pada Payudara Tidak Ya Ukuran ……x…….cm

Penatalaksanaan
Hasil pemeriksaan payudara
Normal
Anjurkan SADARI setiap bulan
Pemeriksaan Payudara 1 tahun sekali
Pemeriksaan mammografi pada usia >40 tahun
Kemungkinan kelainan payudara jinak
Rujuk untuk pemeriksaan lanjutan
Dicurigai kelainan payudara ganas
Rujuk untuk pemeriksaan lanjutan

Pemeriksaan IVA (diisi oleh petugas medis)


Ada kelainan Ya Tidak Contoh Peta Serviks
Vulva Sebutkan ……………………
Vagina Sebutkan ……………………
Serviks Sebutkan ……………………

Pemeriksaan bimanual
Uterus Sebutkan ……………………
Adnexa Sebutkan ……………………
Pemeriksaan Rectovaginal Sebutkan ……………………
(jika diindikasikan)

Hasil IVA & Penatalaksanaan


Hasil IVA
IVA Negatif
Anjuran kembali setelah 5 tahun untuk Anjuran datang segera
melakukan tes (bila tanpa keluhan) (bila ada keluhan)

IVA Positif
Beri konseling tentang risiko kanker Pengobatan yang diberikan
leher rahim dan piihan pengobatan Krioterapi (petunjuk diberikan)
Menerima pengobatan yang dianjurkan Lainnya (petunjuk diberikan) …………
Tanggal kunjungan ulang ……………….
Diduga IMS
Diobati …………………………… Dirujuk …………………………….

Rujukan
Curiga kanker leher rahim Lesi meluas sampai dinding vagina
Lesi >75% Dirujuk untuk tes atau pengobatan lanjutan
Lesi >2 mm melebihi ujung prob krio

Nama pemeriksa...............

Tanda tangan tanggal ………………

Persetujuan Tindakan Medik

Bersama ini saya mengetahui bahwa saya didiagnosa :…………………………………………..

dan bersedia mendapatkan tindakan pengobatan berupa: ……………………………………

setelah saya mendapatkan penjelasan dan mengerti akan penyakit dan tujuan tindakan
yang akan saya alami.
…………………., ……………….. 20….
Petugas pelaksana Suami/Wali/Saksi Yang memberi persetujuan

(……………………………) (……………………….) (……………………………..)


Formulir 140 LAPORAN BULANAN UKME 6.

PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR


Kode Puskesmas P- 1 2 3 4 4 5 6 6 7 7 Bulan Tahun
Puskesmas
Jumlah
No Kegiatan/Variabel

1 2 3

A Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Payudara

1 Jumlah perempuan 30-50 tahun yang diperiksa IVA-SADANIS (pemeriksaan payudara klinis)

2 Persentase cakupan perempuan 30-50 tahun yang diperiksa IVA-SADANIS

3 Jumlah perempuan usia 30-50 tahun dengan :


a. IVA positif

b. dicurigai kanker serviks

c. kelainan kinekologi lain

d. pap smear positif

e. IVA positif yang sudah dikrioterapi

f. benjolan payudara

g. dicurigai kanker payudara

h. kelainan payudara lainnya

B
Pemeriksaan Faktor Risiko PTM
1
Jumlah penduduk berusia ≥15 tahun melakukan pemeriksaan di Posbindu PTM
2

Jumlah penduduk berusia ≥15 tahun melakukan pemeriksaan di Posbindu PTM dengan masalah kesehatan :

a. merokok

b. kurang mengkonsumsi buah dan sayur

c. kurang melakukan aktivitas fisik

d. mengkonsumi alcohol

e. Obesitas

f. obesitas sentral

g. menderita tekanan darah tinggi

h. Hiperglikemia

i. Hiperkolesterolemia

j. Hipertrigliserida

k. Dyslipidemia

l. fungsi paru paru tidak normal

m. positif alkohol dalam pernafasan

n. positif amfetamin dalam urine


3.
Gangguan PTM dengan penyakit penyerta Lain
a. diabetes melitus dengan TB

b. diabetes melitus gestasional

4. Jumlah penduduk mengikuti konseling kesehatan :

a. mengikuti konseling diet

b. mengikuti konseling berhenti merokok

c. mengikuti konseling potensi cedera


d. mengikuti konseling IVA-SADANIS
5. Jumlah SLTP/SLTA yang melaksanakan CERDIK (Cek rutin kondisi kesehatan,
Enyahkan asap rokok, Rajin aktifitas fisik, Diet sehat gizi seimbang, Istirahat
cukup, Kelola stress) di sekolah

6 Jumlah Pengemudi yang dilakukan pemeriksaan faktor risiko kesehatan


pengemudi di terminal dalam wilayah

Anda mungkin juga menyukai