Anda di halaman 1dari 26

SISTEM BAHAN BAKAR

(FUEL SISTEM)

PENYUSUN :
BUDIONO
DEDES . S
RUDINI
ZAINUR .EL
PENGERTIAN SISTEM
BAHAN BAKAR

Suatu sistem yang “


mendukung “ untuk kerja
suatu engine. Gangguan
yang terdapat pada system
bahan bakar akan secara
langsung berdampak pada
unjuk kerja engine . secara
umum dapat di katakan
fungsi sistem bahan bakar
adalah untuk
menyuplai/memenuhi
kebutuhan bahan bakar
engine dalam kondisi siap.
Secara khusus, fungsi sistem bahan bakar adalah :
1. Sebagai penyuplai bahan bakar
2. Membersihkan bahan bakar dari kotoran-
kotoran ( kontaminasi ) dan air ( uap air )
3. Merubah bahan bakar cair menjadi baha
bakar gas ( pencampuran bahan bakar cair
dengan udara )
4. Mengatur suplai bahan bakar sesuai dengan
kebutuhan engine ( sesuai perubahan beban dan
putaran ).

Fungsi Sistem Bahan Bakar


1. Tangki
Tangki berfungsi untuk
menampung bahan bakar. Tangki
merupakan tempat persediaan bahan
bakar. Pada sepeda motor yang
mesinnya di bawah maka tangki
bahan bakar ditempatkan di
atas. Kapasitas tangki dibuat

KOMPONEN SISTEM BAHAN


bermacam-macam tergantung dari

BAKAR besar
kecilnya mesin
a. Tank cap (penutup tangki); berfungsi
sebagai lubang masuknya bensin,
pelindung debu dan air, lubang
pernafasan udara, dan menjaga agar
bensin tidak tumpah jika sepeda mesin
terbalik.
b. Filler tube; berfungsi menjaga
melimpahnya bensin pada saat ada
goncangan (jika kondisi panas, bensin
akan memuai).
c. Fuel cock (kran bensin);

berfungsi untuk membuka dan

menutup aliran bensin dari

tangki dan sebagai penyaring

kotoran/partikel debu
2. Slang bahan bakar
Slang bahan bakar
berfungsi untuk: Saluran
perpindahan bahan bakar
dari tangki ke karburator.
3. Saringan udara
Berfungsi untuk memisahkan kotoran
sehingga udara yang masuk ke karburator
dan ruang bakar benar-benar bersih.
4. Karburator
Berfungsi untuk merubah bentuk bahan
bakar cair menjadi gas.
Campuran bahan bakar dan udara yang
ideal adalah 1:15
Karburator harus dapat mempertahankan
komposisi campuran tersebut baik pada
putaran mesin idle, menengah, tinggi dan
beban maksimum.
Pada dasarnya karburator
bekerja menggunakan Prinsip
Bernoulli: semakin cepat udara
bergerak maka semakin kecil
tekanan statis-nya namun
makin tinggi tekanan dinamis-
nya.
1. Mangkok karburator(float chamber)
Berfungsi sebagai penyimpan bahan bakar sementara
sebelum digunakan.
2. Klep/jarum pelampung(floater valve)
Berfungsi mengatur masuknya bahan bakar ke dalam
mangkuk karburator.
3. Pelampung(floater)
Berfungsi mengatur bahan bakar agar tetap pada
mangkuk karburator.
4. Skep/katup gas(throtle valve)
Berfungsi mengatur banyaknya gas yang masuk ke
dalam silinder.
5. Pemancar jarum(main nozzle/needle jet)
Berfungsi memancarkan bahan bakar waktu motor di
gas, besarnya diatur oleh terangkatnya jarum skep.

Bagian dari karburator beserta


fungsinya:
6. Jarum skep/jarum gas(Needle jet)
Berfungsi mengaturbesarnya semprotan bahan
bakar dari main nozzle pada waktu motor di gas.
7. Pemancar besar(main jet)
Berfungsi memancarkan bahan bakar ketika motor
di gas penuh(tinggi).
8. Pemancar kecil/stationer(slow jet)
Berfungsi memancarkan bahan bakar waktu
lamsam/stationer.
9. Sekrup gas/baut gas(trhottle screw)
Berfungsi menyetel posisi skep sebelum di gas.
10. Sekrup udara/baut udara(air screw)
Berfungsi mengatur banyaknya udara yang akan
dicampur dengan bahan bakar,
11. Katup cuk(choke valve)
Berfungsi menutup udala luar yang akan masuk ke
dalam karburator sehingga gas menjadi kaya,
digunakan pada waktu start.
1. Putaran stasioner (langsam) :
Pada posisi ini handle gas tidak diputar atau lepas gas, pada
putaran ini dipengaruhi oleh sekrup penyetel udara dan sekrup
penyetel gas. Bila putaran mesin tidak normal, maka
penyebabnya adalah kedua sekrup penyetelan itu. Pada
putaran ini pula yang bekerja adalah spuyer kecil atau pilot jet,
sedangkan main jet sama sekali tidak bekerja. Bensin hanya
memancar keluar melalui pilot jet untuk bercampur dengan
udara.

Tingkat kecepatan putaran mesin


dapat dibagi atas 4 tahap yaitu ;
2. Putaran rendah :
Pada saat ini posisi handle gas diputar
sampai 1/8 putaran, pada putaran ini
yang berpengaruh adalah sekrup
penyetel udara dan coakan pada skep.
Pilot jet / spuyer kecil masih tetap
bekerja untuk memancarkan bensin,
sementara spuyer besar / main jet ikut
memancarkan bensin namun masih
dalam jumlah yang lebih sedikit.
3. Putaran menengah :
Pada putaran ini posisi handle gas pada
putaran 1/8 sampai 3/4, yang
berpengaruh pada putaran ini adalah
coakan skep dan posisi jarum skep. Pada
putaran ini spuyer besar atau main jet
bekerja lebih banyak memancarkan
bensin , sementara spuyer kecil lebih
sedikit memancarkan bensinnya.
4. Putaran tinggi :
Posisi handle gas pada putaran 3/4
sampai penuh, yang berpengaruh adalah
besarnya lubang spuyer besar/ main jet.
Pada saat ini yang memancarkan bensin
adalah spuyer besar atau main jet.
Sementara spuyer kecil tidak bekerja
memancarkan bensin.
 Cara kerja pengaturan volume bahan
bakar sama halnya denga karburator
konvensional yang diatur oleh main jet
pada putaran menengah dan tinggi dan
diatur oleh pilot jet untuk putaran
mesin rendah. Yang membedakan
antara karburator vakum dan karburator
konvensional adalah cara naik
turunnya throttle piston atau bahasa
bengkelnya Skep. Jika pada karburtor
konvensional skep ditarik langsung
oleh kabel throttle, sedangkan pada
karburator vakum throttle piston
terangkat karena ada tekanan negatif
(Vakum) pada ruang vakum yang
posisinya ada diatas karburator.

Cara kerja dari karburator vakum


 Nah throttle piston inilah yang menjadi venturi pada
karburator, jika throttle valve semakin terbuka lebar
maka throttle piston akan semakin naik dan udara semakin
banyak terhisap. Seiring meningkatnya volume udara yang
melewati venturi karena throttle piston semakin naik, maka
tugas dari pilot jet akan digantikan main jet. Pada saat udara
melewati venturi inilah terjadi pencampuran bahan bakar dan
udara sehingga menjadi butiran - butiran kecil seperti kabut.
Proses atomisasi bahan bakar dan udara inilah yang
selanjutnya akan mengalami proses pembakaran di ruang
bakar mesin.
 Injeksi
Perbedaan antara Injeksi dan
Karburator -Teknologi injection pada
sepeda motor adalah bukan hal yang
baru , karena teknologi ini sudah
terlebih dahulu digunakan pada mobil.
Teknologi injection adalah pengaturan
pemasukkan bahan bakar ( bensin ) ke
dalam ruang bakar dengan cara
disuntikkan atau disemprotkan.
 Karburator
Berbeda dengan pemasukkan bensin
pada sepeda motor yang menggunakan
karburator , adalah jumlah pemasukkan
bensin ditentukan dengan kevakuman
yang terjadi didalam barrel dari
Perbedaan antara Injeksi dan Karburator
karburator.
 Tangki Bahan bakar

 Konstruksi tangki sedikit agak


berbeda dengan mesin karburator,
tapi tangki mesin karburator masih
dapat dipakai untuk sistem injeksi.
 Pompa pengalir dipasang di dalam
tangki bersama sender pengukur

Sistem injeksi
bahan bakar.
FUEL PUMP/POMPA
BAHAN BAKAR

Fuel pump berfungsi


untuk mempompa
bahan bakar menuju
injektor melalui hose
(selang)

Pomba bahan bakar


 Injektor berfungsi
untuk menyemprotkan
bahan bakar kedalam
ruang bakar,dengan
merubah partikel-
partikel bahan bakar
menjadi kabut.
injektor
 ECM (ENGINE CONTROL
ECM MODULE) ECM
ECM berfungsi sebagai pengatur
waktu pengapian,pengatur
waktu injektor menyemprotkan
bahan bakar,mengatur
campuran bahan bakar+udara
yang ideal sesuai temperatur
mesin bahkan sampai hasil sisa
pembakaran komponen ini
selalu mendapat laporan dari
sensor-sensor lain untuk
memberikan yang terbaik
kepada engine.
 Trottle body adalah
pintu masauknya
udara menuju silinder
atau ruang bakar. Dan
udara yang masuk
kondisinya di ukur oleh
IAT dan IAP. Dan
besarnya volume
udara yang masuk
ditentukan oleh
besarnya sudut tps
Throttle body
 SENSOR O2 berfungsi
sebagai pendeteksi kadar
O2 di gas buang sisa
pembakaran,sensor ini
akan selalu mengoreksi
dan melaporkan kepada
ECM,untuk selalu
membuat komposisi
bahan bakar dan udara
selalu ideal dalam setiap
proses pembakaran.
Sensor O2
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai