Anda di halaman 1dari 5

Tatalaksana

• Pada stadium infiltrasi, diberikan antibiotika dosis tinggi, dan obat


simtomatik. Juga perlu kumur-kumur dengan cairan hangat dan
kompres dingin pada leher. Pemilihan antibiotik yang tepat
tergantung dari hasil kultur mikroorganisme pada aspirasi jarum.
• Penisilin merupakan drug of choice pada abses peritonsil dan efektif
pada 98% kasus jika dikombinasikan dengan metronidazole.
Tatalaksana
• Bila telah terbentuk abses, dilakukan pungsi pada daerah abses, kemudian di insisi untuk
mengeluarkan nanah.
• Tempat insisi ialah di daerah yang paling menonjol dan lunak, atau pada pertengahan garis yang
menghubungkan dasar uvula dengan geraham atas terakhir.
• Intraoral incision dan drainase dilakukan dengan mengiris mukosa overlying abses, biasanya
diletakkan di lipatan supratonsillar
• Bila terdapat trismus, maka untuk mengatasi nyeri, diberikan
analgesia lokal di ganglion sfenopalatum. Kemudian pasien dinjurkan
untuk operasi tonsilektomi “a” chaud.
• Bila tonsilektomi dilakukan 3-4 hari setelah drainase abses disebut
tonsilektomi “a” tiede, dan bila tonsilektomi 4-6 minggu sesudah
drainase abses disebut tonsilektomi “a” froid.
• Pada umumnya tonsilektomi dilakukan sesudah infeksi tenang, yaitu
2-3 minggu sesudah drainase abses.
Komplikasi
• Abses pecah spontan, mengakibatkan perdarahan, aspirasi paru, atau
piemia.
• Penjalaran infeksi dan abses ke daerah parafaring, sehingga terjadi
abses parafaring. Kemudian dapat terjadi penjalaran ke mediastinum
menimbulkan mediastinitis.
• Bila terjadi penjalaran ke daerah intrakranial, dapat mengakibatkan
thrombus sinus kavernosus, meningitis, dan abses otak.
• Sekuele post streptokokus seperti glomerulonefritis dan demam
rheumatik apabila bakteri penyebab infeksi adalah Streptococcus
Group A.
Prognosis
• Abses Peritonsil
• Abses peritonsil merupakan penyakit yang jarang menyebabkan kematian
kecuali jika terjadi komplikasi berupa abses pecah spontan dan menyebabkan
aspirasi ke paru. Selain itu komplikasi ke intrakranial juga dapat
membahayakan nyawa pasien. Abses peritonsil hampir selalu berulang bila
tidak diikuti dengan tonsilektomi, maka ditunda sampai 6 minggu berikutnya.
• Abses Submandibula
• Dubia et bonam bila ditangani dengan cepat dan tepat.

Anda mungkin juga menyukai