Oleh:
Ahmadi NH, dr., SpKJ
BUNUH DIRI
(CUICIDE, AL-INTIHAR/QOTHLUNNAFS)
Kematian yg ditimbulkan diri sendiri dan disengaja
• Orang yang bunuh diri adalah orang yang lari dari tanggungjawab
kemanusiaannya. Dan lebih parah dari itu menunjukkan kurangnya
kepercayaan yang bersangkutan terhadap kemurahan Tuhannya.
• Orang mukmin tidak boleh membunuh tanpa alasan yang haq. Dan
membunuh diri sendiri adalah membunuh tanpa alasan yang haq,
dengan kata lain, orang yang beriman tidak boleh membunuh
dirinya sendiri dengan alasan apapun.
• Allah berfirman:
"Kami ikut perang bersama Rasulullah Saw. dalam perang Hunain. Rasulullah
berkata menunjuk seorang laki-laki yang mengaku Islam: 'Orang ini penghuni
neraka.' Ketika kami berperang, orang itu pun ikut berperang dengan gagah
berani, sehingga dia terluka. Maka dilaporkan orang hal itu kepada Rasulullah
Saw.: 'Orang yang tasi Anda katakan penghuni neraka, ternyata dia berperang
dengan gagah berani, dan sekarang dia tewas.' Nabi Saw. pun bersabda: 'Dia
ke neraka.' Hampir saja sebahagian muslimin menjadi ragu-ragu. Ketika
mereka sedang dalam keadaan demikian, tiba-tiba diterima berita bahwa dia
tidak tewas dalam peperangan, tetapi terluka parah dan pada malam hari
orang itu tidak sabar menahan sakit karena lukanya itu. Lalu dia bunuh diri.."
(HR. Bukhari dan Muslim) Na'uudzubillaah!
• (Bukhari (5778) dan Muslim (158) dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu)
• Membunuh diri sendiri dengan menggunakan cara dan alat
apapun merupakan dosa yang sangat besar di sisi Allah Azza wa
Jalla.
• Hadits riwayat Bukhari (5778) dan Muslim (158) dari Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Bersabda Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam:
(( من قتل نفسه بحديدة فحديدته في يده يتوجأ بها في بطنه في نار جهنم خالدا مخلدا
فيها أبدا ومن شرب سما فقتل تفسه فهو يتحساه في نار جهنم خالدا مخلدا فيها أبدا ومن
))تردى من جبل فقتل نفسه فهو يتردى في نار جهنم خالدا مخلدا فيها أبدا
“Barangsiapa yang bunuh diri dengan besi di tangannya, dia
(akan) menikam perutnya di dalam neraka jahannam yang kekal
(nantinya), (dan) dikekalkan di dalamnya selama-lamanya. Dan
barangsiapa yang meminum racun lalu bunuh diri dengannya,
maka dia (akan) meminumnya perlahan-lahan di dalam neraka
jahannam yang kekal, (dan) dikekalkan di dalamnya selama-
lamanya. Dan barangsiapa yang bunuh diri dengan menjatuhkan
dirinya dari atas gunung, dia akan jatuh ke dalam neraka
jahannam yang kekal (dan) dikekalkan di dalamnya selama-
lamanya.”
• Dlm Hadits riwayat Bukhari dan Muslim dari
Tsabit bin Dhahhak radhyiallahu ‘anhu, bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
(( ))ومن قتل نفسه بشيئ في الدنيا عذب به يوم القيامة
“Barangsiapa yang membunuh dirinya dengan
sesuatu di dunia, maka dia disiksa dengan (alat
tersebut) pada hari kiamat.”
• Dan boleh jadi, yang terjadi musuh justru akan semakin keras perlawanannya dan
menjadikan darah mereka mendidih. Sehingga semakin banyaklah kaum muslimin
yang terbunuh sebagaimana yang ditemukan dari perlakuan Yahudi terhadap
penduduk Palestina. Jika mati salah seorang dari mereka dengan sebab peledakan
ini dan terbunuh enam, tujuh, maka mereka mengambil dari kaum muslimin –
dengan sebab itu- enam puluh orang atau lebih sehingga tidak mendatangkan
manfaat bagi kaum muslimin dan tidak bermanfaat pula bagi yang diledakkan di
barisan-barisan mereka
• tindakan bunuh diri, adalah membunuh jiwa
tanpa hak dan menyebabkan masuknya ke
dalam neraka. Dan pelakunya bukanlah
syahid. Namun jika seseorang melakukan itu
dengan anggapan bahwa hal tersebut boleh
dan dianggap syahid, maka tidak demikian.
Sebab, dia tidak menempuh cara untuk mati
syahid. Dan barangsiapa yang berijtihad dan
dia salah, maka baginya satu pahala.” (Syarah
Riyadhus Shalihin 1/165. Lihat pula: Tahrir Al-
Maqaal: 23-24).
BOM BUNUH DIRI MENURUT ISLAM
Oleh Abdul Wahab, MHI
I. Pendahuluan
Perjuangan tidak pernah mengenal kata akhir, namun cara berjuang
tiap umat seringkali mengalami perubahan searah dengan
perubahan sarana-sarana perang. Pada tahun-tahun terakhir, sering
terdengar upaya beberapa kelompok muslim yang melakukan bom
bunuh diri atau juga dikenal sebagai suicide bombing dan human
bombing atau bom manusia. Hemat penulis, istilah yang lebih tepat
untuk ini adalah bom jihad—untuk membedakannya dari “bunuh
diri yang memakai bom”—tapi ada baiknya penulis memakai istilah
bom bunuh diri karena lebih banyak digunakan, dengan cataan
bahwa: istilah “bom bunuh diri” dalam makalah ini adalah
dimaksud untuk merujuk pada “bom jihad.” Secara umum ada dua
reaksi para ulama dalam menyikapinya, sebagian melarang dan
sebagian lagi memuji. Kedua kelompok tersebut sama-sama
menyertakan argumen-argumennya, baik naqly maupun aqly.
BOM BUNUH DIRI MENURUT ISLAM
Pendapat yang mengharamkan
Sementara itu ulama kontemporer yang mengharamkan aksi
bom manusia antara lain:
1. Syaikh Nashiruddin Al-Albani (ulama Arab Saudi).
2. Syaikh Shaleh Al-Utsaimin (ulama Arab Saudi).
3. Syaikh Hasan Ayyub[15].
4. Hai’ah Kibarul Ulama (Majelis Ulama Senior Arab Saudi)
yang diketuai oleh ‘Abdul-Aziz bin Abdullaah bin Muhammad
Aal ash-Shaykh yang
beranggotakan 16 ulama terkemuka seperti Salih bin
Muhammad al-Lahaidaan, Abdullah bin Sulaiman al-Muni’,
Abdullah bin Abdurahman al-Ghudayan dan lain-lain.[16]
5. Majelis Ulama Indonesia (MUI).[17]
Alasan-alasan kelompok yang mengharamkan antara lain: