Anda di halaman 1dari 28

EKSISTENSI BAWASLU DALAM PENYELESAIAN

SENGKETA PROSES PEMILU BERDASARKAN


UU 7 TAHUN 2017
Oleh : Rahmad Hidayat
Anggota Bawaslu Kecamatan Pademawu
EVOLUSI POLA PENYELESAIAN
SENGKETA PROSES PEMILU

1 KPU/LPU

2 KPU PTUN PTTUN MA

3 KPU
BAWASLU/
PANWASLU
PTTUN MA
BAWASLU/
KPU
PANWASLU
PTTUN MA

PERMA 11
TAHUN
2016
UNDANG-
UNDANG
PILKADA
PUTUSAN SENGKETA PILKADA DI
KABUPATEN ACEH TAMIANG 2016

Keberatan atas surat hasil


tes uji kesehatan yang
PUTUSAN
PANWAS dikeluarkan oleh Direktur
RSUD Zainal Abidin
Banda Aceh

PUTUSAN PUTUSAN
PTTUN MA Putusan MA
menguatkan
Putusan Putusan
PTTUN Panwas/Panwaslih
mengesampin Aceh
gkan putusan
Panwas/Panwa Panwas/Panwa
slih slih Aceh
Mengabulkan
permohonan
Pemohon
seluruhnya.
PUTUSAN SENGKETA PILKADA DI KABUPATEN
BENGKULU TENGAH 2016

Keputusan Penetapan
pasangan calon Bupati dan
PUTUSAN
PANWAS Wakil Bupati dalam
pemilihan Bupati dan Wakil
Bupati Kabupaten Bengkulu
Tengah tahun 2017
PUTUSAN PUTUSAN
PTTUN MA Putusan MA
menguatkan
Putusan putusanPTTUN.
PTTUN
menguatkan
putusan
Panwas Panwas.
menolak
permohonan
pemohon.
PUTUSAN SENGKETA PILKADA DI KABUPATEN
KAMPAR 2016

penetapan KPU Kabupaten


Kampar tentang penetapan
PUTUSAN
PANWAS pasangan calon Bupati dan
Wakil Bupati dalam
pemilihan Bupati dan Wakil
Bupati Kampar 2017
PUTUSAN PUTUSAN
PTTUN MA Putusan MA
menguatkan
Putusan putusanPTTUN.
PTTUN
menguatkan
putusan
Panwas Panwas.
menolak
permohonan
pemohon.
PUTUSAN SENGKETA PILKADA DI KABUPATEN
BOALEMO 2016

PUTUSAN Keputusan KPU Boalemo


PANWAS
tentang Penetapan Calon
Bupati dan Wakil Bupati
Kabupaten Boalemo
PUTUSAN PUTUSAN
PTTUN MA Putusan MA
mengabulkan
Putusan permohonan
PTTUN pemohon/
menguatkan mengesampingkan
putusan putusanPTTUN.
Panwas Panwas.
menolak
permohonan
pemohon.
EVOLUSI POLA PENYELESAIAN
SENGKETA PROSES PEMILU

1 KPU/LPU

2 KPU PTUN PTTUN MA

3 KPU
BAWASLU/
PANWASLU
PTTUN MA

4 KPU
BAWSLU/
PANWASLU
PTUN
BAWASLU MELAKUKAN PENINDAKAN
SENGKETA PROSES PEMILU:

MEMVERIPIKASI
MENERIMA SECARA FORMAL MELAKUKAN MELAKUKAN
MEMUTUS
PERMOHONAN DAN MATERIEL MEDIASI PROSES
PENYELESAIAN
PENYELESAIAN PERMOHONAN ANTARPIHAK ADJUDIKASI
SENGKETA
SENGKETA PENYELESAIAN YANG SENGKETA
PROSES PEMILU
PROSES; SENGKETA BERSENGKETA; PROSES PEMILU;
PROSES PEMILU;
TUGAS BAWASLU (UNDANG-UNDANG 7/2017
TENTANG PEMILIHAN UMUM)

• melakukan pencegahan dan penindakan terhadap pelanggaran Pemilu


Pasal 93 dan sengketa proses Pemilu”;
huruf b
angka 2

• mengawasi pelaksanaan putusan/keputusan, yang terdiri atas


putusan/keputusan Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu
Pasal 93 Kabupaten/Kota serta keputusan KPU, KPU Provinsi, dan KPU
huruf g Kabupaten/Kota”.

• Memutus penyelesaian sengketa proses Pemilu


Pasal 94
ayat (3)
KEWENANGAN BAWASLU (UNDANG-UNDANG 7/2017
TENTANG PEMILIHAN UMUM)

Pasal 95 • menerima, memeriksa, memediasi atau


mengadjudikasi, dan memutus
huruf d penyelesaian sengketa proses Pemilu

• mengoreksi putusan dan rekomendasi Bawaslu


Pasal 95 Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/Kota apabila
huruf h terdapat hal yang bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
TUGAS BAWASLU PROVINSI (UNDANG-UNDANG
7/2017 TENTANG PEMILIHAN UMUM)

• melakukan pencegahan dan penindakan di wilayah provinsi terhadap


Pasal 97 sengketa proses Pemilu
huruf a
angka 2

• mengawasi pelaksanaan putusan/keputusan di wilayah provinsi, yang


terdiri atas putusan pengadilan mengenai pelanggaran dan sengketa
Pasal 97 Pemilu dan putusan/keputusan Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan
huruf e Bawaslu Kabupaten /Kota
angka 2

• melakukan penindakan sengketa proses Pemilu


Pasa 98
angka (3)
BAWASLU PROVINSI MELAKUKAN
PENINDAKAN SENGKETA PROSES PEMILU:

MEMVERIFIKASI
MENERIMA SECARA FORMAL MELAKUKAN MELAKUKAN
MEMUTUS
PERMOHONAN DAN MATERIEL MEDIASI PROSES
PENYELESAIAN
PENYELESAIAN PERMOHONAN ANTARPIHAK ADJUDIKASI
SENGKETA
SENGKETA PENYELESAIAN YANG SENGKETA
PROSES PEMILU
PROSES PEMILU SENGKETA BERSENGKETA DI PROSES PEMILU
DI WILAYAH
DI WILAYAH PROSES PEMILU WILAYAH DI WILAYAH
PROVINSI
PROVINSI DI WILAYAH PROVINSI PROVINSI
PROVINSI
KEWENANGAN BAWASLU PROVINSI (UNDANG-
UNDANG 7/2017 TENTANG PEMILIHAN UMUM)

• berwenang menerima, memeriksa,


Pasal 99 memediasi atau mengadjudikasi, dan
huruf c memutus penyelesaian sengketa proses
Pemilu di wilayah provinsi

• berwenang meminta bahan keterangan yang


Pasal 99 dibutuhkan kepada pihak yang berkaitan dalam
rangka pencegahan dan penindakan pelanggaran
huruf f Pemilu dan sengketa proses pemilu di wilayah
provinsi
TUGAS BAWASLU KABUPATEN/KOTA (UNDANG-
UNDANG 7/2017 TENTANG PEMILIHAN UMUM)

• bertugas melakukan pencegahan dan penindakan di wilayah kabupaten/ kota


Pasal 101 terhadap sengketa proses pemilu
huruf a

• bertugas mengawasi pelaksanaan putusan/keputusan di wilayah


kabupaten/kota, yang terdiri atas putusan pengadilan mengenai pelanggaran
Pasal 101 dan sengketa Pemilu dan putusan/keputusan Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan
huruf e Bawaslu Kabupaten/ Kota

• melakukan penindakan sengketa proses Pemilu


Pasal 102
angka 3
BAWASLU KABUPATEN/KOTA MELAKUKAN
PENINDAKAN SENGKETA PROSES PEMILU:

MEMVERIPIKASI
MENERIMA SECARA FORMAL MELAKUKAN MELAKUKAN
MEMUTUS
PERMOHONAN DAN MATERIEL MEDIASI PROSES
PENYELESAIAN
PENYELESAIAN PERMOHONAN ANTARPIHAK ADJUDIKASI
SENGKETA
SENGKETA PENYELESAIAN YANG SENGKETA
PROSES PEMILU
PROSES PEMILU SENGKETA BERSENGKETA DI PROSES PEMILU
DI WILAYAH
DI WILAYAH PROSES PEMILU WILAYAH DI WILAYAH
KAB/KOTA
KAB/KOTA DI WILAYAH KAB/KOTA KAB/KOTA
KAB/KOTA
KEWENANGAN BAWASLU KAB / KOTA (UNDANG-
UNDANG 7/2017 TENTANG PEMILIHAN UMUM)

• berwenang menerima, memeriksa,


Pasal 103 memediasi atau mengadjudikasi, dan
huruf c memutus penyelesaian sengketa proses
Pemilu di wilayah kabupaten/kota

• berwenang meminta bahan keterangan yang


Pasal 103 dibutuhkan kepada pihak terkait dalam rangka
pencegahan dan penindakan pelanggaran Pemilu
huruf f dan sengketa proses Pemilu di wilayah
kabupaten/kota
Munculnya Sengketa?
Ketaatan Hukum

Antarpeserta

Kredibilitas Para
Pihak

Kontestasi & Penyelenggaraan


Pemilihan/Pemilu

Perbedaan
Pemahaman Peserta dengan
Penyelenggara

Perbedaan Persepsi atau


Penafsiran Adanya putusan KPU Republik
Indonesia, KPU Provinsi,
dan/atau KPU Kabupaten/Kota
Hakekat, Urgensi, dan Logika Penyelesaian Sengketa
Proses Pemilu
• Pertentangan yang berkenaan dengan hak-hak, status, dan aspek-
aspek yang mengikat kepentingan politik para pihak dalam
HAKEKAT penyelenggaraan pemilu

• Menerangkan yang benar dan menegakkan keadilan


• Memastikan tersalurkan hak politik setiap warga negara dalam
URGENSI penyelenggaraan pemilu dan pemilihan dengan benar dan adil

• Penyelesaian yang cepat, tanpa biaya, dan musyawarah mufakat


• Equality
LOGIKA • Ketaatan hukum, dan prinsip lain dari demokrasi.
Output Penindakan Sengketa Proses Pemilu

Kecuali terhadap:

a. verifikasi Partai Politik


Peserta Pemilu;
Final dan b. penetapan daftar calon
PUTUSAN Pemilu
Mengikat tetap anggota DPR,
DPD, DPRD provinsi,
dan DPRD
kabupaten/kota; dan
c. Penetapan Pasangan
Calon
Jenis dan Metode
Penyelesaian Sengketa
Proses Pemilu
LANGSUNG

PERMOHONAN
ALUR PENYELESAIAN SENGKETA
TIDAK PROSES PEMILU
LANGSUNG/ONLINE
PEMERIKSAAN
BERKAS FISIK

PEMOHON PEMOHON
MENDAPAT MENYAMPAIKAN
KONFIRMASI BERKAS FISIK TIDAK LENGKAP
ONLINE LENGKAP

TIDAK PEMBERITAHUAN
MELENGKAPI MELENGKAPI REGISTER
BERKAS
JIKA MELENGKAPI
TIDAK DAPAT PALING LAMBAT
DIREGISTER 3 HARI KERJA
MUFAKAT/KESEPAKATAN MEDIASI/MUSYAWARAH

BERITA ACARA KESEPAKATAN

PUTUSAN TIDAK MENCAPAI


MUFAKAT

ADJUDIKASI

PENYAMPAIAN SALINAN TINDAK LANJUT PUTUSAN OLEH KPU, KPU


PUTUSAN KEPADA PARA PIHAK PROVINSI, ATAU KPU KAB/KOTA
Waktu dan Gugurnya Sengketa Proses
Waktu Penyelesaian Sengketa Gugurnya Sengketa Proses
 memeriksa dan memutus  Pemohon dan/atau Termohon
sengketa proses meninggal dunia;
pemilu/pemilihan paling  Pemohon atau kuasanya tidak
datang dan hadir dalam
lambat 12 (dua belas) hari pertemuan pertama setelah 2
sejak diterimanya (dua) kali diundang secara patut
Permohonan Penyelesaian dan sah oleh Pengawas Pemilu;
Sengketa  Termohon telah memenuhi
tuntutan Pemohon sebelum
dilaksanakannya proses
penyelesaian sengketa; dan
 Pemohon mencabut
permohonannya.
BAWASLU/
KPU PTUN
PANWASLU

PERMA
5/2017

PERMA
4/2017
UNDANG-
UNDANG
7/2017
PERSAMAAN PERMA 4/2017 &
PERMA 5/2017 DENGAN
PERBAWASLU SENGKETA PEMILU
PERMA
5/2017

PERMA
4/2017 Permohonan diajukan paling lama
atau paling lambat 3 (tiga) hari sejak
PERBAWASLU ditetapkannya keputusan KPU.
SENGKETA
PEMILU

penyampaian jawaban termohon


paling lama 1 (satu) hari
PERBEDAAN PERMA 4/2017 DENGAN PERBAWASLU
SENGKETA PEMILU
Isu PERMA 4/2017 PERBAWASLU SENGKETA PEMILU
Objek Objek permohonannya terkait: Objek sengketa proses Pemilu meliputi:
permohonan a. Keputusan KPU tentang sanksi administratif a. perbedaan penafsiran atau suatu ketidakjelasan tertentu mengenai suatu
berupa, pembatalan calon anggota DPR, DPD, masalah kegiatan dan/atau peristiwa yang berkaitan dengan pelaksanaan
DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota. Pemilu sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-
b. Putusan KPU tentang sanksi administratif undangan;
pembatalan pasangan Calon Presiden dan Wakil b. keadaan dimana terdapat pengakuan yang berbeda dan/atau penolakan
Presiden berdasarkan putusan Bawaslu sesuai penghindaran antarpeserta Pemilu; dan/atau
Pasal 463 ayat (3) UU No. 7 Tahun 2017 tentang c. keputusan KPU, keputusan KPU Provinsi, dan keputusan KPU
Pemilihan Umum. Kabupaten/Kota.
Jangka waktu Majelis Hakim yang ditunjuk, memutus paling lama 14 Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/Kota menerima,
pemeriksaan (empat belas) hari terhitung sejak berkas perkara memeriksa, memediasi atau mengadjudikasi, dan memutus penyelesaian
hingga putusan diterima oleh Direktur Penata dan Tatalaksana Perkara sengketa proses Pemilu paling lama 12 (dua belas) hari kerja sejak diterimanya
Tata Usaha Negara Mahkamah Agung. (Pasal 8) permohonan yang diajukan Pemohon. (Pasal 6 Ayat (1))

Jawaban Termohon harus menyertakan Keputusan KPU dan Jawaban Termohon sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilengkapi alat bukti
termohon Putusan Bawaslu dalam jawaban termohon. (Pasal 5 berupa surat atau tulisan. (Pasal 31 Ayat (5))
Ayat 3)
Sifat putusan Putusan perselisihan pelanggaran administrasi Putusan Bawaslu, Bawaslu Provinsi atau Bawaslu Kabupaten/Kota atas
pemilihan umum, bersifat final dan mengikat serta penyelesaian sengketa proses Pemilu bersifat final dan mengikat, kecuali
tidak dapat diajukan peninjauan kembali. (Pasal 11) putusan terhadap sengketa proses Pemilu yang berkaitan dengan:

a. verifikasi Partai Politik Peserta Pemilu;


b. penetapan daftar calon tetap anggota DPR, DPD, DPRDprovinsi, dan DPRD
kabupaten/kota; dan
c. penetapan Pasangan Calon. (Pasal 42)
PERBEDAAN PERMA 5/2017 DENGAN PERBAWASLU
SENGKETA PEMILU
Isu PERMA 5/2017 PERBAWASLU SENGKETA PEMILU
Objek Objek sengketa terkait: Objek sengketa proses Pemilu meliputi:
permohonan a. keputusan KPU tentang Partai Politik calon peserta a. perbedaan penafsiran atau suatu ketidakjelasan tertentu mengenai suatu
pemilu, masalah kegiatan dan/atau peristiwa yang berkaitan dengan pelaksanaan
b. keputusan KPU/KPU Provinsi dan KPU Pemilu sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan;
Kabupaten/Kota tentang penetapan daftar calon b. keadaan dimana terdapat pengakuan yang berbeda dan/atau penolakan
tetap anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD penghindaran antarpeserta Pemilu; dan/atau
Kabupaten/Kota atau keputusan KPU tentang c. keputusan KPU, keputusan KPU Provinsi, dan keputusan KPU Kabupaten/Kota.
pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden.

Jangka waktu Gugatan sengketa proses pemilihan umum diajukan di Permohonan disampaikan paling lambat 3 (tiga) hari kerja sejak tanggal penetapan
penyampaian pengadilan di tempat kedudukan tergugat, paling lama 5 Keputusan KPU, KPU Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota. (Pasal 13)
gugatan (lima) hari setelah dibacakan putusan Bawaslu, Bawaslu
Provinsi atau Bawaslu Kabupaten/Kota . (Pasal 3 Ayat (1))

Jangka waktu Majelis hakim memutus sengketa proses pemilihan Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/Kota menerima, memeriksa,
pemeriksaan umum paling lama 21 (dua puluh satu) hari terhitung memediasi atau mengadjudikasi, dan memutus penyelesaian sengketa proses
hingga putusan sejak gugatan dinyatakan lengkap. (Pasal 13 Ayat (1)) Pemilu paling lama 12 (dua belas) hari kerja sejak diterimanya permohonan yang
diajukan Pemohon. (Pasal 6 Ayat (1))

Sifat putusan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara sebagaimana Putusan Bawaslu, Bawaslu Provinsi atau Bawaslu Kabupaten/Kota atas penyelesaian
dimaksud pada Ayat (2), bersifat final dan mengikat serta sengketa proses Pemilu bersifat final dan mengikat, kecuali putusan terhadap
tidak dapat diajukan upaya hukum banding, kasasi atau sengketa proses Pemilu yang berkaitan dengan:
peninjauan kembali. (Pasal 13 Ayat (5))
a. verifikasi Partai Politik Peserta Pemilu;
b. penetapan daftar calon tetap anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD
kabupaten/kota; dan
c. penetapan Pasangan Calon. (Pasal 42)

Anda mungkin juga menyukai