definisi
askep etiologi
Penatalaksana
patofisiologi
an
klasifikasi
DEFINISI
Luka bakar adalah sutau keadaan integritas kulit atau mukosa
terputus akibat trauma api, air panas, uap metal, panas, zat kimia,
dan listrik, atau radiasi (Wahit, 2015)
Luka bakar adalah trauma pada bagian/ seluruh bagian tubuh
larena paparan suhu, zat kimia, listrik atau radiasi yang mendadak
dan ekstrim yang menciderai secara langsung atau tidak
langsung. (Hardisman, 2014)
ETIOLOGI
Scald Burns
• Luka karena uap panas, biasanya terjadi karena air panas.
Flame Burns
• Luka terbakar adalah mekanisme kedua tersering dari injury
termal.
Flash Burns
• Flash burns adalah luka bakar yang disebabkan oleh ledakan
gas alam, propane, butane, minyak destilasi, alcohol dan
cairan mudal terbakar lain.
lanjutan
Contact burns
• Luka bakar kontakberasal dari kontak dengan logam panas,
plastic, gelas atau bara panas
Chemical burns
• Luka bakar yang diakibatkan oleh iritasi zat kimia, apakah
bersifat asam kuat atau basa kuat.
Electrical burns
• Sel yang dialiri listrik akan mengalami kematian yang bisa
menjalar dari arus masuk sampai bagian tubub tempat arus
keluar.
PATOFISIOLOGI DAN GEJALA KLINIS
Akibat pertama luka bakar adalah syok karena
kaget dan kesakitan. Pembuluh kapiler yang terpajan
suhu tinggi rusak dan permeabilitas tinggi. Sel darah yang
ada di dalamnya ikut rusak sehingga dapat menjadi
anemia. Permeabilitas menyebabkan edema dan
menimbulkan bula dengan serta elektrolit. Hal itu
menyebabkan berkurangnya volume cairan intravascular.
Kerusakan kulit akibat luka bakar menyebabkan
kehilangan cairan tambahan karena penguapan yang
berlebihan, cairan masuk ke bula yang terbentuk pada
luka bakarderajat III, dan pengeluaran cairan dari
keropeng luka bakar derajat III.
Lanjutan
Manifestasi sistemik tubuh terhada kondisi ini adalah sebagai berikut:
Respon kardiovaskular
Respon renalis
Respon gastrointestinal
Respon imunologi
Respon pulmoner
KLASIFIKASI LUKA BAKAR
Derajat II
1. Derajat IIa
(superficial partial-
Derajat I
thickness burn)
(superficial burn)
2. Derajat IIb
(deep partial-
thickness burn)
1. Pengkajian:
Data yang harus dikumpulkn antara lain:
• Bagaimana luka bakar terjadi
• Kapan terjadinya luka bakar
• Bagaimana kontak dengan bahan yang membakar
• Lokasi yang menyebabkan terjadinya luka bakar (misalnya ruang tertutup)
• Tingkat kegawatan/derajat luka bakar
• Luas dan kedalaman luka bakar (% luas yang terbakar)
• Umur pasien
• Berat badan pasien
• Bagian tubuh mana yang terkena luka bakar
• Bahan yang menyebabkan luka bakar
• Riwayat kesehatan yang lalu
2. Sebelum masuk rumah sakit
• Seorang yang sedang terbakar akan merasa panik dan akan berlari
untuk mencari air. Hal ini akan sebaliknya akan memperbesar kobaran api
karena tertiup oleh angin. Oleh karena itu, segeralah hentikan(stop),
jatuhkan(drop), dan gulingkan (roll) orang itu agar api segera padam. Bila
memiliki sarung basah, segera gunakan air atau bahan kain basah untuk
memadamkan apinya. Sementara untuk kasus luka bakar karena bahan
kimia atau benda dingin, segera basuh dan jauhkan bahan kimia atau benda
dingin. Matikan sumber listrik dan bawa orang yang mengalami luka bakar
dengan menggunakan selimut basah didaerah luka bakar . jangan membawa
orang dengan luka bakar dengan keadaaan terbuka karena dapat
menyebabkan evaporasi cairan tubuh yang terpapar udara luar dan
menyebabkan dehidrasi. Orang dengan luka bakar biasannya diberikan
obat-obatan penahan rasa sakit jenis analgensik, seperti antalgin, aspirin,
asam mefenamat sampai penggunaan mofrin oleh tenaga medis.
3. Rumah Sakit
Setiap klien luka bakar harus dianggap sebagai klien
trauma, karenannya harus di cek :
a. jalan nafas(airway) apabila terdapat kecurigaan adanya
trauma inhalasi, maka segera pasang endotracheal tube
(ET).
b. bernafasan (breathing) Eskar yang melingkari dada dapat
menghambat gerakan dada untuk bernafas, segera
lakukan ekarotomi.
c. sirkulasi (circulation) Luka bakar menimbulkan kerusakan
jaringan sehingga menimbulkan edema. Pada luka bakar
yang luas dapat terjadi syok hipovolemik karena
kebocoran plasma yang luas.
• Data Subjektif
Nyeri pada luka
Wajah menyeringai
• Data Objektif
terdapat luka bakar (lepuhan)
tanda-tanda vital meningkat
Diagnosis Keperawatan