PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

REAKTOR PIROLISIS PADA ALAT

PENGHASIL ASAP CAIR DENGAN
BAHAN BAKU TEMPURUNG KELAPA
Oleh :
Siti Nurazizah
(151711028)
 Latar Belakang

Cadangan minyak
Indonesia semakin Energi Biomassa Proses Pirolisis Asap Cir
menipis

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN REAKTOR PIROLISIS PADA ALAT

PENGHASIL ASAP CAIR DENGAN BAHAN BAKU TEMPURUNG KELAPA
Rumusan Masalah
 Biomassa merupakan sumber energi dari bahan dasar organik yang
belum banyak dimanfaatkan. Biomassa masih dipandang sebagai
limbah atau sampah yang tidak memiliki nilai ekonomis, sehingga
cenderung dibuang sembarangan. Padahal biomassa dapat
ditingkatkan nilainya dengan mengolah menjadi pupuk organic,
asap cair, dan bahan bakar.
 Diperlukan peralatan dan teknologi untuk dapat mengolah biomassa
menjadi asap cair yaitu pirolisator.
 Temperatur optimal pada pirolisator yang mampu menghasilkan
asap cair dalam jumlah yang banyak.
Tujuan
 Mendapatkan asap cair melalui teknologi pirolisis dengan
cara mengolah bahan biomassa yang tersedia.
 Mengetahui senyawa yang terkandung dalam asap cair dari
biomassa yang dijadikan sampel dalam penelitian ini yaitu
sekam padi.
 Mengetahui pengaruh temperatur terhadap kapasitas asap
cair yang dihasilkan.
 Membuat reaktor pirolisis
Batasan Masalah
Penelitian ini hanya membuat dan menguji reaktor pirolisis
untuk menghasilkan asap cair dengan bahan baku sekam
padi
Landasan Teori
Pirolisis adalah dekomposisi kimia bahan
organik melalui proses pemanasan, dimana
material mentah akan mengalami pemecahan
struktur kimia sehingga fase padat berubah
menjadi fase gas.

Produk pirolisis umumnya terdiri dari tiga

jenis, yaitu padatan (char), cairan (Bio oil),
dan gas (H2, CO, CO2, dan CH4).
Tingkatan Pirolisis
Menurut Kamaruddin et al (1999) dalam pirolisis terdapat dua
tingkatan proses, yaitu pirolisis primer dan pirolisis sekunder.
Pirolisis primer adalah pirolisis yang terjadi pada bahan baku dan
berlangsung pada temperatur kurang dari 600 ̊C., hasil penguraian
yang utama adalah karbon (arang). Pirolisis primer cepat terjadi
pada temperatur lebih dari 300 ̊C dan menghasilkan gas, karbon
padatan (arang), dan uap (Kamaruddin et al 1999).

Pirolisis sekunder yaitu pirolisis yang terjadi atas partikel dan

gas/uap hasil pirolisis primer dan berlangsung diatas temperatur 600
̊C. Hasil pirolisis pada temperatur ini adalah karbon monoksida (CO),
Hidrogen (H2), dan hidrokarbon. Sedangkan tar (secondary pyrolis tar
= SPT) sekitar 1-6% (Kamaruddin et al 1999).

TRACER STUDY
DESAIN MENURUT SIAPA
Reaktor Pirolisis
Tabulasi Data
 Lanjutan
Tempurung Kelapa

Tempurung kelapa merupakan bagian dari buah Komponen Presentase (%)

kelapa yang fungsinya secara biologis adalah Selulosa 26,6
pelindung inti buah dan terletak di bagian Hemiselulosa 27,7
sebelah dalam sabut dengan ketebalan Lignin 29,4
berkisar antara 2-6 mm. Abu 0,6
Komponen Ekstraktif 4,2

Tempurung kelapa dikategorikan sebagai kayu Uronat Anhidrat 3,5

kertas dengan kadar air sekitar 6-9%. Data Nitrogen 0,1

komposisi kimia tempurung kelapa dapat kita Air 8,0

lihat pada Tabel II.1 Sumber : Suhardiyono, 1998

Metodologi Penelitian
Rencana Biaya Tugas Akhir
Jumlah Biaya/satuan Jumlah
No Spesifikasi
Satuan (Rp) (Rp)

1. Plat Stainless 0,8 mm 3 lembar 1.000.000 3.000.000

2. Pipa Stainless 5/8” 1 batang 85.000 85.000

3. Pipa stainless 2” 5 meter 40.000 200.000

4. Baut 10 32 buah 1500 48.000

5. Kawat Las 40 buah 5000 200.000

6. Baut 6x70 + ring 30 buah 2000 60.000

7. Papan lebar 15 cm 3 keping 20.000 60.000

8. Kran 2 buah 25.000 50.000

9. Blower 1 buah 150.000 200.000

Total 3.903.000