Anda di halaman 1dari 35

SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA HOMEOSTATIC MODEL ASSESSMENT OF INSULIN


RESISTANCE (HOMA-IR) DENGAN KOLESTEROL HIGH DENSITY
LIPOPROTEIN (HDL) PADA PENDERITA DM TIPE 2 YANG
MENDAPAT INSULIN DI POLI ENDOKRIN RSUD
DR. PIRNGADI KOTA MEDAN TAHUN 2016
NAMA : KIKI EKA RATNASARI
NPM : 212 210 026

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
MEDAN
2016
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


DM tipe 2 merupakan kumpulan gejala yang timbul pada
seseorang karena adanya peningkatan kadar glukosa
darah di atas nilai normal.
Angka kejadian DM menurut IDF (2013):
Dunia 382 juta jiwa
Asia Tenggara 138,2 juta jiwa
Indonesia 6,9%
Sumatera Utara 2,3%
RSUD Dr. Pirngadi ± 75 orang/hari, 1200-
Medan 2000 orang/bulan
komplikasi akut
Komplikasi DM
komplikasi kronik
Pada DM resistensi insulin dan defisiensi insulin
menghambat metabolisme glukosa displidemia
IR kolestrol LDL, trigliserida
HDL
Pemeriksaan IR Euglycemic clamp techniqu
HOMA-IR
Berdasarkan penelitian Maknawa et al. ada hubungan profil lipid dengan
HOMA-IR
semakin tinggi sensivitas insulin maka semakin rendah kadar kolestrol
HDL
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimanakah hubungan antara HOMA-IR
dengan kolesterol HDL pada pasien rawat jalan
penyandang DM tipe 2 yang mendapat insulin di
Poli Endokrin RSUD Dr. Pirngadi Medan?

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan umum
Mendapatkan hubungan antara sensivitas insulin
dengan kolesterol HDL pada penderita DM tipe 2
yang mendapat insulin di Poli Endokrin RSUD Dr.
Pirngadi Medan.
1.3.2 Tujuan Khusus

Homa IR
Gambaran
Penderita
DM Tipe 2
Kolesterol HDL

Mengetahui

Pengaruh kadar HOMA-


IR terhadap Kolesterol
HDL
1.4 Manfaat Penelitian
1. 4.1 Bagi Masyarakat
Memberikan informasi dan pengetahuan pada
masyarakat. Apabila terdapat korelasi yang baik maka
pemeriksaan HOMA-IR dapat digunakan sebagai marker
bagi penyandang DM tipe 2.
1.4.2 Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Memberikan informasi mengenai hubungan antara
HOMA-IR dengan kolesterol HDL pada penderita DM
tipe 2 yang mendapat insulin.
1.4.3 Bagi Peneliti
Menambah wawasan dan pengetahuan peneliti serta
menambah pengalaman dan proses pembelajaran
khususnya dalam melakukan penelitian ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Insulin
Insulin adalah satu-satunya hormon penurunan
gula darah di antara sekian banyak hormon lain yang
berkhasiat meninggikan gula darah(Arisman, 2011).

Dinamika Sekresi

Sekresi fase 1 Sekresi fase 2


(AIR) (sustained phase,
Manaf, 2009) latent phase),
Insulin regular (IR)
Insulin
NPH (Neutral Protamine
Hagedorn)

Metabolisme

Efek Karbohidrat

Lemak
Resistensi

Kondisi dimana insulin-hormon yang disekresi


oleh pankreas untuk mengontrol level gula
darah dalam tubuh sampai tidak lagi bekerja
dengan semestinya (Sulistyoningrum, 2010).
Indikasi Terapi

-DM tipe 1, DM tipe 2


-Stres berat
-DM gestasional, Ketoasidosis diabetik
-sindroma hiperglikemia hiperosmolar non-
ketotik.
-Gangguan fungsi ginjal atau hati berat
-Kontra indikasi OHO.
(Depkes RI, 2005)
2.2 Profil Lipid
Kolesterol, trigliserida, fosfolipid, dan asam
lemak bebas berasal dari makanan (eksogen)
dan sintesis lemak (endogen).
(Price dan Wilson, 2005)

Lipogenesis
Metabolisme
Lipolisis
Sugondo, 2009)
Metabolisme
Lipoprotein

Jalur metabolisme eksogen

Jalur metabolisme endogen

Jalur reverse cholesterol transport


2.3 HOMA-IR

HOMA-IR  sebuah metode yang sederhana


dan berguna untuk mengevaluasi
sensitivitas insulin (Okita, 2013)

Kadar insulin puasa


HOMA-IR
Kadar glukosa darah puasa

(Geloneze et al., 2009)


2.4 DM Tipe 2
Penyakit metabolik yang ditandai dengan timbulnya
hiperglikemia akibat gangguan sekresi insulin, dan
atau peningkatan resistensi insulin seluler terhadap
insulin (Cavallerano, 2009).
-Usia, Berat badan
-Riwayat keluarga
-TD > 140/90 mmHg
Faktor risiko -Kolesterol HDL< 40 mg/dl (lk)/
<50 mg/dl (pr)
-Trigliserida >250 mg/dl
-DM kehamilan
-Gaya hidup, dll (Arisman, 2010)
Patogenesis

resistensi insulin perifer,


gangguan “hepatic glucose kerusakan total
production (HGP)”, dan sel β
penurunan fungsi cell β
(Colledge et al., 2006)

Gejala klinis

Keluhan klasik Keluhan lain

(PERKENI, 2011)
Diagnosis

- Gejala klasik DM + glukosa plasma sewaktu ≥ 200


mg/dL
- Gejala klasik DM + kadar glukosa plasma puasa ≥
126 mg/dL
- Kadar gula plasma 2 jam pada TTGO ≥ 200mg/dL
(PERKENI, 2011)

Komplikasi Vaskuler

Komplikasi mikrovaskular Komplikasi makrovaskular


Meeking, 2011
Kriteria Pengendalian
Parameter Risiko KV (-) Risiko KV (+)
IMT (kg/m2) 18,5 - < 23 18,5 - >23
Tekanan darah sistolik < 130 mmHg >130 mmHg
Tekanan darah diastolik <80 mmHg >80 mmHg
Glukosa darah puasa <100 mg/dl >100 mg/dl
Glukosa darah 2 jam PP <140 mg/dl >140 mg/dl
HbA1c <7 % >7 %
Kolesterol LDL (mg/dl) <100 >100
Kolseterol HDL (mg/dl) P > 40,W > 50 P <40, W<50
Trigliserid (mg/dl) <150 >150
Glycated albumin <18% >24%
PERKENI 2011
Kerangka Teori
DM Tipe 2

Resistensi insulin Kerusakan sel β


pankreas

Lipolisis sekresi insulin

Displidemia

Produksi
LDL HDL glukosa
Kerangka Konsep
Penyandang DM Tipe 2

Terapi insulin

HOMA-IR HDL
HOMA-IR HDL

- ↑HOMA-IR  ↑Kolesterol HDL


- ↑HOMA-IR ↓ Kolesterol HDL
Hipotesis - ↓ HOMA-IR ↑Kolesterol HDL
- ↓ HOMA-IR ↓ Kolesterol HDL
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan
menggunakan pendekatan cross-sectional.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian


3.2.1 Lokasi : di Poli Endokrin RSUD Dr.
Pirngadi Medan dan Laboratorium
Klinik Pramita di Jl. Prof. DR. H.M.
Yamin, SH 92A/92E.
3.2.2 Waktu : 24 April-26 mei 2016
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi Penelitian
Seluruh pasien DM tipe 2 yang mendapat terapi
insulin di Laboratorium Klinik Pramita Poli
Endokrin RSUD Dr. Pirngadi Medan.

3.3.2 Kriteria Inklusi


• Pasien rawat jalan DM tipe 2 yang mendapat insulin
• Pasien mengikuti penelitian dan memberi inform consent
• Pasien bersedia melakukan pemeriksaan HOMA-IR
• Pasien bersedia melakukan pemeriksaan kolesterol HDL
3.3.3 Kriteria Eksklusi
•Pasien menolak berpartisipasi
•Pasien mendapatkan OAD
•Pasien mendapatkan obat anti kolesterol
•Pasien mengalami sakit berat seperti PJK dan
kelainan ginjal.
Besar sampel: 30 orang

3.4 Sampel Penelitian


Teknik sampling:
purposive sampling
3.5 Rancangan penelitian

Populasi

Sampel

HOMA-IR Kolesterol HDL

HOMA-IR (+) : <2,7 Rendah < 40 mg/dl


HOMA-IR (-) : >2,7 Optimal 40-59 mg/dl
Tinggi ≥ 60 mg/dl
3.6 Identifikasi variabel dan definisi operasional
variabel penelitian

3.6.1 Variabel bebas


Homeostasis model assessment of insulin resistance
(HOMA-IR)

3.6.2 Variabel terikat


Kolesterol high density lipoprotein (HDL)
3.7 Definisi Operasional

1. HOMA-IR
- < 2,7
- > 2,7
2. Kolesterol HDL
- < 40 mg/dL
- 40 – 59 mg/dL
- ≥ 60 mg/dL
- Program komputer
Analisa Data - Menggambar diagram
- Uji korelasi pearson
- Pengolahan data

- Biaya penelitian
Masalah Etika - Informed consent
- Tanggung jawab
- Izin
BAB IV
HASIL PENELITIAN

Distribusi frekuensi HOMA-IR

HOMA-IR Jumlah (N) Persentase (%)

≤2,7 3 10

>2,7 27 90

Total 30 100
Distribusi frekuensi Kadar Kolesterol HDL

Kolesterol HDL Jumlah (N) Persentase (%)

(mg/dL)

< 40 0 0

40-59 21 70

≥60 9 30

Total 30 100
Uji Normalitas Data pada HOMA-IR dan
Kolesterol HDL

Data Shapiro – Wilk

HOMA-IR 0,000

Kolesterol HDL 0,002


Korelasi antara HOMA-IR dengan Kolesterol
HDL

Variabel Uji korelasi Value

Spearman

R P

HOMA-IR dengan -0,149 0,430

Kolesterol HDL
BAB V
PEMBAHASAN
HOMA-IR dengan
p= 0,430, r= -0,149
Kolesterol HDL

Didukung penelitian lain:


- Cahjono dan Budhiarta
kadar HDL lebih rendah
(2007) r = -0,062, p0,616
pada orang dengan
-Chavez et al. (2011) p=
resistensi insulin
0,240
-Laiya et al. (2014)
r=0,010, p=0,939
Penelitian yang mendapat hasil berbeda:
r = 0,965, p = 0,004

peningkatan KGD  dislipidemia ↓ HDL, tidak hanya di


ukur berdasarkan tingkat resistensi insulin namun juga perlu
memperhatikan tingkat sensivitas insulin beta pankreas 
Apakah penurunan HDL disebabkan oleh karena resistensi
insulin atau akibat menurunnya sensivitas insulin beta
pankreas.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. (-) hubungan yang bermakna dan korelasi yang sangat


lemah antara HOMA-IR dengan Kolesterol HDL .
2. Semakin berkurang sensivitas insulin dan ↓ kadar
kolesterol HDL  dapat menyebabkan ↑ komplikasi
mikro dan makrovaskular
Saran

Penelitian sampel yang besar serta


Lanjutan pemeriksaan insulinogenik

Bagi penderita perubahan gaya hidup


DM tipe 2

Keterbatasan penelitian dengan metode


waktu dan prospective serta jumlah
jumlah sampel sampel yang lebih banyak
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai