Anda di halaman 1dari 25

NAPZA?

 Narkotika, psikotropik, zat adiktif

 Bekerja pada otak  perilaku, perasaan, pikiran

 Setiap bahan kimia/zat yang bila masuk ke dalam


tubuh akan mempengaruhi fungsi tubuh secara fisik
dan psikologi, dan fungsi sosialnya karena terjadi
kebiasaan, ketagihan (adiksi) serta ketergantungan
(dependensi) terhadap NAPZA.
Golongan NAPZA
Mengurangi
Opioid, sedatif,
aktifitas
depresan fungsional
hipnotik,
tranquilizer
tubuh

Merangsang Amfetamin,
stimulan fungsi tubuh kafein, kokai,

Menimbulkan Kanabis, LSD,


halusinogen halusinasi mescalin
Kanabis?
 Cannabis sativa

 marijuana, grass, weed, pot, tea, Mary Jane, dan


produknya hemp, hashish, charas, bhang, ganja, dagga
dan sinsemilla

 Mengandung kanabinoid psikoaktif  delta 9


tetrahidrocannabinol (THC) dan bersifat adiktif, dan
larut dalam lemak

 kombinasi antara CNS-depresant, stimulansia, dan


halusinogenik.
Epidemiologi

17%  24%  obat


96% 
kanabis + terlarang
kanabis
obat lain lain
Hubungan demografik
Jenis
kelamin

Kepadatan Ras dan


populasi etnis
Neurofarmakologi
 Reseptor kanabinoid  tertinggi di ganglia basalis,
hipokampus, dan serebelum, dengan konsentrasi
yang lebih rendah di korteks serebral.

 Reseptor tidak ditemukan di batang otak.

 Penelitian pada binatang telah menemukan bahwa


kanabinoid mempengaruhi neuron monoamin dan
gamma-aminobutyric acid (GABA)
 Gejala putus kanabis  peningkatan ringan dalam
iritabilitas, kegelisahan, insomnia, anoreksia, dan
mual ringan

 Kanabis rokok  euforia  memuncak 30 menit  2


– 4 jam
Efek Ganja
Pengaruh kesehatan
mental dan zat
 Beberapa orang dengan penyalahgunaan zat,
kimiawi otak mereka menjadi cukup tidak seimbang
untuk mengaktifkan a pre-existing mental illness,
menimbulkan satu keadaan sakit mental atau
menyerupai gejala dari salah satunya.

 3 faktor utama keseimbangan sistem saraf pusat 


faktor herediter, lingkungan dan penggunaan zat
psikoaktif
Gambaran Klinis dan
Diagnosis
 Efek fisik  dilatasi pembuluh darah konjungtiva (yaitu,
mata merah) dan takikardi ringan
 Dosis tinggi  hipotensi ortostatik
 Efek intoksikasi  peningkatan nafsu makan dan mulut
kering
 Kriteria diagnostik untuk gangguan berhubungan dengan
kanabis lainnya ditemukan didalam bagian DSM IV yang
memusatkan pada gejala fenomenologi utama sebagai
contoh, gangguan psikotik akibat kanabis, dengan
waham, di dalam bagian DSM-IV tentang gangguan
psikotik akibat zat.
Intoksikasi kanabis
 Euphoria  sedasi

 Peningkatan stimuli eksternal, warna lebih terang,


persepsi waktu berubah, pendengaran dan
penglihatan terganggu terganggu, keterampilan
motorik terganggu

 Dosis tinggi  mempengaruhi kesadaran


 Kriteria diagnosis DSM-V intoksikasi kanabis, jika memenuhi
kriteria dibawah ini:

 Baru menggunakan ganja

 Tingkah laku maladaptif yang bermakna secara klinis atau


perobahan psikologis (sepeti gangguan koordinasi
motorik,euforia, kecemasan, sensasi waktu melambat, gangguan
penilaian, penarikan diri terhadap sosial)yang terjadi segera
setelah penggunaan ganja.

 Dua (atau lebih) dari tanda-tanda berikut, yang berkembang dalam


2 jam penggunaan ganja:

 Injeksi konjungtiva

 Meningkatkan nafsu makan

 Mulut kering

 Takikardia

 Gejala-gejalanya tidak karena kondisi medis umum ataupun


gangguan mental lainnya.
Delirium Intoksikasi
Kanabis
 Delirium yang berhubungan dengan intoksikasi
kanabis  gangguan kognitif

 Dosis kecil kanabis  gangguan daya ingat, waktu


reaksi, persepsi, koordinasi motorik, dan pemusatan
perhatian

 Dosis tinggi  menggangu tingkat kesadaran


pemakai mempunyai efek nyata pada pengukuran
kognitif tersebut
Gangguan psikotik akibat
kanabis
 Didiagnosis  psikosis akibat kanabis

 Dosis tinggi  waham kejar atau halusinasi


pendengaran dan penglihatan

 Jika gangguan psikotik akibat kanabis memang


terjadi  berhubungan dengan gangguan
kepribadian yang telah ada sebelumnya pada orang
yang terkena
Gangguan waham akibat
kanabis
Kriteria Diagnostik menurut PPDGJ III

 Baru menggunakan kanabis

 Timbul Sindrom Waham Organik di dalam waktu 2


jam sesudah penggunaan zat itu

 Gangguan itu tidak menetap sesudah lebih dari 6 jam


penghentian zat itu

 Tidak disebabkan oleh gangguan fisik atau mental


lainnya
Gangguan kecemasan
akibat kanabis
 mengalami keadaan kecemasan singkat yang sering
kali dicetuskan oleh pikiran paranoid

 Serangan panik  cemas

 Berhubungan dengan dosis pemakaian


Gangguan Terkait Kanabis
yang Tak Tergolongkan
 Penggunaan kanabis yang tidak dapat
diklasifikasikan sebagai ketergantungan kanabis,
penyalahgunaan kanabis, intoksikasi kanabis,
delirium pada intoksikasi kanabis, gangguan psikotik
terinduksi, atau gangguan ansietas terinduksi
kanabis

 Sindrom amotivasional  pemakaian kanabis jangka


panjang dan berat, ditandai  ketidakmauan
seseorang melakukan suatu tugas di sekolah, pada
pekerjaan, atau tiap situasi yang memerlukan
pemusatan perhatian yang lama
Pemeriksaan laboratorium
 Urin  Enzym- Multipllied Immunoassay Technique
(EMIT)

 Radio Immunoassay (ROA)

 + 7-10 hari

 berat: 2-4 minggu

 Konfirmasi  Chromatography-Mas Spectroscopy


(GCMS)
Terapi
 Rawat inap

 Terapi suportif  talking down

 Anti ansietas

 Anti depresan

 Anti psikosis
Prognosis
 Baik  pengguna kanabis tanpa gangguan jiwa yang
mendasarinya
Kesimpulan
 Penggunaan ganja selain mempengaruhi kesehatan
fisik, mempengaruhi mental seseorang. Hal-hal ini
termasuk depresi, paranoid, cemas atau serangan
panik. Memasukan THC secara intravena ke pasien
menghasilkan secara akut gejala-gejala defisit
kognitif dan timbulnya gejala-gejala negatif yang
menyerupai gejala pada gangguan psikotik kronis.
Hal ini pula yang membuat adanya suatu hipotesis
adanya hubungan antara kanabis dalam patofisiologi
gangguan mental seseorang.

Anda mungkin juga menyukai