Disusun oleh:
Pembimbing :
Keluahan utama :
Pasien diantar keluraga ke IGD karena
bicara kacau, emosi labil, tidak mengenal
orang sekitarnya.
Keluhan tambahan :
Pasien sering mendengar ada suara yang memanggil-
manggil namanya, pasien juga mengeluh tidak bisa
tidur, kepala pusing, perut seperti ditusuk, anggota
badan tiba-tiba terasa lemas, jantung terasa berdebar,
keringat dingin
Keluhan Sekarang
Berdasarkan keterangan suami pasien, tahun 2015 pasien pernah Pada tahun 2013 Pasien pernah section
dirawat di RS Grogol selama 4 hari dengan keluhan pasien dirasuki secar pada kelahiran anak ketiga.
oleh ibunya hal tersebut setelah ibunya meninggal dunia. Setelah Pasien memiliki riwayat minum obat
pasien dirawat, pasien melakuakan rawat jalan di polda metro dan haloperidol tidak teratur.
mendapatkan obat (haloperidol).
2.5
1.5
0.5
0
2015 2016 2017 mei 2018
Keterangan:
0 = Baseline. Sudah tidak terdapat gejala yang dikeluhkan pasien. perjalanan penyakit
• Pasien merupakan anak ke delapan dari 9 bersaudara. Ibu dan bapak pasien telah
meninggal dunia. Saat ini pasien tinggal bersama suami dan kedua anaknya.
Pasien menikah pada tahun 2008 dalam pernikahan tersebut mengalami 3 kali
masa kehamilan, pada kehamilan anak yang kedua mengalami keguguran, saat ini
anak pertama peremupuan yang sedang duduk dibangku SD dan anak yang ketiga
berusia 5 tahun.
Genogram
Pasien tentang Diri dan Kehidupannya
Pasien menyadari bahwa pasien sakit dan
ingin berobat tetapi pasien tidak mengetahui
penyebab pasien sakit apa.
PEMERIKSAAN FISIK
A. Status Generalis
a) Kesadaran Umum : Baik
b) Kesadaran : Compos Mentis
c) Tanda-tanda Vital
TD : 110/70 mmHg
RR : 21 x/menit
HR : 84 x/menit
Suhu : 36,6 oC
a) Sistem Kardiovaskuler : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
b) Sistem Respirasi : Vesikuler +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-
c) Sistem Gastrointestinal : Bising usus normal, timpani disemua kuadran
d) Sistem Ekstremitas : akral hangat, edema (-).
A. Status Neurologik
Tidak dilakukan pemeriksaan neurologis.
IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Pasien perempuan usia 38 tahun datang ke Rumah Sakit Bhayangkara Tk. I R. Said Sukanto
pada tanggal 28 Mei 2018 dibawa oleh teman kerja pasien karena bicara kacau, emosi labil,
tidak mengenal orang sekitarnya.
Pasien tiba-tiba pingsan didepan kantor setelah diturunkan dari motor oleh suaminya.
Setelah pasien sadar, dokter ditempat kerjanya mengakatakan pasien tiba-tiba lupa dengan
orang disekitarnya, merasa sakit saat dipegang oleh teman kerjanya dan apabila pasien
ditenggur pasien hanya terdiam dan kadang pasien senyum-senyum tanpa sebab, pasien pun
seperti orang kebingungan.
Pasien sebelumnya pernah dirawat di RS Grogol selama 4 hari dengan keluhan mengamuk,
bicara kacau, pasien mengakui bahwa pasien dirasuki oleh ibunya yang pada saat itu baru
meninggal dunia.
Pasien sering mendengar suara yang memanggil-manggil namanya yang orang lain tidak
mendengar ada yang memanggil namanya (Halusinasi auditorik)
Pasien melihat dan merasakan ada roh-roh halus disekitarnya (Halusinasi Visual)
Pasien mengatakan ustad disekitar rumahnya bisa membaca pikirannya (Waham
dikendalikan)
Pasien melakukan rawat jalan di polda metro selama 6 bulan, dan meminum Haloperidol,
namun kepatuhan minum obat tersebut tidak teratur karena menurut pengakuan pasien
dokter yang memberikan obat tersebut mengatakan apabila keluhan pasien sudah mulai
berkurang atau menurun obat boleh tidak diminum atau dikurangi dosisinya..
Tilikan pasien derajat 6, Pasien menyadari bahwa dirinya sakit dan membutuhkan
bantuan untuk mengatasi kondisinya saat ini
FORMULA DIAGNOSTIK
Aksis I (Gangguan Klinis dan Gangguan Lain yang Menjadi
Aksis IV (Problem Psikososial dan
Fokus)
Lingkungan)
Berdasarkan anamnesis didapatkan bahwa pasien mendengar ada
• `
suara yang memanggil-manggil namanya dan melihat roh-roh
Masalah dengan primary support group (keluarga)
diduga menjadi pencetus gangguan yang terjadi
halus disekitarnya. Pasien juga menyakini bahwa ustad disekitar
pada pasien, suami pasien mengatakan bahwa
lingkungannya bisa membaca pikirannya. Dari hal tersebut,
sejak ibunya meninggal dunia, gejala pasien serta
kriteria diagnostik menurut PPDGJ III pada ikhtisar penemuan
kondisinya memburuk.
bermakna pasien digolongkan dalam F20.0 Gangguan Skizofrenia
Paranoid
PROGNOSIS
Ad Vitam : ad bonam
Ad Sanationam : Dubia ad malam
Ad Fungsionam : Dubia ad malam
Prognosis tersebut mengacu pada :
1. Perilaku patuh minum obat yang buruk
2. Riwayat dirawat di Rumah sakit jiwa sebelumnya, menandakan pasien masih
sering kambuh.
TERAPI
Rawat Inap
Untuk mencegah kejadian yang dapat merugikan atau mencederai orang lain.
Medikamentosa (Psikofarmaka)
1. Remital (Olanzapine) 1x10 mg
Non-medikamentosa
Psikoedukasi
a. Mengingatkan pasien dan keluarga mengenai pentingnya minum obat sesuai aturan dan untuk rutin kontrol ke poli
kejiwaan.
b. Menjelaskan kepada keluarga pasien bahwa dukungan keluarga akan membantu keadaan pasien.
Psikoterapi Suportif
a. Ventilasi : Pasien diberikan kesempatan untuk menceritakan masalahnya.
b. Sugesti : Menanamkan kepada pasien bahwa gejala-gejala gangguannya akan hilang atau dapat dikendalikan.
c. Reassurance: Memberitahukan kepada pasien bahwa minum obat sangat penting untuk menghilangkan gejala.